Annas Maamun
Hendry Campbell Black, korupsi diartikan sebagai “an act done with an intent
to give some advantage inconsistent with official duty and the rigths of
others”, (terjemahan bebasnya: suatu perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan
kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak lain). Menurut black adalah
perbuatan seseorang pejabat yang secara melanggar hukum menggunakan
jabatannya untuk mendapatkan suatu keuntungan yang berlawanan dengan
kewajibannya.
Menurut Barley, pekataan “korupsi” dikaitkan dengan perbuatan yang
berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang atas kekuasaan sebagai
akibat adanya pertimbangan dari mereka yang memegang jabatan bagi
keuntungan pribadi.
Menurut analisa penulis dari kasus korupsi H. Annas Maamun, bahwa kasus
korupsi suatu perbuatan yang berhubungan dengan penyalahgunaan
jabatan demi kepentingan pribadi maupun korporasi, bagi mereka yang
memegang jabatan atau kekuasaan senatiasa menyalahgunakan
kekuasaaan mereka itu. Tindakan korupsi oleh H. Annas Maamun ini
merupakan tindakan yang berdampak bukan hanya pada lingkungan, tetapi
memicu persoalan sosial (konflik), bencana lingkungan menahun,
pemiskinan dan lain-lain.
Menurut analisa penulis pada kasus korupsi H. Annas Maamun, kasus ini
merupakan tingkatan teratas yang disebut dengan Material benefit
(mendapatkan keuntungan material yang bukan haknya melalui
kekuasaaan), mengapa? Karna H. Annas Maamun melakukan
penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik
bagi dirinyas sendiri maupun orang lain. Kasus korupsi pada tingkat ini
sangat membahayakan dikarenakan melibatkan kekuasaan dan keuntungan
material.
Sedangkan tipe korupsi yang menyangkut korupsi H. Annas Maamun ini
adalah Mercenery corruption yakni, jenis tindak pidana korupsi yang
bermaksud untuk memperoleh keuntungan pribadi melalui penyalahgunaan
wewenang dan kekuasaan.
Faktor organisasi
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terpenting dalam tindak pidana korupsi ini,
penulis menganalisa bahwa tindak pidana korupsi ini sangat jelas kaitannya
dengan faktor ekonomi dimana pelaku merasa bahwa keiinganannya yang
begitu besar dan juga gaji yang tidak mencukupi kebutuhan mendorong
terjadinya korupsi ini. Selain rendahnya gaji dan keinginan, banyak aspek
yang ekonomi lainnya yang menjadi penyebab terjadinya korupsi,
diantaranya adalah kekuasaan pemerintahan yang dibarengi dengan faktor
kesempatan untuk memenuhi kekayaan pelaku.
Faktor hukum
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahawa kasus korupsi yang melibatkan
Gubernur Riau H. Annas Maamun ini sangat berdampak pada birokrasi
pemerintahannya, terlebih lagi bapak H. Annas Maamun ini merupakan
gubernur terpilih, setelah dilakukan penangkapan posisi gubernur untuk
sementara waktu kosong dan pada 25 mei 2016 plt gubernur yaitu
Arsyadjuliandi Rachman dilantik secara resmi menjadi gubernur setelah 20
bulan menjabat menjadi plt. Kasus korupsi ini juga berdampak pada
lingkungan fisik yakni penyimpangan terhadap anggaran pembangunan dan
pelaksanaan infrastruktur dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi
dan berdampak pada kemiskinan rakyat.