Anda di halaman 1dari 43

Universitas Kristen Krida Wacana

Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia


di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat
Periode Desember 2020 sampai dengan November 2021

Oleh:
Louis Hendri

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Krida Wacana
Desember 2021
Universitas Kristen Krida Wacana

Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia


di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat
Periode Desember 2020 sampai dengan November 2021

Oleh:
Louis Hendri
112019045

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Krida Wacana
Desember 2021

ii
Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat
Periode Desember 2020 sampai dengan November 2021

Lembar Persetujuan
Jakarta, Desember 2021

Pembimbing

(dr. Melda Suryana,M.Epid)

Penguji I Penguji II

(dr. Ernawaty Tamba, MKM) (dr.Diana L. Tumilisar)

iii
Ucapan Terima Kasih
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah evaluasi program
yang berjudul “Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat Periode Desember 2020 sampai
dengan November 2021” ini. Evaluasi program yang dilaksanakan sebagai salah
satu tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana bertujuan mengetahui
tingkat keberhasilan program, permasalahan pelaksanaan, dan cara penyelesaian
permasalahan pengendalian upaya kesehatan lanjut usia.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan
yang telah diberikan dalam rangka penyelesaian evaluasi program ini kepada:
1. dr. Diana L. Tumilisar.
2. Dr. dr. Djap Hadi Susanto, M.Kes.
3. dr. Julianti Sutanto, M.Kes.
4. dr. Melda Suryana, M.Epid.
5. dr. Ernawaty Tamba, MKM.
6. Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp.OK.
7. Prof. Dr. dr. Rachmadhi P., SKM
8. dr. E. Irwandy Tirtawidjaja.
9. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
10. drg. Kristiani Dwi Hastuty ,MPH sebagai Kepala Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan
Akhir kata, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah
evaluasi program ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga di masa mendatang dapat ditingkatkan lebih baik lagi.

Jakarta, 1 desember 2021

Penyusun

iv
Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat
Periode Desember 2020 sampai dengan November 2021
Louis Hendri
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana
Email: Louis.2014fk097@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Asia dan Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era penduduk menua (ageing
population) karena jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun ke atas (penduduk lansia)
melebihi angka 7 persen. Salah satu dampak keberhasilan pembangunan dan kemajuan
teknologi adalah meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). UHH Indonesia
diproyeksikan meningkat dari 70,2 tahun pada tahun 2016 menjadi 72,4 tahun di tahun
2035 mendatang. Persentase lansia di Indonesia tahun 2017 telah mencapai 9,03% dari
keseluruhan penduduk, atau sekitar 23,66 juta jiwa penduduk lansia. Terdapat 869.684
lansia di DKI Jakarta pada tahun 2018. Pada tahun 2020 di kecamatan Grogol
Petamburan, tercatat sebanyak 22.508 jiwa adalah kelompok lansia. Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 pasal 138 tentang Kesehatan menetapkan bahwa upaya
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan menjaga agar para lanjut usia tetap
sehat dan produktif secara sosial dan ekonomi. Sehubungan dengan hal tersebut
puskesmas diharapkan mampu melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif tingkat dasar bagi lanjut usia. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan
Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta periode September 2020 sampai Agustus 2021 dengan
membandingkan cakupan terhadap tolok ukur yang telah ditentukan menggunakan
pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi program, didapatkan masalahnya yaitu presentase
cakupan pemeriksaan laboraotrium sederhana 13,25% dan presentase cakupan
penyuluhan 8,33% yang menjadi prioritas masalah. Penyebabnya antara lain karena
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menghambat dilakukan kegiatan
program dan kurangnya kerja sama antara pelaksana program sehingga tidak terjalin
komunikasi yang baik terkait pentingnya pemeriksaan laboraotrium pada lansia. Dengan
demikian diharapkan evaluasi program dapat menemukan masalah penyebab dan dapat
memberikan penyelesaian sehingga dapat meningkatkan angka keberhasilan upaya
kesehatan lanjut usia di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan.

Kata kunci: lansia, evaluasi program, puskesmas

v
Evaluation of the Elderly Health Service Program at Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan, West Jakarta Period Descember 2020 until November 2021
Louis Hendri
Krida Wacana Christian University School of Medicine and Health Sciences
Email: Louis.2014fk097@civitas.ukrida.ac.id
_______________________________________________________________________
_

Abstract
Asia and Indonesia from 2015 have entered the era of the aging population because the
number of people aged 60 years and over (elderly population) exceeds 7 percent. One of
the impacts of successful development and technological progress is the increase in Life
Expectancy (LE). Indonesia's LE is projected to increase from 70.2 years in 2016 to 72.4
years in 2035. The percentage of elderly people in Indonesia in 2017 has reached 9.03%
of the total population, or about 23.66 million elderly people. There were 869,684 elderly
people in DKI Jakarta in 2018. In 2020, in Grogol Petamburan sub-district, there were
22,508 elderly people. Law Number 36 Year 2009 article 138 concerning Health
stipulates that health care efforts for the elderly are aimed at keeping the elderly healthy
and productive socially and economically. In connection with this, the puskesmas is
expected to be able to carry out promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts
at the basic level for the elderly. Based on this, an Evaluation of the Elderly Health
Service Program was carried out at Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan , Jakarta
for the period September 2020 to August 2021 by comparing the coverage to
predetermined benchmarks using a systems approach. From the results of the program
evaluation, it was found that the problem was that the percentage of simple laboratory
examination coverage was 13.25% and the percentage of counseling coverage was
8.33% which became the priority problem. The reasons are, among others, the Large-
Scale Social Restrictions which hinder program activities and the lack of cooperation
between program implementers so that there is no good communication regarding the
importance of laboratory examinations for the elderly. Thus, it is hoped that the program
evaluation can find the cause of the problem and can provide a solution so that it can
increase the success rate of elderly health efforts at Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan.

