Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

VITILIGO

Pembimbing
dr Sri Adilla Nurainiwati, SpKK

MUHAMMIDA FAHRIANA SYAHHAQ


201820401011104

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
TINJAUAN PUSTAKA
Vitiligo
Vitiligo adalah penyakit yang didapat ,
kelainan yang idiopatik dan dicirikan
sebagai bercak makula depigmentasi.

Bolognia, Jean L, Lorisso. Joseph L., Rapini. Ronald P, Vitiligo and other disorder of Hipopigmentation. 2 ed: Dermatology Mosby Elseiver; 2008.p.913
Etiologi
• Masih belum diketahui pasti apa penyebab hilangnya fungsi melanosit
pada vitiligo.
• Berdasarkan teori yang diterima, penyababnya adalah multifaktorial,
yaitu berasal dari factor genetic dan juga factor non-genetic yang saling
berinteraksi yang mengakibatkan perubahan fungsi dan
kelangsungan hidup dari melanosit akibat dari destruksi dari melanosit.
Hipotesis patogenesis
vitiligo
Genetik

Stress oksidatif

Respon autoimun

Mediator neurokimia
Klasifikasi

Vitiligo Lokalis
Depigmentasi terjadi pada satu area.

Vitiligo Akrofasial
Depigmentasi terjadi hanya di bagian distal ekstremitas.

Vitiligo Generalisata
Patch depigmentasi meluas dan biasanya memiliki
distribusi yg simetris
Vitiligo Mukosal
Vitiligo yang terjadi pada bagian mukosa

Vitiligo Segmental
Depigmentasi terjadi pada satu/lebih dermatom, dan
memiliki patch pada rambut yg memutih (poliosis)
Manifestasi Klinis
• Asimptomatis
• Makula depigmentasi batas tegas, luas bervariasi
• Terdapat riwayat keluarga yg vitiligo maupun autoimun
Pemeriksaan penunjang

Wood’s Lamp Dermoscopy Lab

• Antibodi tiroid rutin


dilakukan
• Biopsi jika
diperlukan
Diagnosis banding

Pityriasis versicolor Pityriasis alba Piebaldism

Morbus hansen Nevus depigmentosus


Terapi

TOPIKAL FOTOTERAPI FOTOKEMOTERAPI


• Kortikosteroid topikal • Narrowband ultraviolet B • Kombinasi psoralen
(NBUV 311 nm) dengan phototheraphy
• Calcineurin inhibitor ultraviolet A (PUVA)
(Tacrolimus, • Excimer lamp atau laser
pimekrolimus) 308 nm
Terapi
Punch grafts

Blister grafts
Surgical treatment
Split-thickness skin graft

Cell transplantation
Prognosis
• Perjalanan penyakit vitiligo pada seseorang tidak dapat
diduga, dapat stabil selama beberapa tahun, tetapi dapat pula
membesar, sementara lesi yg lain muncul atau menghilang
• Anak-anak dengan vitiligo non-segmental memiliki respons
lebih baik bila dibandingkan dengan vitiligo segmental.
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pasien

Nama : An. D
Umur : 3,5 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Status :-
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2020
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu
• Keluhan Utama: Bercak putih
• Pasien tidak pernah sakit seperti
• Bercak berwarna putih, lokasi di pipi ini sebelumnya.
sebelah kiri saja
• Keluhan bercak putih sudah ada sejak akhir
• Tidak ada riwayat alergi
2018, makanan/obat
• Awalnya bercak berukuran kecil, makin
lama makin membesar, bercak tidak terasa
gatal, bercak tidak terasa
tebal/kesemutan/mati rasa
• Bercak putih belum pernah diobati. Bercak
bertambah luas merasa tdk pernah
mengecil.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Penyakit Sosial

• Keluarga pasien tidak ada yang • Pasien sering bermain di luar,


sakit serupa kadang di dalam rumah
• Ibu pasien sedang pengobatan • Saat main di luar tidak pernah
hipertiroid memakai sunblock
• Keluarga pasien tidak ada yang
sakit diabetes, dan alopesia
areata.
Pemeriksaan Fisik
• Effloresensi : et regio facialis
makula depigmentasi batas tegas,
disertai poliosis bulumata mata kiri.
Vitiligo Extend Score (VES)
Diagnosis
• Diagnosis Kerja : Vitiligo tipe segmental
• Diagnosis Banding : pityriasis versikolor, pityriasis alba,
morbus hansen tipe pausibasiler
Planning

Diagnosis Terapi Monitoring Edukasi


• Pemeriksaan wood’s  Krim Pimecrolimus 1% • Vitiligo Extend Score • Menjelaskan Penyakit
lamp sehari 2 kali • Keluhan pasien pasien
• Pemeriksaan TSH • Rujuk ke spesialis Kulit • Menjelaskan bahwa
• Pemeriksaan BTA dan Kelamin keberhasilan
pengobatan pada
pasien berbeda tiap
orang, dipengaruhi oleh
faktor usia, predileksi
vitiligo dan lamanya
pasien terkena vitiligo.
• Menjelaskan penyebab
penyakit
• Menjelaskan Prognosis
PEMBAHASAN
• Pada pasien didiagnosis Vitiligo tipe segmental karena
predileksinya terjadi pada dua dermatom yaitu maxillaris dan
mandibularis, serta pada bulu mata pada mata kiri terdapat poliosis
dan padariwayat penyakitkeluarga sedang sakit autoimun
(hipertiroid).
• Pembahasan pada terapi. Pada pasien lebih dipilih pemberian
terapi calcineurin inhibitor topikal (pimekrolimus 1%) karena lebih
efektif untuk mengobati vitiligo yang terlokalisasi pada wajah, dan
tidak diberikan memberikan efek samping seperti kortikosteroid
topikal karena pada penggunaan kortikosteroid topikal disekitar
mata dapat meningkatkan tekanan bola mata dan merangsang
timbulnya glaukoma. Meskipun sama-sama dapat digunakan
sebagai terapi lini pertama untuk vitiligo dan direkomendasikan
untuk pemakaian pada wajah atau lesi kecil juga untuk pasien anak-
anak.
KESIMPULAN
• Vitiligo merupakan salah satu penyakit depigmentasi kulit, dimana
etiologinya masih belum jelas penyebabnya.
• Distribusi vitiligo mengikuti pola : lokal, segmental, generalisata,
akrofasial, dan mukosa.
• Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi untuk
menyingkirkan diagnosis banding.
• Penatalaksaan direkomendasikan sesuai indikasi, meliputi terapi
topikal kortikosteroid, topikal calcineurin inhibitor, kortikosteroid
sistemik maupun phototherapy.
DAFTAR PUSTAKA
• Anurogo D, Ikrar T, 2014, Vitiligo, CDK-220, Vol.41, No.9
• Saptari CM, 2019, Tatalaksana Vitiligo, CDK-280, Vol.46, No.11
• Geel NV, et al, 2016, Development and Validation of the Vitiligo
Extent Score (VES): an International Collaborative Initiative,
Journal of Investigative Dermatology, Vol. 136, Issue 5, pp 978-
984

Anda mungkin juga menyukai