Oleh:
Stepvani
i
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Oleh:
Stepvani
112019083
ii
Evaluasi Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja
Puskesmas Kelurahan Kelapa Dua Periode
Januari 2021 sampai dengan Desember 2021
Lembar Pesetujuan
Pembimbing
Penguji 1 Penguji 2
iii
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah evaluasi program ini.
Evaluasi program ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Krida Wacana, yang berlokasi di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat. Evaluasi
program ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian masalah dari program
keluarga berencana di Puskesmas Kelurahan Kelapa Dua periode Januari 2021
sampai dengan Desember 2021.Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam penyelesaian
penelitian ini kepada:
1. Dr. dr. Djap Hadi Susanto, M.Kes
2. Prof. Dr. dr. Rachmadhi P, SKM
3. Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp. OK
4. dr. Ernawaty Tamba, MKM
5. dr. Melda Suryana, M. Epid.
6. dr. Julianti Sutanto, M. Kes
7. dr. E. Irwandy Tirtawidjaja
8. dr. Diana L. Tumilisar
9. Kepala Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat
10. Penanggung jawab program keluarga berencana Puskesmas Palmerah,
Jakarta Barat.
11. Seluruh pihak yang ikut memberikan dukungan dan bantuan sehingga
evaluasi program ini dapat diselesaikan dengan baik.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga di
masa mendatang dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
Jakarta, Januari 2022
Penulis
iv
Evaluasi Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja
Puskesmas Kelurahan Kelapa Dua Periode
Januari 2021 sampai dengan Desember 2021
Stepvani
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email: Stepvani.2015fk118@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
(vi + 53halaman: 2 gambar, 9 tabel)
Jumlah sensus penduduk Indonesia pada tahun 2020 menurut Badan Pusat
Statistik Indonesia yaitu 270.20 juta jiwa, dimana terjadi pertambahan 32.56 juta jiwa
dibandingkan SP2010 dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun yaitu 2010 – 2020
sebesar 1.25%. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang
senantiasa mengalami peningkatan, saat ini Indonesia menempati urutan ke-4 penduduk
terbanyak di dunia. Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, pemerintah mencanangkan
program Keluarga Berencana, mengacu pada sasaran yang hendak dicapai pada tahun di
mana pada tahun 2024 diharapkan menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility
Rate (TFR) 2,1 pada, meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian kontrasepsi
Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 63,41 persen, menurunnya
kebutuhanber-KB yang tidak terpenuhi/UnmetNeed ditargetkan 7,4 persen, menurunnya
Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age SpecificFertilityRatio
(ASFR) 15-19 tahun, dengan 18 per1.000 kelahiran pada 2024, diharapkan akan
terselesaikan dengan adanya program KB. Metode yang digunakan untuk evaluasi
program KB di Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat periode Oktober 2020
sampai September 2021 adalah dengan mengidentifikasi masalah yang terdapat pada
masukan, proses, keluaran, umpan balik, dan lingkungan yang dilakukan dengan cara
pengumpulan, pengolahan, analisis dan menginterpretasikan masalah tersebut melalui
pendekatan sistem. Dari evaluasi program Keluarga Berencana di Puskesmas Kecamatan
Palmerah, didapatkan prioritas masalah yakni cakupan peserta KBimplant dengan target
10% capaian 5.83%, KB IUD dengan target 13% capaian 10.90%. Dengan demikian,
disarankan para pelaksana kegiatan KB dapat meningkatkan komunikasi, informasi dan
edukasi kepada masyarakat dengan melibatkan media digital sehingga tercapai
pemahaman tentang metode, efektivitas dan jenis KB dapat optimal.
v
Evaluation Programme of Family Planning at Puskesmas Kelurahan
Kelapa Dua from Januari 2021 sampai dengan Desember 2021
Stepvani
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email: Stepvani.2015fk118@civitas@ukrida.ac.id
Abstract
(vi + 53 pages: 2 images, 9 tables)
vi
DAFTAR ISI
Lembar cover............................................................................................................i
Lembar judul............................................................................................................ii
Lembar persetujuan.................................................................................................iii
Kata pengantar,.......................................................................................................iv
Abstrak.....................................................................................................................v
Abstract...................................................................................................................vi
Daftar Isi................................................................................................................vii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
2.1 Materi....................................................................................................6
2.2 Metode...................................................................................................9
vii
4.2.2 Data Demografis...................................................................14
4.2.3 Data Fasilitas Kesehatan.......................................................15
4.3 Data Khusus........................................................................................15
4.3.1 Masukan................................................................................15
4.3.2 Proses....................................................................................19
4.3.3 Keluaran................................................................................23
4.3.4 Umpan Balik.........................................................................27
4.3.5 Dampak.................................................................................28
4.3.6 Lingkungan...........................................................................28
BAB IX Penutup...................................................................................................42
9.1 Kesimpulan..........................................................................................42
9.2 Saran....................................................................................................43
Daftar Pustaka........................................................................................................44
viii
Lampiran................................................................................................................45
ix
BAB I
Pendahuluan
1
terpenuhi).5 Dalam upaya pelaksanaan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (KKB), dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategi (Renstra) BKKBN
tahun 2020-2024, maka sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2024
adalah menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) dapat
mencapai 2,26 pada tahun 2020 dan ditargetkan menjadi 2,1 pada 2024,
meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian kontrasepsi Modern/Modern
Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 61,78 persen pada tahun 2020 dan
ditargetkan menjadi 63,41 persen pada tahun 2024, menurunnya
kebutuhanber-KB yang tidak terpenuhi/UnmetNeed 8,6 persen pada tahun
2020 dan ditargetkan menjadi 7,4 persen pada 2024,menurunnya Angka
Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age SpecificFertilityRatio
(ASFR) 15-19 tahun, dengan target 25 per-1.000 kelahiran pada tahun 2020
dan ditagetkan menjadi 18 per1.000 kelahiran pada 2024.6
Untuk dapat mencapai target tersebut maka diperlukan pelaksanaan
KB yang optimal, sehingga perlu diketahui permasalahan serta hambatan
yang terjadi di Puskesmas sebagai salah satu pelaksana KB. Di wilayah
Puskesmas Kecamatan Palmerah belum diketahui masalah-masalah yang
ada pada program KB periode Oktober 2020 sampai dengan September
2021, sehingga pada laporan evaluasi program ini akan membahas masalah-
masalah yang ada serta hasil dari evaluasi program KB di Puskesmas
Kecamatan Palmerah periode Oktober 2020 sampai dengan September
2021.
2
Jakarta Barat tahun 2010-2020 yakni 2.589.933 juta jiwa dengan
LPP dari tahun 0,63%
c. Berdasarkan data Profil Kesehatan RI, KB aktif diantara PUS
(Pasangan Usia Subur) tahun 2018 sebesar 63,27%, sedangkan yang
tidak pernah ber-KB sebesar 18.82%, dan berdasarkan data Badan
Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Di Kota Jakarta Barat
tahun 2019 jumlah KB aktif sebesar 365.025 atau 24,94% pasangan
usia subur (PUS).
d. Rencana Strategi (Renstra) BKKBN tahun 2020-2024 adalah
menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) 2,1
pada, meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian kontrasepsi
Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 63,41
persen, menurunnya kebutuhanber-KB yang tidak
terpenuhi/UnmetNeed ditargetkan 7,4 persen, menurunnya Angka
Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age
SpecificFertilityRatio (ASFR) 15-19 tahun, dengan 18 per 1.000
kelahiran pada 2024, diharapkan akan terselesaikan dengan adanya
program KB.
e. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan
program pelayanan Keluarga Berencana pada Pasangan Usia Subur
di Puskesmas Kelurahan kelapa dua periode Januari 2021 sampai
dengan Desember 2021.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui masalah, penyebab masalah dan penyelesaian masalah
Keluarga Berencana di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kelapa
Dua, Jakarta Barat periode Januari 2021 sampai dengan Desember
2021 dengan menggunakan pendekatan sistem.
3
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Diketahuinya cakupan pada peserta KB baru.
b. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif.
c. Diketahuinya cakupan pada pasangan usia subur (PUS) yang
menjadi peserta KB aktif berdasarkan jenis kontrasepsi yang
digunakan meliputi: Pil, Suntik, Implan, Kondom, Intra-Uterine
Device (IUD), metode operasi wanita (MOW) dan metode
operasi pria (MOP).
d. Diketahuinya cakupan pada komplikasi setelah pemasangan
kontrasepsi.
e. Diketahuinya cakupan pada peserta KB aktif yang mengalami
kegagalan.
f. Diketahuinya masalah, penyebab masalah dan penyelesaian
pada cakupan peserta KB aktif yang mengalami dropout.
g. Diketahuinya prioritas masalah dan penyebab masalah pada
program KB aktif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kelapa dua periode Januari 2021 sampai dengan Desember
2021.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Evaluator
a. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama menjalani kuliah dan membandingkan dengan
keadaan sebenarnya di dalam lingkungan masyarakat.
b. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi
program Keluarga Berencana pada wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kelapa dua Puskesmas Kelurahan Kelapa dua
Puskesmas Kelurahan Kelapa dua
c. Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam
menjalankan program Puskesmas, khususnya pada upaya
pelayanan keluarga berencana
d. Dapat melatih cara berpikir secara kritis dan ilmiah.
4
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
a. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)
sebagai universitas yang ikut serta dalam masyarakat illmiah
dalam peran sertanya di bidang kesehatan.
b. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)
sebagai universitas yang menghasilkan dokter yang berkualitas
dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan masyarakat luas.
1.4.3 Bagi Puskesmas
a. Dapat mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam
program Puskesmas khususnya program keluarga berencana
dan pemecahan masalahnya.
b. Memperoleh masukan untuk meningkatkan cakupan program
khususnya program keluarga berencana.
1.4.4 Bagi Masyarakat
a. Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat, sehingga
masyarakat dapat berperan aktif dalam mengikuti program
Keluarga Berencana
b. Untuk meningkatkan kemampuan dan peran masyarakat
dalam memahami dan mengatasi masalah Keluarga
Berencana.
1.5 Sasaran
Semua Pasangan Usia Subur (PUS), yaitu pasangan yang istrinya berumur
antara 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari
49 tahun tetapi masih mendapat menstruasi, di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kelapa dua periode Januari 2021 sampai dengan Desember 2021.
5
BAB II
Materi Metode
2.1 Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil
kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program Keluarga Berencana di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kelapa dua, Jakarta Barat periode
Januari 2021 sampai dengan Desember 2021 yang berisi kegiatan:
a. Konseling
b. Pelayanan kontrasepsi
c. Pembinaan dan pengayoman medis dengan komunikasi,
informasi, dan edukasi
d. Pelayanan komplikasi
e. Pelayanan rujukan
f. Pencatatan dan pelaporan
Pelayanan KB mengacu pada pendekatan siklus continuum of care
mulai dari pemberian konseling kesehatan reproduksi kepada remaja dan
calon pengantin, konseling KB kepada ibu hamil serta pelayanan KB pasca
persalinan dan KB interval kepada PUS. Pelayanan KB diberikan secara
terpadu dengan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya (PKRT), misalnya
seorang klien KB yang datang untuk mendapat pelayanan kontrasepsi juga
akan mendapat pelayanan terkait dengan PP – IMS/HIV, skrining kanker
leher rahim dengan tes IVA dan KIA bila diperlukan. PKRT diterapkan
untuk mencapai tujuan “sekali datang semua pelayanan diperoleh” (One
stop service).
Untuk melaksanakan kegiatan pemantauan dan penilaian dengan baik
dalam program pelayanan KB, maka dapat dilakukan langkah-langkah
berikut :
1. Menentukan secara spesifik tujuan dilakukannya pemantauan sebelum
melakukan kegiatan pemantauan tentukan tujuannya terlebih dahulu.
Untuk program KB, apa yang akan dimonitor, bagaimana kualitas
6
pelayanannya, manajemen program, ketersediaan logistik, serta pihak
7
yang akan memanfaatkan hasil monitoring tersebut. Kegiatan ini dapatdilakukan dengan
menggunakan instrumen Kajian Mandiri.
2. Menentukan ruang lingkup kegiatan yang akan dipantau. Hal ini
terkait dengan sumber daya, tenaga, waktu, metode, biaya dan sarana
prasarana. Sehingga dapat ditentukan berapa sasaran yang akan
dimonitor, frekuensi monitoring serta berapa lama waktu yang
diperlukan.
3. Memilih beberapa indikator Indikator dapat dikelompokkan
berdasarkan kategori indikator input, proses dan output serta outcome.
Pilihlah indikator yang paling berkaitan (berkaitan langsung) dengan
kinerja program KB dan utamakan indikator yang ada dalam pedoman
sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan KB.
8
Indikator Cakupan Pelayanan
KB: Jumlah peserta KB
baru
Jumlah peserta KB aktif
Jumlah KB permetode
kontrasepsi. Jumlah kasus
komplikasi
Jumlah kasus kegagalan
Jumlah kasus Drop-Out
Indikator Outcome
Merupakan indikator hasil atau dampak terkait pelayanan KB
yaitu Angka Kematian Ibu. Diharapkan dengan pelayanan KB
yang optimal, maka dapat mendukung penurunan kejadian
kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman
sehingga berdampak dalam menurunkan Angka Kematian Ibu.
5. Mengumpulkan data
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
a. Pencatatan dan Pelaporan (Rutin)
9
7. Diseminasi/ mempresentasikan analisis data Hasil analisis data
disajikan dalam bentuk tabel atau bentuk lainnya pada pada forum-
forum koordinasi teknis yang ada.
8. Melaksanakan tindak lanjut Setelah mengkaji permasalahan dan
penyebabnya, tentukan kegiatan untuk menindaklanjuti permasalahan
yang ada dengan melibatkan semua pihak terkait, melalui penyusunan
RTL mengikuti format Rencana Kerja sebagaimana lazimnya
(kegiatan, tujuan, penanggung jawab, waktu, sumber biaya, dll).
2.2 Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan cakupan program Puskesmas
Kelurahan Kelapa dua periode Januari 2021 sampai dengan Desember 2021
terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data,
pengolahandata, analisis data dan interpretasi data menggunakan pendekatan
sistem sehingga dapat ditemukan masalah-masalah yang ada dari pelaksanaan
program KB di Puskesmas Kelurahan Kelapa dua. Selanjutnya, dilakukan
usulan dan saran sebagai pemecahan masalah berdasarkan penyebab masalah
yang ditemukan dariunsur-unsur sistem. Setelah itu hasilnya disajikan dalam
bentuk tekstular maupun tabular.
10
BAB III
Kerangka Teori
3.1 Pendekatan Sistem
11
pembidangan dan pembagian tugas, dengan membentuk
satuan kerja yang menghimpun pekerjaan dalam satu unit
kerja.
Actuating
Disebut juga fungsi penggerak pelaksanaan, adalah proses
bimbingan kepada para staf agar mereka mampu bekerja
secara optimal dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya
sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dengan
dukungan sumber data yang tersedia.
Controlling (pengawasan) yang merupakan proses untuk
mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah ditetapkan dan
melakukan koreksi jika ada penyimpangan.
3. Keluaran (Output) merupakan kumpulan bagian yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem
4. Umpan balik (Feedback) ialah kumpulan bagian yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
tersebut
5. Lingkungan (Environtment) adalah dunia di luar sistem yang tidak
dikelola sistem namun memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem
6. Dampak (Effect) merupakan akibat yang dihasilkan oleh keluaran
suatu sistem
12
menggunakan standar atau target yang ditetapkan oleh Sudinkes Jakarta
Barat atau Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
13
BAB IV
Penyajian Data
4.1 Sumber Data
Lokasi Puskesmas
Puskesmas Kelurahan Kelapa Dua terletak di Jalan Raya
Kelapa Dua No.32, RT.2/RW.2, Kecamatan Kebun Jeruk, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11550. Luas
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kelapa Dua yang terletak di
wilayah Jakarta Barat ini memiliki luas wilayah 150,35 ha yang
terdiri dari 8 RW dan 60 RT. Wilayah ini memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Kebon Jeruk
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Sukabumi Selatan
c. Sebelah Barat : Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan
d. Sebelah Timur : Kelurahan Sukabumi Utara
14
Gambar 2. Peta Wilayah Kelurahan Kelapa Dua
15
2. Dari jumlah penduduk 207.114 jiwa, didapatkan bahwa 37.105
jiwa merupakan Pasangan Usia Subur (PUS).
16
b. Dana (Money)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD):
tidak tersedia
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
: tersedia (BKKBN)
c. Sarana dan Prasarana
Stetoskop : 18 buah
Tensimeter : 9 buah
Termometer : 27 buah
Meja ginekologi : 9 buah
Meja alat-alat, obat dan alokon : 9 buah
Tempat tidur periksa : 9 buah
Sarung tangan steril : 50 box
Timbangan berat badan dewasa : 9 buah
Lemari peralatan dan alokon : 9 buah
Implant kit : 100 set
AKDR kit steril : 200 set
Sarana Kontrasepsi
IUD Copper-T : 5000 buah
Auto Disable Syringe with Needle : 10.000buah
Implan : 5.000buah
Pil KB : 20000strip
Cyclogestone : tidak tersedia
Depogestone : 250 box
Alat Kontrasepsi Lain (Kondom) : 200 lusin
Sarana Obat-obatan
Cairan antiseptik Betadine : 40 botol
Tablet analgetik : 5000 strip
17
Kapas alkohol dan kasa steril : 10 toples
Sarana Non-Medis
Gedung Puskesmas
- Ruang Pendaftaran : ada
- Ruang Tunggu : ada
- Ruang untuk pemeriksaan pasien : ada
Meubel Puskesmas
- Lemari Arsip : ada
- Lemari Obat : ada
- Meja Pemeriksaan : ada
- Kursi : ada
- Tempat tidur pemeriksaan : ada
d. Metode
Konseling
- Dilakukan oleh petugas lapangan KB pada masing-
masing kelurahan atau desa dengan mendatangi
pasangan usia subur dan wanita pasca bersalin untuk
memberikan konseling mengenai kontrasepsi.
- Menerangkan arti dan tujuan dari keluarga
berencana, alat-alat, memberikan pilihan kontrasepsi
yang sesuai, serta menjelaskan efek samping yang
mungkin terjadi dari pemakaian alat kontrasepsi.
- Membantu calon peserta KB untuk memutuskan
pilihannya atas metode kontrasepsi yang paling
sesuai dengan kondisi atau keadaan pribadi dan
keluarganya.
Pelayanan Kontrasepsi
- Pil : Pemakaian secara teratur seperti petunjuk yang
tertulis pada kartu. Pil pertama diminum pada hari
kelima setelah permulaan haid, kemudian berturut-
turut setiap hari satu pil secara teratur.
18
- Suntikan
o Cyclogeston : tidak tersedia
o Depogeston : 1 kali per 3 bulan, dosis 3,0
cc, secara intramuskular di Muskulus Gluteus.
19
4.3.2 Proses
a. Perencanaan
Data program KB:
Jumlah PUS total sebesar 37.105
Jumlah KB Aktif 34.553
Perencanaan tertulis mengenai:
Konseling
Dilakukan oleh petugas lapangan KB pada masing-
masing kelurahan atau desa dengan mendatangi
pasangan usia subur dan wanita pasca bersalin untuk
memberikan konseling mengenai kontrasepsi.
Perencanaan pelayanan kontrasepsi
Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-
12.00 WIB oleh bidan di Puskesmas Kecamatan,
Puskesmas Kelurahan dan mengikuti jam buka
praktek pada bidan praktek swasta di wilayah kerja
Puskesmas Palmerah dengan memberikan informasi
kepada calon peserta KB tentang kontrasepsi yang
tersedia serta penggunanya.
Pembinaan akseptor KB
Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-
12.00 WIB oleh bidan di Puskesmas Kecamatan,
Puskesmas Kelurahan dan mengikuti jam buka
praktek pada bidan praktek swasta di wilayah kerja
Puskesmas Palmerah untuk memotivasi peserta KB.
Penyuluhan KB dilakukan minimal 1 kali setiap
bulan.
Penanganan efek samping dan komplikasi
20
Dilakukan pada setiap jam kerja dari jam 08.00-
12.00 oleh bidan ataupun dokter di Puskesmas
Kelurahan dan mengikuti jam buka praktek pada
bidan praktek swasta di wilayah kerja Puskesmas
Palmerah.
Pelayanan rujukan KB
Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-
12.00 oleh bidan ataupun dokter di Puskesmas
Kelurahan dan mengikuti jam buka praktek pada
bidan praktek swasta di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kelapa Dua.
Perencanaan pencatatan dan pelaporan
Dilakukan pencatatan register harian oleh bidan
untuk kemudian pada setiap akhir bulan dilaporkan
oleh bidan atau petugas program KB di Puskesmas
Kecamatan, Puskesmas Kelurahan dan mengikuti
jam buka praktek pada bidan praktek swasta di
wilayah kerja Puskesmas Palmerah.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian tertulis dan pembagian tugas dalam
melaksanakan program Keluarga Berencana di Puskesmas
Kelurahan Kelapa dua, seperti pada bagan berikut.
21
Kepala puskesmas
dr. Darus Sahmedi
Pelaksana
- Bidan Puskesmas
- Bidan Praktek Swasta
22
swasta di wilayah kerja Puskesmas Palmerah. Bidan
memantau hasil pelayanan KB dan memberikan nasehat
pasca pelayanan kepada klien KB sebelum klien pulang
dan kontrol kembali. Khusus untuk metode MOW/MOP,
hanya dapat dilaksanakan di rumah sakit.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Dilakukan pada setiap hari kerja, hari Senin-Sabtu pukul
08.00-12.00 oleh bidan di Puskesmas. Penyuluhan kadang-
kadang dilakukan bersamaan dengan Posyandu atau saat
pelaksaan KB keliling.Tidak ada jadwal penyuluhan
khusus untuk program KB. Penyuluhan perseorangan dan
konseling juga dilakukan bidan kepada ibu hamil. Saat
pandemi COVID 19 ini penyuluhan KB tidak
dilaksanakan.
Penanganan Efek Samping dan Komplikasi
Dilakukan setiap hari oleh bidan ataupun dokter di
Puskesmas.
Pelayanan Rujukan KB
Dilakukan pada setiap hari oleh bidan ataupun dokter di
Puskesmas.
Pencatatan dan Pelaporan
Dilakukan pencatatan setiap hari kerja oleh
petugasprogram KB di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Palmerah, dan pelaporan dilakukan setiap awal
bulan ke Dinas Kesehatan Jakarta Barat oleh petugas
program KB. Pencatatan register harian tidak dilakukan
setiap hari, dan kerapkali pencatatan dirangkum secara
akumulasi.
d. Pengawasan
Fasilitas pelayanan KB mencatat semua hasil pelayanan KB
yang berisi data tentang peserta KB dan metode yang
digunakan.Setiap bulan laporan direkapitulasi di Puskesmas,
untuk nantinya dilaporkan bersama rekapitulasi alokon ke
23
Kabupaten/Kota.
24
4.3.3 Keluaran
a. Cakupan Peserta KB Baru
Peserta KB baru adalah PUS yang baru pertama kali
menggunakan metode kontrasepsi, termasuk mereka yang pasca
keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3
bulan.7
101
= × 100% = 1,95%
5.164
25
Jumlah peserta KB aktif : 4.682
Jumlah PUS : 5.164
Persentase peserta KB aktif terhadap PUS:
4.682
= × 100% = 90,66 %
5164
c. Persentase Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi
a) Persentase peserta KB Pil
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑃𝑖𝑙
=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 x 100%
26
e) Persentase peserta KB MOW
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑀𝑂𝑊
= x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓
= 40 x 100% = 0.85%
4.682
26
Jumlah peserta yang komplikasi 0
Cakupan peserta KB yang komplikasi terhadap
jumlah peserta KB aktif:
0
= × 100% = 0,00 %
4.682
26
e. Persentase Kegagalan Kontrasepsi
Kegagalan kontrasepsi adalah kasus terjadinya kehamilan pada
akseptor KB aktif yang pada saat tersebut menggunakan metode
kontrasepsi.7
Jumlah peserta KB aktif : 4.682
Jumlah peserta yang mengalami kegagalan kontrasepsi :
0
Persentase peserta KB yang mengalami kegagalan
kontrasepsi terhadap jumlah peserta KB aktif:
0
= × 100% = 0,00%
4.682
543
= × 100% = 11,59 %
4.682
27
Tabel 2. Data Keluaran Program KB di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kelapa Dua,
periode Januari 2021 sampai Desember 2021.
No Variabel Jumlah peserta Pencapaian
28
4.3.5 Dampak
a) Dampak Langsung
Menurunkan Crude Birth Rate (CBR) : belum dapat
dinilai
Meningkatkan jumlah peserta KB Baru : belum dapat
dinilai
Meningkatkan jumlah peserta KB Aktif : belum dapat
dinilai
b) Dampak Tidak Langsung
Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk : belum
dapat dinilai
Pengendalian Total Fertility Rate (TFR) : belum dapat
dinilai
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak : belum dapat
dinilai.
4.3.6 Lingkungan
a) Fisik
29
pria (MOP), fasilitas yang mengerjakannya adalah Rumah
Sakit Bhakti Mulia.
b) Non-fisik
Sosial Ekonomi: Mayoritas penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Palmerah memiliki status ekonomi
menengah kebawah.
Pandemi COVID-19: Terdapat beberapa kegiatan yang
terhenti akibat situasi pandemi saat ini seperti KB keliling,
sehingga mempengaruhi pelaksanaan dari program
keluarga berencana di wilayah Puskesmas.
30
BAB V
Pembahasan
Persentase peserta KB
5 10% 12.60% (-)
implant
Persentase peserta KB
7 2,5% 2.54% (-)
kondom
31
5.2. Masalah Menurut Variabel Masukan
Tabel 5.2 Masalah Menurut Variabel Masukan
32
serta sering bersamaan terutama saat pandemic
dengan kegiatan posyandu COVID-19.
dan kelas ibu hamil. Tidak ada poster dan leaflet
Konseling dilakukan secara untuk membantu calon
langsung maupun tidak akseptor memilih jenis
langsung.Adanya poster, kontrasepsi yang sesuai
leaflet atau lembar balik dengan kondisinya.
33
3. Pelaksanaan Dilaksanakan kegiatan Penyuluhan tidak rutin (+)
konseling, pelayanan dilakukan karena
kontrasepsi, pembinaan terbatas oleh keadaan
dan penyuluhan akseptor pandemi.
KB, pelayanan rujukan,
dan pencatatan &
pelaporan untuk
mencapai sasaran.
4. Pengawasan Pencatatan dan Pelaporan Sudah Terlaksana (-)
34
5.5. Masalah Menutut Variabel Umpan Balik
Tabel 5.5 Menurut Variabel Umpan Balik
35
BAB VI
Perumusan Masalah
36
mitos yang salah mengenai kontrasepsi sebagaimana beredar di
masyarakat.
Bidan dan kader KB beberapa desa kurang aktif.
Hasil pelayanan KB harian tidak selalu dicatat dalam register
harian namun setiap akhir bulan dilakukan penjumlahan hasil
pelayanan untuk pengisian laporan bulanan dan triwulanan.
Ada beberapa hasil laporan dari fasilitas kesehatan swasta yang
tidak memberikan pelaporannya ke Puskesmas
37
BAB VII
Prioritas Masalah
No Parameter Masalah
A B C
1. Besarnya masalah 5 3 2
2. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan 4 2 2
3. Keuntungan sosial yang diperoleh 4 3 2
4. Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai 4 2 1
5. Sumber daya yang tersedia untuk 4 2 1
menyelesaikan masalah
Total 21 12 8
38
2 = Kurang penting
1 = Tidak penting
39
BAB VIII
Penyelesaian Masalah
8.1. Masalah 1:
Cakupan peserta KB pil 7,51% dari target 17% (masalah sebesar 55,82%)
Penyebab :
Dilakukan pembatasan ke tempat kerumunan oleh karena situasi Pandemi,
sehingga banyak peserta KB yang tidak datang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Kurangnya pengetahuan mengenai kepentingan meneruskan pengambilan pil
KB sesuai jadwal. kepada kelompok sasaran ibu hamil dan Pasangan Usia Subur.
Kurangnya ketersediaan alokon yang lebih lengkap sehingga ibu pasca bersalin
menunda penggunan KB.
Penyelesaian :
Berkoordinasi dengan PLKB kecamatan untuk ketersediaan pil di kader atau
PLKB, sebagai alternatif pengganti bagi klien yang tidak dapat bertemu dengan
petugas kesehatan
Melakukan pembinaan kesertaan ber-KB dan pencegahan putus pakai
melalui berbagai media terutama media daring.
Menyediakan pilihan alokon yang lebih lengkap salah satumya KPP
(Kontrasepsi Pil Progestin).
40
A. Masalah 2: Cakupan Peserta KB MOW 2,22% dari target 9%
(masalah sebesar 75.33%)
8.2.
Penyebab:
1) Pencatatan dan pelaporan yang masih terkendala, terutama data dari bidan
praktek swasta, klinik dan rumah sakit.
2) Jadwal penyuluhan mengenai keluarga berencana belum berjalan dengan
teratur.
3) Belum ada media konseling berupa poster, leaflet dan lembar balik yang
berfokus untuk menghilangkan stigma dan informasi yang salah mengenai
jenis kontrasepsi IUD.
4) Adanya anggapan atau informasi yang salah di kalangan masyarakat
mengenai efek samping seperti perdarahan, serta dapat menyebabkan cacat
pada janin dan pemahaman masyarakat lebih menyukai metode yang
dianggap umum digunakan dan minimal-risk.
Penyelesaian:
1) Melengkapi semua pencatatan dan pelaporan kegiatan KB setiap hari
setiap pelayanan di puskesmas serta melakukan penjemputan laporan
secara aktif ke pihak pelaksana kontrasepsi swasta.
