Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ANALISA JURNAL

KEPERAWATAN MATERNITAS
THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE METHOD USING
LAVENDER ESSENTIAL OILS ON THE SMOOTH PRODUCTION
OF BREAST MILK AT MOTHER POSTPARTUM IN REJANG
LEBONG REGENCY

Disusun oleh:

RIZKI AODINA RISWANDANI 1910206007


DEWI RINJANI MIRANTI 1910206089
KURNIA NURMALITA SARI 1910206044
SEPTYLIANA ADY PUTRI 1910206011

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
The Effect Of Oxytocin Massage Method Using Lavender Essential
Oils On The Smooth Production Of Breast Milk At Mother
Postpartum In Rejang Lebong Regency
A. Fenomena
Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang
berguna sebagai makanan bayinya (Hapsari, 2009). Menurut Kementrian
Kesehatan R.I (2013) cara pemberiana makanan pada bayi yang baik dan benar
adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan
dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan, ASI membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap
penyakit tetapi masih didapatkan ibu post partum pada hari I-III ASI belum keluar
sehingga ibu memberikan susu formula untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Oleh
karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap
bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan, namun pada
sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena alasan ASInya tidak keluar
atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayinya.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015 pemberiam ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan menurun pada tahun 2015 provisi Jawa Tengah
sebesar 56,1% sedangkan menurut Nasional sebesar 55,7%. Kurangnya produksi
ASI menjadi salah satu alasan penyebab ibu dalam memberikan susu formula
pada bayi. UNICEF menegaskan kemungkinan bayi yang diberi susu formula
adalah 25 kali lebih tinggi angka kematiannya dari pada bayi yang disusui ibunya
secara eksklusif (Selasi 2009).
Tidak tercapainya ASI eksklusif karena produksi ASI yang tidak lancar
pada awal pasca salin dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Factor yang
mempengaruhi oksitosin kurang lancar disebabkan kurangnya rangsangan isapan
bayi yang mengaktifkan kerja hormon oksitosin (Fikawati dkk, 2015: 83). Reflek
oksitosin ini juga dipengaruhi oleh jiwa ibu, jika ada rasa cemas, stress dan ragu
yang terjadi, maka pengeluaran ASI bisa jadi akan terlambat (Kodrat, 2010). Hasil
studi kasus menyebutkan bahwa pengeluaran hormon oksitosin dapat dirangsang
agar keluar lebih banyak, salah satunya dengan cara pijat yang dilakukan di
daerah punggung belakang. Pijat oksitosin berfungsi untuk meningkatka produksi
ASI juga memberikan rasa nyaman pada ibu pasca persalinan (Behrman et al,
2000). Selain itu hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan para ibu
tentang manfaat ASI maupun tentang bagaimana mekanisme produksi ASI dapat
meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
B. Judul
1. Hasil temuan
“The Effect Of Oxytocin Massage Method Using Lavender Essential Oils On
The Smooth Production Of Breast Milk At Mother Postpartum In Rejang
Lebong Regency”.
“Pengaruh Metode Pijat Oksitosin Menggunakan Minyak Essensial Lavender
Terhadap Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Pstpartum di Kabupaten Rejang
Lebong”.
Judul berjumlah 24 kata dan sudah dicantumkan tempat penelitian.
2. Analisa
Berdasarkan Sugiyono (2010) menyebutkan bahwa judul penelitian maksimal
20 kata, pada jurnal ini lebih dari 20 kata. Judul sudah menggambarkan
variabel penelitian. Terdapat variabel bebas yaitu pengaruh pijat oksitosin
menggunakan minyak essensial lavender dan variabel terikat yaitu kelancaran
produksi ASI pada ibu postpartum. