PENDAHULUAN
2. Tujuan khusus
a. Mampu menjelaskan definisi stroke.
b. Mampu menjelaskan penyebab stroke.
c. Mampu menjelaskan tanda dan gejala stroke.
d. Mampu menjelaskan klasifikasi stroke.
e. Mampu menjelaskan pengkajian primer dan sekunder stroke.
2
f. Mampu menjelaskan protokol penanganan stroke di IGD.
g. Mampu memberikan prosedur pertolongan pertama stroke.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
.1. Definisi
Stroke adalah gangguan sirkulasi darah yang terjadi secara tiba-tiba di otak dan penyebab
paling sering kecacatan neurologik. Sekitar 50% penderita stroke yang selamat memiliki
kecacatan yang permanen. Kekambuhan dapat terjadi dalam hitungan minggu, bulan, atau
tahun (Bilotta KA, 2011).
Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA (Cerebro Vaskuar
Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam
otak yang dapat timbul secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam
beberapa jam) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu (Harsono,
1996).
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak,
ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut
menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh
hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan
intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang
otak.
.2. Penyebab
1. Trombosis serebral
- Penyebab stroke paling sering
- Obstruksi pembuluh darah dipembuluh ekstraserebral
- Kemungkinan terjadi di area intraserebral
2. Emboli serebral
- Penyebab utama stroke yang kedua
- Riwayat penyakit jantung reumatik
- Endokarditis
- Penyakit valvular pasca traumatik
- Aritmia jantung
- Pasca pembedahan jantung terbuka
4
3. Perdarahan serebral
- Penyebab utama stroke yang ketiga
- Hipertensi kronis
- Aneurisma serebral
- Malformasi arteriovenosa
(Bilotta KA, 2011)
.4. Klasifikasi
a. Stroke hemoragik : Pecahnya pembuluh darah serebral diotak dan terjadinya
pendarahan diotak disaat seseorang sedang melakukan aktifitas.
Stoke hemoragik dapat dibagi 2 :
- Perdarahan intra serebral (PIS) : Pendarahan intra serebral mempunyai gejala
prodromal,kecuali nyeri kepala pada hipertensi. Serangan sering kali pada
siang hari.mual dan muntah sering terdapat pada serangan permulaan serangan
hemiparesis/hemiplegi terjadi pada sejak kesadaran menurun dan cepat coma
(65% terjadi kurang dari setengah jam dan 12% terjadi setelah 2 jam sampai
19 hari.
- Perdarahan serebral anachroid (PSA) : Gejala nyeri kepala hebat dan akut
kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi.ada gejala /tanda rangsangan
meningeal. edema pupil bila ada pendarahan subhilaloid karena pecahnya
aneurisma.
2. Pengkajian sekunder
a. Aktivitas/ Istirahat
Gejala : merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan,
kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia), merasa mudah lelah, susah
untuk beristirahat (nyeri/ kejang otot).
Tanda : gangguan tonus otot, paralitik (hemiplegia), dan terjadi kelemahan
umum, gangguan penglihatan, gangguan tingkat kesadaran.
b. Sirkulasi
Gejala : adanya penyakit jantung, polisitemia, riwayat hipotensi postural.
Tanda : hipertensi arterial sehubungan dengan adanya embolisme/ malformasi
vaskuler, frekuensi nadi bervariasi, dan disritmia.
c. Integritas Ego
Gejala : perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa
Tanda : emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih, dan gembira,
kesulitan untuk mengekspresikan diri.
6
d. Eliminasi
Gejala : perubahan pola berkemih
Tanda : distensi abdomen dan kandung kemih, bising usus negatif.
e. Makanan/ Cairan
Gejala : nafsu makan hilang, mual muntah selama fase akut, kehilangan
sensasi pada lidah, dan tenggorokan, disfagia, adanya riwayat diabetes,
peningkatan lemak dalam darah.
Tanda : kesulitan menelan, obesitas.
f. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, kelemahan/ kesemutan, hilangnya rangsang sensorik
kontralateral pada ekstremitas, penglihatan menurun, gangguan rasa
pengecapan dan penciuman.
Tanda : status mental/ tingkat kesadaran biasanya terjadi koma pada tahap
awal hemoragis, gangguan fungsi kognitif, pada wajah terjadi paralisis, afasia,
ukuran/ reaksi pupil tidak sama, kekakuan, kejang.
g. Kenyamanan / Nyeri
Gejala : sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda
Tanda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot
h. Pernapasan
Gejala : merokok
Tanda : ketidakmampuan menelan/ batuk/ hambatan jalan nafas, timbulnya
pernafasan sulit, suara nafas terdengar ronchi.
i. Keamanan
Tanda : masalah dengan penglihatan, perubahan sensori persepsi terhadap
orientasi tempat tubuh, tidak mampu mengenal objek, gangguan berespons
terhadap panas dan dingin, kesulitan dalam menelan, gangguan dalam
memutuskan.
7
j. Interaksi Sosial
Tanda : masalah bicara, ketidakmampuan untuk berkomunikasi.
k. Penyuluhan/ Pembelajaran
Gejala : adanya riwayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian kontrasepsi oral,
kecanduan alkohol.
4. Diagnosa
Setelah penanganan stroke di IGD melewati tahap awal seperti diatas, maka
selanjutnya terapi umum. Terapi umum tersebut adalah :
- Menstabilkan pernafasan
- Menstabilkan hemodinamik
- Pemeriksaan fisik
- Pengendalian TIK yang tinggi
- Pengendalian kejang
8
- Pengendalian suhu tubuh
- Pemeriksaan penunjang (cek laboratorium, EKG, rontgen/CT scan)
9
BAB 3
PENUTUP
.1. Kesimpulan
Stroke adalah gangguan sirkulasi darah yang terjadi secara tiba-tiba di otak. Penyebab
kematian tersering urutan ketiga di Amerika Serikat. Menyerang 500.000 orang setiap tahun,
dan menyebabkan kematian pada setengah individu yang menderita penyakit. Penyebab
paling sering kecacatan neurologik. Sekitar 50% penderita stroke yang selamat memiliki
kecacatan yang permanen. Kekambuhan dapat terjadi dalam hitungan minggu, bulan, atau
tahun (Bilotta KA, 2011).
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak,
ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut
menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh
hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan
intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang
otak.
.2. Saran
1. Diharapkan mahasiswa/perawat di rumah sakit mampu melakukan dan
menerapkan proses keperawatan pada klien Stroke yang hampir seluruh
kebutuhan dasarnya dibantu.
2. Diharapkan mahasiswa/perawat dirumah sakit bisa menjalin komunikasi dan
kerjasama yang baik dengan klien, keluarga dan tim medis lainnya demi
tercapainya asuhan keperawatan yang berkualitas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Akosile, C.O., Okoye, E.C., Nwankwo, M.J., Akosile, C.O., & Mbada, C.E. (2011). Quality
oflife and it’s correlates in caregivers of stroke survivors from Nigerian population.
Springer Science: Qual Life Res, 20, 1379-1384.DOI: 10.1007/s11136-011-9876-9.
Artal, F.J.C., & Egido, J.A. (2009). Quality of life after stroke: The importance of a good
recovery. Journal of Cerebrovascular Disease, 27(1), 204-214. DOI : 10.1159/000200461.
Artal, F.J.C., & Egido, J.A. (2009). Quality of life after stroke: The importance of a good
recovery. Journal of Cerebrovascular Disease, 27(1), 204-214. DOI:
10.1159/000200461.
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Feigin, V, 2006. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan Dan Pemulihan Stroke. PT.
Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Harsono, 2000. Kapita Selekta Neurolog, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Tygerson Alton. 2011. First Aid Pertolongan Pertama Edisi 5. Jakarta. Penerbit Erlangga.
11