PEMBIMBING: DR.
Alamat: Telaga Murni 4 No.55 Masuk Tanggal : 28/02/2022. Pukul : 08:52 WIB
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Bedah Umum RSUD KOJA dengan keluhan adanya benjolan di anus yang menetap sejak 1
minggu SMRS.
• Keluhan Tambahan
Buang air besar disertai darah segar dan menetes.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Bedah Umum RSUD KOJA dengan keluhan adanya benjolan di anus yang menetap sejak 1
minggu SMRS. Benjolan yang selalu keluar saat pasien BAB dirasakan pasien sejak 1 tahun yang lalu, setiap benjolan keluar
saat BAB tidak bisa masuk kembali dengan spontan jadi harus dibantu menggunakan jari pasien. Namun sejak 1 minggu
SMRS benjolan tersebut menetap dan tidak dapat dimasukkan kembali walaupun dengan bantuan jari pasien. Pasien juga
mengatakan BAB hanya sekali sehari biasanya pagi hari. Setiap kali BAB selalu disertai darah, darah menetes dan berwarna
merah segar. sejak 1 minggu ini pasien mengatakan darah sering keluar sehingga terdapat darah pada pakaian dalam pasien,
namun tidak ada mukus atau lendir. satu tahun yang lalu pasien mengaku BAB tidak lancar, bisa 2 sampai 3 hari sekali baru
BAB, pasien juga kesulitan dalam BAB sehingga pasien sering memaksakan dengan mengejan dan membutuhkan waktu
sekitar setengah jam sampai 1 jam di toilet untuk BAB, pasien juga mengaku tidak suka dan jarang mengkonsumsi sayur dan
buah.
PEMERIKSAAN FISIK
• Thoraks Paru :
• Jantung :
Perkusi : Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternalis dekstra Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Inspeksi : Datar
SATUS LOKALIS
• Regio anus :
Inspeksi : Pada posisi jam 3 terdapat benjolan berbentuk bulat berwarna kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm. Palpasi :
nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, mudah digerakkkan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
•Hemoglobin : 10 g/dL (12.5-16.0)
•Hematokrit : 34.5 % (37.00-47.0)
Elektrolit
•Clorida (Cl) : 111 mEq/L (96-108)
•Ureum : 51.4 mg/dL(16.6-48.5)
•Kreatinin : 1.17 mg/dL(0.51-0.95)
Serologi
CRP Kuantitatif : 0.80 mg/dl (<0.50)
RINGKASAN (RESUME)
• Pasien datang ke Poliklinik Bedah Umum RSUD KOJA dengan keluhan adanya benjolan di anus yang menetap sejak 1 minggu SMRS.
Benjolan yang selalu keluar saat pasien BAB dirasakan pasien sejak 1 tahun yang lalu, setiap benjolan keluar saat BAB tidak bisa masuk
kembali dengan spontan jadi harus dibantu menggunakan jari pasien. Namun sejak 1 minggu SMRS benjolan tersebut menetap dan
tidak dapat dimasukkan kembali walaupun dengan bantuan jari pasien. Pasien juga mengatakan BAB hanya sekali sehari biasanya pagi
hari. Setiap kali BAB selalu disertai darah, darah menetes dan berwarna merah segar. sejak 1 minggu ini pasien mengatakan darah
sering keluar sehingga terdapat darah pada pakaian dalam pasien, namun tidak ada mukus atau lendir. satu tahun yang lalu pasien
mengaku BAB tidak lancar, bisa 2 sampai 3 hari sekali baru BAB, pasien juga kesulitan dalam BAB sehingga pasien sering
memaksakan dengan mengejan dan membutuhkan waktu sekitar setengah jam sampai 1 jam di toilet untuk BAB, pasien juga mengaku
tidak suka dan jarang mengkonsumsi sayur dan buah.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan: TTV (103/87 mmHg), pada mata (konjungtiva anemis). Pada pemeriksaan jantung, paru, abdomen,
ekstremitas, (dalam batas normal). Pada regio anus didapatkan (Inspeksi : Pada posisi jam 3 terdapat benjolan berbentuk bulat berwarna
kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm. Palpasi : nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, mudah digerakkkan)
• Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan : Hemoglobin: 10 g/dL, Hematokrit: 34.5 %, APTT: 28.5 detik , Klorida: 111 mEq/L,
Ureum: 51.4 mg/dL, Kreatinin : 1.17 mg/dL, CRP Kuantitatif: 0.80 mg/dl
DIAGNOSIS
• FARMAKOLOGIS :
- Laxadine 1x30 ml
- Ardium 2x500 mg
- Transamin 3x500 mg
- Vit-K 1x25 mg
• NON-FARMAKOLOGIS :
- jangan mengejan terlalu lama
- konsumsi makanan berserat
- Hemorrhoidectomy
TINJAUAN PUSTAKA
HEMOROID
Definisi
• Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang
berasal dari pleksus hemoroidalis
• Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan pembengkakan submukosa pada lubang anus.
KLASIFIKASI
Hemoroid interna
• pelebaran pleksus v.hemoroidalis superior Hemoroid eksterna
diatas garis mukokutan (linea dentata) dan • Pelebaran dan penonjolan pleksus
ditutupi oleh mukosa hemoroid inferior terdapat di bawah
• Hemoroid sering terdapat pada posisi linea dentata dan ditutupi oleh epitel
primer, yaitu kanan-depan, kanan-belakang, gepeng.
dan kiri-lateral. Hemoroid yang lebih kecil • Gangguan pada hemoroid terjadi Ketika
terdapat diantara ketiga letak primer plexus vaskular ini membesar
tersebut
DERAJAT HEMOROID
INTERNA
• Derajat I : Terjadi varises/pelebaran vena tetapi belum ada benjolan/prolaps saat defekasi.
• Derajat II : Adanya perdarahan dan prolaps jaringan di luar anus saat mengejan selama
defekasi berlangsung, tapi prolaps ini dapat kembali secara spontan.
• Derajat III : Sama dengan derajat II, hanya saja prolaps tidak dapat kembali secara
spontan dan harus didorong (reposisi manual).
• Derajat IV : Prolaps tidak dapat direduksi/inkarserasi. Prolaps dapat terjepit diluar, dapat
mengalami iritasi, inflamasi, oedema, dan ulserasi, sehingga saat ini hal ini terjadi baru timbul rasa
sakit.
Faktor lainya …
ETIOLOGI • Defekasi tidak teratur dan pola BAB
yang salah
• Mengedan pada buang air besar yang
• Penurunan aliran balik vena
sulit
• Regangan dan konstipasi
• Diare kronis atau diare akut yang
• Kehamilan
berlebihan
• Hipertensi portal dan varises
• Peningkatan tekanan intra abdomen
anorectal
karena tumor (tumor usus, tumor
abdomen )
• Usia tua
• Kurang minum air dan kurang makan
PATOGENESIS
Peningkatan tekanan intraabdomen
Mengejan
Prolaps
Patofisiologi hemoroid interna
Tidak nyeri
Hemoroid internal tidak
Proses sensitivitas
menyebabkan rasa sakit, karena
anatominya yang berada di atas mukosa yang sensitif
Nyeri akut
garis ‘dentate’ dan tidak menghasilkan rasa gatal pada
dipersarafi oleh nervus perianal. Iritasi inilah yang Nyeri akut dapat terjadi karena
kutaneus. menyebabkan rasa sakit proses penjepitan. Hal ini
dipermukaan kulit perianal. karena prolaps akan membuat
otot sfingter kaku. Nekrosis
dapat menyebabkan rasa yang
tidak nyaman. Akibat terjepit
dapat terbentuk trombus di
bagian eksternal, dekat dengan
kulit, sehingga menyebabkan
nyeri akut.
Patofisiologi hemoroid eksterna
Hemoroid eksterna terjadi karena trombosis akut pada vena
hemoroid eksterna.
Perdarahan
anus Nyeri
PEMERIKSAAN
• Pada inspeksi tampak lapisan epitel penutup bagian yang menonjol keluar
mengeluarkan mukus yang dapat dilihat pada saat pasien mengedan. Colok
INSPEKSI &
PEMERIKSAAN FISIK
dubur diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rectum.
Anamnesis PF PP
Pasien dengan hemoroid Pemeriksaan abdomen, Pada pemeriksaan anoskopi,
umumnya mengeluh inspeksi perianal, colok dubur, hemoroid interna tampak
defekasi disertai darah segar dan anoskopi. sebagai vena berwarna biru
(karena berasal dari pleksus keunguan yang mengalami
arteriovenosa) yang Pemeriksaan fisik ditujukan
untuk menentukan diagnosis
dilatasi, hemoroid interna
menetes, nyeri atau rasa yang mengalami prolaps
terbakar dan gatal di anal. banding, derajat hemoroid, ada tampak berwarna pink
tidaknya hemoroid yang
mengalami prolaps, melihat gelap, nyeri tekan didaerah
ada tidaknya ulserasi, fistula, batas anus.
fisura,kutil. Sigmoidoskopi dan
Pemeriksaan colok dubur Kolonoskopi
menilai lokasi nyeri, massa,
abses, tonus sfingter.
DIAGNOSA BANDING
Fissura ani
Prolaps recti
Karsinoma kolorektal
TATALAKSANA
Ekstern
Umum Interna
a Kompres hangat
Hindari mengejan, asupan Grade I: terapi konservatif Diet tinggi serat
makanan berserat, asipan cairan medis dan, menghindari Agen antidiare, kebiasaan baik dalam
makanan pedas dan berlemak. toilet, dan pencahar feses
Topikal (steroid, hidrokortison salep)
Obat Anti konstipasi Grade II dan III: boleh tanpa Analgetik (NSAID)
terapi bedah, hanya terapi
konservatif
Grade III dengan gejala khas dan Non bedah: ligasi, skleroterapi
Flavanoid oral
grade IV: dengan
hemoroidektomi.
Grade IV dengan nekrosis
Terapi topikal jaringan: wajib tindakan bedah Bedah: hemoroidektomi
segera.
TERAPI BEDAH
Indikasi pembedahan menurut HIST
(Hemorrhoid Institute of South Texas ):
Cryotherapy.
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan temperatur yang
sangat rendah untuk merusak jaringan akibat kristal yang
terbentuk di dalam sel, menghancurkan membran sel dan
jaringan
* Tidak digunakan secara luas karena mukosa yang nekrotik
sukar ditentukan luasnya
Hemoroidektomi
DG-HAL RAR.