Keywords: elderly, program evaluation, puskesmas

vi
Daftar Isi
Halaman Juduli-ii
Lembar Persetujuanii
Ucapan Terima Kasihv
Abstrak
Abstract i
Daftar Isiii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................................................
1.3.1. Tujuan Umum......................................................................................................
1.3.2. Tujuan Khusus.....................................................................................................
1.4. Manfaat........................................................................................................................
1.4.1. Bagi Evaluator......................................................................................................
1.4.2. Bagi Perguruan Tinggi.........................................................................................
1.4.3. Bagi Puskesmas....................................................................................................
1.4.4. Bagi Masyarakat...................................................................................................
1.5. Sasaran.........................................................................................................................
Bab II Materi Dan Metode.........................................................................................................
2.1. Materi..........................................................................................................................
2.2. Metode.........................................................................................................................
Bab III Kerangka Teori..............................................................................................................
3.1. Sistem..........................................................................................................................
3.2. Tolok Ukur..................................................................................................................
Bab IV Penyajian Data...............................................................................................................
4.1. Sumber Data................................................................................................................
4.2. Data Umum.................................................................................................................
4.2.1 Data Geografis.....................................................................................................
4.2.2. Geologi...............................................................................................................
4.2.3. Data Demografis................................................................................................
4.2.4. Data Fasilitas Kesehatan....................................................................................
4.2.5. Transportasi........................................................................................................
4.3. Data Khusus...............................................................................................................

vii
4.3.1. Masukan.............................................................................................................
4.3.2. Proses.................................................................................................................
4.3.3 Keluaran.............................................................................................................
4.3.4. Lingkungan........................................................................................................
4.3.5 Umpan Balik
……………………………………………………….19
Bab V Pembahasan..................................................................................................................
5.1. Masalah Menurut Variabel Keluaran........................................................................
5.2. Masalah Menurut Variabel Masukan........................................................................
5.3 Masalah Menurut Variabel Proses………………………………………
22
Bab VI Perumusan Masalah.....................................................................................................
6.1 Masalah Menurut Keluaran.......................................................................................
6.2 Masalah Menurut Unsur Lain...................................................................................
6.2.1 Unsur Masukan........................................................................................................
6.2.2 Unsur Proses............................................................................................................
6.2.3 Unsur Lingkungan...................................................................................................
Bab VII Prioritas Masalah………………………………………………………..26
Bab VIII Penyelesaian Masalah………………………………………………….27
8.1 Tidak Terlaksananya Program Senam Jantung………………………………
27

8.2 Tidak Terlasananya Program Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka


Halun……………………………………………………………………………..27

8.3 Pemeriksaan Laboratorium dan Kontrol yang Tidak Sesuai Jadwal.................................


Bab IX
Penutup…………………………………………………………………...29
9.1. Kesimpulan................................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................................
Lampiran…………………………………………………………………………31

viii
1. BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Pada tahun 2010,
tercatat sebanyak 524 juta orang berusia ≥ 60 tahun atau sekitar 8% dari populasi dunia.
Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hampir tiga kali lipat menjadi sekitar 1,5 miliar,
mewakili 16% populasi dunia di tahun 2050 dengan sebagian besar peningkatan terjadi di
negara-negara berkembang. Secara global, Asia dan Indonesia dari tahun 2015 sudah
memasuki era penduduk menua (ageing population) karena jumlah penduduknya yang
berusia 60 tahun ke atas (penduduk lansia) melebihi angka 7 persen.1,2
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan dan kemajuan teknologi adalah
meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). UHH Indonesia diproyeksikan meningkat
dari 70,2 tahun pada tahun 2016 menjadi 72,4 tahun di tahun 2035 mendatang. Persentase
lansia di Indonesia tahun 2017 telah mencapai 9,03% dari keseluruhan penduduk, atau
sekitar 23,66 juta jiwa penduduk lansia. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) tahun 2020, terdapat 6 provinsi yang telah memasuki fase struktur
penduduk tua yakni persentase penduduk lansianya telah berada di atas 10%. Keenam
provinsi tersebut adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (14,71%), Jawa Tengah (13,81%),
Jawa Timur (13,38%), Bali (11,58%), Sulawesi Utara (11,51%), dan Sumatera Barat
(10,07%).2-5
Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah masalah
kesehatan. Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling
berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19 karena
lansia mayoritas memiliki penyakit kronis/degeneratif sebagai penyakit komorbid. Data
mortalitas akibat Covid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan seiring dengan
bertambahnya usia, yaitu pada populasi usia 45-54 tahun adalah 8%, 55-64 tahun 14%,
dan 65 tahun ke atas 22%. Selain keadaan tersebut diatas, masalah kesehatan yang
ditemukan pada lansia antara lain masalah penyakit tidak menular. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 penyakit yang banyak ditemukan pada lansia
adalah hipertensi (63.5%), diabetes mellitus (5.7%), penyakit jantung (4.5%), stroke
(4.4%), gangguan ginjal (0.8%), dan kanker (0.4%).3,4,6
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 138 tentang Kesehatan menetapkan
bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan menjaga agar para lanjut

1
usia tetap sehat dan produktif secara sosial dan ekonomi. Apabila masalah kesehatan pada
kelompok umur tersebut tidak serius diperbaiki, maka di waktu mendatang lansia yang
mengalami masalah kesehatan dan penurunan kapasitas fungsional akan besar jumlahnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan ketergantungan lansia terhadap bantuan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari, sehingga menjadi beban sosial dan ekonomi yang berat
bagi keluarga, masyarakat dan negara. Oleh sebab itu, pemerintah wajib menjamin
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia agar
dapat tetap hidup mandiri dan produktif. Puskesmas sebagai unit terdepan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat maupun perorangan telah tersedia disemua kecamatan.
Sehubungan dengan hal tersebut puskesmas diharapkan mampu melakukan upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif tingkat dasar bagi lanjut usia. Pelayanan
kesehatan lanjut usia di puskesmas harus dilakukan secara professional, berkualitas,
paripurna, terpadu dan terintegrasi dengan memperhatikan aspek geriatri pada kelompok
lanjut usia.3,4,7
Menurut data yang didapat dari Badan Pusat Statistik, terdapat 869.684 lansia di DKI
Jakarta pada tahun 2018.8 Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan terletak diwilayah
Kecamatan Grogol Petamburan, dengan jumlah penduduk penduduk usia 60 tahun ke atas
sebanyak 27.717 jiwa, yang terdiri dari 17.145 penduduk lansia dan 10.572 penduduk
lansia risti. Dari hasil penilaian kinerja puskesmas capaian program pelayanan Lanjut
Usia tahun 2020, serta berdasarkan data dari suku dinas kesehatan Jakarta barat tahun
2020 persentase pelayanan lanjut usia yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standard di puskesmas sebanyak 76,57%. Dalam upaya pelayanan kesehatan pada
kelompok lanjut usia, Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan salah satunya
melaksanakan program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia. Mengingat pentingnya suatu
evaluasi terhadap suatu program, peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi Program
Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta periode
Desember 2020 sampai dengan November 2021 untuk mengetahui keberhasilan
pelaksanaan program tersebut berdasarkan tolok ukur yang telah ditetapkan dengan
pendekatan sistem.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jumlah penduduk berusia 60 tahun keatas diproyeksikan akan meningkat hampir tiga
kali lipat, atau sekitar 1,5 miliar mewakili 16% populasi dunia pada tahun 2050.

2
2. Persentase lansia di Indonesia tahun 2017 telah mencapai 9,03% dari keseluruhan
penduduk, atau sekitar 23,66 juta jiwa penduduk.
3. Permasalahan yang sangat mendasar pada kelompok lanjut usia adalah masalah
kesehatan.
4. Data mortalitas akibat Covid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan seiring
dengan bertambahnya usia, yaitu pada populasi usia 45-54 tahun adalah 8%, 55-64
tahun 14%, dan 65 tahun ke atas 22%.
5. Penyakit yang banyak ditemukan pada lansia adalah hipertensi (63.5%), diabetes
mellitus (5.7%), penyakit jantung (4.5%), stroke (4.4%), gangguan ginjal (0.8%), dan
kanker (0.4%)
6. Jumlah penduduk wilayah Kecamatan Grogol Petamburan terdiri dari penduduk
dengan usia 60 tahun ke atas sebanyak 27.717 jiwa, yang terdiri dari 17.145 penduduk
lansia dan 10.572 penduduk lansia risti.
7. Belum diketahuinya keberhasilan pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Lanjut
Usia di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan periode Desember 2020 sampai
dengan November 2021.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui keberhasilan pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
di Puskesmas Grogol Petamburan Jakarta periode Desember 2020 sampai dengan
November 2021 dengan pendekatan sistem.

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Diketahuinya cakupan keberhasilan program senam Jantung sehat pada lansia yang
mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta periode Desember 2020 sampai dengan November 2021.
2. Diketahuinya cakupan keberhasilan program pembinaaan Posyandu pada lansia
yang mendapat pelayananan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta periode Desember 2020 sampai dengan November 2021.
3. Diketahuinya cakupan keberhasilan program pelayanan kesehatan lansia dalam
rangka Halun pada lansia yang mendapat pelayananan kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta periode Desember 2020 sampai dengan
November 2021.

3
4. Diketahuinya cakupan keberhasilan program pembinaan kelas lansia pada lansia
yang mendapat pelayananan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta periode Desember 2020 sampai dengan November 2021.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Evaluator

1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama


perkuliahan dan mempraktikkannya dalam Ilmu Komunitas Masyarakat.
2. Berlatih dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah sebagai
seorang manager dalam mengevaluasi program di puskesmas.
3. Mengetahui kendala dan penyebab timbulnya kendala yang dihadapi dalam
menjalankan program puskesmas, berpikir kritis serta ilmiah dalam mengambil
langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara
lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan khususnya
pada program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia.
4. Memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam mengevaluasi suatu program
kesehatan di puskesmas khususnya program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi

1. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


2. Mewujudkan peran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai
Universitas yang ikut serta dalam masyarakat ilmiah pada bidang kesehatan.
3. Mewujudkan peran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai
universitas yang menghasilkan dokter yang berkualitas dan memiliki kepedulian
terhadap kesehatan masyarakat luas.
1.4.3 Bagi Puskesmas

1. Mengetahui masalah yang timbul dalam program Pelayanan Kesehatan Lanjut


Usia disertai dengan usulan atau saran sebagai bagian pemecahan masalah.
2. Membantu kemandirian puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia sehingga memenuhi target cakupan program.
3. Memberi masukan atau saran dalam meningkatkan kerjasama dan membina peran
serta masyarakat dalam melaksanakan program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
1.4.4 Bagi Masyarakat

4
1. Meningkatnya derajat kesehatan khususnya bagi yang sudah lanjut usia di
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
2. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat dalam memahami juga
mengatasi masalah kesehatan lanjut usia.
3. Sumber informasi bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
dan taraf kualitas hidup dengan mengikuti program pelayanan kesehatan lanjut
usia.

1.5 Sasaran
Seluruh penduduk Lansia dan Lansia resiko tinggi dengan masalah kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan periode Desember 2020 sampai dengan
November 2021.

5
BAB II
Materi dan Metode
2.1 Materi
Materi yang digunakan untuk evaluasi dalam program ini terdiri dari data pencatatan
hasil kegiatan bulanan Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan mengenai Program
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta
periode Desember 2020 sampai dengan November 2021 yang berisikan kegiatan
mengenai:
1. Jumlah total lansia yang mendapatkan pelayanan Senam Jantung Sehat
2. Jumlah total lansia yang mendapatkan Pembinaan Posyandu Lansia
3. Jumlah total lansia yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan Lansia dalam rangka
Halun.
4. Jumlah total lansia yang mendapatkan Pembinaan Kelas Lansia.

2.2 Metode
Evaluasi program ini dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data cakupan kegiatan
pada program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta, Provinsi DKI Jakarta periode Desember 2020 sampai dengan
November 2021. Data tersebut diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan. Hasilnya
kemudian dibandingkan dengan tolok ukur yang telah ditentukan dengan menggunakan
pendekatan sistem sehingga dapat ditemukan masalah pada program pelayanan kesehatan
kelompok lansia. Apabila masalah yang ditemukan banyak, maka dilakukan prioritas
masalah. Pemecahan masalah diberikan dalam bentuk usulan dan saran berdasarkan
penyebab dari masing-masing unsur keluaran, dengan menggunakan pendekatan sistem.

6
BAB III
Kerangka Teori
3.1 Sistem

Gambar 1. Kerangka pendekatan sistem

Sistem terdiri dari gabungan beberapa elemen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Yang dimaksud dengan elemen tersebut ialah sesuatu yang mutlak harus
ditemukan, yang saling dihubungkan dengan suatu struktur atau proses dan berfungsi
sebagai kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Jika disederhanakan bagian atau elemen yang banyak macamnya tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 6 unsur, yaitu9 :
1. Masukan (input), merupakan kumpulan elemen yang terdapat dalam sistem dan
diperlukan agar sistem tersebut dapat berfungsi, terdiri dari tenaga (man), dana
(money), metode (method), dan sarana (material).
2. Proses (process), merupakan kumpulan elemen dalam sistem dan yang berfungsi
mengubah masukan menjadi keluaran yang sudah direncanakan. Mulai dari
perencanaan (planning), organisasi (organization), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling).
3. Keluaran (output), merupakan kumpulan elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Lingkungan (environment), merupakan elemen diluar sistem yang tidak dikelola
sistem tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan
fisik dan non fisik.
5. Umpan balik (feedback), merupakan kumpulan elemen yang menjadi keluaran dari
sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

7
6. Dampak (impact), merupakan akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

3.2 Tolok Ukur


Tolok ukur adalah standar atau nilai acuan yang ditetapkan dan digunakan sebagai
target yang harus dicapai pada tiap elemen atau variabel sistem (masukan, proses,
keluaran, umpan balik). Tolok ukur ini diambil dari Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017 sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 67 tahun 2015 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

8
BAB IV
Penyajian Data

4.1 Sumber Data

Sumber data dalam evaluasi ini berasal dari data tersier dan data sekunder berupa:

1. Data Geografis Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta 2021


2. Data Gemografis Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta 2021
3. Data fasilitas kesehatan Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta 2021
4. Laporan bulanan kegiatan Program Kesehatan Lanjut Usia di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta periode Desember 2020 sampai
dengan November 2021

4.2 Data Umum dri kecamatan atau dinas ( demografi, geografi, etiologis)
4.2.1 Data Geografis
Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas (UPTD) Kecamatan Grogol
Petamburan terletak di jalan l. Wijaya 1 (Taman Duta Mas) Jl. Wijaya III No.14,
RW.9, Wijaya Kusuma, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11460 dengan luas tanah kurang lebih 3000 m2 dan bangunan 2500 m2
dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Utara : Kecamatan Cengkareng
2. Timur : Kecamatan Gambir
3. Selatan : Kecamatan Palmerah
4. Barat : Kecamatan Kembangan
Secara administrasi Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan memiliki 7 kelurahan
yang menjadi wilayah kerjanya, yaitu:
1. Kelurahan Grogol 5. Kelurahan Tanjung Duren
2. Kelurahan Jelambar Utara
3. Kelurahan Jelambar Baru 6. Kelurahan Tomang
4. Kelurahan Tanjung Duren 7. Kelurahan Wijaya Kusuma
Selatan
4.2.2 Geologi
Bentuk tanah di wilayah Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan sebagian
besar merupakan dataran rendah, dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas

9
permukaan laut. Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan memiliki bangunan yang
terdiri dari 5 lantai yang dilengkapi dengan lift serta tangga.
4.2.3 Data Demografis
1. Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan pada tahun 2021 adalah 240.064 orang, yang terdiri dari laki-laki
119.590 orang dan perempuan 120.475 orang.
2. Jumlah penduduk 60 tahun keatas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan pada tahun 2021 sebanyak 27.717 orang.
3. Jumlah penduduk lansia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan pada tahun 2021 sebanyak 17.145 orang.
4. Jumlah penduduk lansia risiko tinggi di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan pada tahun 2021 sebanyak 10.572 orang
4.2.4 Data Fasilitas Kesehatan
1. Jumlah sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan terdiri dari:
a. Puskesmas kelurahan :7
b. Klinik pratama : 10
c. Klinik utama :2
d. Praktek mandiri dokter umum :7
e. Praktek mandiri dokter gigi : 10
f. Praktek dokter spesialis :2
g. Apotek : 34
h. Toko obat :-
2. Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, pos
obat desa, polindes, posbindu, pos upaya kesehatan kerja (Pos UKK), dana sehat
dan tanaman obat keluarga. Jumlah posyandu tahun 2020 yaitu 76 buah

4.2.5 Transportasi
Saat ini sudah ada transportasi transportasi umum yang mencakup wilayah kerja
Puskemas, transportasi umum konvensional yaitu angkot dan bajaj, maupun
transportasi pemesanan daring melalui aplikasi seperti Gojek, dan Grab dengan
pilihan berupa motor ataupun mobil dengan harga terjangkau. Dengan adanya
perbaikan sarana jalan cor yang dilakukan oleh pemerintah daerah, kesebelas
10
puskesmas kelurahan dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan roda empat
pribadi.

4.3 Data Khusus


4.3.1 Masukan
4.3.1.1 Tenaga (Man)
- Kepala Puskesmas : 1 orang
- Kepala Koordinator Pelaksana Program : 1 orang
- Pengelola Program Upaya Kesehatan Lansia : 1 orang
4.3.1.2 Dana (Money)
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : Ada
- Biaya Operasional Kesehatan (BOK) : Ada
4.3.1.3 Sarana (Material)
1. Sarana medis:
- Tensimeter air raksa : Ada
- Timbangan badan dewasa : Ada
- Stetoskop : Ada
- Thermometer digital : Ada
- Alat tes gula, kolesterol, asam urat : Ada
- Penlight : Ada
- Pinset anatomi : Ada
- Snellen chart : Ada
- Kaca mulut : Ada
- Alcohol : Ada
- Pengukur tinggi badan : Ada
- Tas kit lansia : Ada
2. Sarana non medis:
- Infocus : Ada
- Layar : Ada
- Leaflet : Ada
- Lembar balik : Ada
- Poster : Ada
- Formulir Posbindu : Ada
- Buku pedoman : Ada
11
- Alat tulis : Ada
- Sarana transportasi dinas : Ada
4.3.1.4 Metode (method)
1. Senam Jantung Sehat
Senam Jantung Sehat dilakukan 11 kali dalam satu tahun yang
dilaksanakan setiap bulannya terkecuali di bulan April di Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan kegiatan yang dilakukan adalah senam
bersama lansia dan masyarakat umum, penyuluhan, dan pemeriksaan fisik
pada lansia.
2. Pembinaan Posyandu lansia
Pembinaan Posyandu Lansia dilakukan 5 kali dalam satu tahun yaitu pada
bulan febuari, maret, juli, agustus, dan oktober. Kegiatan yang dilakukan
adalah pemberian materi, Sosialisasi / penyuluhan pada Posayandu Lansia
yang akan dibina.
3. Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun
Pelayanan kesehatan lansia dalam rangka halun dilakukan 1 kali dalam
setahun yaitu pada bulan Juni. Kegiatan yang dilakukan pada Pelayanan
Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun yaitu penyuluhan, senam bersama, dan
skrining lansia (Pemeriksaan fisik, Pemariksaan laboratorium, Skrining P3G).
4. Pembinaan Kelas Lansia
Pembinaan Kelas Lansia dilakukan 2 kali dalam 1 tahun yaitu pada bulan
Juli dan September. Kegiatan yang dilakukan pada pembinaan kelas lansia
yaitu sosialisasi dan penyuluhan.

4.3.2 Proses
4.3.2.1 Perencanaan (planning)
1. Senam Jantung Sehat
Kegiatan Senam Jantung sehat dirancang dengan tahap menyusun
rencana kegiatan, koordinasi dengan lintor, menentukan tempat dan waktu
pelaksanaan kegiatan, menyiapkan form laporan, menyiapkan bahan
penyuluhan, menyiapkan alat pemeriksaan kesehatan (tensimeter). Lintas
program melakukan kegiatan Promosi Kesehatan dengan menyediakan media
penyuluhan seperti leflet bagi peserta senam jantung sehat, sedangkan lintas

12
sector selaku Camat melakukan kegiatan penggerak masyarakat lansia untuk
hadir dalam kegiatan senam jantung

2. Pembinaan Posyandu lansia


Pembinaan Posyandu Lansia di rancang dengan tahap menyusun rencana
kegiatan, koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program, menentukan tempat
dan waktu pelaksanaan kegiatan, menyiapkan form laporan, menyiapkan bahan
penyuluhan/ materi posbindu, membuat laporan kegiatan. Pada lintas sector
yaitu Lurah, RT, RW bertugas sebagai penggerak kader dan motivasi kader
untuk ikut pembinaan

3. Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun


Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun di rancang dengan
tahap menyusun rencana kegiatan, koordinasi dengan lintor, menentukan
tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan, menyiapkan form laporan,
menyiapkan bahan penyuluhan, menyiapkan alat pemeriksaan kesehatan
terkait skrining lansia, membuat laporan.
Kegiatan yang dilakukan lintas program yaitu :
1. Promosi kesehatan : menyiapkan leflet,banner dan spanduk
2. Gizi: konseling gizi pada lansia sata skrining lansia
3. Jiwa: membantu dalam melakukan skrining P3G pada lansia
Kegiatan yang dilakukan lintas sector yaitu :
1. Camat: penggerak masyarakat lansia untuk hadir dalam kegiatan senam
jantung
2. Lurah : penggerak warga lansia untuk ikut hadir acara lansia
3. Kader posyandu lansia: mendampingi lansia saat kegiatan

4. Pembinaan Kelas Lansia


Pembinaan Kelas Lansia di rancang dengan tahap menyusun rencana
kegiatan, koordinasi dengan lintor dan linprog, menentukan tempat dan waktu

13
pelaksanaan kegiatan, menyiapkan form laporan, menyiapkan bahan
penyuluhan, membuat laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan lintas program berupa :
1. Promosi Kesehatan: menyiapkan media promosi terkait lansia
2. PPSM
Kegiatan yang dilakukan lintas sector berupa :
1. RW/RT: sebagai penggerak /motivasi warga lansia di rt/rw
2. Kader posyandu lansia: penggerak dan pelaksana kegiatan lansia di
masyarakat

4.3.2.2 Pengorganisasian (organizing)


Pada pengorganisasian dibuat struktur organisasi yang terdiri dari Kepala
Puskesmas, kemudian kepala puskesmas memberikan wewenang kepada
penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kemudian penanggung
jawab UKM melakukan koordinasi dengan pelaksana program lansia. Terdapat
struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya
(lihat bagan 1)

Dr.Nurmari Wahyu Hapsari

Ika Rianawati S.farm.Apt


Dr.Jentie

Dr.Diah Hartanti

Sri Widya
Dr.Lina AMD.Kep

Bagan 1. Struktur Organisasi di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan

Pengorganisasian dalam program Lanjut Usia dibagi berdasarkan jabatan:

14
 Kepala Puskesmas
1. Sebagai penanggung jawab program
2. Monitoring pelaksanaan program kesehatan lanjut usia
3. Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan program kesehatan
lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
 Koordinator Program Kesehatan Lansia
1. Koordinator program kesehatan lansia di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan
2. Menerima pelaporan hasil kegiatan kesehatan lansia dari pelaksana
program.
3. Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil
pencatatan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Pertamburan
setiap awal bulan
 Pelaksana Program
1. Melaksanakan program kesehatan lanjut usia di Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan
2. Melakukan pencatatan setiap akhir kegiatan dan melaporkan hasil
pencatatan kepada koordinator program kesehatan lansia

4.3.2.3 Pelaksanaan (Actuating)


1. Senam Jantung Sehat
Kegiatan Senam Jantung Lansia tidak dilakukan karena berdasarkan
peraturan pemerintah tentang PPKM maka kegiatan berkumpul di tiadakan.

2. Pembinaan Posyandu lansia


Kegiatan Pembinaan Posyandu Lansia telah dilakukan sebanyak 5 kali
dalam setahun sesuai dengan jadwal dan rencana yang sudah di tentukan.
3. Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun tidak
dilakukan karena berdasarkan peraturan pemerintah tentang PPKM maka
kegiatan berkumpul di tiadakan.

4. Pembinaan Kelas Lansia

15
Kegiatan Pembinaan Lansia telah di lakukan sebanyak 2 kali dalam
setahun sesuai dengan jadwal dan rencana yang ditentukan

4.3.2.4 Pengawasan (Monitoring)


1. Pencatatan dan pelaporan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan untuk setiap kegiatan pada setiap hari
dan dilakukan rekapitulasi pada setiap akhir bulan.
2. Lokakarya mini bulanan
Agenda ini berjalan setiap bulan di poli pelayanan lansia, namun selama
pandemi Covid-19 sampai dengan sekarang hanya dilakukan 1 kali.

4.3.3 Keluaran
4.3.3.1 Cakupan dan Presentase Kegiatan Senam Jantung Sehat
Jumlah Senam Jantung sehat yang dilakukan : 0 kali
Jumlah Senam Jantung Sehat : 11 kali

Jumlah Senam Jantung Sehat yang dilakukan


Presentase Senam Jantung Sehat= ×100 %
Jumlah Senam Jantung Sehat

0
¿ ×100 %
11

Presentase Senam Jantung Sehat = 0 %

4.3.3.2 Cakupan dan Presentase Kegiatan Pembinaan Posyandu Lansia


Jumlah Kegiatan Pembinaan Posyandu Lansia yang telah dilakukan: 5 kali

Jumlah Kegiatan Pembinaan Posyandu Lansia : 5 kali

Jumlah Kegiatan Pembinaan Posyandu Lansia


Presentase Kegiatan Pembinaan Posyandu Lansia=
Jumlah Kegiatan Pembinaan Posya

5
¿ ×100 %
5

Presentase Pembinaan Posyandu Lansia = 100 %

16
4.3.3.3 Cakupan dan Presentase Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia dalam
Rangka Halun
Jumlah Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun yang telah
dilakukan : 0 kali
Jumlah Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun : 1 kali

Jumlah Kegiatan Pelayanan Kesehat


Presentase Kegiatan Pelayanan Kesehatana Lansia dalam Rangka Halun=
Jumlah Kegiatan Pelayana

0
¿ ×100 %
1

Presentase Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun = 0 %

4.3.3.4 Cakupan dan Presentasi Kegiatan Pembinaan Kelas Lansia


Jumlah Pembinaan Kelas Lansia yang telah dilakukan : 2 kali
Jumlah Pembinaan Kelas Lansia : 2 kali

Jumlah Pembinaan Kelas Lansia yang telah dilakukan


Presentase Kegiatan Pembinaan Kelas Lansia= ×1
Jumlah Pembinaan Kelas Lansia

2
¿ ×100 %
2

Presentase Pembinaan Kelas Lansia = 100%

4.4 Lingkungan
4.4.1 Lingkungan Fisik
 Wilayah kecamatan Grogol Petamburan yang termasuk padat penduduk dan
sanitasi lingkungan yang terbilang kurang, mempengaruhi perilaku kesehatan dari
para lansia.
 Lokasi puskesmas yang berdekatan dengan pembuangan sampah membuat polusi
yang dapat membawa penyakit pada lingkungan sekitar
 Pelayanan poli Lansia yang berada di lantai 1 gedung puskesmas, ini dipandang
baik karena dapat memudahkan lansia dalam mengakses poli, dan terdapat 2 pintu
masuk yang ada didalam gedung dan di depan gedung Puskesmas sehingga lansia

17
yang pada umumnya sulit untuk berjalan jauh dapat mengakses poli dengan lebih
mudah.
 Pelayanan poli Lansia dan PTM di lakukan pada satu ruang yang sama sehingga
menyebabkan ruang pemeriksaan kecil, hal ini menyebabkan pasien dan dokter
tidak saling bertatapan tetapi saling menyamping. Hal ini menyebabkan dokter
kesulitan dalam berkomunikasi dengan pasien.
 Pada wilayah kerja puskesmas kecamatan Grogol Petamburan, terdapat
Laboratorium pada lantai 2 hal ini tidak mempersulit para lansia dalam mengakses
lantai 2 karena terdapat lift yang dapat di gunakan.

4.4.2 Lingkungan Non Fisik


 Sebagian besar pekerjaan masyarakat sebagai pensiunan umumnya sudah tidak
bekerja dan hanya tinggal dirumah. Pada masyarakat yang sudah pensiun
umumnya tidak memiliki uang simpanan yang cukup hal ini menyebabkan saat
obat habis pasien tidak mampu untuk membeli obat di luar.
 Sebagian besar Lansia yang datang ke Puskesmas juga datang sendiri,
dikarenakan anak dari Lansia bekerja pada pagi dan siang hari. Hal ini juga
menjadi masalah sebab lansia pada umumnya sering lupa obat apa saja yang
dikonsumsi dan bagaimana riwayat kesehatannya selama ini.
 Ketakutan akan pandemic covid 19 juga sangat berpengaruh dengan kepatuhan
pasien pergi ke pelayanan kesehatan, karena pasien di nasihati oleh anak dan
keluarga untuk tidak pergi ke pusksemas karena takut tertular covid 19 hal ini
membuat pasien tidak meminum obat yang rutin dan tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan seperti apa yang telah dijadwalkan oleh dokter.
 Tingkat pendidikan dari lansia dinilai cukup baik karena pada umumnya
merupakan lulusan SMA tetapi keperdulian akan kesehatan dan pencegahan
terhadap Covid 19 dianggap kurang, hal ini terlihat dari bagaimana Lansia yang
menggunakan masker secara tidak benar, lansia juga pada umunya sering menaik
turunkan masker karena merasa sesak saat bernafas.