2) Penyuluhan mengenai keluarga berencana dijadwalkan secara teratur,
dapat dilakukan bersamaan dengan kelas ibu hamil, atau setelah posyandu,
dan menyediakan poster dan leaflet untuk meningkatkan kepedulian serta
menarik minat MOW.Menjelaskan keuntungan dan kerugian tiap metode
pada poster dan leaflet agar lebih mudah dimengerti.
3) Penyediaan sarana penyuluhan untuk meningkatkan kepedulian serta
menarik minat MOW
4) Menggalakan para bidan untuk melakukan pembinaan KIE (Komunikasi,
Informasi, Edukasi) dan perlu memberikan perhatian yang lebih, terhadap
akseptor maupun mencari calon akseptor MOW serta memberikan
penyuluhan mengenai fungsi dan keuntungan alat kontrasepsi jangka
panjang, termasuk didalamnya memberikan informasi yang benar
mengenai stigma atau mitos yang salah yang beredar di masyarakat.
41
BAB IX
Penutup
9.1 Kesimpulan
1) Gambaran Input
a. Sumber Daya Manusia
Jumlah petugas kesehatan yang dimiliki oleh petugas Kesehatan di
Wilayah kerja Puskesmas Palmerah sudah mencukupi, Setiap Puskesmas
Kelurahan memiliki 2 orang bidan penanggung jawab pelaksanaan
program KB. Selain itu program KB juga dijalankan oleh bidan-bidan
praktek swasta/ pribadi. Bidan perlu diberi pelatihan yang rutin mengenai
teknik kontrasepsi dan cara memberi komunikasi, informasi dan edukasi
kepada masyarakat awam.
b. Metode.
Cara petugas dalam melaksanakan kegiatan sudah bagus seperti
melakukan penyuluhan dan konseling, tetapi yang perlu ditambahkan
adalah cara penyuluhan dibuat semenarik mungkin seperti menggunakan
alat peraga ataupun dengan video dengan animasi yang menarik dan
mudah dipahami awam. Saat pandemic Covid-19, penyuluhan dapat
dilakukan secara virtual atau zoom ataupun dengan membuat grup
whatsapp dengan para akseptor agar memudahkan untuk berkomunikasi.
2) Gambaran Proses dalam Pelaksanaan KB
42
3) Gambaran Output
Saran
Berdasarkan hasil evaluasi program KB yang telah dilakukan, ada beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan KB di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Palmerah. Saran-saran berikut ditujukan kepada kepala
Puskesmas dan diharapkan akan disampaikan kepada petugas-petugas
bawahannya yang bersangkutan untuk dilaksanakan:
a) Melakukan penyuluhan melalui media sosial dan media lainnya guna
dengan tujuan semua PUS dapat menunda kehamilan dengan tetap
menggunakan kontrasepsi di situasi pandemi serta bekerja sama dengan
petugas lapangan keluarga berencana (PLKB)
b) Menginovasikan suatu kegiatan online yang dapat melakukan interaksi
tentang konseling, informasi, serta edukasi program KB. Kegiatan
penyuluhan KB melalui online seperti zoom kepada masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Palmerah dengan menggandeng PLKB
sehingga kepedulian PUS terhadap manfaat KB terhadap keluarga masing-
masing dapat ditingkatkan dan seterusnya lebih banyak PUS yang ber-KB,
sehingga semua kalangan masyarakat dapat membantu tercapainya
program KB.
c) Membuat daftar pasangan yang sudah dapat menggunakan metode
kontrasepsi jangka Panjang (MKJP) dan menjelaskan tentangg kelebihan
43
menggunakan metode tersebut yang dibantu oleh petugas lapangan
keluarga berencana (PLKB).
d) Mengadakan pendataan PUS yang berusia 20-30 tahun dan memiliki
jumlah anak 2 orang dengan bantuan PLKB, lalu pendataan ini digunakan
sebagai sasaran akseptor KB khususnya MKJP, sebelumnya dilakukan
konseling terlebih dahulu dengan istri dan suaminya untuk berikutnya
segera diberikan pelayanan kontrasepsi MKJP oleh bidan atau dokter yang
bertanggung jawab di Puskesmas, konseling dapat menggunakan panduan
ABPK
e) Pelatihan petugas pencatatan dan pelaporan program KB mengenai Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Laporan Bulanan
3 (LB3) yang digunakan sebagai data dasar untuk penilaian program KB.
44
DAFTAR PUSTAKA
45
Lampiran
46
Data Penggunaan Kontrasepsi berdasarkan Metode periode Oktober 2020- September 2021
47
48
49
50
51
52