Anda di halaman 1dari 6

REVIEW DAN TELAAH KRITIS JURNAL

1. Judul Jurnal/ Artikel : SENSITIVITY AND SPECIFICITY OF ATYPICAL LYMPHOCYTE


FOR DIAGNOSIS OF DENGUE VIRUS INFECTION AT MATARAM HOSPITAL, WEST NUSA
TENGGARA

2. Penulis : Larantika Hidayati

3. Publikasi : October 23-24, 2019

4. Penelaah : Melisa 112018129

5. Tanggal Telaah : Sabtu, 4 Juni 2020

I. Deskripsi Artikel
1. Tujuan Utama Penelitian : untuk mengetahui Sensitivitas dan Spesifisitas Limfosit
atipikal sebagai pemeriksaan diagnosis pada DBD.

2. Hasil Penelitian :
Sampel yang diperoleh peneliti adalah 26 sampel yang terdiri dari 13 sampel darah
positif dan 13 sampel darah negatif.
Slide smear darah tepi kemudian dibaca oleh spesialis patologi klinis untuk melihat
keberadaan sel limfosit atipikal dalam preparat. Sampel diuji positif untuk limfosit
atipikal jika 4% atau lebih dari sel limfosit atipikal ditemukan dalam persiapan dan
negatif jika tidak ditemukan atau Sel limfosit atipik kurang dari 4%.
Pemeriksaan limfosit atipikal menunjukkan bahwa Dari 13 sampel dengan DI positif, 10
sampel positif limfosit atipikal. Dari 13 sampel dengan DI negatif, 11 sampel adalah
limfosit atipik negatif.
Hasil pemeriksaan kemudian dimasukkan ke dalam tabel perhitungan sensitivitas dan
spesifisitas, kemudian sensitivitas dan spesifisitas limfosit atipikal dihitung
menggunakan rumus perhitungan. Dari perhitungan, sensitivitas limfosit Atypical
adalah 76,92%, sedangkan spesifisitas Atypical limfosit itu 84,61%.

3. Kesimpulan Penelitian : Sensitivitas dan spesifisitas limfosit atipikal masing-masing


adalah 76,92% dan 84,61%, menunjukkan limfosit Kesimpulan: Sensitivitas dan
spesifisitas limfosit atipikal masing-masing adalah 76,92% dan 84,61%, menunjukkan
limfosit atipik memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang relatif lemah untuk diagnosis
infeksi virus dengue.
II. Telaah Artikel
A. Fokus Utama Penelitian
Tujuan melakukan pemeriksaan adalah untuk, antara lain, tes, diagnostik, evaluasi hasil
pengobatan dan pengawasan. Setiap tujuan pemeriksaan memerlukan sensitivitas dan
spesifisitas yang berbeda, sehingga pemilihan metode yang akan digunakan harus
dilakukan karena masing-masing metode memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang
berbeda (PusLabKes, 1999) Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis akan
melakukan penelitian yang berjudul " Sensitivitas dan Spesifisitas Limfosit atipikal
dalam diagnosis Infeksi Virus Dengue di Rumah Sakit Kota Mataram ”.

B. Elemen yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Suatu Penelitian

1. Gaya Penulisan
a. Sistematika penulisan :
Jurnal ini telah memenuhi standar sistematika penulisan dalam jurnal dimana terdapat :
• Judul jurnal yang mencerminkan isi dari jurnal dan tidak melebihi 15 kata
• Author/nama penulis
• Korespondensi/nama tempat penelitian dilakukan
• Terdapat abstrak yang telah berisi ringkasan hasil
• Kata kunci yang berisi konsep-konsep penting
• Pendahuluan yang tersususn secara sistematis
• Metode yang berisi paparan prosedur penelitian
• Hasil riset dicantumkan dalam bentuk narasi dan dipaparkan sehingga mudah
dipahami
• Pembahasan yang berisi teori dan pemahaman
• Referensi/sumber yang jelas
b. Tata bahasa :
Bahasa yang digunakan sudah memenuhi tatabahasa Indonesia yang benar, disusun
secara singkat, padat dan jelas.

