Perselisihan yang panjang antara dunia timur dan barat telah berlangsung sejak
dulu sampai saat ini. Oleh karena itu istilah orientalisme muncul sebagai sebuah
studi tentang bagaimana barat mengkaji, menafsirkan dunia timur sebagai objeknya.
dengan orientalis. Sejak dahulu orang-orang barat menganggap dunia timur sebagai
sebuah kawasan yang jauh disana dengan peradaban yang memiliki romansa yang
indah, tempat makhluk-makhluk eksotis dan panorama yang indah maka dapat juga
dunia barat, hal ini menunjukkan bahwa barat memandang dan mempresentasikan
pengetahuan lain), kekuasaan cultural (selera, teks, nilai) dan kekuasaan moral
yang disebut oleh Antonio Gransci hegemoni yaitu pandangan yang menyatakan
bahwa gagasan tertentu lebih berpengaruh dari gagasan lainnya, sehingga
kebudayaan tertentu lebih mendominasi terhadap budaya lain, dalam hali ini barat
identitas timur, melangkahi sejarah timur,dan menjadikan timur seperti apa yang
ada dalam pikiran mereka, memaksakan nilai-nilainya agar mereka bisa menguasai
kita untuk menemukan kebebasan dan kemerdekaan yang sebenarnya. Timur harus
modern. Awalnya orientalisme hanya menguasai dalam bidang kajian kultural atau
budaya kemudian telah bergerak saat ini kearah kekuasaan politis sehingga banyak
negeri tak bertuan yang mempunyai sejarah panjang tentang perebutan hak milik
yang sampai sekarang menjadi konflik tak berkesudahan, siapa yang benar atau
salah. Edward W Said sebagai penulis buku orientalisme ini adalah seorang pemikir
yang lahir dan dibentuk oleh kebudayaan dua bangsa yang mengalami polemic tak
berkesudahan ini. Disini terjadi kekuasaan politis yang juga saling terkait dengan
tiga kekuasaan lain seperti yang telah dikemukakan Said yaitu kekuasaan cultural,
timur tengah seperti irak dan palestina tidak lain hanya sikap ego sang penguasa
yang menghendaki kekuasaan dan kedudukan di dunia ini. Islam memang lebih
kebencian dan rasa dendam yang ditumbuhkan melalui kekuasaan moral dan
masing yang yang diwariskan secara turun temurun dan menjadi identitas suatu
bangsa. Saaat ini lebih baik memfokuskan diri dengan kerja kebudayaan yang saat
ini cenderung lamban, tumpang tindih, saling berasimilasi dan hidup bersama-
sama.
Ide utama dari orientalisme adalah pengetahuan barat tentang timur tidak
dihasilkan dari realitas dan fakta yang sebenarnya melainkan ibarat sebuah
panggung teater dimana barat adalah sang sutradara yang mengatur bagaimana
timur sebagai sebuah cerita yang harus berjalan menurut pemikirannya. Dalm
bukunya Said menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada satupun dari konep “timur”
Other).
menggunakan kritik humanistic yang sering juga disebut humanisme hal ini
rasa kebersamaan sebagai manusia yang tidak dikelompokkan menjadi apa yang
disebut dengan humanis yang terisolasi. Humanism lebih berpusat pada agen
individualistis dan intuisi subjektif manusia ketimbang pada gagasan dan otoritas
prancis saat ini telah menuju Amerika sebagai sentralnya. Ribuan sarjana dan para
Bangsa barat cenderung melihat bangsa timur dengan perspektif atau standar
menganggap kebudayaan mereka jauh lebih maju sehingga timur harus bisa seperti
barat. Pada akhirnya telah terjadi sebuah perspektif cara memandang timur oleh
salah satu pihak. Pada akhirnya mengalami pergeseran penafsiran maksud dan
makna oleh pembaca. Wacana politis dibalik orientalisme seolah lebih mendominasi
dalam buku ini. sehingga dalam berbagai diskusi dan wacana di barat Said
dianggap seorang yang “anti barat”. Wacana ini seolah telah menyadarkan bangsa
timur akan polemic yang berlangsung saat ini dan menimbulkan berbagai