Anda di halaman 1dari 6

JAKHKJ Vol. 7, No.

2, 2021

PENERAPAN TERAPI OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL PADA


KLIEN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI AKIBAT CHF DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA

Moh Nur Taufiq Hidayat (33412101096) Dosen Pembimbing : H. Taufiqur


Rahman,S.ST.,M.M.Kes

ABSTRAK
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam
memompa darah untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh sebagai nutrient dan oksigen secara
adekuat. Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolism sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas sebagai organ atau sel. Salah
satu asuhan keperawatan pada penderita jantung adalah terapi oksigen. Terapi oksigen adalah bagian
integral dari pengelolaan untuk partisipan yang dirawat dirumah sakit, khususnya partisipan yang
sedang mengalami gangguan pernafasan yaitu untuk mempertahankan oksigenasi dalam tubuh.
Penulisan karya tulis ilmiah dengan metode studi kasus tujuan untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan oksigen dengan nasal kanul pada partisipan CHF. Hasil studi kasus dengan menggunakkan
nasal kanul, sehingga partisipan mampu mempertahankan suplai oksigen yang adekuat dalam tubuh
menunjukan adanya peningkatan suplai oksigen pada partisipan CHF yang mendapatkan terapi oksigen
sehingga dapat menunjukkan jalan nafas paten.

REVIEW

Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam
memompa darah untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh sebagai nutrient dan oksigen secara
adekuat. Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolism sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas sebagai organ atau sel. Salah
satu asuhan keperawatan pada penderita jantung adalah terapi oksigen. Terapi oksigen adalah bagian
integral dari pengelolaan untuk partisipan yang dirawat dirumah sakit, khususnya partisipan yang
sedang mengalami gangguan pernafasan yaitu untuk mempertahankan oksigenasi dalam tubuh.
Penulisan karya tulis ilmiah dengan metode studi kasus tujuan untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan oksigen dengan nasal kanul pada partisipan CHF. Hasil studi kasus dengan menggunakkan
nasal kanul, sehingga partisipan mampu mempertahankan suplai oksigen yang adekuat dalam tubuh
menunjukan adanya peningkatan suplai oksigen pada partisipan CHF yang mendapatkan terapi oksigen
sehingga dapat menunjukkan jalan nafas paten.

49 P-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892


JAKHKJ Vol. 7, No. 2, 2021

kasus CHF sebanyak 67 kasus yang


menderita penyakit CHF. Masalah
LATAR BELAKANG keperawatan yang muncul pada pasien
Menurut WHO (2013) menunjukkan dengan CHF adalah aktual atau resiko
sebanyak 17.3 miliar orang didunia tinggi penurunan curah jantung,
meninggal karena penyakit kardiovaskuler ,aktual/resiko tinggi gangguan
dan diperkirakan meningkat menjadi 23,3 pertukarangas, aktual/resiko tinggi
miliar pada 2020 . Indonesia menepati kefektifan pola nafas, aktual /resiko tinggi
urutan ke-4 negara dengan jumlah ketidakefektifan pola nafas aktual atau
kematian terbanyak akibat penyakit resiko tinggi penurunan tingkat kesadaran,
kardiovaskuler (WHO, 2013). aktual atau resiko tinggi kelebihan-kelebihan
Menurut American Heart volume cairan, intoleransi aktivitas (Mutaqqin,
Association (AHA) pada tahun 2012 2009).
dilaporkan bahwa ada 5,7juta penduduk Pada pasien CHF dengan masalah
Amerika Serikat yang menderita CHF oksigenasi terjadi karna ventrikel kiri tidak
(Padila, 2012). CHF merupakan penyebab mampu memompa darah yg datang dari
kematian utama pada perempuan di paru sehingga terjadi peningkatan tekanan
Amerika Serikat, sekitar setengah juta dalam sirkulasi paru yang menyebabkan
perempiuan meninggal karna penyakit cairan mendorong kejaringan paru
CHF setiap tahunnya, berdasarkan data (Nugroho, dkk, 2016).
tahun 2003 penyakit CHF. Data Rikesdas
2007 menunjukkan prevalensi penyakit METODE
CHF lebih tinggi pada perempuan baik Tujuan Penelitian ini adalah untuk
berdasarkan diagnose (1.0%)maupun mengetahui bagaimana pengelolaan pasien
diagnose dan gejala (8.1% dan 6,2%) CHF dengan menggunakan asuhan
(Rikesdas 2007). Sedangkan di Eropa keperawatan dengan menggunakan
penyakit CHF diklaim sebagai penyebab penerapan oksigenasi dengan nasal kanul di
kematian nomer satu bagi perempuan RSUD Koja Jakarta Utara. Rancangan yang
diatas usia 65 tahun di benua Eropa. digunakan pada penelitian ini
Hormon estrogen berperan melindungi menggunakan metode studi kasus.
perempuan dari CHF, oleh karenanya Pendekatan studi kasus deskriptif ini
CHF terjadi pada usia dimasukkan untuk mendeskripsikan secara
yang lebih tua di banding laki-laki. Mereka sistematis dan akurat suatu situasi atau area
juga mempunyai resiko kematian lebih populasi tertentu yang bersifat factual.
tinggi dan komorbiditas factor risiko Kasus yang dipilih dalam studi kasus harus
penyakit CHF yang lebih besar (Caroline. dapat menunjukkan terjadinya perubahan
2011). atau perbedaan yang di akibatkan oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Koja adanya perilaku terhadap konteks yang di
(RSUD Koja) pada bulan januari tahun teliti.
2019 sampai dengan bulan maret 2019 di Pada pelaksanaan studi kasus ini
lantai 4 Ruang Kardio terdapat jumlah peneliti melakukan pengelolaan pasien

49 P-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892


JAKHKJ Vol. 7, No. 2, 2021

CHF dengan menggunakan asuhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan


keperawatan menggunakan nasal kanul 3x24 jam di harapkan jalan nafas menjadi
pada 2 partisipan yang selanjutnya akan di paten dengan Kriteria hasil :
amati dan di pelajari secara mendalam Mendemostrasikan peningkatan ventilasi
dengan menggunakan landasan teori dan dan oksigenasi yang adekuat, TTV dalam
kejadian tersebut akan di laporkan secara rentang normal. Dengan melakukan
deskriptif. intrumen yang di gunakan dalam perencanaan tindakan keperawatan pada
penelitian ini adalah penyakit CHF. kedua partisipan yaitu Pantau tanda-tanda
vital Rasional :untuk mengetahui keadaan
HASIL klien, Posisikan pasien semi fowler untuk
Perbandingan kasus antara 2 pasien memaksimalkan ventilasi Rasional : agar
didapatkan hasil antara partisipan 1 pasien nyaman dan tidak terasa sesak,
mengatakan keluhan saat ini dadanya terasa Kolaborasi :Berikan O2 Nasal kanul 3 liter,
sesak, napasnya sesak terengahengah Rasional :agar pasien tidak sesak ,
keluhan ini pun juga di rasakan oleh Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
partisipan 2 yaitu pasien mengatakan tambahan Rasional: untuk mengetahui
mengalami sesak napas. adanya suara tambahan pada kedua
Riwayat penyakit masa lalu pada partisipan 1 dan partisipan 2.
partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu evaluasi yang dilakukan peneliti pada
partisipan 1 mengatakan memiliki riwayat tanggal 8 mei 2019 pukul 15.00 WIB
penyakit gagal jantung sudah 5 tahun diperoleh hasil sebagai berikut :
lamanya terkena penyakit gagal jantung S : pasien mengatakan sudah tidak terasa
namun partisipan tidak mengkonsumsi sesak di bagian dada
obat-obatan. Begitu pun partispan 2 O : pada partisipan 1 menunjukkan hasil:
mengatakan baru saat ini mengalami pasien tampak tenang dan rileks, tidak
penyakit gagal jantung. partisipan 1 Nampak sesak, TD:120/82mmHg, RR:
mengatakan keluhan saat ini dadanya terasa 18X/mnt N: 85x/mnt, CRT : 2 detik
sesak, napasnya sesak terengahengah S: 36,4, SaO2: 96 % Pada partisipan 2
keluhan ini pun juga di rasakan oleh menunjukkan hasil:
partisipan 2 yaitu pasien mengatakan S : Pasien mengatakan sudah tidak terasa
mengalami sesak napas. sesak di bagian dada
Riwayat penyakit masa lalu pada O: Pasien tampak tenang dan rileks, tidak
partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu Nampak sesak, TD: 120/85mmHg, RR:
partisipan 1 mengatakan memiliki riwayat 16X/mnt, N: 88x/mnt, S: 36,4, CRT : 2
penyakit gagal jantung sudah 5 tahun detik, SaO2 :98 %
lamanya terkena penyakit gagal jantung A: Masalah gangguan pertukaran gas
namun partisipan tidak mengkonsumsi teratasi
obat-obatan. Begitu pun partispan 2 P : Intervensi dihentikan.
mengatakan baru saat ini mengalami
penyakit gagal jantung PEMBAHASAN
Perencanaan tindakan keperawatan Pada tahap ini penulis akan
kepada partisipan 1 dan partisipan 2 membahas tentang “penerapan oksigen

50 P-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892


JAKHKJ Vol. 7, No. 2, 2021

dengan nasal kanul pada klien gangguan terengah-engah, frekuensi pernapasan


kebutuhan oksigenasi akibat CHF di rumah 23x/menit.
sakit umum daerah Koja”.prinsip dari Sedangkan pada partisipan 2 Pasien
pembahasan ini dengan memfokuskan terlihat sesak napas terengah-engah,
kebutuhan dasar manusia di dalam asuhan frekuensi pernapasan 22x/menit. Hal ini
keperawatan. Pada pembahasan ini di sesuai dengan teori (Rilantono, dkk, 2009)
bentuk untuk membandingkan tinjauan Bahwa gejala penyakit CHF seperti sesak
teori dengan asuhan keperawatan yang napas terengah-engah. adapun analisa data
terdiri dari pengkajian, diagnosa dari kedua partisipan 1 dan partisipan 2,
keperawatan, perencanaan keperawatan, yaitu pada partisipan 1 data subyektifnya
implementasi keparawatan dan evaluasi mengatakan sesak di bagian dada,
keperawatan. bahwa partisipan 1 Partisipan 1 juga mengatakan saat
mengatakan keluhan saat ini dadanya terasa beraktifitas terlalu banyak pasien terasa
sesak, napasnya sesak terengahengah sesak adapun data objektifnya pada
keluhan ini pun juga di rasakan oleh partisipan 1 yaitu RR pasien meningkat
partisipan 2 yaitu pasien mengatakan 23x/menit, pasien tampak menggunakan
mengalami sesak napas, hal ini sesuai nasal kanul 3 liter.
dengan teori (Rilantono,dkk, 2009). Bahwa Hal ini sama dengan teori
tanda gejala penyakit CHF adalah sesak. (Rilantono, dkk, 2009) mengatakan bahwa
Riwayat penyakit masa lalu pada jika melakukan aktivitas secara berlebih
partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu akan terasa sesak. Masalah yang di alami
partisipan mengatakan memiliki riwayat partisipan 2 sama dengan yang dialami
penyakit gagal jantung sudah 5 tahun pada partisipan 1yaitu gangguan
lamanya terkena penyakit gagal jantung pertukaran gas. Hal ini sama dengan teori
namun partisipan tidak mengkonsumsi (NANDA, 2015) bahwa masalah pada
obat-obatan. Begitu pun partisipan 2 penyakit CHF salah satunya adalah
mengatakan baru saat ini mengalami gangguan pertukaran gas. pada
penyakit gagal jantung namun partisipan 2 perencanaan tindakan keperawatan kepada
tidak mengkonsumsi obat-obatan hal ini partisipan 1 dan partisipan 2 Setelah
sesuai dengan teori yang di kemukakan dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
oleh (Rilantono, dkk, 2009). Bahwa di harapkan jalan nafas menjadi paten
penyebab penyakit CHF yaitu penyebab dengan Kriteria hasil :Mendemostrasikan
tersering adalah cedera pada jantung itu peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang
sendiri yang memulai siklus kegagalan adekuat, TTV dalam rentang normal.
dengan mengurangi kekuatan kontraksi Dengan melakukan perencanaan
jantung, sehingga terjadi akumulasi volume tindakan keperawatan pada kedua
darah di ventrikel. partisipan yaitu Pantau tanda-tanda vital
Adapun pemeriksaan pada sistem Rasional :untuk mengetahui keadaan klien,
pernapasan pada partisipan 1 dan Posisikan pasien semi fowler untuk
partisipan 2 yaitu, Partisipan 1 terlihat memaksimalkan ventilasi Rasional : agar
sulit bernapas, sesak di dada dan napas pasien nyaman dan tidak terasa sesak,

51 P-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892


JAKHKJ Vol. 7, No. 2, 2021

Kolaborasi: Berikan O2 Nasal kanul 3 liter, jantung kaku dan menebal. Jantung hanya
Rasional: agar pasientidak sesak, mampu memompa darah untuk waktu yang
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara singkat dan dinding otot jantung yang
tambahan Rasional: untuk mengetahui melemah tidak mampu memompa dengan
adanya suara tambahan pada kedua kuat.
partisipan 1 dan partisipan2. Hal ini sesuai Sebagai akibatnya, ginjal sering merespon
dengan teori (NANDA, 2015) bahwa dengan menahan air dan garam dan akan
perencanaan intervensi pada penyakit CHF mengakibatkan bendungan cairan dalam
yaitu Pantau tanda-tanda vital beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki,
Rasional :untuk mengetahui keadaan klien, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh
Posisikan pasien semi fowler untuk klien menjadi bengkak (Udjianti, 2011).
memaksimalkan ventilasi. Rasional : agar Pengkajian yang di dapat dari kedua
pasien nyaman dan tidak terasa sesak, pasien mmiliki kesamaan di antaranya
Kolaborasi :Berikan O2 Nasal kanul 3 liter, adanya sesak di bagian dada, ppengkajian
Rasional :agar pasien tidak sesak , fisik yang didapat dari awal pengkajian
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara untuk Tn A dengan hasil
tambahan Rasional : untuk mengetahui TD :136/93mmHG, RR: 23X/mnt,
adanya suara tambahan.berdasarkan N:105x/mnt, S: 36,5 CRT 3 detik
evaluasi yang peneliti lakukan mengatasi sedangkan untuk data Tn E TD:
masalah gangguan pertukaran gas pada 134/90mmHG, RR: 23X/mnt, N:105x/mnt,
partisipan 1 dan partisipan 2 dengan S 36,7, CRT 3 detik, dari hasil pengkajian
diagnosa CHF dengan tujuan jalan nafas fisik untuk pasien Tn A dan Tn E tidak ada
menjadi paten. Namun respon partisipan 1 perbedaan yang signifikan. Setelah dia
dan 2 yang peneliti peroleh pada hari ke 3 analisa untuk kedua pasien di tarik
adalah setelah dilakukan pemeriksaan diagnose yang sama untuk kedua pasien
tanda-tanda vital, memposisikan pasien yaitu gangguan pertukaran pertukaran gas
untuk memaksimalkan ventilasi, b.d pembesaran cairan alveoli hal ini sama
memberikan O2 nasal kanul sebanyak 3 dengan teori yang penulis dan bahas pada
liter dan mengauskultasi suara nafas adalah BAB sebelumnya.
partisipan 1 dan 2 mengatakan sesak Intervensi atau rencana tindakan yang
berkurang dan jalan napas menjadi paten. akan di berikan untuk kedua pasien yaitu
sama dengan tujuan setelah dilakukan
KESIMPULAN tindakan keperawatan selama 2x 24 jam di
Congestive Heart Failure (CHF) harapkan vasokontriksi tidak terjadi
adalah suatu kondisi dimana jantung perencanaan yang akan di berikan untuk
mengalami kegagalan dalam memompa kedua pasien yaitu, melakukan penerapan
darah untuk mencukupi kebutuhan sel-sel pemberian oksigenasi dengan nasal kanul.
tubuhsebagai nutrien dan oksigen secara Setelah dilakukan tindakan keperawatan
adekuat. Hal ini mengakibatkan peregangan terbukti bahwa keduanya efektif saat
ruang jantung (dilatasi)guna menampung dilakukan tindakan keperawatan. Hasil
darah lebih banyak untuk di pompakan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
keseluruh tubuh Atau mengakibatkan otot oleh penulis selama 3x24 jam diperoleh

52 P-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892


JAKHKJ Vol. 7, No. 2, 2021

dari kedua pasien itu sendiri menunjukkan Nuha Medika Kemenkes. (2014).Situasi
bahwa pasien tampak membaik ditandai Kelainan Jantung.Jakarta.
denga sudah tidak terasa sesak di bagian Patria & Fairuz. 2012. Terapi Oksigen
dada usai pemberian penerapan oksigenasi Aplikasi Klinis. Jakarta:Penerbitan
Buku Kedokteran ECG.
dengan nasal kanul dan dilihat dari evaluasi
Rilantono, L.L.dkk 2009 Buku Ajar
pada tanggal 8 Juni 2019 di peroleh bahwa
Kardiologi, balai penerbitan fakulitas
kedua pasien mampu melakukan prosedur
Kedokteran Universal Indonesia,
penerapan terapi oksigen dangan nasal Jakarta, hal115-126,159-66
kanul,. Sehingga pasien sudah tidak Sudoyo Aru,dkk2009. Buku Ajar Penyakit
merasakan sesak di bagian dada dan Dalam , Jilid 1,2,3 Edisi Keempat.
merasakan rileks dan nyaman saat di Internal publishing, Jakarta.
berikan implementasi Udjinti WJ 2011. Keperawatan Kardiovaskuler.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Salemba Medika.
Black MJ & Hawk JH.(2009). Medikal surgical
Nursing, Clinical Management
for positive Outocomes 8 th Ed Vol
2.Elsefier pteb Lid. Singapore.
Caroline S.2011. Gambaran Faktor Demografi,
penyakit penyerta dan gaya hidup
pada congestive Heart Failure (CHF) Di
RSUP. Dr. Wahidin
Sudirohusodo Dan Rs. Stella Maris Makassar
Tahun 2011. Tersedia pada
::http://repository.unhas.ac.id/handle/12
3456789/385
Majid (2010). Analis Faktor-Faktor Yang
berhubungan dengan kejadian Rawat
inap ulang pasien CHF di rumah Sakit
Yogyakarta tahun 2010.di peroleh
pada tanggal 19 juli
2014
darilotar.uiac.id/file?file+digital/202811
41-T520Abdul%20majid.pdf.
Hidayat, A. Aziz Alimul (2018).pengantar
konsepb dasar keperawatan
Surabaya :Salemba Medika.
Muttaqin, Arif.(2009)pengantar
asuhan keperawatan klien dengan
gangguan
sistem Cardiovaskular.jakarta Salemba
Medika.
Nugroho, T.,Bunga,T.p.(2016) Teori Asuhan
Kperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta

53 P-ISSN: 2442-501x, e-ISSN: 2541-2892

Anda mungkin juga menyukai