Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH KESEHATAN

REPRODUKSI
JULIA KHARIANI
SEJARAH KESEHATAN REPRODUKSI

• Pada tahun 1960, UNFPA menerima mandat untuk meningkatkan kewaspadaan


terhadap masalah populasi dan untuk membantu negara-negara berkembang. Pada saat
itu, permasalahan yang dibahas hanya seputar “tempat hiburan”, ledakan penduduk,
jebakan demografi, serta kelangkaan makanan, air, serta sumber daya baru.
• Kemudian pada tahun 1972, WHO membuat program khusus untuk riset,
pengembangan serta pelatihan riset kesehatan reproduksi dengan mandatnya berfokus
pada riset pengembangan metode yang baru dan meningkatkan regulasi yang
berhubungan dengan fertilitas (reproduksi) serta isu dari keamanan dan efisiensi
metode-metode yang sudah ada. Metode kontrasepsi modern dilihat sebagai metode
yang dapat dipercaya, kemampuan seseorang untuk menggunakan / mempraktekkan
secara mandiri, serta lebih efektif dari metode “penarikan”, kondom atau sistem
periode menstruasi. Kebijakan mengenai populasi menyebar pada negara-negara
berkembang sekitar tahun 1970 dengan dukungan dari agensi UN dan beberapa NGO.
LANJUTANNYA

• Pada tahun 1994, ICPD telah menjadi kunci dari sejarah perkembangan kesehatan reproduksi.
Hal ini diikuti dengan beberapa kemunculan hal-hal penting yang kemudian membuat dunia
berfikir cara lain untuk mencapai kesehatan reproduksi yang ditandai dengan adanya 3 elemen
penting, yaitu:
 Perkembangan kekuatan wanita dalam hal kritisasi atas penekanan kontrol terhadap fertilitas
wanita.
 Respon terhadap pandemi HIV/AIDS
 Konsep terhadap hak-hak reproduksi, dimana hal ini harus menjadi suatu kesatuan terhadap hal
yang lainnya.
PERKEMBANGAN KESEHATAN REPRODUKSI

• Sebelum tahun 1978 (Alma-Ata Conference)


 Pelayanan kesehatan dasar pada klinik dan pusat kesehatan

• Tahun 1978 (Primary Health Care Declaration)


 Pelayanan MCH dimulai dengan beberapa penekanan pada child survival
 Keluarga berencana berfokus pada ibu.

• Tahun 1987 (Inisiasi Safe Motherhood, ICPD)


 Penekanan pada kesehatan maternal
 Penekanan pada penurunan kematian maternal
LANJUTANNYA

• Tahun 1994 (Kesehatan Reproduksi, ICPD)


 Penekanan pada kualitas pelayanan
 Penekanan pada pengadaan dan ketersediaan
 Penekanan pada ketidakadilan sosial
 Penekanan pada kebutuhan individu wanita serta hak-haknya.
LANJUTANNYA
• Tahun 2000 (Millenium Development Goal’s dan Kesehatan Reproduksi)
 MDG’s secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan kesehatan
 Poin MDG’s nomor 4, 5, dan 6 berhubungan langsung dengan kesehatan, sedangkan nomor
1, 2, 3 dan 7 berhubungan secara tidak langsung dengan kesehatan.
 World Summit 2005 mendeklarasikan akses universal terhadap kesehatan reproduksi.
 “Sexual and reproductive health is fundamental to the social and economic development of
communities and nations, and a key opponent of an equitable society.” The Lancet 2006.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI

• Istilah reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali, kata produksi yang artinya
membuat atau menghasilkan sehingga istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
dalam kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.
• Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk
reproduksi manusia.arti kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sisten, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh seseorang.
Pengertian sehat disini tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, namun
juga sehat secara mental dan sosial-kultural.
LANJUTANNYA

• Epidemiologi kesehatan reproduksi adalah ilmu yang mempelajari distribusi,


frekuensi, determinan penyakit atau masalah kesehatan reproduksi pada populasi atau
kelompok. Distribusi dalam kesehatan reproduksi adalah memahami kejadian yang
berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi, epidemiologi menggambarkan
kejadian menurut karakter orang, tempat dan waktu
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai