Makalah Pengantar Agribisnis Hilir
Makalah Pengantar Agribisnis Hilir
DISUSUN OLEH :
1. CINDY SAFITRI (J3J118173)
2. AN’NISA NIKHLATUL AKMALIA (J3J118199)
3. ARI TRI WIBOWO (J3J118237)
4. AGUSTINA WAHYU SAPUTRI (J3J118293)
5. AMIROH RAFIDAH AZHAR (J3J118315)
PROGRAM STUDI
MANAJAEMEN AGRIBISNIS
SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu :
1) Mengidentifikasi jenis-jenis input usahatani ikan bawal.
2) Mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam usahatani ikan bawal.
3) Mengidentifikasi kontinuitas ketersediaan input-input yang dibutuhkan dalam
usahatani ikan bawal.
4) Mengidentifikasi kendala dan solusi pada subsistem agribisnis hulu.
5) Mengidentifikasi kondisi subsistem agribisnis on-farm dalam usahatani ikan bawal.
6) Mengidentifikasi kendala dan solusi pada subsistem agribisnis on-farm.
BAB II
PEMBAHASAN
Subsistem agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu pengolahan
komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan
pengolahan komoditas primer adalah memproduksi produk olahan baik produk setengah
jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan
baku komoditas primer. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri. Kegiatan
pemasaran berlangsung mulai dari pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran
kepada konsumen. Subsistem usaha agribisnis hilir berfungsi melakukan pengolahan
lanjut (baik tingkat primer, sekunder maupun tersier) untuk mengurangi susut nilai atau
meningkatkan mutu produk agar dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen, serta
berfungsi memperlancar pemasaran hasil melalui perencanaan sistem pemasaran yang
baik. Menurut Deptan (2001) Dalam kaitannya dengan hubungan kemitraan inti plasma,
maka perusahaan agribisnis hilir itu sering berfungsi sebagai inti yang mempunyai
kewajiban untuk mendorong berkembangnya usahatani.
Subsistem agribisnis hilir atau industri hilir meliputi kegiatan pasca panen yang
mempunyai multiplier income yang sangat tinggi. Bahkan apabila industri hilir ini
dibandingkan dengan industri lainnya maka industri hilir memiliki multiplier income
terbesar. Artinya, apabila industri hilir berkembang dengan baik, maka semua sektor
yang berkaitan akan berkembang. Pascapanen atau down stream merupakan suatu
sistem didalam sistem yang lebih besar yaitu sistem agribisnis. Pascapanen merupakan
hilirnya on farm, maka dari itu apabila sektor hilir akan dikembangkan maka harus juga
mengembangkan sektor on farm. Sehingga adanya kerjasama antar subsistem di dalam
sistem agribisnis yang dapat berkembang secara bersama (Saragih, 2010).
Umumnya abon ikan dibuat dari daging ikan cakalang, tongkol, tuna,
lele, patin dan ikan cucut, akan tetapi di dalam pembahasan ini kita
menggunakan bahan daging Ikan Bawal.
Bumbu – bumbu
Untuk tiap 100 kg ikan bawal (bisa juga daging ikan lainnya tergantung
daerah Anda banyak tersedia ikan jenis apa) adalah sebagai berikut :
Garam 1,5 kg
Gula 15 kg
Ketumbar 0,3 kg
Bawang merah 2 kg
Bawang putih 1,6 kg
Minyak goreng 20 kg (boleh ditiadakan)
Asam 0,9 kg
Jahe 0,1 kg
Serai / kamijara secukupnya
Daun salam secukupnya
Laos 0,1 kg
Penyiangan
Ikan disiangi dengan dibuang isi dalam perut dan dipotong-potong melintang
untuk memudahkan pengukusan, kemudian cuci sampai bersih
Pengukusan
Ikan dikukus sampai matang (untuk memudahkan pengambilan daging dan
memisahkan dari tulang). selanjutnya Daging ikan dicabik cabik-cabik,
kemudian ditumbuk hingga menjadi serpihan-serpihan yang halus
Pemberian Bumbu
Bumbu-bumbu dihaluskan lebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan
daging yang telah berbentuk serpihan hingga merata
Penggorengan.
Daging ikan yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan
minyak atau tanpa minyak sampai diaduk-aduk supaya supaya tidak hangus.
Apabila menggunakan minyak, daging ikan harus seluruhnya terendam agar
diperoleh abon yang kering dan renyah. Penggorengan dihentikan ketika
abon telah berwarna kuning kecoklatan
Pengepresan.
Setelah diangkat dari wajan, abon dimasukkan ke dalam alat pres dan
ditekan-tekan sampai minyak nya habis keluar. Kemudian abon dikeluarkan
dengan menggunakan garpu. Untuk menghasilkan aroma (bau) dan rasa
yang lezat dapat ditambahkan bawang goreng pada abon yang telah matang
Pengemasan.
Setelah dingin, abon dikemas di dalam kantung plastik atau kertas minyak.
Peningkatan daya simpan akan diperoleh bila digunakan pembungkus hampa
udara.
Untuk lebih berhemat, saat merebus pakai trik yang tepat. Yakni bisa
memakai kayu, atau sampah kering serta biogas. Hal ini bertujuan untuk
berhemat. Penting untuk diingat bahwa, ikan harus cuci sebelum direbus.
Ikan harus bersih, tidak ada lumpur atau kotoran yang tersisa. Dengan
begitu, tepung ikan akan memiliki kualitas tinggi. Ikan dan air perlu direbus,
lamanya sekitar 25 menit. Langkah ini sangat penting, yakni untuk
menghilangkan bakteri pathogen. Jenis bakteri ini perlu dimusnahkan, agar
ikan jadi steril. Jika ikan bersih dan steril, maka akan aman jika digunakan,
khususnya sebagai pakan ternak. Pada proses ini, akan keluar juga minyak
ikannya. Jika sudah, maka lakukan proses pengeringan, lalu pengeringan.
Maka proses sudah selesai.
2. Pemasaran
Konsep marketing atau yang lebih dikenal dengan pemasaran merupakan
salah satu hal yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan dalam menjalankan
sebuah usaha ikan bawal. Prinsip dan strategi pemasaran yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan terukur, yang
dimaksud di sini adalah mengukur efektifitas promosi misalnya dapat dilakukan
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap pelanggan yang datang,
dari manakah dia tahu informasi mengenai usaha ikan bawal kita, lalu
selanjutnya membuat paket produk, yang dimaksud disini adalah membuat
paket-paket produk yang dapat membuat calon konsumen mempunyai lebih
banyak pilihan untuk itu cobalah anda membuat banyak pilihan produk yang
bisa dipilih oleh para konsumen
Keberhasilan suatu usaha ikan bawal tak hanya ditentukan oleh faktor
pemasaran tapi juga sering ditentukan oleh faktor perencanaan. Sering dikatakan
bahwa perencanaan yang baik menjadikan suatu pekerjaan dapat dianggap
selesai. Pengertian perencanaan yang baik adalah jika perencanaan yang
dibuat tepat (alasan, tujuan, kegunaan, sasaran, metode, relevan), efektif
(dapat dilaksanakan) dan efisien (waktu tenaga dan biaya). Perencanaan
sebaiknya tertulis, karena dokumen merupakan hal yang penting, juga ingatan
manusia sifatnya terbatas. Oleh karena itu dalam membuat perencaan bisnis
haruslah sebaik mungkin dan dipikikanr secara matang.
2. Pemasaran
- Target pasar yang salah,
- Kurang dilakukannya bauran pemasaran secara optimal,
- Kurang berkembangnya teknologi yang digunakan,
- Kurang adanya kerja sama.
2. Pemasaran
a) Melaksanakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Secara Tepat
Cara pengusaha mempengarui konsumennya merupakan hal yang
memerlukan perencanaan dan pengawasan secara matang serta perlu
dilakukan tindakan-tindakan konkrit dan terprogram. Untuk keperluan
tersebut pengusaha melakukan tindakan-tindakan yang dipadukan dan
disebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Tindakan itu terdiri dari lima
macam yaitu mengenai probe, Product, price, place dan promotion,
perpaduan antara lima macam aspek tersebut merupakan senjata yang
harus dimiliki oleh para wirausaha di dalam memasarkan produknya, yang
akan diuraikan sebagai berikut:
A. Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe
Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe dilakukan dengan berbagai
cara yakni sebagai berikut:
1. Berorientasi pada konsumen
Pada suatu usaha di dalam pengembangan pasar diperlukan suatu sikap
yang menekankan kepada kepuasan para pelanggan ataupun konsumen.
Komponen kepuasan konsumen dapat diidentifikasi menjadi empat elemen
kunci sebagai berikut:
a. Elemen dasar yang paling utama dari barang dan jasa adalah para
konsumen mengharapkan semua pesaing untuk mengirimkannya.
b. Pelayanan pendukung umum, seperti bantuan bagi konsumen
c. Proses pemulihan untuk menetralkan pengalaman yang buruk
d. Pelayanan luar biasa yang melebihi pemenuhan pilihan para
konsumendan membuat barang atau jasa tampak biasa.
Sedangkan di dalam pemasaran, orientasi kepuasan pelanggan
menggunakan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
a. Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuilah secepat
mungkin kekurangan tersebut.
b. Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang
memuaskan.
c. Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya
perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d. Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada
konsumen.
e. Izinkan manajer untuk menunggu pelanggan temporer.
f. Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan
berhubungan dengan pelanggan.
g. Berikan insentif kepada karyawan yang benar-benar memberikan
pelayanan istimewa kepada pelanggan.
2. Kualitas
Agar produk yang diciptakan oleh para wirausahawan mampu
diterima di pasar internasional maka seharusnya seorang wirausahawan
mampu meningkatkan kualitas barang yang dibuatnya. Perbaikan kualitas
suatu produk terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang
secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
a. Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian / pengabaian
b. Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut
dapat dipakai/bertahan.
c. Mudah digunakan (ease of use), yaitu barang dan jasa tersebut
memberikan kemudahan untuk digunakan.
d. Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted name).
e. Harga yang relative rendah (low price).
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan
hal- hal sebagai berikut:
a. Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
b. Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c. Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan
d. Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e. Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit
4. Inovasi
Perubahan pasar yang sangat cepat menuntut seorang wirausahawan
harus secara terus menerus melakukan inovasi terhadap produknya, agar
tidak ditinggal oleh para pelanggannya. Beberapa bentuk inovasi yang
lazim digunakan adalah bentuk produk baru, perbedaan teknik / cara, dan
pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
5. Kecepatan
Kecepatan disebut Time Compression management (TCM), yang
memiliki dua aspek, yaitu : mempercepat produk baru ke pasar, dan
memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam
memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau
menyampaikannya.
6. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Seorang wirausaha haruslah mengetahui bahwa cara yang terbaik untuk
menarik dan mempertahankan pelanggan adalah menyajikan sebuah
pelayanan yang baik yang tidak dapat disaingi oleh pesaing lainnya.
B. Produk (product)
Pengusaha dapat mempengarui konsumennya lewat produk yang
ditawarkan kepada konsumennya itu, maka dari itu produk haruslah dibuat
dengan baik dan berkualitas agar produk diminati oleh para konsumen.
Disamping itu seorang pengusaha dapat pula memberikan harga yang
rendah serta memberikan diskon / potongan harga, mencantumkan harga
obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan
harga semacam ini akan menarik perhatian serta mendorong konsumen
untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan
kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
C. Tempat (place)
Tempat yang strategis, menyenangkan, aman dan efisien merupakan
tempat yang menarik bagi konsumen, untuk mencapai tempat sasaran
yang baik maka dapat dilakukan dengan jalan :
1. Memperbanyak saluran distribusi, yakni Saluran distribusi langsung
ataupun saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung
menyalurkan barang-barang yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke
tempat konsumen tinggal. Dengan hal ini diharapkan konsumen tidak
perlu lagi memikirkan masalah pengangkutan barang yang dibelinya itu ke
rumah mereka. Di pihak wirausahawan juga akan memperoleh keuntungan
dengan adanya kontak langsung tersebut karena para wirausahawan akan
mengetahui gaya hidup, perkiraan penghasilan, status sosial dan
sebagainya dari konsumen mereka. Dengan diketahuinya informasi
tersebut para wirausahawan akan dapat mengetahui jenis-jenis kebutuhan
yang lain dari konsumen tersebut yang mungkin dapat ditawarkannya pada
saat itu ataupun dikemudian hari. Sedangkan saluran distribusi tidak
langsung dalam hal ini seorang wirausahawan menggunakan pihak luar
untuk membantu menyalurkan barang-barangnya kepada konsumen. Pihak
luar tersebut merupakan penyalur atau pedagang perantara (middle man).
http://fajar-tungguljati.blogspot.com/2011/11/upaya-mengatasi-kendala-kendala.html
http://berbagiilmu26.blogspot.com/2013/12/agroindustri.html
http://www.nangimam.com/2014/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-ikan-bawal.html
https://www.academia.edu/5249887/SISTEM_USAHA_AGRIBISNIS_IKAN_PATIN_
SEKOLAH_PASCASARJANA_MAGISTER_SAINS_AGRIBISNIS_FAKULTAS_E
KONOMI_DAN_MANAJEMEN_INSTITUT_PERTANIAN_BOGOR_2013
https://www.slideshare.net/gheethea/subsistem-hulu-hilir-komoditi-lele?
from_action=save
http://terapanteknologitepatguna.blogspot.com/2013/06/proses-pembuatan-abon-
ikan.html
https://www.vemale.com/resep-makanan/106467-resep-ikan-bawal-goreng-super-
gurih.html
http://potensi-indonesia.com/tepung-ikan-dan-udang/tepung-ikan.html