Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR AGRIBISNIS

BISNIS IKAN BAWAL

DISUSUN OLEH :
1. CINDY SAFITRI (J3J118173)
2. AN’NISA NIKHLATUL AKMALIA (J3J118199)
3. ARI TRI WIBOWO (J3J118237)
4. AGUSTINA WAHYU SAPUTRI (J3J118293)
5. AMIROH RAFIDAH AZHAR (J3J118315)

PROGRAM STUDI
MANAJAEMEN AGRIBISNIS
SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) adalah salah satu ikan unggulan
budidaya perikanan air tawar. Kelebihan ikan bawal ini, ukuran badannya cukup besar,
dagingnya gurih, dan tidak banyak duri. Dari sisi rasa, ikan bawal air tawar tidak kalah
lezat dibanding ikan bawal air laut. Ikan bawal air tawar mulai populer dibudidayakan
15 tahun lalu. Dengan semakin meningkatnya permintaan ikan bawal untuk konsumsi
untuk saat ini, maka menyebabkan budidaya ikan bawal air tawar mengalami
peningkatan, sehingga secara langsung akan mempengaruhi permintaan benih yang
semakin meningkat pula.
Komoditas perikanan yang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan
sebagai ikan budidaya, salah satunya adalah ikan bawal yang berhabitat di lingkungan
air tawar (Colossoma macropomum). Prospek pasar ikan bawal air tawar selain pasar
dalam negeri juga diekspor ke beberapa negara seperti Hongkong dan Amerika dalam
ukuran kecil sebagai ikan hias. Pasar dalam negeri ikan bawal banyak digemari
masyarakat, terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta. Jawa Barat
merupakan daerah yang pertama kali mengembangkan ikan bawal dan tidak kurang dari
500 juta ekor benih setiap musim dijual ke berbagai propinsi di Indonesia. Tingkat
kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya mengkomsumsi ikan segar,
terutama ikan air tawar yang banyak tersedia di setiap daerah menyebabkan permintaan
ikan atau produk perikanan juga meningkat.
Peningkatan produksi budidaya akan meyebabkan peningkatan permintaan benih
sebagai input untuk kegiatan budidaya pembesaran ikan bawal. Produksi ikan bawal
pada saat ini sangat pesat, karena usaha ini berada dalam tahap pertumbuhan sehingga
permintaan dan produksinya selalu mengalami kenaikan. Permintaan ikan bawal air
tawar juga selalu mengalami peningkatan baik di Indonesia.
Ikan bawal pertumbuhannya cepat, kelebihan lain ikan bawal adalah cara
memeliharanya yang tidak sulit. Ikan ini dapat dipelihara di kolam dengan tingkat
kelangsungan hidup dan padat tebar yang tinggi. Ikan bawal yang dipelihara dalam
kolam pendederan dan pembesaran kelangsungan hidupnya dapat mencapai 90 persen.
Ikan bawal air tawar memiliki keunggulan daripada ikan bawal air laut, karena
produksinya tidak terpengaruh oleh musim, ketersediaan benih dan ikan yang siap
konsumsi kontinuitasnya terjamin dan tersedia sepanjang waktu. (Masayu Gita, 2012)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu :
1) Mengidentifikasi jenis-jenis input usahatani ikan bawal.
2) Mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam usahatani ikan bawal.
3) Mengidentifikasi kontinuitas ketersediaan input-input yang dibutuhkan dalam
usahatani ikan bawal.
4) Mengidentifikasi kendala dan solusi pada subsistem agribisnis hulu.
5) Mengidentifikasi kondisi subsistem agribisnis on-farm dalam usahatani ikan bawal.
6) Mengidentifikasi kendala dan solusi pada subsistem agribisnis on-farm.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Agribisnis


Agribisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu : Agricultural (pertanian) dan Business
(bisnis = usaha), maka agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian.
Sistem agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian
sebagai suatu kegiatan yang utuh dan komprehensif sekaligus sebagai suatu konsep
yang dapat menelaah dan menjawab berbagai masalah dan tantangan.
Sistem agribisnis terdiri dari empat subsistem utama, yaitu :
1. Subsistem Hulu / agroinput / upstream agribusiness
2. Subsistem on-farm / produksi primer / usahatani
3. Subsistem hilir / downstream agribusiness
4. Subsistem jasa pendukung / supporting system

2.2 Subsistem Hilir / downstream agribusiness


Dalam Sistem dan Usaha Agribisnis Subsistem agribisnis hilir atau sering dikenal
dengan down stream agribisnis merupakan subsistem pengolahan hasil produksi
pertanian yang menjadikan produk tersebut bernilai tambah sehingga dapat
meningkatkan daya saing produk tersebut di pasar. Subsistem agibisnis hilir berupa
kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan, baik
produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik
maupun di pasar internasional. Subsistem agribisnis hilir tidak terlepas dari kegiatan
ekonomi yang dilakukan, adapun kegiatan ekonomi yang termasuk dalam subsistem
agibisnis hilir menurut Saragih (2000) antara lain adalah industri pengolahan makanan,
industri pengolahan minuman, industri pengolahan serat (kayu, kulit, karet, sutera,
jerami), industri jasa boga, industri farmasi dan bahan kecantikan, dan lain-lain beserta
kegiatan perdagangannya.

Subsistem agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu pengolahan
komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan
pengolahan komoditas primer adalah memproduksi produk olahan baik produk setengah
jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan
baku komoditas primer. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri. Kegiatan
pemasaran berlangsung mulai dari pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran
kepada konsumen. Subsistem usaha agribisnis hilir berfungsi melakukan pengolahan
lanjut (baik tingkat primer, sekunder maupun tersier) untuk mengurangi susut nilai atau
meningkatkan mutu produk agar dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen, serta
berfungsi memperlancar pemasaran hasil melalui perencanaan sistem pemasaran yang
baik. Menurut Deptan (2001) Dalam kaitannya dengan hubungan kemitraan inti plasma,
maka perusahaan agribisnis hilir itu sering berfungsi sebagai inti yang mempunyai
kewajiban untuk mendorong berkembangnya usahatani.

Subsistem agribisnis hilir atau industri hilir meliputi kegiatan pasca panen yang
mempunyai multiplier income yang sangat tinggi. Bahkan apabila industri hilir ini
dibandingkan dengan industri lainnya maka industri hilir memiliki multiplier income
terbesar. Artinya, apabila industri hilir berkembang dengan baik, maka semua sektor
yang berkaitan akan berkembang. Pascapanen atau down stream merupakan suatu
sistem didalam sistem yang lebih besar yaitu sistem agribisnis. Pascapanen merupakan
hilirnya on farm, maka dari itu apabila sektor hilir akan dikembangkan maka harus juga
mengembangkan sektor on farm. Sehingga adanya kerjasama antar subsistem di dalam
sistem agribisnis yang dapat berkembang secara bersama (Saragih, 2010).

2.3 Kondisi Subsistem Hilir Komoditas Ikan Bawal


1. Pengolahan (Agroindustri)
Agroindustri sebagai usaha pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi
ataubahan setengah jadi merupakan salah satu tulang punggung resource base
industry yang sangat penting peranannya dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat. Menyadari peranan agroindustri tersebut, maka usaha agroindustri
menjadi salah satu agenda penting dalam pembangunan pertanian. Salah satu
agroindustri yang potensial diantaranya agroindustri perikanan.
Agroindustri perikanan meliputi cara pengawetan yang bertujuan agar ikan
lebih tahan lama, meningkatkan kualitas hasil, meningkatkan harga jual dan
meningkatkan suatu produk yang lebih bergizi. Namun, pemanfaatan
agroindustry belum optimal, dimana sebagian besar sektor perikanan masih
dijual dalam keadaan segar sehingga jangkauan pasarnya terbatas. Untuk
memperluas pasar maka perlu dilakukan pengolahan atau agroindustri.
Sebagaimana diketahui bahwa daging ikan bawal memiliki rasa yang unik
sehingga sangat digemari oleh masyarakat. Ikan bawal segar sangatlah lezat dan
menyehatkan karena kandungan nutrisinya. Para ahli setuju, konsumsi kecil ikan
bawal memberikan dampak yang sama dengan protein asam amino yang
terdapat dalam jumlah kecil sayur-sayuran khusus diet.
Ikan bawal adalah salah satu daging ikan yang direkomendasikan Asosiasi
Jantung Amerika. Secara umum dalam kandungannya terdapat : Omega 3,
vitamin D dosis tinggi, mineral besi, seng, sodium, dan selenium.
 Beberapa bentuk pengolahan ikan bawal :
Untuk memberikan nilai tambah terhadap hasil ikan, mengingat ikan
mudah busuk, perlu dibuat alternatif pengolahan atau pengawetan guna
memperpanjang masa simpan dan masa distribusinya. Bisa dengan cara
pembekuan, pengalengan, pengasinan, pemindangan, atau pengasapan.
1. Abon Ikan Bawal
Abon ikan merupakan produk yang memadukan cara pengawetan ikan
dengan perebusan atau pengukusan, penambahan bumbu-bumbu tertentu dan
penggorengan. Produk ini mempunyai tekstur yang lembut rasa dan aroma
yang khas, abon ikan dapat digunakan untuk lauk makan nasi, teman makan
roti maupun sebagai isi pada beberapa makanan kecil.

Umumnya abon ikan dibuat dari daging ikan cakalang, tongkol, tuna,
lele, patin dan ikan cucut, akan tetapi di dalam pembahasan ini kita
menggunakan bahan daging Ikan Bawal.

Bumbu – bumbu
Untuk tiap 100 kg ikan bawal (bisa juga daging ikan lainnya tergantung
daerah Anda banyak tersedia ikan jenis apa) adalah sebagai berikut :
Garam 1,5 kg
Gula 15 kg
Ketumbar 0,3 kg
Bawang merah 2 kg
Bawang putih 1,6 kg
Minyak goreng 20 kg (boleh ditiadakan)
Asam 0,9 kg
Jahe 0,1 kg
Serai / kamijara secukupnya
Daun salam secukupnya
Laos 0,1 kg

Selain bumbu diatas, dalam pembuatan abon ikan kadang-kadang digunakan


pula santan kelapa yang kental, tetapi abon tidak akan bertahan lama dan
bila disimpan biasanya mudah menjadi tengik.

- Langkah Pembuatan Abon Ikan Bawal, dapat dijabarkan sebagai berikut :

Penyiangan
Ikan disiangi dengan dibuang isi dalam perut dan dipotong-potong melintang
untuk memudahkan pengukusan, kemudian cuci sampai bersih

Pengukusan
Ikan dikukus sampai matang (untuk memudahkan pengambilan daging dan
memisahkan dari tulang). selanjutnya Daging ikan dicabik cabik-cabik,
kemudian ditumbuk hingga menjadi serpihan-serpihan yang halus

Pemberian Bumbu
Bumbu-bumbu dihaluskan lebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan
daging yang telah berbentuk serpihan hingga merata

Penggorengan.
Daging ikan yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan
minyak atau tanpa minyak sampai diaduk-aduk supaya supaya tidak hangus.
Apabila menggunakan minyak, daging ikan harus seluruhnya terendam agar
diperoleh abon yang kering dan renyah. Penggorengan dihentikan ketika
abon telah berwarna kuning kecoklatan

Pengepresan.
Setelah diangkat dari wajan, abon dimasukkan ke dalam alat pres dan
ditekan-tekan sampai minyak nya habis keluar. Kemudian abon dikeluarkan
dengan menggunakan garpu. Untuk menghasilkan aroma (bau) dan rasa
yang lezat dapat ditambahkan bawang goreng pada abon yang telah matang
Pengemasan.
Setelah dingin, abon dikemas di dalam kantung plastik atau kertas minyak.
Peningkatan daya simpan akan diperoleh bila digunakan pembungkus hampa
udara.

2. Tepung Ikan Bawal


Untuk membuat tepung ikan sendiri, perlu menyiapkan bahannya.
Bahan utamanya adalah ikan. Pada umumnya, segala jenis ikan yang ada,
bisa digunakan. Dalam industri pakan ikan, banyak yang memilih ikan
murah. Jumlahnya juga harus banyak, agar hasilnya juga mencukupi.
Khususnya untuk yang ingin dijual. Bahan yang kedua adalah air bersih.
Jangan pakai air kotor. Hal ini akan merusak kualitasnya. Air bersih sangat
penting, untuk produksi tepung ikan yang berkualitas. Air akan berguna saat
merebus, yakni ikan yang sudah dipersiapkan. Untuk itu, pilihlah air bersih,
untuk tepung ikan yang tidak terkontaminasi.

Untuk lebih berhemat, saat merebus pakai trik yang tepat. Yakni bisa
memakai kayu, atau sampah kering serta biogas. Hal ini bertujuan untuk
berhemat. Penting untuk diingat bahwa, ikan harus cuci sebelum direbus.
Ikan harus bersih, tidak ada lumpur atau kotoran yang tersisa. Dengan
begitu, tepung ikan akan memiliki kualitas tinggi. Ikan dan air perlu direbus,
lamanya sekitar 25 menit. Langkah ini sangat penting, yakni untuk
menghilangkan bakteri pathogen. Jenis bakteri ini perlu dimusnahkan, agar
ikan jadi steril. Jika ikan bersih dan steril, maka akan aman jika digunakan,
khususnya sebagai pakan ternak. Pada proses ini, akan keluar juga minyak
ikannya. Jika sudah, maka lakukan proses pengeringan, lalu pengeringan.
Maka proses sudah selesai.

3. Ikan Bawal Goreng


Ikan adalah makanan laut yang punya gizi tinggi. Ikan juga punya cita rasa
yang gurih dan lezat. Salah satu ikan yang punya rasa super enak adalah ikan
bawal. Hanya dengan digoreng saja ikan yang satu ini sudah sangat enak.
- Resep pembuatannya sebagai berikut :
Bahan yang dibutuhkan adalah 500 gr ikan bawal segar, 1 buah jeruk nipis,
1ruas jahe, 1 ruas kunyit, 1 sdt lada butir, 2 sdt ketumbar, 5 siung bawang
merah, 3 siung bawang putih, 2 sdt garam. Cara membuatnya bersihkan ikan
bawal terlebih dahulu kemudian beri perasan jeruk nipis dan taburi garam.
Lalu haluskan jahe, kunyit, lada, ketumbar, dan bawang secara bersama.
Lumurkan pada ikan bawal dan diamkan selama 30 menit. Kemudian
panaskan minyak dan goreng ikan bawal hingga berwarna kecoklatan.
Terakhir tiriskan ikan bawal.

2. Pemasaran
Konsep marketing atau yang lebih dikenal dengan pemasaran merupakan
salah satu hal yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan dalam menjalankan
sebuah usaha ikan bawal. Prinsip dan strategi pemasaran yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan terukur, yang
dimaksud di sini adalah mengukur efektifitas promosi misalnya dapat dilakukan
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap pelanggan yang datang,
dari manakah dia tahu informasi mengenai usaha ikan bawal kita, lalu
selanjutnya membuat paket produk, yang dimaksud disini adalah membuat
paket-paket produk yang dapat membuat calon konsumen mempunyai lebih
banyak pilihan untuk itu cobalah anda membuat banyak pilihan produk yang
bisa dipilih oleh para konsumen

Meningkatkan strategi pemasaran bisnis juga bisa dilakukan dengan cara


menentukan target pemasaran dan mencari kira-kira peluang usaha ikan bawal
apa saja bisa dicari dan potensial untuk dikembangkan, selanjutnya yaitu
menentukan harga produk hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap
perkembangan usaha ikan bawal, lalu melakukan berbagai macam cara promosi,
dan ini juga dapat dilakukan dengan menyebar brosur, pamflet, bisa juga
menggunakan media internet dengan cara memasang website yang sesuai
dengan produk usaha ikan bawal.

Keberhasilan suatu usaha ikan bawal tak hanya ditentukan oleh faktor
pemasaran tapi juga sering ditentukan oleh faktor perencanaan. Sering dikatakan
bahwa perencanaan yang baik menjadikan suatu pekerjaan dapat dianggap
selesai. Pengertian perencanaan yang baik adalah jika perencanaan yang
dibuat tepat (alasan, tujuan, kegunaan, sasaran, metode, relevan), efektif
(dapat dilaksanakan) dan efisien (waktu tenaga dan biaya). Perencanaan
sebaiknya tertulis, karena dokumen merupakan hal yang penting, juga ingatan
manusia sifatnya terbatas. Oleh karena itu dalam membuat perencaan bisnis
haruslah sebaik mungkin dan dipikikanr secara matang.

2.4 Kendala di dalam Subsistem Hilir


1. Pengolahan (Agroindustri)
Dalam melakukan pengolahan dalam suatu usaha sering sekali dtemukan
adanya beberapa kendala yang dapat mengganggu berjalannya proses
pengolahan hingga mempengaruhi proses-proses yang akan dilakukan
selanjutnya. Beberapa kendala yang terjadi dalam pengolahan (agroindustri)
adalah sebagai berikut :
- Keterbatasan bahan baku yang memiliki kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan kegiatan agroindustri,
- Rendahnya peningkatan kualitas dan mutu riset dari kalangan akademisi
terkait pembaharuan teknologi di sektor agroindustri,
- Ketersediaan saran dan prasarana yang mendukung pengembangan
agroindustri di Indonesia masih belum berjalan sesuai harapan yang
diinginkan investor dan pengusaha.

2. Pemasaran
- Target pasar yang salah,
- Kurang dilakukannya bauran pemasaran secara optimal,
- Kurang berkembangnya teknologi yang digunakan,
- Kurang adanya kerja sama.

2.5 Upaya-upaya dalam mengatasi Kendala dalam Subsistem Hilir :


1. Pengolahan (Agroindustri)
 Menyediakan lembaga-lembaga yang mendukung serta mengawasi
kegiatan dalam agroindustri,
 Menyediakan semua keperluan yang dibutuhkan oleh agroindustri,
seperti bahan baku dan lain-lain,
 Mensosialisasikan penggunaan teknologi dalam kegiatan produksi
agroindustry untuk dapat meningkatkan hasil produksinya,
 Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung dalam pemasaran
produk yang dihasilkan oleh agroindustri.

2. Pemasaran
a) Melaksanakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Secara Tepat
Cara pengusaha mempengarui konsumennya merupakan hal yang
memerlukan perencanaan dan pengawasan secara matang serta perlu
dilakukan tindakan-tindakan konkrit dan terprogram. Untuk keperluan
tersebut pengusaha melakukan tindakan-tindakan yang dipadukan dan
disebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Tindakan itu terdiri dari lima
macam yaitu mengenai probe, Product, price, place dan promotion,
perpaduan antara lima macam aspek tersebut merupakan senjata yang
harus dimiliki oleh para wirausaha di dalam memasarkan produknya, yang
akan diuraikan sebagai berikut:
A. Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe
Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe dilakukan dengan berbagai
cara yakni sebagai berikut:
1. Berorientasi pada konsumen
Pada suatu usaha di dalam pengembangan pasar diperlukan suatu sikap
yang menekankan kepada kepuasan para pelanggan ataupun konsumen.
Komponen kepuasan konsumen dapat diidentifikasi menjadi empat elemen
kunci sebagai berikut:
a. Elemen dasar yang paling utama dari barang dan jasa adalah para
konsumen mengharapkan semua pesaing untuk mengirimkannya.
b. Pelayanan pendukung umum, seperti bantuan bagi konsumen
c. Proses pemulihan untuk menetralkan pengalaman yang buruk
d. Pelayanan luar biasa yang melebihi pemenuhan pilihan para
konsumendan membuat barang atau jasa tampak biasa.
Sedangkan di dalam pemasaran, orientasi kepuasan pelanggan
menggunakan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
a. Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuilah secepat
mungkin kekurangan tersebut.
b. Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang
memuaskan.
c. Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya
perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d. Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada
konsumen.
e. Izinkan manajer untuk menunggu pelanggan temporer.
f. Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan
berhubungan dengan pelanggan.
g. Berikan insentif kepada karyawan yang benar-benar memberikan
pelayanan istimewa kepada pelanggan.
2. Kualitas
Agar produk yang diciptakan oleh para wirausahawan mampu
diterima di pasar internasional maka seharusnya seorang wirausahawan
mampu meningkatkan kualitas barang yang dibuatnya. Perbaikan kualitas
suatu produk terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang
secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
a. Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian / pengabaian
b. Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut
dapat dipakai/bertahan.
c. Mudah digunakan (ease of use), yaitu barang dan jasa tersebut
memberikan kemudahan untuk digunakan.
d. Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted name).
e. Harga yang relative rendah (low price).
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan
hal- hal sebagai berikut:
a. Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
b. Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c. Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan
d. Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e. Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit
4. Inovasi
Perubahan pasar yang sangat cepat menuntut seorang wirausahawan
harus secara terus menerus melakukan inovasi terhadap produknya, agar
tidak ditinggal oleh para pelanggannya. Beberapa bentuk inovasi yang
lazim digunakan adalah bentuk produk baru, perbedaan teknik / cara, dan
pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
5. Kecepatan
Kecepatan disebut Time Compression management (TCM), yang
memiliki dua aspek, yaitu : mempercepat produk baru ke pasar, dan
memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam
memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau
menyampaikannya.
6. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Seorang wirausaha haruslah mengetahui bahwa cara yang terbaik untuk
menarik dan mempertahankan pelanggan adalah menyajikan sebuah
pelayanan yang baik yang tidak dapat disaingi oleh pesaing lainnya.
B. Produk (product)
Pengusaha dapat mempengarui konsumennya lewat produk yang
ditawarkan kepada konsumennya itu, maka dari itu produk haruslah dibuat
dengan baik dan berkualitas agar produk diminati oleh para konsumen.
Disamping itu seorang pengusaha dapat pula memberikan harga yang
rendah serta memberikan diskon / potongan harga, mencantumkan harga
obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan
harga semacam ini akan menarik perhatian serta mendorong konsumen
untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan
kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
C. Tempat (place)
Tempat yang strategis, menyenangkan, aman dan efisien merupakan
tempat yang menarik bagi konsumen, untuk mencapai tempat sasaran
yang baik maka dapat dilakukan dengan jalan :
1. Memperbanyak saluran distribusi, yakni Saluran distribusi langsung
ataupun saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung
menyalurkan barang-barang yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke
tempat konsumen tinggal. Dengan hal ini diharapkan konsumen tidak
perlu lagi memikirkan masalah pengangkutan barang yang dibelinya itu ke
rumah mereka. Di pihak wirausahawan juga akan memperoleh keuntungan
dengan adanya kontak langsung tersebut karena para wirausahawan akan
mengetahui gaya hidup, perkiraan penghasilan, status sosial dan
sebagainya dari konsumen mereka. Dengan diketahuinya informasi
tersebut para wirausahawan akan dapat mengetahui jenis-jenis kebutuhan
yang lain dari konsumen tersebut yang mungkin dapat ditawarkannya pada
saat itu ataupun dikemudian hari. Sedangkan saluran distribusi tidak
langsung dalam hal ini seorang wirausahawan menggunakan pihak luar
untuk membantu menyalurkan barang-barangnya kepada konsumen. Pihak
luar tersebut merupakan penyalur atau pedagang perantara (middle man).

2. Memperluas segmentasi atau cakupannya, misal segmen lokal, regional,


nasional dan internasional.
3. Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase dan posisi produk.
4. Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
5. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang / tempat
yang lain.
D. Harga (price)
Wirausaha di dalam menentukan harga yang tepat haruslah memerlukan
banyak pilihan yang berdasarkan pada informasi, fakta, dan analisis di
lapangan. Wirausaha harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum
menentukan harga. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yakni
sebagai berikut:
1. Biaya barang dan jasa.
2. Permintaan dan penawaran pasar.
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa.
4. Harga pesaing
5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psiklogis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan).
Untuk menghindari kesalahan di dalam penetapan harga tersebut
wirausahawan seharusnya berorientasi pada pasar dan pesaing di dalam
menetapkan harga dan menjadikan harga merupakan variable yang tidak
terpisah dari bauran pemasaran. Selain hal tersebut para wirausaha harus
melakukan pemberian harga yang menarik bagi para konsumen yakni
dengan cara menentukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-
beda. Para wirausaha seharusnya berorientasi kepada pesaing juga selain
kepada konsumen. Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan
ukuran, sifat dan jenis barang yang sama dengan barang dan jasa yang kita
jual maka wirausaha harus menggunakan strategi yaitu harga barang
tertentu harus lebih rendah daripada harga barang pesaing. Sedangkan
harga barang-barang lain bisa sama atau lebih tinggi ataupun dengan
kualitas barang yang lebih baik dengan harga yang lebih tinggi.
E. Promosi
Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan
supaya konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah untuk
memperkenalkan barang dan jasa agar diketahui, dibutuhkan dan diminta
oleh konsumen. Komponen-komponen strategi promosi mencakup:
1. Iklan, yakni setiap bentuk presentasi dan promosi ide,barang, atau jasa
oleh sponsor tertentu. Missal melalui media cetak(majalah, surat kabar)
atau elektronik (radio, TV, Internet, dll)
2. Penjualan langsung adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan
dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk mendapatkan
penjualan. Misal melalui pameran dagang, kuis berhadiah, hiburan dan
sebagainya.
3. Promosi penjualan, yakni terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara
lain peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, displai titik pembelian,
pemberian intensif dan kupon.
4. Publisitas, yakni merangsang timbulnya permintaan yang bersifat
impersonal terhadap suatu produk, jasa, atau ide dengan cara memasang
berita komersial di mass media dan tidak dibayar langsung oleh suatu
sponsor.
5. Waraniaga mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran
dengan membawa produk contoh.
Seorang wirausaha haruslah menggunakan beberapa dari komponen-
komponen strategi promosi tersebut agar produk yang dipasarkan dapat
berkembang, bertahan dan dikenal masyarakat.
3. Mengikuti Perkembangan IPTEK
Seorang wirausaha haruslah mengenal tentang teknologi informasi
yang berkembang. Dengan menggunakan sarana media elektronik seperti
internet wirausaha dapat mengetahui tentang keadaan perekonomian suatu
negara baik dalam negeri maupun luar negeri yang bermanfaat untuk
pangsa pasar produknya. Seorang wirausaha harus tahu tentang bagaimana
penggunaan internet ataupun media-media elektronik lainnya agar dapat di
manfaatkan di dalam membantu usahanya itu. Dengan memanfaatkan
internet atau media elekronik lainnya atau media cetak, para wirausaha
akan mengetahui informasi yang akurat mengenai peluang-peluang pasar
di dalam maupun di luar negeri ataupun mengenai peraturan-peraturan
terbaru tentang pasar atau perekonomian internasional. Selain hal tersebut
penggunaan teknologi akan memperluas jaringan pemasaran wirausaha
dengan menemukan jaringan-jaringan baru di dunia maya tersebut.
Seperti dengan menggunakan sarana internet seorang wirausaha dapat
mengiklankan produknya sampai keseluruh dunia dengan tidak
mengeluarkan biaya yang tidak terlalu tinggi dan akan menciptakan suatu
efisiensi di dalam wirausaha tersebut.
4. Bekerja Sama Dengan Wirausahawan Luar Negeri
Wirausaha dapat mengadakan kerja sama dengan pengusaha luar
negeri, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menjalin hubungan yang
saling menguntungkan satu sama lainnya. Selain hal tersebut untuk
masalah kebijakan-kebijakan ekspor yang menghambat perkembangan
usaha dan telah ditetapkan oleh suatu negara pengimpor seperti dumping
ataupun anti dumping dapat dipecahkan secara bersama-sama, agar
masing-masing pihak tidak ada yang dirugikan. Selain hal itu seorang
wirausaha dapat bekerja sama di dalam menciptakan produk bersama-
sama, saling tukar menukar keahlian ataupun IPTEK agar produksi produk
kita semakin maju dan menyebar di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://fajar-tungguljati.blogspot.com/2011/11/upaya-mengatasi-kendala-kendala.html

http://berbagiilmu26.blogspot.com/2013/12/agroindustri.html

http://www.nangimam.com/2014/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-ikan-bawal.html

https://www.academia.edu/5249887/SISTEM_USAHA_AGRIBISNIS_IKAN_PATIN_
SEKOLAH_PASCASARJANA_MAGISTER_SAINS_AGRIBISNIS_FAKULTAS_E
KONOMI_DAN_MANAJEMEN_INSTITUT_PERTANIAN_BOGOR_2013

https://www.slideshare.net/gheethea/subsistem-hulu-hilir-komoditi-lele?
from_action=save

http://terapanteknologitepatguna.blogspot.com/2013/06/proses-pembuatan-abon-
ikan.html

https://www.vemale.com/resep-makanan/106467-resep-ikan-bawal-goreng-super-
gurih.html

http://potensi-indonesia.com/tepung-ikan-dan-udang/tepung-ikan.html

Anda mungkin juga menyukai