Anda di halaman 1dari 26

HASIL DISKUSI SEVEN JUMP DAN ASUHAN KEPERAWATAN

MATERNITAS PADA PASIEN DENGAN CA PAYUDARA

Kasus II Modul Keperawatan Maternitas 2

“Manajemen kasus Ca Payudara”

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Duwi Iryani (A11701410)

2. Abdulah (A11701511)

3. Aenalia Ikrima Fatikhah (A11701512)

4. Aji Utomo (A11701514)

5. Alfian Dwi Saputra (A11701515)

6. Andi Rahmawan (A11701516)

7. Andika Krisna Mukti (A11701517)

8. Anggita Yuli Wijiastuti (A11701519)

9. Aninditya Anandari N (A11701520)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2020
Tahapan-Tahapan Seven jump

KASUS 2

Ny.R umur 38 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan adanya benjolan yang
menekan payudara. Kulit berwarna merah dan mengeras ,bengkak, dan serta
nyeri. Riwayat keluarga ada yang meninggal karena kanker payudara. Riwayat
menggunakan KB hormonal yaitu suntik selama 10 tahun.Nafsu makan
menurun.Pasien cemas terhadap benjolan yang ada di payudaranya.

Step 1 (Clarify Unfamiliar Term)

Step 2 (Define The Problem)

1. Aninditya
Apa saja poin- poin penting yang harus dikaji saat menganamnesa pasien
ca payudara berdasarkan pengkajian fungsional gordon?
2. Aenalia
Diagnosa apa saja yang mungkin muncul pada ca payudara?
3. Aji
Apakah KB hormonal bisa mempengaruhi terjadinya ca payudara? Dan
bila mempengaruhi bagaimana proses terjadinya?
4. Duwi
Bagaimana mekanisme terjadinya ca payudara? Apakah ca payudara bisa
disembuhkan menggunakan obat tradisional?
5. Andika
Manifestasi klinis apa saja pada ca payudara?
6. Anggita
Apa saja pemeriksaan penunjang pada ca payudara?
7. Alfian
Apakah ca payudara bisa muncul pada remaja. Jika bisa berapa
presentasenya?
8. Andi
Bagaimana cara mencegah terjadinya ca payudara?
9. Andika
Hal apa saja yang harus diterapkan berdasarkan kasus ca payudara untuk
memperkuat diagnose keperawatan? Dan apa saja intervensi keperawatan
ca payudara?
10. Aninditya
Bagaimana identifikasi perilaku islami pada ibu dengan ca payudara?
11. Aji
Mengapa wanita yang memiliki payudara kecil rentan terkena ca
payudara? Dan apakah usia juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu
terjadinya ca payudara?
12. Andika
Apakah pada pasien ca payudara dapat berpengaruh pada psikologisnya
terutama pada remaja?
13. Anggita
Bagaimana penanganan pertama pada pasien ca payudara?
14. Duwi
Apakah ca payudara dapat terjadi karena faktor keturunan?
15. Aninditya
Jelaskan mekanisme patofisiologi dari gejala- gejala yang timbul
(benjolan, warna merah, mengeras, bengkak, nyeri)!
16. Aninditya
Apa saja identifikasi tindakan pasien safety pada ibu ca payudara?
17. Duwi
Apa saja jenis- jenis kanker? Dan apakah perlu dilakukan patologi anatomi
untuk memastikan ca payudara dan waktunya kapan patologi anatomi
dilakukan?
18. Alfian
Ada berapa stadium pada ca payudara? Dan stadium berapa yang dapat
disembuhkan tanpa operasi?
19. Andi
Apa yang menyebabkan nyeri pada pasien ca payudara?

Step 3 (Brainstorm possible hypothesis/explanation)

1. Apa saja poin- poin penting yang harus dikaji saat menganamnesa pasien
ca payudara berdasarkan pengkajian fungsional gordon?
Jawab :
Poin- poin penting yang harus dikaji saat menganamnesa pasien ca
payudara berdasarkan pengkajian fungsional Gordon yaitu :
a. Pola aktivitas/ latihan
b. Pola persepsi diri/ konsep diri
c. Pola peran/ hubungan
d. Pola koping/ toleransi stres
2. Diagnosa apa saja yang mungkin muncul pada ca payudara?
Jawab :
Diagnosa yang mungkin muncul pada ca payudara :
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Kerusakan integritas kulit
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Gangguan body image
3. Apakah KB hormonal bisa mempengaruhi terjadinya ca payudara? Dan
bila mempengaruhi bagaimana proses terjadinya?
Jawab :
KB hormonal bisa menyebabkan kanker payudara karena selama
pemakaian jangka panjang akan meningkatkan hormon progestin yang
semakin lama semakin menumpuk sehingga terlepas ke aliran darah dapat
beresiko menimbulkan resiko Ca mamae lebih besar dibandingkan ketika
tidak menggunakan KB hormonal. Tetapi tidak sepenuhnya dari KB
hormonal saja banyak faktor lainya yg menyebabkan Ca mamae seperti
keturunan, faktor lingkungan dan gaya hidup sehari hari.
4. Bagaimana mekanisme terjadinya ca payudara? Apakah ca payudara bisa
disembuhkan menggunakan obat tradisional?
Jawab :
kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal pada sel sel
payudara yang terkadamg dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa
yang disebut sebagai tumor. Tumor terjadi ketika sel sel payudara
membelah tanpa terkendali dan menghadilkan jaringan baru atau jaringan
tambahan. Suatu tumor bersifat jinak ( tidak bersifat kanker) atau bersifat
ganas (bersifat kanker). Sel sel yg bersifat kanker dapat menyebar didalam
payudara sehingga dapat memimbulkan kanker payudara. Kanker
payudara tidak bisa disembuhkan dg obat tradisional tetapi mungkin bisa
digunakan untuk mencegah timbulnya kanker payudara seperti kunyit, teh
hijau maupun daun sirsak.
5. Manifestasi klinis apa saja pada ca payudara?
Jawab :
Manifestasi klinis pada ca payudara :
a. Massa lunak
b. Batas tegas
c. Bentuk bulat
d. Nyeri
e. Adanya keluaran dari putting susu
f. Putting eritema
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pada ca payudara?
Jawab :
Pemeriksaan penunjang pada ca payudara :
a. Scan
b. Biopsy
c. Mammografi
d. Sinar X dada
7. Apakah ca payudara bisa muncul pada remaja. Jika bisa berapa
presentasenya?
Jawab :
Ca mamae dpt muncul pada remaja Karena faktor genetik dan juga sering
mengkonsumsi makanan instan karena bahan pengawet pada makanan
instan dpt menjadi penyebab timbulnya kanker payudara
8. Bagaimana cara mencegah terjadinya ca payudara?
Jawab :
cara mencegah terjadinya ca payudara
a. Deteksi dini periksa payudara sendiri
b. Hindari konsumsi alkohol
c. Sering berolahraga
d. Menyusui
9. Hal apa saja yang harus diterapkan berdasarkan kasus ca payudara untuk
memperkuat diagnose keperawatan? Dan apa saja intervensi keperawatan
ca payudara?
Jawab :
Langkah yang pertama hal yang dilakukan untuk memperkuat diagnosa
yaitu berdasarkan pengkajian terhadap keluhan klien, berdasarkan
anamnesa yang sudah dirangkap berdasarkan beberapa stadium ca
payudara dapat memberikan diagnosa keperawatan yang tujuannya untuk
memberikan perencanaan tindakan kep yang sesuai di setiap item diagnosa
yang diterapkan.. Intervensi yang harus dilakukan yaitu
a. Melakukan Observasi terhadap benjolan di area payudara
b. Mengidentifikasi keparahan jika sudah mengalami pembentukan sel
yang dapat berpengaruh terjadinya infeksi, melakukan pemeriksaan
laboratorium secara rutin untuk mengetahui berapa nilai kadar
Leukosit, melakukan USG
c. Memberikan pendekatan secara psikologis untuk mengurangi
terjadinya hdr pda penderita ca payudara
10. Bagaimana identifikasi perilaku islami pada ibu dengan ca payudara?
Jawab :
Langkah- langkah untuk mengidentifikasi islami pada ibu yang mengalami
ca payudara : a. Menanyakan apa selamat sakit dapat melakukan ibadah
secara efektif kemudian menanyakan apakah sudah mengetahui tata cara
ibadah selama sakit
b. Mengidentifikasi persepsi pasien terhadap penyakit yang di alami
apakah dapat berpengaruh dalam melakukan ibadah..
11. Mengapa wanita yang memiliki payudara kecil rentan terkena ca
payudara? Dan apakah usia juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu
terjadinya ca payudara?
Jawab :
Mungkin tidak ada kaitannya antara yg mempunyai payudara kecil atau
besar lebih mudah terkena ca mamae, ca mamae bisa karena GEN atau
keturununan juga karena bisa menggunakan kb hormonal bertahun tahun,
dan usia yang paling rentan terkena ca mamae usia2 yang sudah menikah
berkeluarga atau yang sudah mempunyai anak
12. Apakah pada pasien ca payudara dapat berpengaruh pada psikologisnya
terutama pada remaja?
Jawab :
Sangat berpengaruh psikologinnya, terutama pada remaja2 yang masih
mempunyai masa depan yang panjang,dan butuh suport agar psikologis
nya tidak terganggu atau muncul tanda gejala seperti cemas. Hdr dll.
13. Bagaimana penanganan pertama pada pasien ca payudara?
Jawab :
Pengobatan atau penangana ca mamas bisa dengan melakukan prosedur
bedah, kemoterapi, radioterapi atau dengan terapi hormon, penanganan
yang di pilih tergantung pada tipe ,stadium dan sel kanker.
14. Apakah ca payudara dapat terjadi karena faktor keturunan?
Jawab :
Bisa, namun Kasus kanker yang disebabkan karena faktor keturunan
sangat kecil.
15. Jelaskan mekanisme patofisiologi dari gejala- gejala yang timbul
(benjolan, warna merah, mengeras, bengkak, nyeri)!
Jawab :
Kanker payudara terbentuk saat sel-sel di dalam payudara tumbuh tidak
normal dan tidak terkendali. Sel tersebut umumnya membentuk tumor
yang terasa seperti benjolan yang biasanya berwarna merah dan mengeras
dan sering terasa nyeri
16. Apa saja identifikasi tindakan pasien safety pada ibu ca payudara?
Jawab :
Tindakan safety yang perlu dilakukan kepada klien dengan ca mamae
adalah dengan tidak terlebih dahulu membawa keklik tradisonal dan tidak
melakukan pengobatan secara tradisional karena alangkah baiknya
memeriksakan terlebih dahulu ke rumah sakit agar tahu bahwa itu ca
mamae dan mendapat penanganan medis yang tepat sehingga tidak
memeperparah kondisi klien.
17. Apa saja jenis- jenis Ca payudara? Dan apakah perlu dilakukan patologi
anatomi untuk memastikan ca payudara dan waktunya kapan patologi
anatomi dilakukan?
Jawab :
Jenis Ca mamae yaitu :
a. Adenocarcinoma: kanker berbentuk oval, sering menempel pada
jaringan lain.
b. Ductal Carsinoma Insitu (DCIS): Kadang-kadang digambarkan sebagai
prekanker,preinvasif,atau kanker intraductal. Jenis kanker payudara ini
non-invasif, yangberarti belum menyebarke luar duktus sel-sel
payudara atau bagian lain dari payudara, seperti kelenjar getah
beningaxilla, atau ke bagian lain dari tubuh.
Ada tiga tingkatan DCIS yaitu low ,intermediate, dan high Grade
DCIS mengacu pada bagaimana sel abnormal yang dilihat di bawah
mikroskop dan memberikan gagasan tentang seberapa cepat sel-sel
dapat berkembang menjadi kankerinvasif. DCIS sangat dapat
disembuhkan.

Patologi anatomi bisa dilakukan ketika di usg atau dimamaografi terlihat


ada benjolan dan untuk memastikan itu ca mamae atau bukan bisa
dilakukan patologi anatomi sehingga menghasilakan diagnostik yang pasti.
Patologi anatomi bisa dilakukan distadium awal.
18. Ada berapa stadium pada ca payudara? Dan stadium berapa yang dapat
disembuhkan tanpa operasi?
Jawab :
Ca mamae dibagi menjadi stadium stadiun seperti kanker pada
umumnya,untuk pengobatan tanpa operasi menurut saya dilakukan ketika
stadium awal yang masih bisa menggunakan obat.
19. Apa yang menyebabkan nyeri pada pasien ca payudara?
Jawab :
Karena ada benjolan pada payudara sehingga menyebabkan nyeri
Step 4 (Arrange exp into a tentative solution)

Faktor predisposisi dan


Mendesak sel syaraf Interupsi sel syaraf
resiko tinggi hyperplasia
pada sel mammae

Nyeri

Mendesak jaringan sekitar Mensuplai nutrisi ke Mendesak pembuluh darah


jaringan Ca

Menekan jaringan pada Hipermetabolisme ke Aliran darah terhambat


mammae jaringan

Peningkatan konsistensi Penurunan Hipoksia


mammae bengkak hipermetabolisme

Massa tumor mendesak ke BB turun Ekspansi paru menurun


jaringan luar

Ketidakseimbangan Ketidakefektifan pola


Perfusi jaringan terganggu nutrisi kurang dari nafas
kebutuhan tubuh

Ulkus Gangguan body image

Kerusakan integritas
kulit/ jaringan

Sumber :

1. Sylvia A. Prince, 2010.


Step kelima (Define LO)

1. Pengertian Ca Payudara
2. Etiologi Ca Payudara
3. Tanda dan gejala Ca Payudara
4. Pemeriksaan penunjang Ca Payudara
5. Penatalaksanaan Ca Payudara
6. Fokus Pengkajian Ca Payudara
7. Masalah Keperawatan Ca Payudara
8. Intervensi Keperawatan Ca Payudara
9. Apakah KB hormonal bisa mempengaruhi terjadinya ca payudara? Dan bila
mempengaruhi bagaimana proses terjadinya?
10. Apakah ca payudara bisa muncul pada remaja. Jika bisa berapa
presentasenya?
11. Bagaimana cara mencegah terjadinya ca payudara?
12. Bagaimana identifikasi perilaku islami pada ibu dengan ca payudara?
13. Apakah pada pasien ca payudara dapat berpengaruh pada psikologisnya
terutama pada remaja?
14. Apa saja identifikasi tindakan pasien safety pada ibu ca payudara?
15. Apa saja jenis- jenis kanker payudara? Dan apakah perlu dilakukan
patologi anatomi untuk memastikan ca payudara dan waktunya kapan
patologi anatomi dilakukan?
16. Ada berapa stadium pada ca payudara? Dan stadium berapa yang dapat
disembuhkan tanpa operasi?
17. Apa yang menyebabkan nyeri pada pasien ca payudara?
18. ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA PASIEN Ca
MAMMAE

Step Keenam (Info Gathering and Private Study)

Masing-masing mahasiswa mencari berbagai sumber atau literatul untuk


menjawab beberapa soal yang diperoleh dari kasus.
Step ketujuh (Share the Result Of Info Gathering and aparivate Study)

1. Pengertian Ca payudara
Ca payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel- sel normal, berkembang
biak dan mengifiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Nanda, 2015).

2. Etiologi Ca payudara
Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan, tetapi terdapat
beberapa faktor resiko yang telah ditetapkan, keduanya adalah lingkungan
dari genetic. Kanker payudara memperlihatkan ploriferasi keganasan sel
epitel yang membatasi ductus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya
terdapat beberapa hyperplasia sel dengan perkembangan sel- sel yang
atipikal dan kemudian berlanjut menjadi karsinoma insitudan menginvasi
stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari satu sel
menjadi massa. Hormone steroid yang dihasilkan oleh ovarium juga
berperan dalam pembentukan kanker payudara (Brunner & Suddarth
2013).

3. Tanda dan gejala payudara


Menurut (Nanda, 2015), tanda dan gejala Ca payudara yaitu :
a. Nyeri pada payudara
b. Putting eritema
c. Adanya keluaran pada putting susu seperti nanah, darah
d. Warna kulit sekitar payudara kemerahan
e. Bengkak/ terdapat benjolan pada payudara

4. Pemeriksaan penunjang Ca payudara


a. Pemeriksaan radiologi
- Mammografi/ USG Mamma
- X-foto thoraks
- Kalau perlu galktografi, tulang-tulang, USG abdomen, bone scan,
CT scan.
b. Pemeriksaan laboraturium
- Darah lengkap, urin
- Gula darah puasa dan 2 jpp
- Enxym alkali sposphate, LDH
- CEA, MCA, AFP
- Hormon reseptor ER, PR
- Aktivitas estrogen/ vaginal smear.
5. Pemeriksaan sitologis
- FNA dari tumor
- Cairan kista dan efusi pleura
- Sekret puting susu, ditemukannya cairan abnormal
seperti darah atau nanah.

5. Penatalaksanaan Ca payudara
a) Masektomi : operasi pengangkatan payudara . Ada 3 jenis
masektomi :
1) Modified Radical Mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara,jaringan payudara di tulang dada,tulang selangkang dan
tulang iga,serta benjolan di sekitar ketiak.
2) Total (simple) Mastectomy yaitu pengangkatan diseluruh payudara
saja,tetapi bukan kelenjar ketiak.
3) Radical Mastectomy yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
payudara.Biasanya disebut lumpectomy,yaitu pengangkatan hanya
pada bagian yang mengandung sel kanker,bukan seluruh payudara.
b) Radiasi
c) Kemoterapi
d) Lintasan Metabolisme : asam bifosfonat merupakan senyawa
penghambat aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang yang sering
digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh overian
suppression,hiperkalsemia,kelainan metabolisme tulang,menunjukkan
efektifititas untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju
tulang.Walaupun penggunaan dalam jangka panjang dapat
menimbulkan efek samping seperti osteonecrosis dan turunnya fungsi
ginjal. (Sarwono& Ida Ayu,dalam Aplikasi NANDA NIC-
NOD,2015) .

6. Fokus Pengkajian Ca payudara


Pengkajian merupakan tahap pengumpulan data yang berhubungan dengan
pasien secara sistematis. (Doenges,Moorhouse, & Burley, 2010). Menurut
Wijaya & Putri (2013), data yang dikaji pada pengkajian mencakup data
yang dikumpulkan melalui riwayat kesehatan, pengkajian fisik,
pemeriksaan laboraturium dan diagnostik, serta review catatan
sebelumnya.
Pengkajian yang sistematik adalah pengumpulan data, sumber data,
klasifikasi data, analisa data dan diagnose keperawatan
 Identitas
Meliputi data pasien dan data penanggung-jawab, seperti nama,
umur (50 tahun ke atas), alamat, agama, pendidikan, pekerjaan,
nomor medical record.
 Keluhan utama adanya benjolan pada payudara, sejak kapan, riwayat
penyakit (perjalanan penyakit, pengobatan yang telah diberikan),
faktor etiologi/ resiko.
 Konsep diri mengalami perubahan pada sebagian besar klien dengan
cancer mammae.
 Pemeriksaan klinis
Mencari benjolan karena organ payudara dipengaruhi oleh factor
hormon antara lain estrogen dan progesteron, maka sebaiknya
pemeriksaan ini dilakukan saat pengaruh hormonal ini seminimal
mungkin/ setelah menstruasi ± 1 minggu dari hari akhir menstruasi.
Klien duduk dengan tangan jatuh ke samping dan pemeriksa berdiri
didepan dalam posisi yang sama tinggi.
Inspeksi
- Simetri (sama antara payudara kiri dan kanan
- Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu,
kelainan kulit, tanda radang, peaue d’ orange, dimpling,
ulserasi, dan lain-lain.

Palpasi

- Klien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas


lapangan dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil.
- Konsistensi, banyak, lokasi, infiltrasi, besar, batas dan
operabilitas.
- Pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar aksila).
- Adanya metastase nodus (regional) atau organ jauh,
- Stadium kanker (system TNM UICC)

7. Masalah Keperawatan Ca payudara


a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Kerusakan integritas kulit
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Gangguan body image

8. Intervensi Keperawatan Ca payudara


a. Terapi non bedah: penyinaran, kemoterapi, terapi hormone dan
endokrin

b. Lakukan pemeliharaan kulit/diri dengan benar (menggunakan


sabun ringan dengan penggosokan minimal, hindari sabun
berparfum atau berdeodoran, gunakan lotion hidrofilik untuk
kekeringan, gunakan sabun aveno jika terjadi pruritus, dan hindari
pakaian yang ketat, kutang dengan kawat penyangga, dan suhu
yang berlebihan atau cahaya ultraviolet.

c. Hindari mencuci rambut setiap hari dan gunakan sampo ringan


untuk mengihindari kerontokan

d. Biarkan rambutmongeringsecara ajami danjangan menyikatrambut

e. Konsultasikan dengan dokter untuk pemakaian terapi hormonal

f. Makan makananyangbergizisihingga dapat meningkatkan


kekebaiantubuh

g. Istirahatcukup dan olahraga secara teratur

h. Jika menginginkan kehamijan konsultasikan dengan dokter karena


kebanyakan diminta menunggu selama 2 tahun

i. Sadari .Tata cara sadari (periksa payudara sendiri)

- Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan


pada payudara, Biasanya kedua payudara tidak sama,
putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama.
Perhatikan apakah terdapat keriputj lekukan, atau puting susu
tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan
atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
- Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali
kedua payudara. Kemudian bungkukkan badan hingga
payudara tergantung ke bawah,& periksa lagi.
- Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di
belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri.
Rabalah payudara kiri dengan telapak jari- jari kanan.
Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian
periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada
ketiak kiri.
- Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada
urnumnya ketenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari
tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada
tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan
(tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada
sebuah benjoian sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke
dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan
untuk sembuh secara sempurna. Rekomendasi American
Cancer Sociaty (2001) untuk deteksi dini kanker
9. Apakah KB hormonal bisa mempengaruhi terjadinya ca payudara? Dan
bila mempengaruhi bagaimana proses terjadinya?
Jawab :
KB hormonal bisa menyebabkan kanker payudara karena selama
pemakaian jangka panjang akan meningkatkan hormon progestin yang
semakin lama semakin menumpuk sehingga terlepas ke aliran darah dapat
beresiko menimbulkan resiko Ca mamae lebih besar dibandingkan ketika
tidak menggunakan KB hormonal. Tetapi tidak sepenuhnya dari KB
hormonal saja banyak faktor lainya yg menyebabkan Ca mamae seperti
keturunan, faktor lingkungan dan gaya hidup sehari hari.
10. Apakah ca payudara bisa muncul pada remaja. Jika bisa berapa
presentasenya?
Jawab :
Bisa muncul karena yang utama muncul karena dari riwayat keluarga dan
fakor genetik dan sring makan- yang mengandung pengawet juga
mengonsumsi minuman yang ber alkohol dan dapat menjadi penyebab
terjadinya kanker payudara untuk presentasinya menurut penelitian kanker
(IARC) presentasinya kanker tiap taun bertambah sekitar 18 juta orang di
antaranya meninggal disebabkan oleh kanker ganas seperti kanker
payudara
11. Bagaimana cara mencegah terjadinya ca payudara?
Jawab :
Cara pencegahan kanker payudara antara lain
a. Menjaga berat badan yang ideal
b. Utamakan pola makan
c. Hentikan kebiasan merokok
d. Membatasi minuman berakohol
e. Menyusui bayi dengan teratur
12. Bagaimana identifikasi perilaku islami pada ibu dengan ca payudara?
Jawab :
Respon islami pada pasien kanker payudara
koping religius memiliki peran penting bagi responden dalam menghadapi
kanker payudara ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Proses koping
religius dibagi menjadi 4 fase yaitu koping religius pada fase gejala, fase
diagnosis, fase pengobatan dan pada fase pemaknaan terhadap sakit.
Koping religius yang dilakukan oleh responden ada yang muncul
pada setiap fase meskipun ada juga beberapa koping religius yang tidak
muncul lagi di fase lain. Koping religius yang banyak muncul pada fase
diagnosis sampai fase pengobatan yaitu fase yaitu berdoa dan beribadah
(sholat tahajud dan berdzikir), sedangkan pada fase pemaknaan terhadap
sakit yaitu sakit adalah cobaan/ujian dari Allah. Pengaruh yang dirasakan
dengan melakukan koping religius yaitu ketenangan, kelegaan, kepuasan,
kenikmatan dalam beribadah, terkontrol emosi dan pikiran, serta
merasa dipermudah dalam berbagai hal. Beberapa faktor yang
mempengaruhi koping religius yaitu pengaruh (pendidikan/belajar) dari
orang-orang terdekat (orang tua, suami, guru agama), penghayatan dari
pengalaman hidup, pengha yatan dan pengalaman atas kegiatan
keagamaan dan ibadah yang dilakukan, dan budaya
13. Apakah pada pasien ca payudara dapat berpengaruh pada psikologisnya
terutama pada remaja?
Jawab :
Sangatlah berpengaruh karena umumnya remaja dan wanita usia lanjut
umumnya lebih rentan yang terkena remaja dan bisa di sebabkan adanya
faktor keturunan dan faktor keluarga , dan pada umumnya wanita yang
terkena kanker pada umumnya ingin di hargai selayaknya selayaknya
prempuan seutuhnya seperti sebelum pengangkatan payu dara . dan secara
psikologi s remaja yang terkena kanker sangatlah butuh dukungan dari
orang terdekat seperti keluarganya terutama suaminya sehingga tidak
terganggu harga dirinya dan tidak cemas
14. Apa saja identifikasi tindakan pasien safety pada ibu ca payudara?
Jawab :
Pasien safety pada pasien kanker payudara
 Harus melakukan tindakan sesuai SOP yang sudah ada.
 Harus memasang pagar tempat tidur jika pasien merasa lemas
ataupun tidak berdaya.
 Harus memberikan obat yang telah diresepkan oleh dokter.
 Harus menjaga keseterilan pada saat merawat luka pada pasien
kanker payudara.
 Pantau kondisi pasien secara berkala.
15. Apa saja jenis- jenis kanker payudara? Dan apakah perlu dilakukan
patologi anatomi untuk memastikan ca payudara dan waktunya kapan
patologi anatomi dilakukan?
Jawab :
Jenis Cancer mammae
Mulyani & Nuryani (2013); Suryaningsih & Sukaca (2009); Santoso
(2009) menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis cancer mammae yang
sering terjadi :
a. Ductul Carcinoma In Situ (DCIS)
DCIS merupakan tipe cancer mammae noninvasif yang sering terjadi.
DCIS terdeteksi pada mamogram sebagai microcalsifications
(tumpukan kalsium dalam jumlah kecil). DCIS muncul dari ductal
epithelium dan masuk ke duktus.
a. Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
LCIS merupakan kanker yang tidak menyebar. Pada LCIS,
pertumbuhan jumlah sel terlihat jelas dan berada di dalam kelenjar susu
(lobulus).
b. Invasive (infiltrating) Ductal Carcinoma (IDC)
IDC terjadi di dalam saluran susu payudara lalu menjebol dinding
saluran dan menyerang jaringan lemak payudara. Bila dipalpasi akan
terasa benjolan yang keras. Biasanya terjadi metastasis ke nodus
lympha aksila.
c. Invasive (Infiltrating) Lobular Carcinoma (ILC)
ILC mulai terjadi di dalam lobulus (kelenjar) payudara, tetapi sering
mengalami metastase (penyebaran) ke bagian tubuh yang lain.
Berikut adalah beberapa jenis cancer mammae yang jarang terjadi :
a. Medullary Carcinoma
Medullary carcinoma ialah jenis cancer mammae inasif yang
membentuk satu batas yang tidak lazim antara jaringan tumor dan
jaringan normal.
b. Mucinous Carcinoma
Mucinous Carcinoma terbentuk oleh sel kanker yang memiliki mukus
(lendir) dan biasanya mucul bersama tipe kanker lainnya.
Pertumbuhannya lambat, namun lama-lama dapat meluas.
c. Tubular Carcinoma
Tubular carcinoma adalah tipe khusus dari cancer mammaeinvasif.
d. Inflammatory Breast Cancer (IBC)
Inflammatory breast cancer ialah kondisi payudara yang terlihat
meradang (merah dan hangat) dengan cekungan danpinggiran tebal
yang disebabkan oleh sel kanker yang menyumbat pembuluh limfe kulit
pembungkus payudara. Pertumbuhannya cepat.
e. Paget’s Disease of The Nipple
Paget’s disease of the nipple ialah jenis cancer mammae yang berawal
dari saluran susu, lalu menyebar ke areola dan puting payudara. Gejala
yang tampak seperti kulit payudara akan pecah-pecah, memerah, timbul
borok, dan mengeluarkan cairan.
f. Phylloides Tumor
Phylloides tumor ialah jenis kanker yang dapat bersifat jinak ataupun
ganas dan berkembang di dalam jaringan konektif payudara yang dapat
ditangani dengan operasi pengangkatan.
Patologi anatomi :
Pemeriksaan patologi merupakan standar emas untuk diagnosis kanker
termasuk mengetahui etiologi, patogenesis, korelasi kninikopatologis
dan penentuan prognostik. Pesatnya kemajuan tehnologi dan
disadarinya bahwa kanker payudara merupakan penyakit yang
heterogen telah menggeser fokus prognostik dengan penekanan pada
identifikasi morfologi dan penanda imunohistokimia (IHK) yang
relevan. Pengambilan sampel yang umum digunakan untuk diagnosis
lesi payudara dapat dilakukan preoperatif, intraoperatif dan
postoperatif. Diagnosis patologi preoperatif dapat ditegakkan melalui
pemeriksaan BAJH, core needle biopsy (CNB) dan open surgical
biopsy.
Diagnosis intraoperatif dilakukan melalui pemeriksaan potong beku
(frozen section) sedangkan diagnosis postoperatif didapat melalui
eksisi, lumpektomi ataupun mastektomi. Berdasarkan pengolahan
sampel, maka pemeriksaan patologi untuk lesi payudara ini dibagi atas
pemeriksaan berbasiskan sel (sitopatologi) pada sampel BAJH, imprint,
dan sekresi payudara serta pemeriksaan berbasiskan jaringan
(histopatologi) pada sampel CNB, open surgical biopsy, insisi, eksisi,
lumpektomi dan mastektomi.

