Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Pebrianti

NIM : 119211400

Pendidikan Anti Korupsi

Korupsi di Indonesia berkembang secara sistematik. Perkembangan korupsi di


Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi. Namun hingga kini pemberantasan
korupsi di Indonesia belum menjunjukkan titik terang melihat tingkat dalam perbandingan
korupsi antar negara yang tetap rendah. Korupsi sendiri sangat kompleks, perubahan besar
terutama peraturan, penegakan hukum dan kesadaran diri harus dimulai dari birokrasi paling
rendah hingga tingkat tertinggi seperti menteri atau presiden. Alasan korupsi seperti gaji
kurang, ongkos politik, atau peraturan kaku harus bisa dihilangkan. Setidaknya dikurangi
agar korupsi tidak merajalela.
Korupsi adalah tindakan seseorang yang menyalahgunakan kepercayaan dalam suatu
masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan korupsi ini terjadi karena
beberapa faktor yang terjadi di masyarakat.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menetapkan Kepala Desa Teter, Kecamatan
Simo, Andy Yoeniawan (AN), sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan
pengelolaan keuangan desa. Ada dua pos anggaran yang diduga diselewengkan. Tersangka
AN menjalani pemeriksaan di kantor Kejari Boyolali sejak pagi tadi. Hingga pukul 15.00
WIB, yang bersangkutan masih dimintai keterangannya oleh penyidik. AN diduga
menyelewengkan pengelolaan keuangan Desa Teter saat menjabat sebagai Kades Teter
periode 2013-2019. AN dalam Pilkades 29 Juni 2019 kembali terpilih menjadi Kades Teter
untuk periode 2019-2025 dan dilantik pada 12 Agustus 2019. Setelah ditetapkan sebagai
tersangka, lanjut Setyawan, AN juga akan langsung ditahan selama 20 hari ke depan di Rutan
Boyolali. Ada dua pos anggaran yang diduga diselewengkan oleh tersangka AN, yaitu lelang
tanah kas desa yang dilelang secara personal atau tidak seperti lelang yang lain dan uangnya
tidak masuk pendapatan asli desa atau APBDes. Kemudian uang setoran pajak tidak
disetorkan ke negara. Dasar penetapan tersangka kepada AN adalah ada dua alat bukti, yaitu
keterangan saksi-saksi dan perhitungan keuangan negara yang dilakukan Inspektorat
Kabupaten Boyolali. Nilai kerugian negara dalam kasus ini ditaksir mencapai Rp 159 juta.
Dalam kasus ini, Kejari Boyolali telah mengamankan barang bukti, di antaranya berkas-
berkas dari desa Teter, APBDes, serta dokumen-dokumen. Seperti diberitakan sebelumnya,
Kejari Boyolali meningkatkan status penanganan kasus dugaan penyalahgunaan keuangan
Desa Teter, Kecamatan Simo, dari penyelidikan ke tingkat penyidikan. Penyelewengan
anggaran itu diduga dilakukan oleh oknum perangkat desa setempat. Kejari Boyolali
menangani kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat. Kemudian ditindaklanjuti dengan
surat perintah tugas dan ditemukan bukti awal, sehingga Kejari menindaklanjutinya lagi
dengan surat perintah penyelidikan.
Untuk mencapai suatu tujuan pembangunan yang nasional maka korupsi harus dan
wajib untuk di berantas. Dalam penanganan suatu kasus korupsi, hukuman yang diberikan
harus memiliki efek yang jera agar para koruptor yang melakukan korupsi tidak
mengulanginya lagi. Kita sebagai warga negara Indonesia wajib memiliki sikap dan sifat
budaya malu yang tinggi agar tindakan korupsi yang dapat merugikan negara Indonesia ini
dapat di minimalisir. Negara Indonesia merupakan negara hukum. Jadi, semua warga negara
Indonesia juga memiliki derajat dan perlakuan yang sama di mata hukum. Oleh karena itu,
penindakan hukum bagi pelaku korupsi harus di lakukan kepada siapapun orangnya, tidaklah
boleh pilih kasih, baik itu pejabat maupun masyarakat kecil (Rakyat). Jadi, korupsi yang
terjadi di Indonesia benar - benar harus di berantas agar Indonesia bersih seutuhnya dari
tindakan korupsi, agar kehidupan masyarakat indonesia menjadi sejahtera dan damai.

Anda mungkin juga menyukai