2. Penulis
a. Kualifikasi penulis :
Larantika Hidayati
Program Magister Imunologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga, Surabaya
3. Judul
a. Kelebihan : Judul tersebut jelas dengan ada tema, objek yang diteliti dan
dimana penelitiannya.
b. Kekurangan :
4. Abstrak
a. Kelebihan : Abstrak dalam penelitian ini sudah mencakup masalah utama yang
diteliti dan ruang lingkupnya, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh dan
kesimpulan utama sudah cukup baik.
b. Kekurangan : Tidak ada kekurangan di abstrak jurnal ini (220 kata).

C. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian


1. Tujuan/ Masalah Penelitian :
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar sensitivitas dan
spesifitas pemeriksaan limfosit atipikal sebagai alat untuk diagnosis DBD.
2. Konsistensi logis (sistimatika penulisan) :
Penulisan artikel jurnal ini juga telah memenuhi kriteria logis dan konsisten. Dilihat dari
Sistematika penulisan artikel jurnal ini, runtut dan padu. Alur penelitian saling
berhubungan runtut dan saling berhubungan satu dengan yang lain.
3. Theoritical kerangka (Kerangka Teori) :
Saat ini, Laboratorium Rumah Sakit Mataram dalam diagnosis Dengue Hemorrhagic
Fever (BBD) diketahui menggunakan pemeriksaan Ns-1 dan pemeriksaan IgG-IgM yang
merupakan pengembangan dari tes serolgi sebelumnya dan pemeriksaan platelet
dengan Hematoanalyzer sebagai pendukung. Kelebihan dari pemeriksaan ini adalah
akurasi yang tinggi tetapi pemeriksaan memerlukan biaya yang cukup tinggi bahwa
tidak semua laboratorium dapat melakukan pemeriksaan, terutama laboratorium
dengan fasilitas sederhana. Pemeriksaan berdasarkan penentuan imunologis, dimana
virus yang menyebabkan DBD akan memberikan stimulasi bagi tubuh pasien untuk
menghasilkan antibodi, yaitu dalam bentuk immunoglobulin M (Ig M). Jalur stimulasi
dilakukan melalui stimulasi pembentuk imunoglobulin Sel-sel, yaitu limfosit B. Limfosit
B akan mengalami stimulasi, menghasilkan transformasi plastis yang akan terlihat pada
darah tepi berupa penampilan limfosit dengan plasma biru dengan pewarnaan giemsa.
Sel limfosit atipikal ini dapat diidentifikasi dalam darah tepi (Purwanto, 2002)
Limfosit atipikal adalah limfosit reaktif dari limfoid sebagai respons imun dengan
persentase 4% dalam darah perifer dan terdapat pada 98% Dengue Hemorrhagic Fever
Cases. Peningkatan ini ditemukan pada hari ketiga hingga hari ketujuh demam.
Pemeriksaan limfosit atipikal adalah cara sederhana, murah untuk melakukannya di
Pusat Kesehatan. Pemeriksaan dapat membantu untuk membuat diagnosis, terutama di
daerah dengan fasilitas laboratorium sederhana (Nany, 2003). Namun, pemeriksaan
dengan metode ini sangat tergantung pada proses pengecatan persiapan darah serta
tingkat pengetahuan analis laboratorium tentang limfosit atipikal.
4. Pertanyaan penelitian/ hipotesis :
Seberapa besarkah sensitivitas dan spesivisitas uji limfosit atipikal pada diagnosis DBD?
5. Sasaran :
Menentukan apakah pemeriksaan limfosit atipikal dapat dijadikan pemeriksaan
diagnosis dini pada DBD.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel darah dengan ketentuan
IgM, IgG dan Ns1 positif dengan trombositopenia sebagai sampel positif dan IgM negatif,
IgG dan Ns1 sebagai sampel negatif.
6. Pertimbangan Ethical :

7. Defenisi Operasional :

Persentase hasil positif sejati dari pemeriksaan limfosit atipikal yang diukur pada tes
Ns-1 dan IgG-IgM standar sebagai kontrol.

Dalam jurnal ini telah dijelaskan secara runut tentang definisi operasional dari program
penelitian yang akan dijalankan. Apa dan bagaimana penelitian ini berlangsung beserta
tahap-tahapnya telah dijelaskan dengan baik.