18
4.4.3 Umpan Balik
1. Terdapat sistem pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan setiap bulan, sesuai
dengan jadwal dan diklasifikasikan berdasarkan usia yang dapat digunakan
sebagai masukan untuk perencanaan program cakupan upaya lansia yang dibina.
2. Terdapat lokakarya mini bulanan yang membahas laporan kegiatan bulanan untuk
monitoring dan evaluasi program yang telah dijalankan serta perencanaan untuk
program dibulan selanjutnya.

19
BAB V
Pembahasan

5.1 Masalah Menurut Variabel Keluaran


Tabel 5.1 Masalah menurut variabel keluaran
No Parameter Tolok Pencapaian Masalah
. Ukur
1. Persentase Senam Jantung 100% 0% (+) 100%
Sehat
2. Persentase Pembinaan 100% 100% (-) 0%
Posyandu Lansia
3. Persentase Pelayanan 100% 0% (+) 100%
Kesehatan Lansia dalam
Rangka Halun
4. Persentase Pembinaan 100% 100% (-) 0%
Kelas Lansia

5.2 Masalah Menurut Variabel Masukan


Tabel 5.2 Masalah menurut variabel masukan
No. Parameter Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Tenaga Dokter: 1 orang Berhasil dengan (-)
Perawat/bidan: 1 orang baik
Koordinator: 1 orang
Petugas lab: 1 orang
Kader: >3/Posbindu
2. Dana Bantuan Operasional Tersedia dana (-)
Kesehatan (BOK) untuk program
pelayanan
kesehatan lansia
3. Metode
Pelayanan Pengkajian dilakukan Terdapat dokter (-)
kesehatan/pe secara paripurna dan tenaga
mbinaan lasia kesehatan yang
berperan dalam
pelayanan poli
lansia

20
Penimbangan Penimbangan BB Tersedia alat (-)
BB badan dan dengan menggunakan penimbangan
pengukuran timbangan dan berat badan dan
TB pengukuran TB pengukuran tinggi
dengan menggunakan badan dan dapat
alat pengukur tinggi digunakan dengan
badan sesuai standard baik
sebelum diperiksa oleh
dokter

Pemeriksaan Dilakukan penilaian Terdapat alat (-)


kesehatan kesehatan secara pengukuran
sesuai menyeluruh, meliputi tekanan darah,
standard faktor bio, psiko dan denyut jantung,
sosial suhu badan, dan
formulir P3G

Pemeriksaan Dilakukan atas Tersedia lab (-)


laboratorium indikasi pada pasien khusus lansia yang
yang datang ke poli, berada sangat
atau pasien yang baru dekat dengan poli
akan diskrining status lansia
kesehatannya

Penyuluhan Penyuluhan dilakukan Penyuluhan (-)


oleh petugas di dalam gedung perseorangan
puskesmas dilakukan saat
lansia datang
berobat ke poli
lansia, karena
pandemi
penyuluhan
kelompok sudah
tidak dilakukan

4. Sarana Medis
KMS Lansia Ada Semua tersedia (-)

21
Pengukur Ada dan dapat
Tinggi Badan digunakan dengan
di luar baik
gedung
 Timbangan
dewasa di luar Ada
Gedung
5. Sarana Non
Medis
InFocus Ada Ada (-)
Layar Ada Ada (-)
Leaflet Ada Ada (-)
Lembar balik Ada Ada (-)
Poster Ada Ada (-)
Ada Ada (-)
Kartu posbindu
Buku pedoman
Ada Ada
Alat tulis
(-)
Sarana
Ada Ada
transportasi
Ada Ada (-)
dinas
(-)

5.3 Masalah Menurut Variabel Proses


Tabel 5.3 Masalah menurut variabel proses
No. Parameter Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Perencanaan Terdapat Terlaksana dengan (-)
perencanaan tertulis baik
mengenai setiap
kegiatan
2. Pengorganisasian Terdapat pengaturan, Sudah terlaksana (-)
pembagian tugas
3. Pelaksanaan
Pelayanan Pelayanan kesehatan Seluruh lansia (-)
kesehatan/pemb dilakukan secara yang hadir
inaan lasia menyeluruh diberikan
pelayanan
berdasarkan
riwayat
berkunjung,
apakah kunjungan
pertama atau
bukan. Pasien baru

22
akan dinilai
dengan P3G dan
pasien lama akan
dilakukan
pemeriksaan
sesuai keluhan
saat kunjungan

Penimbangan BB Penimbangan BB Penimbangan (-)


badan dan dengan berat badan
pengukuran TB menggunakan dengan
timbangan dan melepaskan alas
pengukuran TB kaki serta
dengan meletakan barang
menggunakan alat bawaan sudah di
pengukur tinggi lakukan dengan
badan sebelum baik
diperiksa oleh
dokter. Melepaskan
alas kaki, penutup
kepala (kecuali
jilbab), dan jaket.

Pemeriksaan Dilakukan penilaian Dilakukan (-)


kesehatan sesuai kesehatan secara pemeriksaan
standard menyeluruh, tanda-tanda vital,
meliputi faktor bio, status gizi (TB,
psiko dan sosial BB, IMT),
pemeriksaan
penunjang sesuai
indikasi, tingkat
kemandirian
lansia,
pemeriksaan status
psikososial, sosial,
mental serta
kognitif.

Pemeriksaan Dilakukan setiap Dilakukan (+)


laboratorium bulan dan atas pemeriksaan lab di
indikasi pada pasien lab khusus lansia,
yang datang ke poli, atas indikasi
atau pasien yang kondisi kesehatan

23
baru akan diskrining lansia. Lansia
status kesehatannya terkadang lupa
terkait jadwal
pemeriksaan

Dilakukan diakhir Dilakukan setiap


Pencatatan dan setiap kegiatan yang kegiatan yang (-)
pelaporan dilakukan dilakukan

4. Pengawasan Dilakukan Lokakarya mini (-)


pencatatan dan bulanan dilakukan
pelaporan per bulan dengan baik pada
serta diadakan ruang rapat yang
lokakarya mini tersedia dan
bulanan dilakukan sesuai
dengan protocol
kesehatan

BAB VI

24
Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang ditemukan pada evaluasi program Pelayanan Kesehatan
LanjutsUia di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan periode Desember 2020
sampai dengan November 2021 adalah sebagai berikut:
6.1 Masalah Menurut Keluaran
1. Persentase Senam Jantung Sehat masalah sebesar 100 %
2. Persentase Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun masalah sebesar 100%
6.2 Masalah dari unsur lain.
6.2.1 Unsur Proses
1. Pada pemeriksaan laboratorium kontrol yang dilakukan oleh lansia, lansia sering
tidak datang sesuai jadwal yang ditentukan

25
BAB VII
Prioritas Masalah
7.1 Prioritas masalah
A. Presentase cakupan Senam Jantung sehat tidak terlaksana akibat surat edaran yang
diberikan oleh pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan berkumpul
B. Persentase Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun tidak terlaksana akibat
surat edaran yang diberikan oleh pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan
berkumpul.
C. Pada pemeriksaan laboratorium kontrol yang dilakukan oleh lansia, lansia sering tidak
datang sesuai jadwal yang ditentukan

26
BAB VIII
Penyelesaian Masalah

8.1 Tidak Terlaksananya Program Senam Jantung


Penyebab :
 Selama masa pandemic kegiatan berkumpul dilarang oleh pemerintah.

Penyelesaian masalah :
 Memberikan surat balasan kepada pemerintah terkait pentingnya
melakukan Senam Jantung Sehat, kegiatan tetap dapat dijalankan melalui
metode online berupa Via Whatsapp group
 Membuat Video edukasi pentingnya melakukan senam jantung sehat.
 Membuat Video Senam Jantung Sehat yang dapat di ikuti oleh Lansia
dengan menonton Video tersebut di rumah masing-masing.
 Memberikan edukasi kepada keluarga untuk mengajak Lansia tetap
melakukan Senam Jantung Sehat.
 Membuat Group Whatsapp untuk para Lansia, agar dapat bersama-sama
dengan kader maupun pelaksana program dapat melakukan Senam Jantung
Sehat bersama secara online.
 Membuat kegiatan yang menarik agar setiap Lansia terpicu untuk
mengikuti kegiatan Senam Jantung Sehat secara online berupa memberikan
hadiah kecil pada Lansia yang mengikuti Program Senam Jantung Sehat.

8.2 Tidak Terlaksananya Program Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun

Penyebab :
 Selama masa pandemi kegiatan berkumpul dilarang oleh pemerintah

Penyelesaian masalah :
 Memberikan surat balasan kepada pemerintah terkait pentingnya
melakukan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia dalam Rangka Halun,
kegiatan tetap dapat dijalankan melalui metode online

27
 Membuat Promosi Kesehatan Melalui gambar atau Video yang dapat di
bagikan kepada para Lansia melalui Via Whatsapp
 Membuat kuesioner terkait gizi dan Video edukasi tentang gizi yang dapat
di bagikan kepada para Lansia melaui Via Whatsapp
 Membuat kuesioner tentang kesehatan jiwa dan meminta para Lansia untuk
mengisi melalui Google Form.

8.3 Pemeriksaan Laboratorium dan Kontrol yang Tidak Sesuai Jadwal

Penyebab :
 Lansia umumnya lupa akan jadwal kontrol rutin
 Lansia saat pandemic takut untuk datang ke Puskesmas

Penyelesaian masalah :
 Mengingatkan kembali H-3 sebelum jadwal
 Mengedukasi pentingnya kontrol rutin dan memakai alat pelindung diri saat
datang ke puskesmas

28
BAB IX
Penutup
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program cakupan kegiatan upaya kesehatan kelompok usia lanjut
yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta Selama Periode Desember 2020 sampai November 2021, dapat
disimpulkan bahwa hasil pencapaian program upaya kesehatan kelompok lansia di
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan belum mencapai target akibat adanya
pandemic saat ini. Kegiatan Program yang tidak terlaksana dapat dilakukan melalui cara
online sehingga target dari setiap program dapat tercapai dengan baik

29
Daftar Pustaka

1. World Health Organization. Global health and aging. USA: WHO; 2011. Diunduh
dari https://www.who.int/ageing/publications/global_health.pdf, 1 Oktober 2021.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2017.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman untuk Puskesmas dalam
Pemberdayaan Lanjut Usia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2019.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
2017.
5. Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Badan Pusat Statistik;
2020
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Pelayanan Kesehatan Lanjut
Usia pada Era Pandemi Covid-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat. Kementerian
Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Jakarta; 2017.
8. Unit Pengelola Statistik. Statistik Penduduk Lanjut Usia di DKI Jakarta tahun 2019.
Januari 2020. Diunduh dari https://statistik.jakarta.go.id/statisik-penduduk-lanjut-usia-
di-dki-jakarta-tahun-2019/, 2 Oktober 2021.
9. Susanto DH. Pedoman Evaluasi Program bagi Dosen dan Mahasiswa Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
Kedokteran UKRIDA; 2011.

30
LAMPIRAN

31
Lampiran

Lampiran 1
Lembar Persetujuan Wawancara

32
Lampiran 2
Peta Wilayah Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan

33
Lampiran 3

Data Faskes Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2021

Lampiran 4

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah Kerja Puskesmas
Grogol Petamburan tahun 2021

34
Lampiran 5

Program Kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburann tahun 2021

35

Anda mungkin juga menyukai