Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik
MONOPOLI,MONOPOLISTIK,DAN OLIGOPOLI
Oleh :
1. Samion Felix
2. Rivaldo
Pasar Monopoli
Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemkasimuman keuntungan dalam monopoli dua cara akan
digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan grafik. Untuk masing-masing cara ini akan
ditunjukkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan
hasil penjualan total dan (ii) biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.
Di dalam gambar 12.2 dan gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum
monopoli secara grafik. Di dalam gambar 12.2 keuntungan maksimum ditentukan dengan
menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam gambar 12.3
keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal
dan hasil penjualan marjinal.
Kurva TR dalam Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC
menggambarkan kurva biaya total. Apabila kurva TC berada di atas kurva TR, maka keadaan ini
berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang merugikan
perusahaan.keuntungan hanya dapat dinikmati apabila TR-TC > 0, dan ini berlaku antara titik A dan
B.
Menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi dimana keuntungan maksimumdi capai
dengan menggunakan pendekatan hasil MR = MC. Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan
bentuk kurva-kurva tersebut. Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum dapat
ditentukandengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud.
60
50
Hasil Penjualan (ribu rupiah)
40
30
Hasil Penjualan Total (TR)
Biaya Total (TC)
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12
Jumlah Barang
Gambar 12.2
Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Gambar 12.3
PASAR MONOPOLISTIK
Menurut Samuelson (2003), Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di
mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan
pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah :
shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut,
tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini
berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen
tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen
menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang
cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda
motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki
keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai
pelanggan setia masing-masing.
BentukTeori Pasar persaingan monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan karena
ketidak puasan terhada dya analisis model persaingn sempurna (perfect competition) maupun
monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan persaingan sempurna.
Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk. Namun produk yang di
hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang
antara satu poduk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini
mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang
dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli
yang relatif terbatas/kecil, contohnya seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak
masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal
akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada
dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
Sifat-sifat Monopolistik
Dalam jangka panjang, akan semakin banyak perusahaan yang masuk ke pasar menjadi
saingan dari perusahaan-perusahaan pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi
permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Tindakan Non Harga Pasar Tindakan
non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik
lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya.
PASAR OLIGOPOLY
Menurut Sadono Sukirno (2009), pasar oligopoly dalah struktur pasar di mana hanya ada
beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu maupun yang secara diam-diam
bekerja sama. Karena jumlah penjual sedikit, maka selalu ada hambatan untuk memasuki pasar.
Penetapan harga oleh penjual harus dipertimbangkan oleh pesaing-pesaing lain. Dengan kata lain,
reaksi pesaing terhadap keputusan harga dan output adalah paling penting dalam pasar oligopoli. Di
Indonesia, dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal, yang
menandakan bahwa banyak koperasi di Indonesia beroperasi di dalam pasar oligopoli, yakni struktur
pasar dengan jumlah penjual yang sedikit. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh banyak koperasi
disamping sebagai upaya meningkatkan efisiensi, juga untuk menghindari persaingan yang ketat antar
penjual
Dalam struktur pasar seperti ini, jika koperasi menjual produknya yang homogen ke para
anggota dengan harga yang lebih murah dari pesaing-pesaingnya, maka pesaing-pesaingnya segera
meresponsnya dengan tindakan yang sama, yakni menurunkan harga, yang memunculkan perang
harga. Jika proses ini terus berlangsung, koperasi yang kondisi keuangannya lemah akan tersingkir
dari pasar strategi yang dapat dilakukan oleh koperasi untuk bisa bertahan di pasar dengan struktur
oligopili adalah strategi harga dan non-harga. Dalam strategi harga,pasar ada empat pilihan: (a)
melakukan kebijakan harga aktif, yakni menerapkan harga (secara perlahan) dibawah harga
pesaingnya; (b) kebijakan harga sama dengan pesaingnya; (c) kebijakan harga pasif yakni mengikuti
pemimpin harga; dan (d) kebijakan harga penjarah. Strategi harga mana yang dipilih oleh koperasi
sangat tergantung pada apakah koperasi memiliki kemampuan yang sama atau lebih kuat atau lebih
rendah dari pesaingnya. .
Untuk meningkatkan penjualan tanpa mengakibatkan perang harga, masih menurut mereka,
koperasi dapat mengadakan pembedaan produk (dalam mutu atau bentuk) dengan pesaing-pesaingnya
dan .advertensi yang memungkinkan koperasi menjual dalam jumlah yang lebih besar dengan harga
yang sama atau dengan harga yang sedikit lebih rendah tanpa menimbulkan perang harga.
kemampuan pesaing oligopolistik menyingkirkan koperasi dengan perang harga sangat tergantung
pada faktor-faktor berikut. Pertama, perbedaan keunggulan biaya. Jika biaya produksi dari koperasi
lebih rendah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, koperasi bisa bertahan di pasar. Kedua, posisi
likuiditas dari pesaing. Jika pesaing memiliki dana yang besar yang cukup untuk melakukan perang
harga dengan penerapan harga yang lebih ekstrem (harga predator), maka koperasi bisa tergusur dari
pasar karena tidak mampu terus menerus menurunkan harga. Ketiga, keinginan para
Struktur pasar atau industri oligopoly (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri dari hanya
sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk
memengaruhi harga pasar. Produk dapat homogeny atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan
akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industry. Struktur pasar oligopoly sering kali
terlacak sebagai akibat adanya halangan suatu halangan masuk tertentu, seperti economies of scale,
larangan legal, merek yang kuat melalui iklan bertahun-tahun, atau biasa juga kendali atas adanya
sumberdaya penting.Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoly mendekati pasar monopoli. Contoh
industry mobil.
1. Hanya ada beberapa perusahaan saja yang memproduksi barang-barang manufaktur untuk
keperluan masyarakat.
2. Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi dari jenis merk yang sama.
3. Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga timbul, jika sebuah industri atau perusahaan
memiliki tingkat teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
Oligopoli juga dapat ditimbulkan oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan
besar sehingga mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat lebih
mereka kuasai.
Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya mempunyai saling ketergantungan satu
sarna lain.
Perusahaan oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan
dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis
barang yang mereka jual
Sifat-sifat oligopoly
Keseimbangan Oligopoly
Perusahaan yang bergerakdalam pasar oligopoly disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai
produsen, keseimbangan terjadi bilalaba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoly tidak
menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat
dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi prilaku pesaing.
Karena itu oligopolies akan mencapai keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang
dapay dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah output dan harga.
Demikian juga dengan para pesaing. Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoly, sehingga
para ekonomi mengembangkan beberapa modeluntuk menganalisi perilaku oligopolis. Sayangnya,
tidak ada satupun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.
1. Kartel
2. Kepemimpinan harga
3. Teori permainan
4. Kurva permintaan patah
Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
Timbul inifisiensi produksi
Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga,
dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Jika terdapat
beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan ini berada
dalam keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu
berbentuk pasar oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam
bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan monopoli yang sama
sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan nyata dalam perilaku ekonomi
masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisikondisi pasar yang bersifat oligopolistik
atau persaingan monopolistik.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pegantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2009