8. Metode
a. Desain penelitian : Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif
dengan pendekatan cross sectional.
b. Populasi dan Sampel
Populasi : Populasi adalah semua pasien yang didiagnosis dengan infeksi virus
dengue dan pasien demam di Rumah Sakit Mataram selama Mei – Juni.
Sample : 26 sempel darah
Teknik : Non Random Accidental Sampling
Penentuan besar sample : dengan ketentuan IgM, IgG dan Ns1 positif dengan
trombositopenia sebagai sampel positif dan IgM negatif, IgG dan Ns1 sebagai sampel
negatif.
Sesuai/tidak, jelaskan (pemilihan, teknik, penentuan besar sample):
c. Variabel penelitian :
Variabel independen dalam penelitian ini adalah sensitivitas dan spesifisitas metode
limfosit atipikal.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan infeksi virus Dengue
dengan Ns-1 dan IgGIgM.
d. Instrumen yang digunakan :
Pemeriksaan limfosit atipikal : darah, benda kaca, spreader, pewarnaan giemsa.
Pemeriksaan NS1
Pemeriksaan dengue IgG-IgM
9. Data analisis/ hasil
a. Analisis statistik yang digunakan : Hasil pemeriksaan Demam Berdarah
Dengue (DBD) menggunakan metode limfosit atipikal dibandingkan dengan Ns-1
sebagai kontrol dijelaskan secara deskriptif dengan data tunggal.

b. Hasil Penelitian :
Dari 13 sampel dengan DI positif, 10 sampel positif limfosit atipikal. Oleh karena itu,
sensitivitasnya = 76,92%. Dari 13 Hasil: Dari 13 sampel dengan DI positif, 10 sampel
positif limfosit atipikal. Oleh karena itu, sensitivitasnya = 76,92%. Dari 13 sampel
dengan DI negatif, 11 sampel adalah limfosit atipik negatif. Oleh karena itu, spesifisitas
= 84,61%.
10. Pembahasan temuan hasil penelitian
a. Kelebihan : Peneliti telah jelas mengungkapkan populasi yang diteliti.
b. Kekurangan :
11. Literatur review/ Referensi :

Ditampilkan sebanyak 13 literatur, dengan tahun antara 1999 hingga 2016

12. Kesimpulan dan Saran


a. Kelebihan : Dalam penelitian ini diungkapkan suatu kesimpulan dari hasil
analisa statistik data. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan hasil dari penelitian ini.
Dijelaskan pula keterbatasan penelitian yang telah dilakukan.
b. Kekurangan : Pada penelitian ini peneliti tidak tidak dicantumkan saran

D. Penilaian VIA (Validity, Importancy, Applicability)


I. Study validity

Research question
--Is the research question well-defined that can be answered using this study
design?

Pertanyaan pada penelitian dari artikel ini terjawab dengan desain studi yang dilakukan
oleh peneliti.

Does the author use appropriate methods to answer their questions?

Penulis telah menggunakan metode yang benar dalam menjawab pertanyaan.

Is the data collected in accordance with the purpose of research?

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berhubungan dengan tujuan penelitian.

Randomization
--Was the randomization list concealed from patients, clinicians and researchers?
Interventions and co-interventions
--Were the performed interventions described in sufficient detail to be followed by
others?

--Other than intervention, were the two groups cared for in similar way of
treatment?

II. Importance
--Is this study important?

III. Applicability
Using results in your own setting
--Are your patient so different from those studied that the results may not apply to
them?

Pasien tidak terlalu berbeda dengan pasien dari penelitian ini.

--Is your environment so different from the one in the study that the methods could
not be use there?

III. Kesimpulan

Kesimpulan dari telaah kritis terhada jurnal penelitian dengan judul “ SENSITIVITY AND
SPECIFICITY OF ATYPICAL LYMPHOCYTE FOR DIAGNOSIS OF DENGUE VIRUS
INFECTION AT MATARAM HOSPITAL, WEST NUSA TENGGARA” bahwa jurnal tersebut
secara garis besar telah sesuai dengan kaidah penulisan. Dan dapat digunakan
sebagai acuan bagi profresi terkait.
Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan adalah :
1. Pada penentuan besaran sampel digunakan rumus tertentu sesuai aturan.
2. Pada pembahasan disajikan dengan bentuk tabel sesuai dengan aturan baku.
3. Penulisan referensi menggunakan aturan yang sudah baku.

Sesuai atau tidak


Dapat digunakan atau tidak

Anda mungkin juga menyukai