16. Ada berapa stadium pada ca payudara? Dan stadium berapa yang dapat
disembuhkan tanpa operasi?
Jawab :
Stadium dalam kanker adalah untuk menggambarkan kondisi kanker, yaitu
letaknya, sampai dimana penyebarannya, sejauh mana pengaruhnuya
terhadap organ tubuh lain. Dengan mengetahui stadium kanker ini
merupakan salah satu cara untuk membantu dokter untuk menentukan
pengobatan apa yang sesuai untuk pasien. (Mulyani &
Nuryani, 2013).
Sistem TNM menggunakan tiga kriteria untuk menentukan stadium
kanker, yaitu:
a. (T, Tumor), tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan
di mana lokasinya.
b. (N, Node), kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor
telah menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.
c. (M, Metastasis), kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain.
Stadium cancer mammae berdasarkan penilaian TNM sebagai
berkut:
T (Tumor Size), ukuran tumor
T0 : Tidak diketemukan tumor primer.
T1 : Ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang.
T2 : Ukuran tumor diameter antara 2-5 cm.
T3 : Ukuran tumor diameter > 5cm.
T4 : Ukuran tumor berapa saja tetapi sudah ada penyebaran ke
kulit atau dinding dada atau pada keduanya. Dapat berupa borok,
edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan
kecil di kulit tumor utama.
N (Node), kelenjar getah bening regionak (kgb)
N 0 : Tidak terdapat metasis pada kgb regional di ketiak/akslla.
N 1 : Ada metasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan.
N 2 : Ada metasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan.
N 3 : Ada metasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula)
atau kgb di mammary interna di dekat tulang sternum.
M (Metasis), penyebaran jauh
M X : Metasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : Tidak terdapat metasis jauh
M 1 : Terdapat metasis jauh
Setelah masing masing faktor T, N, M diperoleh, kemudian ketiga
faktor tersebut digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai
berikut:
Stadium 0 : T0 N0 M0.
Stadium 1 : T1 N0 M0.
Stadium II A : T0 N2 M0/T4 N1
M0 / T4 N2 M0.
Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1
M0 / T4 N2 M0.
Stadium III C : Tiap T N3 M0.
Stadium IV : Tiap T-Tiap N-M1.

