Anda di halaman 1dari 19

Telaah Artikel

CASE REPORT DAN KOHORT

Cici Apriza Yanti


Case Report
Identitas Jurnal

Nama Jurnal : Majalah Kedokteran Bandung (MKB)


Judul : Laporan Kasus Penyakit Kawasaki
Atipikal
Penulis : Budi Setiabudiawan, Reni Ghrahani,
Gartika Sapartini, Mohamad Yanuar
Anggara, Herry Garna
Edisi : Volume 43 Nomor 3, Tahun 2011
Hasil Telaah
Jurnal ini menggunakan penelitian deskriptif dengan
desain studi case report.
Desain yang digunakan telah sesuai dengan tujuan
penelitian dimana peneliti ingin melaporkan suatu kasus
penyakit yang terjadi yaitu Kawasaki Atipikal yang
masih sangat jarang didiagnosis di Indonesia karena
dianggap masih jarang dan belum banyak diketahui
secara luas.
Case report yaitu melaporkan suatu kejadian (kasus
penyakit) yang tidak biasa dan menggambarkan atau
dapat sebagai petunjuk awal untuk identifikasi penyakit
baru/efek merugikan dari panajan.
Hasil Telaah

Komponen jurnal case report ini sudah cukup sesuai


yakni terdiri dari 5 bagian, diantaranya Abstrak,
Pendahuluan, Kasus, Pembahasan dan Daftar Pustaka.

Jurnal ini berisi satu kasus penyakit (Kawasaki Atipikal)


yang masih sangat jarang di diagnosis dan belum banyak
diketahui yang diteliti oleh lima orang.
 Sesuai dengan ciri-ciri dari studi case report
Hasil Telaah

Pada penelitian case report, peneliti akan mendapatkan


karakteristik kasus atau definisi kasus maupun
mekanisme pengobatan yang baru.

Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa Penyakit


Kawasaki didiaganosis berdasarkan kriteria
klasik yang telah ada sejak tahun 1967. Namun, tidak
semua penyakit Kawasaki memenuhi kriteria
tersebut yang kemudian disebut sebagai penyakit
Kawasaki atipikal.
Hasil Telaah

Penderita yang hanya memenuhi 2–3


kriteria klasik, maka termasuk dalam penyakit
Kawasaki inkomplit atau atipikal. Penyakit
Kawasaki atipikal adalah penyakit Kawasaki
dengan gejala klinis klasik yang tidak memenuhi
kriteria.
Hasil Telaah

Pada pemeriksaan fisis ditemukan strawberry tongue,


eritrema mukosa bibir, cracked lips, artritis, serta
eritrema pada telapak tangan dan deskuamasi.
Pada penderita Kawasaki Atipikal tidak ditemukan
limfadenopati atau bercak-bercak kemerahan dan
kelainan pada mukosa genital atau anus.
Penderita hanya memenuhi kriteria demam dan
hanya didapatkan 3 manifestasi klinis tambahan.

Mekanisme pengobatan yang dapat memberikan respons


yang baik pada penyakit tersebut ialah pemberian
kombinasi imunoglobulin intravena (IGIV) dan aspirin.
Kohort
Identitas Jurnal

Nama Jurnal : Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia


Indeks Massa Tubuh dan Waktu
Judul : Terjadinya Konversi Sputum pada Pasien
Tuberkulosis Paru BTA Positif di RSUP
Persahabatan Tahun 2012
Tika Dwi Tamaa, Asri C. Adisasmita,
Penulis : Erlina Burhan
Volume 1 Nomor 1, November 2016
Edisi :
Hasil Telaah

Jurnal ini menggunakan penelitian analitik dengan


desain studi kohort retrospektif.
Desain yang digunakan telah sesuai dengan tujuan
penelitian dimana peneliti ingin mengetahui hubungan
IMT dengan konversi sputum pasien TB paru BTA
positif di RSUP Persahabatan pada Tahun 2012.
Kohort retrospektif adalah penelitian yang dilakukan
saat faktor risiko dan efek atau penyakit sudah terjadi
dimasa lampau sebelum dimulainya penelitian. Dengan
demikian variabel tersebut diukur melalui catatan
historis.
Hasil Telaah

Populasi studi adalah pasien TB paru BTA positif


yang menjalani pengobatan di poli paru RSUP
Persahabatan Tahun 2012 dengan kriteria inklusi dan
eksklusi.

 Populasi telah sesuai dengan fokus penelitian dan


dilengkapi dengan kriteria inklusi dan eksklusi, namun
dalam jurnal tidak disebutkan jumlah keseluruhan
populasi.
Hasil Telaah

Sampel diambil dari populasi eligible yang memenuhi


kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel minimal yang
dibutuhkan dengan CI 95% dan power 80% adalah 54
orang/kelompok. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara konsekutif.

 Teknik pengambilan sampel sudah sesuai dimana


konsekuif adalah teknik pengambilan sampel dengan
mencari pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi sampai dipenuhi jumlah sampel yang diperlukan.
Hasil Telaah

Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder


yang berasal dari rekam medis, catatan register TB,
formulir TB, dan catatan penunjang yang tersedia di
RSUP Persahabatan.

 Penggunaan sumber data sudah sesuai karena dalam


desain studi kohort retrospektif variabel diukur melalui
catatan historis.
Hasil Telaah

Pengumpulan data menggunakan formulir yang


dikembangkan sendiri untuk memudahkan pemindahan
data dan dibantu oleh enumerator yang telah diblind
terhadap hipotesis penelitian dan telah dilatih
sebelumnya.

 Pengumpulan data dengan dibantu enumerator yang


telah diblind atau tidak mengetahui hipotesis penelitian
dan telah terlatih dapat menghindari terjadinya bias.
Hasil Telaah

Variabel dependen pada studi ini adalah waktu


terjadinya konversi sputum.
Variabel independen utama pada studi ini adalah IMT.

 Variabel dependen dan independen telah dituliskan


secara jelas di dalam jurnal dan sesuai dengan judul atau
tujuan penelitian.
Hasil Telaah

Data yang terkumpul dianalisis dengan Analisis Survival,


Wilcoxon Test, dan Cox Regression.

Analisis yang digunakan sudah sesuai untuk mendapatkan


hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Analisis survival adalah suatu metode yang berhubungan
dengan waktu, mulai dari time origin atau start point sampai
dengan terjadinya suatu kejadian khusus atau end point. Data
yang diperoleh di bidang kesehatan merupakan pengamatan
terhadap pasien yang diamati dan dicatat waktu terjadinya
kegagalan dari setiap individu.
Hasil Telaah

 Wilcoxon test digunakan untuk menguji tingkat


kemaknaan hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.

 Cox Regression dilakukan untuk mengestimasi hazard


ratio hubungan IMT dengan konversi sputum pasien
TB paru BTA positif. Cox regression dikenal juga
dengan istilah proportional Hazard Model karena asumsi
proporsional pada fungsi hazardnya. Pemodelan ini
digunakan bila outcome yang diobservasi adalah
panjang waktu suatu kejadian.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai