Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASI KASUS

PEMBIMBING: DR.

GLEDYSIYAH CLARAH (112019110)

ZEFANYA MERRYANI (112020005)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUD KOJA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UKRIDA

7 FEBRUARY – 16 APRIL 2022


IDENTITAS PASIEN

Nama: Ny. P Jenis Kelamin: Perempuan

Tanggal lahir: 17 September 1977 Suku Bangsa : Jawa

Status Pernikahan: Sudah Menikah Agama : Muslim

Pekerjaan: Tidak bekerja Pendidikan: SMA

Alamat: Telaga Murni 4 No.55 Masuk Tanggal : 28/02/2022. Pukul : 08:52 WIB
ANAMNESIS

• Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Bedah Umum RSUD KOJA dengan keluhan adanya benjolan di anus yang menetap sejak 1
minggu SMRS.
• Keluhan Tambahan
Buang air besar disertai darah segar dan menetes.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Bedah Umum RSUD KOJA dengan keluhan adanya benjolan di anus yang menetap sejak 1
minggu SMRS. Benjolan yang selalu keluar saat pasien BAB dirasakan pasien sejak 1 tahun yang lalu, setiap benjolan keluar
saat BAB tidak bisa masuk kembali dengan spontan jadi harus dibantu menggunakan jari pasien. Namun sejak 1 minggu
SMRS benjolan tersebut menetap dan tidak dapat dimasukkan kembali walaupun dengan bantuan jari pasien. Pasien juga
mengatakan BAB hanya sekali sehari biasanya pagi hari. Setiap kali BAB selalu disertai darah, darah menetes dan berwarna
merah segar. sejak 1 minggu ini pasien mengatakan darah sering keluar sehingga terdapat darah pada pakaian dalam pasien,
namun tidak ada mukus atau lendir. satu tahun yang lalu pasien mengaku BAB tidak lancar, bisa 2 sampai 3 hari sekali baru
BAB, pasien juga kesulitan dalam BAB sehingga pasien sering memaksakan dengan mengejan dan membutuhkan waktu
sekitar setengah jam sampai 1 jam di toilet untuk BAB, pasien juga mengaku tidak suka dan jarang mengkonsumsi sayur dan
buah.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos Mentis
• Tinggi Badan : 150 cm
• Berat Badan : 58 kg
• Tekanan Darah : 103/87 mmHg
• Nadi: 82 kali/menit
• Suhu : 36 0C
• Pernafasaan: 20 kali/menit
• Keadaan gizi : Normal
• Umur menurut taksiran pemeriksa: Sesuai dengan umur
PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala : Normosefali, rambut hitam, tersebar merata, tidak mudah dicabut.

• Mata : Konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-

• Hidung : Normosepta, secret -/-, hiperemis -/-

• Telinga : Normotia, secret -/-

• Mulut : Oral hygiene baik, faring tidak hiperemis.

• Leher : Trakea lurus di tengah.

• Thoraks Paru :

Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis

Palpasi : vocal fremitus teraba sama di kedua lapang paru

Perkusi : sonor di kedua lapang paru

Auskultasi: suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

• Jantung :

Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra

Perkusi : Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternalis dekstra Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra

Auskultasi : bunyi jantung I, II regular, murmur (-), gallop (-)


• Abdomen :

Inspeksi : Datar

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen

Auskultasi : Bising usus (+)

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)

SATUS LOKALIS

• Regio anus :

Inspeksi : Pada posisi jam 3 terdapat benjolan berbentuk bulat berwarna kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm. Palpasi :
nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, mudah digerakkkan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
•Hemoglobin : 10 g/dL (12.5-16.0)
•Hematokrit : 34.5 % (37.00-47.0)
Elektrolit
•Clorida (Cl) : 111 mEq/L (96-108)
•Ureum : 51.4 mg/dL(16.6-48.5)
•Kreatinin : 1.17 mg/dL(0.51-0.95)
Serologi
CRP Kuantitatif : 0.80 mg/dl (<0.50)
RINGKASAN (RESUME)

• Pasien datang ke Poliklinik Bedah Umum RSUD KOJA dengan keluhan adanya benjolan di anus yang menetap sejak 1 minggu SMRS.
Benjolan yang selalu keluar saat pasien BAB dirasakan pasien sejak 1 tahun yang lalu, setiap benjolan keluar saat BAB tidak bisa masuk
kembali dengan spontan jadi harus dibantu menggunakan jari pasien. Namun sejak 1 minggu SMRS benjolan tersebut menetap dan
tidak dapat dimasukkan kembali walaupun dengan bantuan jari pasien. Pasien juga mengatakan BAB hanya sekali sehari biasanya pagi
hari. Setiap kali BAB selalu disertai darah, darah menetes dan berwarna merah segar. sejak 1 minggu ini pasien mengatakan darah
sering keluar sehingga terdapat darah pada pakaian dalam pasien, namun tidak ada mukus atau lendir. satu tahun yang lalu pasien
mengaku BAB tidak lancar, bisa 2 sampai 3 hari sekali baru BAB, pasien juga kesulitan dalam BAB sehingga pasien sering
memaksakan dengan mengejan dan membutuhkan waktu sekitar setengah jam sampai 1 jam di toilet untuk BAB, pasien juga mengaku
tidak suka dan jarang mengkonsumsi sayur dan buah.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan: TTV (103/87 mmHg), pada mata (konjungtiva anemis). Pada pemeriksaan jantung, paru, abdomen,
ekstremitas, (dalam batas normal). Pada regio anus didapatkan (Inspeksi : Pada posisi jam 3 terdapat benjolan berbentuk bulat berwarna
kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm. Palpasi : nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, mudah digerakkkan)
• Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan : Hemoglobin: 10 g/dL, Hematokrit: 34.5 %, APTT: 28.5 detik , Klorida: 111 mEq/L,
Ureum: 51.4 mg/dL, Kreatinin : 1.17 mg/dL, CRP Kuantitatif: 0.80 mg/dl
DIAGNOSIS

• Hemoroid Interna Drajat 4


TATALAKSANA

• FARMAKOLOGIS :
- Laxadine 1x30 ml
- Ardium 2x500 mg
- Transamin 3x500 mg
- Vit-K 1x25 mg
• NON-FARMAKOLOGIS :
- jangan mengejan terlalu lama
- konsumsi makanan berserat
- Hemorrhoidectomy
TINJAUAN PUSTAKA
HEMOROID

Definisi
• Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang
berasal dari pleksus hemoroidalis
• Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan pembengkakan submukosa pada lubang anus.
KLASIFIKASI
Hemoroid interna
• pelebaran pleksus v.hemoroidalis superior Hemoroid eksterna
diatas garis mukokutan (linea dentata) dan • Pelebaran dan penonjolan pleksus
ditutupi oleh mukosa hemoroid inferior terdapat di bawah
• Hemoroid sering terdapat pada posisi linea dentata dan ditutupi oleh epitel
primer, yaitu kanan-depan, kanan-belakang, gepeng.
dan kiri-lateral. Hemoroid yang lebih kecil • Gangguan pada hemoroid terjadi Ketika
terdapat diantara ketiga letak primer plexus vaskular ini membesar
tersebut
DERAJAT HEMOROID
INTERNA
• Derajat I : Terjadi varises/pelebaran vena tetapi belum ada benjolan/prolaps saat defekasi.

• Derajat II : Adanya perdarahan dan prolaps jaringan di luar anus saat mengejan selama
defekasi berlangsung, tapi prolaps ini dapat kembali secara spontan.
• Derajat III : Sama dengan derajat II, hanya saja prolaps tidak dapat kembali secara
spontan dan harus didorong (reposisi manual).
• Derajat IV : Prolaps tidak dapat direduksi/inkarserasi. Prolaps dapat terjepit diluar, dapat
mengalami iritasi, inflamasi, oedema, dan ulserasi, sehingga saat ini hal ini terjadi baru timbul rasa
sakit.
Faktor lainya …
ETIOLOGI • Defekasi tidak teratur dan pola BAB
yang salah
• Mengedan pada buang air besar yang
• Penurunan aliran balik vena
sulit
• Regangan dan konstipasi
• Diare kronis atau diare akut yang
• Kehamilan
berlebihan
• Hipertensi portal dan varises
• Peningkatan tekanan intra abdomen
anorectal
karena tumor (tumor usus, tumor
abdomen )
• Usia tua
• Kurang minum air dan kurang makan
PATOGENESIS
Peningkatan tekanan intraabdomen

Hambatan venous return

Pelebaran/ penonjolan pleksus venosus

Mukosa terdorong ke distal oleh feses yang


keras

Mengejan

Prolaps
Patofisiologi hemoroid interna
Tidak nyeri
Hemoroid internal tidak
Proses sensitivitas
menyebabkan rasa sakit, karena
anatominya yang berada di atas mukosa yang sensitif
Nyeri akut
garis ‘dentate’ dan tidak menghasilkan rasa gatal pada
dipersarafi oleh nervus perianal. Iritasi inilah yang Nyeri akut dapat terjadi karena
kutaneus. menyebabkan rasa sakit proses penjepitan. Hal ini
dipermukaan kulit perianal. karena prolaps akan membuat
otot sfingter kaku. Nekrosis
dapat menyebabkan rasa yang
tidak nyaman. Akibat terjepit
dapat terbentuk trombus di
bagian eksternal, dekat dengan
kulit, sehingga menyebabkan
nyeri akut.
Patofisiologi hemoroid eksterna
Hemoroid eksterna terjadi karena trombosis akut pada vena
hemoroid eksterna.

Hal ini dapat terjadi karena faktor fisik seperti regangan,


konstipasi, diare, diet.

Nyeri akibat distensi terjadi karena dipicu saraf yang ada di


kulit.

Trombosis tersebut akan mengiritasi kulit yang menyebabkan


perdarahan. Kekambuhan teradi 40-50% pada area yang sama.
MANIFESTASI KLINIS

Perdarahan
anus Nyeri
PEMERIKSAAN
• Pada inspeksi tampak lapisan epitel penutup bagian yang menonjol keluar
mengeluarkan mukus yang dapat dilihat pada saat pasien mengedan. Colok
INSPEKSI &
PEMERIKSAAN FISIK
dubur diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rectum.

• Untuk melihat hemoroid interna yang tidak menonjol keluar.


ANOSKOPI

• Melihat adanya tanda infeksi/ kadar Hb.


PEMERIKSAAN
DARAH RUTIN
DIAGNOSIS

Anamnesis PF PP
Pasien dengan hemoroid Pemeriksaan abdomen, Pada pemeriksaan anoskopi,
umumnya mengeluh inspeksi perianal, colok dubur, hemoroid interna tampak
defekasi disertai darah segar dan anoskopi. sebagai vena berwarna biru
(karena berasal dari pleksus keunguan yang mengalami
arteriovenosa) yang Pemeriksaan fisik ditujukan
untuk menentukan diagnosis
dilatasi, hemoroid interna
menetes, nyeri atau rasa yang mengalami prolaps
terbakar dan gatal di anal. banding, derajat hemoroid, ada tampak berwarna pink
tidaknya hemoroid yang
mengalami prolaps, melihat gelap, nyeri tekan didaerah
ada tidaknya ulserasi, fistula, batas anus.
fisura,kutil. Sigmoidoskopi dan
Pemeriksaan colok dubur Kolonoskopi
menilai lokasi nyeri, massa,
abses, tonus sfingter.
DIAGNOSA BANDING

Fissura ani

Prolaps recti

Karsinoma kolorektal
TATALAKSANA
Ekstern
Umum Interna
a Kompres hangat
Hindari mengejan, asupan Grade I: terapi konservatif Diet tinggi serat
makanan berserat, asipan cairan medis dan, menghindari Agen antidiare, kebiasaan baik dalam
makanan pedas dan berlemak. toilet, dan pencahar feses
Topikal (steroid, hidrokortison salep)
Obat Anti konstipasi Grade II dan III: boleh tanpa Analgetik (NSAID)
terapi bedah, hanya terapi
konservatif
Grade III dengan gejala khas dan Non bedah: ligasi, skleroterapi
Flavanoid oral
grade IV: dengan
hemoroidektomi.
Grade IV dengan nekrosis
Terapi topikal jaringan: wajib tindakan bedah Bedah: hemoroidektomi
segera.
TERAPI BEDAH
Indikasi pembedahan menurut HIST
(Hemorrhoid Institute of South Texas ):

a. Hemoroid interna derajat II berulang.


b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
c. Mukosa rektum menonjol keluar anus.
d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
f. Permintaan pasien.
 
 
TERAPI

Rubber Band Ligation


Mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik
atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus  Gelang karet
didorong dari ligator  ditempatkan di sekeliling mukosa
pleksus hemoroidalis  obliterasi pembuluh darah hemoroid
(nekrosis iskemik)
Schlerotheraphy
• Untuk grade I dan II yang tidak sembuh dengan perubahan diet
dan pencegahan mengejan
• Inj. Phenolin oil 5% 3-5 ml (scleroting agent) submukosa pada
pangkalnya, interval 4-6 minggu peradangan steril  reaksi
fibrosis  atropi

Cryotherapy.
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan temperatur yang
sangat rendah untuk merusak jaringan  akibat kristal yang
terbentuk di dalam sel, menghancurkan membran sel dan
jaringan
* Tidak digunakan secara luas karena mukosa yang nekrotik
sukar ditentukan luasnya
Hemoroidektomi
DG-HAL RAR.

• RAR Flexi Probe • jahitan untuk mengurangi prolaps jaringan


• Menggunakan protoscope yang hemorrhoid dan mengembalikan ke posisi
dimodifikasi untuk mengabungkan anatomis
tranduser doppler • Melibatkan satu/ lebih mucopexies dari
• Ligasi untuk mengurangi pasokan darah mukosa yang prolaps, dilakukan setelah
arteri arteri diligasi
• Dapat dilakukan pada 5 hingga 8 arteri
PROGNOSIS
Kebanyakan hemoroid sembuh secara spontan atau dengan terapi medis
konservatif saja. Dengan terapi yang sesuai, pasien yang simptomatik
akan menjadi asimtomatik. Tingkat kekambuhan dengan teknik non-bedah
adalah 10-50% selama periode 5 tahun, sedangkan hemoroidektomi 2%- 5%.

Anda mungkin juga menyukai