Dengan diketahuinya stadium kanker bermanfaat untuk:


a. Dapat mengetahui keadaan sejauh mana tingkat pertumbuhan
kanker dan penyebaran kanker ketika pertama kali didiagnosis,
apakah merupakan stadium diri atau stadium lanjut.
b. Untuk menentukan perkiraan prognosis atau tingkat harapan
kesembuhan dan harapan hidup seberapa besar. Selain itu juga
dapat memperkirakan bebas dari kekambuhan penyakit bila setelah
diobati.
c. Untuk menentukan jenis pengobatan atau tindakan terbaik
berdasarkan stadiumnya, karena masing-masing stadium berbeda
cara penanganannya.

Stadium cancer mammae :


Stadium Keterangan
Cancer mammae non-invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS
(ductal carcinoma in situ) dan LCIS (lobular carcinoma
0
in
situ).
Kanker invasif kecil, ukuran tumor kurang dari 2 cm dan
I
tidak menyerang kelenjar getah bening.
II Kanker invasif, ukuran tumor 2-5 cm dan sudah
menyerang kelenjar getah bening.
Kanker invasif besar, ukuran tumor lebih dari 5 cm dan
III benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah,
berdarah, dan bernanah.
Sel kanker sudah bermetastasis atau menyebar ke organ
IV
lain, seperti paru-paru, hati, tulang, atau otak.

17. Apa yang menyebabkan nyeri pada pasien ca payudara? Alfian


Jawab :
Etiologi nyeri kronis pada pasien kanker payudara (ca. mammae)

Terdapat beberapa reseptor yang sensitif terhadap stimuli noksius.


Nosiseptor ini adalah saraf aferen primer dengan ujung perifernya
berespon terhadap berbagai stimuli noksius. Nosiseptor ini memiliki dua
fungsi yaitu transduksi dan transmisi. Beberapa faktor kimiawi, mekanik
dan termal dapat mengaktivasi reseptor, mengakibatkan impuls saraf
elektrokimiawi pada aferen primer. Informasi ini selanjutnya dikodekan
dalam frekuensi impuls yang ditransmisi menuju sistem saraf pusat,
dimana persepsi nyeri terjadi. Baik nosiseptor bermielin ataupun tidak
bermielin menyampaikan sensasi nyeri ke sistem saraf pusat. Nosiseptor
bermielin berespon terhadap stimuli mekanik secara khusus dan dengan
konduksi yang cepat melalui serabut saraf A-delta, menyebabkan sensasi
nyeri tajam. Nosiseptor tak bermielin adalah serabut saraf polimodal,
berespon terhadap stimuli mekanik, termal dan kimiawi, dengan
penghantaran konduksi yang lebih lambat melalui serabut C dan sifat
nyerinya tumpul dan rasa terbakar. (Potter & Perry, 2010).

Etiologi utama nyeri kronis menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016)
yaitu:
a. Kondisi muskuloskeletal kronis
b. Kerusakan sistem saraf
c. Penekanan saraf
d. Infiltrasi tumor
e. Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan reseptor
f. Gangguan fungsi metabolic
g. Tekanan emosional
18. Asuhan keperawatan maternitas pada pasien ca mammae
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini Selvia, Ningsih Nurna, Jaji. 2019. HUBUNGAN ANTARA


DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF ESTEEM PADA
PERAWATAN PALIATIF PASIEN KANKER PAYUDARA
RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND SELF ESTEEM
IN PALLIATIVE CARE OF CERVICAL CANCER PATIENTS. Seminar
Nasional Keperawatan Tren Perawatan Paliatif sebagai Peluang Praktik
Keperawatan Mandiri.

Bulecheck, M. Gloria, et.al. 2013. Nursing Interventions Classification. Ed. 6.


Indonesia. CV Mocomedia

Diananda ,.2012.Panduan Lengkap Mengenai Kanker . Yogyakarta: Mirza Media


Pustaka

Kamitsuru, Shigemi & T. Heather Herdman. 2015. Diagnosis Keperawatan


Definisi & Klasifikasi. Edisi 10. Jakarta: EGC

Maksum, Aldrat Hendri, Harahapi Yahdiana, Irawan Cosphiadi. 2015.


Penggunaan Obat Herbal pada Pasien Kanker Payudara. JURNAL
ILMU KEFARMASIAN INDONESIA. ISSN 1693-1831

Nurarif, Amin Huda. & Kusuma, Hardi S. 2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda Nic-Noc. Yogyakarta:
Mediaction Publishing

Price SA, Wilson LM. 2008.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.


Edisi 6. Jakarta: EGC

Sarwono Prawiroharjdo Chang, E. dkk. 2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik


Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai