Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Penetapan Harga Transfer

Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar
pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat
pertanggungjawaban.

Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga suatu barang atau jasa yang ditransfer
antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban
merupakan pusat laba. Keputusan menetapkan membeli dari luar perusahaan atau
eksternal atau membeli dari dalam perusahaan atau internal ( Divisi penjual ). Keputusan
penetapan atau penentuan besarnya harga transfer.

 Metode Penentuan Harga Transfer :


1. Metode Market Place adalah penetapan berdasarkan harga transfer harga pasar, dan
metode ini paling disukai. Jika menggunakan metode harga pasar ini, harga transfer
dihitung dengan menggunakan metode harga pasar minus, yaitu harga yang berlaku
di pasar dikurangi dengan potongan volume dan berbagai biaya yang dapat dihindari
oleh divisi penjual ke divisi pembeli.
2. Metode Harga Pokok adalah metode yang digunakan apabila harga kompetitif tidak
tersedia.

1.3 Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laporan Laba-Rugi


Variabel dan Absorpsi

Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi penghitungan harga pokok
penjualan, metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka
laba bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang
diakui sebagai beban pada kedua metode.

Laba menurut perhitungan biaya absorpsi lebih tinggi daripada menurut perhitungan
biaya variabel. Perbedaan ini karena sebagian overhead tetap periode tersebut yang
masuk dalam persediaan ketika perhitungan biaya absorpsi digunakan. Hanya sebagian
besar dari overhead tetap yang dimasukkan dalam harga pokok penjualan pada
perhitungan biaya absorpsi sisanya ditambahkan ke persediaan. Akan tetapi, pada
perhitungan biaya variabel semua biaya overhead tetap untuk periode tersebut
ditambahkan ke beban pada laporan laba rugi. Beban penjualan dan administrasi tidak
pernah dimasukkan dalam biaya produk. Beban penjualan dan administrasi selalu
dikeluarkan dari laporan laba rugi dan tidak pernah muncul di neraca.

Jika jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak akan ada perbedaan laba yang
dilaporkan. Karena unit-unit yang diproduksi terjual seluruhnya. Perhitungan biaya
absorpsi juga seperti perhitungan biaya variabel akan mengakui total biaya overhead
tetap pada periode tersebut sebagai beban. Tidak ada overhead tetap yang masuk atau
keluar dari persediaan.

1 Produksi > Penjualan Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel

2 Produksi < Penjualan Laba Bersih Absorpsi < Laba Bersih Variabel

3 Produksi = Penjualan Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel

Kunci untuk menjelaskan perbedaan antara laba yang dihasilkan perhitungan biaya
absorpsi dan biaya variabel adalah analisis terhadap overhead tetap. Perhitungan biaya
variabel selalu mengakui total overhead tetap sebagai beban. Dilain pihak, perhitungan
biaya absorpsi hanya mengakui overhead tetap yang ada pada unit-unit yang terjual. Jika
jumlah yang diproduksi berbeda dari yang terjual, overhead tetap dalam persediaan
meningkat, maka laba menurut perhitungan biaya absorpsi lebih besar dari pada menurut
perhitungan biaya variabel sebesar kenaikan bersihnya. Jika overhead tetap persediaan
berkurang, maka laba menurut perhitungan biaya variabel lebih besar daripada laba
menurut perhitungan biaya absorpsi sejumlah penurunan bersihnya.

Perubahan dalam biaya overhead tetap dalam persediaan adalah tepat sama dengan
selisih di antara kedua laba. Selisih antar laba operasi menurut perhitungan biaya absorpsi
dan laba bersih menurut perhitungan biaya variabel dapat dinyatakan sebagai berikut :

Laba menurut - Laba menurut biaya = Tarif


perhitungan variabel overhead
biaya absorpsi Tetap x (Unit
Produksi –
Unit terjual)

Anda mungkin juga menyukai