Anda di halaman 1dari 8

The 9th University Research Colloqium 2019

Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE,


DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP INCOME SMOOTHING

THE EFFECT OF COMPANY SIZE, PROFITABILITY, LEVERAGE, AND OWNERSHIP


STRUCTURE ON INCOME SMOOTHING
1)
Rita Wijayanti, 2)Lintang Kurniawati
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: rw120@ums.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
leverage, dan struktur kepemilikan terhadap income smoothing pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Sampel penelitian sebanyak 132, diperoleh
dengan metode purposive sampling. Data sekunder terkait variabel penelitian diperoleh dari laporan
tahunan perusahaan yang dapat diunduh di website Bursa Efek Indonesia. Indeks Eckel digunakan
untuk mengklasifikasikan perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan income smoothing. Analisis
statistik yang digunakan adalah regresi logistik, karena variabel dependen dalam penelitian ini
merupakan variabel dummy. Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas,
leverage, dan struktur kepemilikan berpengaruh secara simultan terhadap income smoothing. Secara
parsial, hanya ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial yang berpengaruh signifikan terhadap
income smoothing.
Kata kunci: ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, struktur kepemilikan, income smoothing

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of company size, profitability, leverage, and ownership
structure on income smoothing in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for
the period 2014-2016. The research sample was 132, obtained by purposive sampling method.
Secondary data related to research variables obtained from the company's annual report can be
downloaded on the Indonesia Stock Exchange website. Eckel index is used to classify companies that do
and do not make income smoothing. The statistical analysis used is logistic regression, because the
dependent variable in this study is a dummy variable. The results of the analysis show that company
size, profitability, leverage, and ownership structure have an effect on income smoothing
simultaneously. Partially, only company size and managerial ownership have a significant effect on
income smoothing.
Keywords: company size, profitability, leverage, ownership structure, income smoothing

PENDAHULUAN menaksir kelangsungan usaha (going


Laporan keuangan merupakan concern) perusahaan di masa yang akan
cerminan kondisi perusahaan karena di datang (Statement of Financial
dalam laporan keuangan terdapat Accounting Concept, SFAC No.1).
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh Kecenderungan investor yang
pihak pihak yang berkepentingan dengan berpusat pada informasi laba tanpa
perusahaan, baik pihak internal maupun memperhatikan prosedur yang digunakan
eksternal (Widaryanti, 2009). Informasi untuk menghasilkan informasi laba
laba merupakan pusat perhatian utama dari disadari oleh manajemen. Hal inilah yang
pihak–pihak yang berkepentingan tersebut pada akhirnya mendorong timbulnya
karena informasi laba dapat membantu perilaku menyimpang (disfunctional

320
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

behaviour), yang salah satu bentuknya peneliti teratarik menguji kembali


adalah praktik perataan laba (income pengaruh variabel ukuran perusahaan,
smoothing). profitabilitas, leverage terhadap praktik
Mulford dan Comiskey (2010) income smoothing. Selain itu, peneliti juga
mendefinisikan income smoothing sebagai melibatkan mekanisme corporate
bentuk rekayasa pendapatan yang governance yang diproksikan dengan
dirancang untuk menghilangkan gejolak kepemilikan manajerial dan kepemilikan
(naik dan turunnya) sederetan pendapatan. saham institusional untuk menguji
Praktik ini termasuk melakukan pengaruhnya terhadap praktik income
pengurangan dan “menyimpan” laba smoothing. Hasil penelitian ini diharapkan
ditahun-tahun yang labanya besar untuk dapat memberikan temuan baru mengenai
diakui ditahun yang merugi. Pada strategi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
ini, manajer meningkatkan atau praktik income smoothing, khususnya di
menurunkan laba yang dilaporkan untuk industri manufaktur di Indonesia.
mengurangi fluktuasinya. Tindakan
manajemen melakukan income smoothing METODE
didasari oleh berbagai alasan seperti Populasi dan Sampel
mengurangi risiko ketidakpastian (Juniarti Populasi yang digunakan dalam
dan Corolina, 2005), menaikkan harga penelitian ini adalah perusahaan
saham (Kirschenheiter dan Melumad, manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
2002), serta memuaskan kepentingan Indonesia selama periode 2014-2016.
manajemen untuk mendapatkan Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu
kompensasi dan mempertahankan jabatan dengan teknik purposive sampling. Adapun
(Juniarti dan Corolina, 2005). perusahaan yang menjadi sampel harus
Praktik income smoothing memenuhi kriteria sebagai berikut:
merupakan fenomena yang telah banyak 1. Perusahaan menerbitkan laporan
dilakukan di berbagai negara. Banyak yang keuangan tahunan secara berturut-turut
memperdebatkan mengapa income selama periode 2014-2016.
smoothing ini banyak dan boleh dilakukan. 2. Perusahaan tidak mengalami kerugian
Income smoothing tidak menjadi masalah selama tiga tahun pengamatan.
untuk dilakukan selama dalam 3. Perusahaan menerbitkan laporan
pelaksanaannya tidak mengandung fraud keuangan dalam mata uang Rupiah.
(Wijoyo, 2014). Praktik income smoothing 4. Perusahaan menyediakan informasi
dianggap mampu memberikan keuntungan yang lengkap terkait variabel penelitian.
bagi perusahaan, namun jika dilakukan Definisi Operasional dan Pengukuran
dengan sengaja dan dibuat-buat dapat Variabel
menyebabkan pengungkapan laba yang 1. Income smoothing
menyesatkan. Sebagai akibatnya, investor Income smoothing dapat didefinisikan
tidak dapat memperoleh informasi yang sebagai penggunaan teknik-teknik
akurat tentang laba yang dihasilkan. akuntansi sebagai upaya untuk
Penelitian tentang faktor-faktor memperkecil fluktuasi laba bersih
yang mempengaruhi praktik income selama periode waktu tertentu. Variabel
smoothing telah banyak dilakukan, income smoothing diukur dengan
diantaranya oleh Aji dan Mita (2010), dummy, yang mana kelompok
Prasetya dan Rahardjo (2013), Maulana perusahaan yang melakukan tindakan
(2014), Adiningsih dan Asyik (2014), income smoothing akan diberi nilai 1,
Pratiwi dan Handayani (2014), Fatmawati sedangkan yang tidak melakukan
dan Djayanti (2015), Handayani, et al income smoothing akan diberi nilai 0.
(2016), Purnama (2017), dan Fitriani Income smoothing diukur dengan
(2018). Namun, hasil penelitian-penelitian Indeks Eckel berikut:
tersebut tidak konsisten. Oleh karena itu,
321
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

𝐶𝑉 ∆𝑆 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
Indeks Income Smoothing = 𝐷𝐸𝑅 =
𝐶𝑉 ∆𝐼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Dimana:
∆𝑆 : perubahan penjualan/pendapatan 5. Struktur Kepemilikan
dalam satu periode Stuktur kepemilikan dalam penelitian
∆𝐼 : perubahan laba dalam satu ini meliputi kepemilikan manajerial dan
periode institusional. Kepemilikan manajerial
𝐶𝑉 : koefisien variasi dari variabel dapat diartikan kepemilikan saham dari
yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai manajemen perusahaan yang meliputi
yang diharapkan. manajer maupun dewan direksi.
Apabila nilai indeks Eckel ≥ 1 , berarti Kepemilikan manajerial diukur dengan
perusahaan dapat digolongkan tidak menggunakan variabel dummy, dimana
melakukan tindakan income smoothing, jika ada kepemilikan manajerial maka
sebaliknya jika nilai indeks Eckel ≤ 1, perusahaan tersebut diberi nilai 1, dan
berarti perusahaan dapat digolongkan jika tidak ada perusahaan tersebut diberi
melakukan tindakan income smoothing. nilai 0. Kepemilikan institusional
2. Ukuran Perusahaan merupakan kepemilikan saham
Menurut Riyanto (2011:305), ukuran perusahaan oleh institusi keuangan
perusahaan menggambarkan besar seperti perusahaan asuransi, bank, dan
kecilnya suatu perusahaan yang investment banking. Kepemilikan
ditunjukan pada total aktiva, jumlah intitusional dapat dirumuskan sebagai
penjualan, dan rata-rata penjualan. berikut:
Ukuran perusahaan pada penelitian ini Kepemilikan institusional =
diukur dengan rumus: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
3. Profitabilitas Metode Analisis Data
Profitabilitas merupakan rasio untuk Metode analisis data dalam
menilai kemampuan perusahaan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
mencapai keuntungan (Kasmir, logistik karena variabel dependen
2013:196). Penelitian ini menggunakan merupakan variabel dummy dengan
Return on Assets (ROA) sebagai proksi skala nominal, sedangkan variabel
variabel profitabilitas, yang dirumuskan independen diukur dengan skala rasio
sebagai berikut: Persamaan regresi yang digunakan
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 dalam penelitian ini adalah sebagai
𝑅𝑂𝐴 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 berikut:
𝐼𝑆 =∝ +𝛽1 𝑆𝐼𝑍𝐸 + 𝛽2 𝑃𝑅𝑂𝐹 +
4. Leverage 𝛽3 𝐿𝐸𝑉 + 𝛽4 𝐾𝑀 + 𝛽3 𝐾𝐼 + 𝜀
Kasmir (2013:157) mengemukakan
bahwa rasio leverage adalah rasio yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk mengukur sejauh Sampel Penelitian
mana aktivitas perusahaan dibiayai Sampel yang memenuhi kriteria
dengan utang. Penelitian ini untuk diolah lebih lanjut sebanyak 132.
menggunakan Debt to Equity Ratio Proses pengambilan sampel ditunjukkan
(DER) sebagai proksi variabel leverage, pada Tabel 1 berikut ini:
yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

