Anda di halaman 1dari 3

Nama:Nora juliani sihombing

Nim:1851114

Kelas:farmasi II B

GEL

Pengertian gel

Gel merupakan sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan
dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase
terdispersi. Dalam industri farmasi, sediaan gel banyak digunakan pada produk obat-obatan, kosmetik
dan makanan. Polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel-gel farmasetik meliputi gom alam
tragakan, pektin, karagen, agar, asam alginat, serta bahan-bahan sintetis dan semisintetis seperti metil
selulosa, hidroksietilselulosa, karboksimetilselulosa, dan karbopol yang merupakan polimer vinil sintetis
dengan gugus karboksil yang terionisasi

Penggolongan sediaan gel dibagi menjadi dua yaitu :

a. Gel sistem dua fase

Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar , massa gel kadang-kadang
dinyatakan sebagai magma misalnya magma bentonit

b. Gel sistem fase tunggal

Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar sama dalam suatu cairan sedemikian
hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan.

Kegunaan Sediaan Gel

Untuk kosmetik, gel digunakan pada shampo, parfum, pasta gigi, dan kulit dan sediaan perawatan
rambut.

Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal (non streril) atau dimasukkan kedalam
lubang tubuh atau mata (gel steril) (FI IV, hal 8)

Gelling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi tablet bahan pelindung koloid dan
suspensi, bahan pengental ada sediaan cairan oral dan basis suppositoria

Keuntungan sediaan gel

 Kemampuan penyebarannya baik pada kulit


 Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit
 Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
 Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik

Kerugian sediaan gel

gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat
menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.

Kekurangan sediaan gel

Untuk hidroalkaholik : gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan pedih pada mata,
penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan cahaya matahari, alkohol akan menguap
dengan cepat dan meninggalkan film yang berpori atau pecah pecah sehingga tidak semua area
tertutupi atau kontak dengan zat aktif

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Gel

a. Pengaruh konsentrasi

Konsentrasi hidrokoloid sangat berpengaruh terhadap kekentalan larutannya.

b. Pengaruh suhu

Pada beberapa hidrokoloid suhu akan menyebabkan penurunan kekentalan, karena itu kenaikan suhu
dapat mengubah sifat aliran yang semula non Newtonian menjadi Newtonian

c. Pengaruh pH

Hidrokoloid pada umumnya akan membentuk gel dengan baik pada kisaran pH tertentu

d. Pengaruh ion

Beberapa jenis hidrokoloid membutuhkan ion ion logam tertentu untuk membentuk gelnya, karena
pembentukan gel tersebut melibatkan pembentukan jembatan melalui ion ionselektif.

e. Pengaruh komponen aktif lainnya

Sifat fungsional beberapa jenis hidrokoloid dapat dipengaruhi oleh adanya hidrokoloid lain.

Penyimpanan Gel

Zat Tambahan pada Sediaan Gel

Komponen gel

Zat aktif/berkhasiat
Gelling Agent

Cara penyimpanan sediaan gel :

Gel Lubrikan harus dikemas dalam tube dan harus disterilkan.

Gel untuk penggunaan mata dikemas dalam tube steril.

Gel untuk penggunaan pada kulit dapat dikemas dalam tube atau pot salep.

Wadah harus diisi cukup penuh dan kedap udara untuk mencegah penguapan.

Syarat-syarat Sediaan Gel

Memiliki viskositas dan daya lekat tinggi, tidak mudah mengalir pada permukaan kulit

Memiliki sifat tiksotropi, mudah merata bila dioleskan Memiliki derajat kejernihan tinggi (efek estetika)

Tidak meninggalkan bekas atau hanya berupa lapisan tipis seperti film saat pemakaian

Mudah tercucikan dengan air

Daya lubrikasi tinggi

Memberikan rasa lembut dan sensasi dingin saat digunakan

Mekanisme Kerja Sediaan Topical (Gel)

Penetrasi sel mampu menembus lapisan hipodermis sehingga banyak digunakan pada kondisi yang
memerlukan penetrasi seperti sediaan gel analgetik.Rute difusi jalur transfolikuler gel juga baik,
disebabkan kemampuan gel membentuk lapisan absorbsi

Anda mungkin juga menyukai