Anda di halaman 1dari 9

VITILIGO Bella Bonita

1102014057
Kepaniteraan Ilmu Kulit dan Kelamin RSUD Pasar Rebo
Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
Vitiligo
◦ Vitiligo adalah kelainan pigmentasi pada
kulit dan membran mukosa ditandai
dengan makula hipopigmentasi
berbatas tegas dengan pathogenesis
yang kompleks.
◦ Tidak adanya melanosit pada lapisan
kulit merupakan tanda khas penyakit ini.
Gambaran vitiligo dapat berupa makula
hipopigmentasi yang lokal sampai
universal. Diagnosis vitiligo ditegakkan
dengan anamnesis dan pemeriksaan
klinis yang dapat ditunjang dengan
pemeriksaan lampu Wood dan
pemeriksaan histopatologi
Patogenesis
 Aspek genetik : Memiliki pola genetik yang beragam. Pewarisan
Vitiligo diduga melibatkan gen yang berhubungan dengan biosintesis
melanin, respon terhadap stres oksidatif, dan regulasi autoimun. Tipe-
tipe HLA yang berhubungan dengan Vitiligo pada beberapa
penelitian yang telah dilakukan meliputi A2, DR4, DR7, dan Cw6.
Hipotesis Autoimun dan Respon Imun Humoral : pada tepi
generalisata ditemukan adanya sel T sitotoksik yang mengespresikan
profil sitokin tipe 1.
Teori Neural : Vitiligo segmental sering terjadi pada pola dermatom
yang mengarahkan pada hipotesis neural tentang adanya
pelepasan mediator kimiawi tertentu dari ujung saraf sehingga
menyebabkan menurunnya produksi melanin.
Hipotesis Biokimia : Kerusakan mitokondria mempengaruhi
terbentuknya melanosit growth factors dan sitokin perugalsi
ketahanan melanosit.
Manifestasi Klinis
◦ Memiliki satu atau beberapa makula
amelanosit yang berwarna seperti kapur
atau seperti susu putih.
◦ Lesi biasanya berbatas tegas, namun
dapat juga tepinya mengelupas.
◦ Lesi membesar secara sentrifugal dengan
kecepatan yang tidak dapat diperkirakan
dan dapat terjadi pada lokasi tubuh
manapun, termasuk membran mukosa.
◦ Lesi inisial paling sering terjadi pada
tangan, lengan bawah, kaki, dan wajah.
Klasifikasi
! !

Vitiligo Fokal : Biasanya berupa makula


soliter atau beberapa makula tersebar
Vitiligo Generalisata : Patch
pada satu area, paling banyak pada
depigmentasi meluas dan biasanya
area distribusi nervus Trigeminus,
memiliki distribusi yang simetris.
meskipun leher dan batang tubuh juga
sering terkena.

! !

Vitiligo Segmental: Makula unilateral


pada satu dermatom atau distribusi
Vitiligo Akrofasial : Depigmentasi pada
quasi-dermatom. Lebih dari separuh
jari-jari bagian distal dan area
pasien dengan vitiligo segmental
periorificium.
memiliki patch pada rambut yang
memutih yang dikenal sebagai poliosis.

Vitiligo Universal :Makula dan patch


Vitiligo Mukosal :Vitiligo yang hanya
depigmentasi meliputi hampir seluruh
melibatkan lokasi pada membran
tubuh, sering berhubungan dengan
mukosa.
sindroma endokrinopati multipel.
Diagnosis Banding

Pitiriasis Versikolor Piebaldism Hipomelanosis


Gutata
 Pitiriasis Alba
 Von War debuurg syndrome
 Nervus depigmentosus
 Nervus anemikus, dll
Diagnosis
◦ Diagnosis vitiligo dapat dibuat dengan mudah
pada pemeriksaan klinis pasien, dengan
ditemukannya gambaran bercak “kapur putih”,
bilateral (biasanya simetris), makula berbatas tajam
pada lokasi yang khas.
◦ Lesi berwarna putih yang berbatas tegas pada kulit
dengan tidak ada tanda-tanda inflamasi dan sering
membesar secara sentrifugal.
◦ Pemeriksaan histopatologik diperlukan untuk melihat
ada tidaknya melanosit dan granul melanin di
epidermis.
Tatalaksana
Psoralen dan UVA Narrowband UVB Kortikosteroid

Terapi Depigmentasi Terapi Laser

 Terapi Bedah
 Terapi tambahan :
self tanning agent
Prognosis
Perkembangan penyakit vitiligo sukar untuk diramalkan, dimana perkembangan dari lesi depigmentasi dapat menetap, meluas
ataupun terjadinya repigmentasi.

Terapi vitiligo repigmentasi pada wanita Gambar repigmentasi vitiligo. Tampak


usia 20 tahun yang diterapi dengan pola repigmentasi folikular setelah
photochemotherapy (PUVA). Terdapat diberikan terapi PUVA.
vitiligo dengan makula hipopigmentasi
pada fase-fase awal (kiri) dan sekarang
telah terdapat hiperpigmentasi (kanan).

Anda mungkin juga menyukai