322
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Tabel 1
Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2014-2016 144
Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan secara berturut- (33)
turut selama periode 2014-2016
Perusahaan mengalami kerugian selama tiga tahun pengamatan (41)
Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah (11)
Perusahaan tidak menyediakan informasi yang lengkap terkait variabel (15)
penelitian
Sampel penelitian per tahun 44
Total sampel penelitian selama 3 tahun pengamatan (3 x 44) 132
Sumber: data diolah, 2019

Analisis Deskriptif (PROF), leverage (LEV), kepemilikan


Berikut adalah deskriptif variabel manajerial (KM), kepemilikan
ukuran perusahaan (SIZE), profitabilitas institusional (KI), dan income
smoothing (IS).

Tabel 2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Keterangan N Min Max Mean Std. Dev.
SIZE 132 11,85 31,27 17,7026 5,59355
PROF 132 0,00 1,11 0,1146 0,12996
LEV 132 0,04 5,15 0,8129 0,82918
KM 132 0,00 1,00 0,35 0,478
KI 132 0,26 0,98 0,7101 0,16141
IS 132 0,00 1,00 0,71 0,454
Sumber: data diolah, 2019

Menilai Keseluruhan Model (Overall konstanta dan seluruh variabel independen


Model Fit Test) adalah 146,218. Adanya penurunan nilai
Hasil uji overall model fit dapat antara -2 Log L blok awal (block number =
dilihat pada Tabel 3. Pengujian Likelihood 0) dengan nilai -2 Log L blok kedua (block
L memperoleh nilai -2 Log L (block number = 1) menunjukkan bahwa model
number = 0) yang hanya memasukkan yang dihipotesiskan fit dengan data dan
konstanta saja adalah 158,553 dan – 2 Log penambahan variabel independen ke dalam
L (block number = 1) yang memasukkan model memperbaiki model fit.

Tabel 3
Hasil Uji Overall Model Fit
Keterangan Nilai
-2 Log L awal (Block Number = 0) 158,553
-2 Log L akhir (Block Number = 1) 146,218
Sumber: data diolah, 2019

Hasil Uji Koefisien Determinasi Square adalah sebesar 0,089 dan nilai
(Nagelkerke R Square) Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,128.
Dilihat dari hasil output Hal ini berarti bahwa variabilitas variabel
pengolahan data, nilai Cox and Snell R dependen yaitu income smoothing dapat
323
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

dijelaskan sebesar 12,8% oleh variabel kepemilikan), sisanya sebesar 87,2%


independen (ukuran perusahaan, variabilitas variabel independen dijelaskan
profitabilitas, leverage, dan struktur oleh variabel lain di luar model penelitian.

Tabel 4
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Step -2 Log Likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square
1 146,141 0,089 0,128
Sumber: data diolah, 2019

Hasil Uji Kelayakan Model Regresi sebesar 0,175. Dengan nilai signifikan
Hasil uji kelayakan model regresi yang lebih besar dari 0,05 maka tidak ada
dengan Hosmer and Lemeshow Test perbedaan antara prediksi model regresi
menunjukkan kesamaan prediksi model logistik dengan data hasil observasi. Hal
regresi logistik dengan data hasil observasi ini berarti bahwa model mampu
yang diperoleh dari nilai Chi Square memprediksi nilai observasinya dan model
sebesar 11,496 dengan nilai signifikan layak digunakan.

Tabel 5
Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
Step Chi Square Sig. Kesimpulan
1 11,496 0,175 Model Fit
Sumber: data diolah, 2019

Matriks Klasifikasi regresi yang memungkinkan perusahaan


Tabel 6 menunjukkan matriks melakukan tindakan income smoothing.
klasifikasi kekuatan prediksi dari model
Tabel 6
Matriks Klasifikasi
Prediksi
Data Observasi Income smoothing
Tidak melakukan Melakukan Persentase
income smoothing income smoothing
Step 1 Tidak melakukan 1 37 2,6%
income smoothing
Melakukan income 1 93 98,8%
smoothing
Total Persentase 71,2%
Sumber: data diolah, 2019

Kekuatan model regresi untuk kemungkinan perusahaan tidak melakukan


memprediksi kemungkinan perusahaan income smoothing sebesar 2,6%, yang
melakukan income smoothing sebesar berarti bahwa ada sebanyak 1 sampel dari
98,8%. Hal ini menunjukkan bahwa total 34 sampel perusahaan yang tidak
dengan menggunakan model regresi yang melakukan income smoothing.
digunakan terdapat sebanyak 93 sampel Hasil Uji Regresi Logistik
diprediksi melakukan income smoothing Hasil uji regresi logistik dipaparkan
dari total sebanyak 94 sampel. Kekuatan pada Tabel 7. Dari hasil analisis, maka
model regresi untuk memprediksi

324
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

dapat diketahui persamaan regresi dari 𝐼𝑆 = −1,151 + 0,090𝑆𝐼𝑍𝐸 −


penelitian ini adalah sebagai berikut: 0,893𝑃𝑅𝑂𝐹 − 0,070𝐿𝐸𝑉 + 1,226𝐾𝑀 +
0,450𝐾𝐼 + 𝜀

Tabel 7
Hasil Uji Regresi
Variabel B S.E. Wald Sig. Keterangan
SIZE 0,090 0,044 4,173 0,041 Signifikan
PROF -0,893 1,615 0,305 0,580 Tidak signifikan
LEV -0,070 0,254 0,076 0,782 Tidak signifikan
KM 1,226 0,511 5,754 0,016 Signifikan
KI 0,450 1,361 0,109 0,741 Tidak signifikan
Konstanta -1,151 1,220 0,889 0,346
Sumber: data diolah, 2019

Dari persamaan regresi linier di 6. Koefisien regresi variabel kepemilikan


atas maka dapat dianalisis sebagai berikut: manajerial sebesar 0,450. Koefisien
1. Konstanta sebesar -1,151 bertanda bertanda negatif, berarti apabila ukuran
negatif, hal ini berarti bahwa jika semua perusahaan meningkat sebesar 1 satuan
variabel (ukuran perusahaan, maka income smoothing akan naik
profitabilitas, leverage, dan struktur sebesar 0,450, dan sebaliknya.
kepemilikan) bernilai nol, maka income Pembahasan
smoothing akan menunjukkan nilai - 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
1,151. Income Smoothing
2. Koefisien regresi variabel ukuran Hasil uji t menunjukan bahwa ukuran
perusahaan sebesar 0,090. Koefisien perusahaan berpengaruh positif
bertanda positif, berarti apabila ukuran terhadap income smoothing. Hal ini
perusahaan meningkat sebesar 1 satuan dibuktikan dengan adanya nilai
maka income smoothing akan naik signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
sebesar 0,090, dan sebaliknya. yaitu 0,044. Perusahaan besar dengan
3. Koefisien regresi variabel profitabilitas total aset yang besar akan mendapat
sebesar -0,893. Koefisien bertanda perhatian lebih dari pihak luar,
negatif, berarti apabila ukuran diantaranya pemerintah. Pemerintah
perusahaan meningkat sebesar 1 satuan cenderung membebankan berbagai
maka income smoothing akan turun biaya yang dianggap sesuai dengan
sebesar 0,893, dan sebaliknya. kemampuan perusahaan.
4. Koefisien regresi variabel leverage Konsekuensinya, perusahaan besar juga
sebesar -0,070. Koefisien bertanda diperkirakan akan menghindari
negatif, berarti apabila ukuran fluktuasi laba yang terlalu drastis, sebab
perusahaan meningkat sebesar 1 satuan kenaikan laba yang drastis akan
maka income smoothing akan turun menyebabkan bertambahnya beban
sebesar 0,070, dan sebaliknya. pajak. Sebaliknya, penurunan laba yang
5. Koefisien regresi variabel kepemilikan drastis akan memberi pandangan yang
manajerial sebesar 1,226. Koefisien kurang baik. Maka perusahaan besar
bertanda negatif, berarti apabila ukuran diperkirakan memiliki kecenderungan
perusahaan meningkat sebesar 1 satuan lebih besar untuk melakukan tindakan
maka income smoothing akan naik income smoothing.
sebesar 1,226, dan sebaliknya. 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Income
Smoothing

325
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Hasil uji t menunjukan bahwa Hasil uji t menunjukan bahwa


profitabilitas tidak berpengaruh kepemilikan institusional tidak
terhadap income smoothing. Hal ini berpengaruh terhadap income
dibuktikan dengan adanya nilai smoothing. Hal ini dibuktikan dengan
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 adanya nilai signifikansi yang lebih
yaitu 0,580. Hasil penelitian ini sejalan besar dari 0,05 yaitu 0,741. Hasil
dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian ini sejalan dengan penelitian
Adiningsih (2014) dan Fitriani (2018). yang dilakukan oleh Maulana (2014)
3. Pengaruh Leverage terhadap Income dan Handayani et al (2016).
Smoothing
Hasil uji t menunjukan bahwa leverage KESIMPULAN
tidak berpengaruh terhadap income Penelitian ini bertujuan untuk
smoothing. Hal ini dibuktikan dengan menganalisis ada tidaknya pengaruh
adanya nilai signifikansi yang lebih ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,
besar dari 0,05 yaitu 0,782. Hasil dan stuktur kepemilikan terhadap income
penelitian ini sejalan dengan penelitian smoothing pada perusahaan manufaktur
yang dilakukan oleh Maulana (2014), yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Purnama (2017), dan Fitriani (2018). selama periode 2014-2016. Sampel
4. Kepemilikan Manajerial terhadap penelitian sebanyak 132 yang diperoleh
Income Smoothing dengan teknik purposive sampling.
Hasil uji t menunjukan bahwa Analisis data dilakukan dengan metode
kepemilikan manajerial berpengaruh regresi logistik.
positif terhadap income smoothing. Hal Hasil penelitian menunjukkan
ini dibuktikan dengan adanya nilai bahwa ukuran perusahaan dan kepemilikan
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 manajerial berpengaruh positif terhadap
yaitu 0,016. Kepemilikan manajerial keputusan perusahaan melakukan income
adalah suatu situasi dimana manajer smoothing. Ketiga variabel lain yaitu
memiliki saham perusahaan atau profitabilitas, leverage, dan kepemilikan
dengan kata lain manajer tersebut institusional ditemukan tidak berpengaruh
sekaligus sebagai pemegang saham terhadap tindakan income smoothing
perusahaan. Manajer yang sekaligus perusahaan.
pemegang saham akan meningkatkan Penelitian selanjutnya dapat
nilai perusahaan, karena dengan menggunakan sektor industri yang berbeda
meningkatnya nilai perusahaan maka guna perbandingan sampel. Hal tersebut
nilai kekayaannya sebagai individu berguna untuk membuktikan apakah
pemegang saham akan ikut meningkat tindakan income smoothing juga dilakukan
pula. oleh perusahaan di sektor industri lain.
Kepemilikan saham seorang manajer Hasil penelitian menunjukkan bahwa
akan ikut menentukan kebijakan dan variabilitas income smoothing hanya
pengambilan keputusan terhadap dipengaruhi sebesar 12,8% oleh variabel
metode akuntansi yang diterapkan pada independen yang digunakan dalam
perusahaan yang mereka kelola. penelitian ini. Hal tersebut
Manajer yang memiliki banyak akses mengindikasikan masih banyak faktor di
terhadap informasi perusahaan akan luar penelitian ini yang mempengaruhi
memiliki inisiatif untuk memanipulasi secara signifikan tindakan income
informasi tersebut jika mereka merasa smoothing perusahaan. Penelitian
informasi tersebut merugikan selanjutnya dapat melakukan pengujian
kepentingan mereka. terhadap faktor-faktor tersebut.
5. Pengaruh Kepemilikan Institusional
terhadap Income Smoothing

326
The 9th University Research Colloqium 2019
Universitas Muhammadiyah Purworejo

DAFTAR PUSTAKA Maulana, Al Adiyat. (2014). Faktor-Faktor


yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba
Adiningsih, Mia dan Asyik, Nur Fadjrih.
di Perbankan. Jurnal Akuntansi &
(2014). Pengaruh Profitabilitas, Leverage
Investasi. Vol. 15 (2)
Operasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Praktik Perataan Laba. Jurnal Ilmu dan Mulford, Charless W dan Comiskey,
Riset Akuntansi. Vol. 3 (6): 1-16 Eugene E. (2010). Deteksi Kecurangan
Akuntansi. Jakarta: PPM
Aji, Dhamar Yudho dan Aria Farah Mita.
(2010). Pengaruh Profitabilitas, Risiko Prasetya, Harris dan Shiddiq Nur Rahardjo.
Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan terhadap Praktik Perataan Profitabilitas, Financial Leverage,
Laba: Studi Empiris Perusahaan Klasifikasi KAP, dan Likuiditas terhadap
Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Praktik Perataan Laba. Journal of
Simposium Nasional Akuntansi XIII. Accounting Vol. 2 (4): 1-7
Purwokerto
Pratiwi, Herlinda dan Bestari Dwi
Fatmawati dan Atik Djajanti. (2015). Handayani. (2014). Pengaruh Profitabilitas,
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajemen dan Pajak
Profitabilitas dan Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba.
terhadap Praktik Perataan Laba pada Accounting Analysis Journal. Vol 3 (2)
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Purnama, Dendi. (2017). Pengaruh
Bursa Efek Indonesia. Kelola Vol. 2 (3)
Profitabilitas, Leverage, Ukuran
Fitriani, Azizah. (2018). Pengaruh Perusahaan, Kepemilikan Instutional dan
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Manajerial terhadap
Financial Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba. JRKA. Vol. 3 (1): 1-14
Perataan Laba (Income Smoothing) pada
Riyanto, Bambang. (2011). Dasar-dasar
Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015.
Yogyakarta: BPFE UGM
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis. Vol 9
(1) Widaryanti. (2009). Analisis Perataan Laba
dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Handayani, Tri Budi, Rita Andini, dan
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Abrar. (2016). Pengaruh Mekanisme
Indonesia. Fokus Ekonomi. Vol. 4 (2): 60 –
Corporate Governance terhadap Praktik
77
Perataan Laba (Studi Kasus pada Lembaga
Keuangan yang Terdaftar di BEI 2010- Wijoyo, Dewi Sari. (2014). Variabel-
2014. Journal of Accounting. Vol. 2 (2) variabel yang Mempengaruhi Praktik
Perataan Laba pada Perusahaan
Juniarti, C. (2005). Analisa Faktor-Faktor
Manufaktur yang Publik. Jurnal Bisnis dan
yang Berpengaruh terhadap Perataan Laba
Akuntansi. Vol 16 (1): 37-45
(Income Smoothing) pada Perusahaan
Perusahaan Go Public. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan. 7 (2): 148-162
Kasmir. (2013). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Kirschenheiter, M. dan N. D. Melumad.
(2002). Can “Big Bath” and Earnings
Smoothing Co Exist As Equilibrium
Financial Reporting Strategies? Journal Of
Accounting Research. 40 (3): 761-796

327

Anda mungkin juga menyukai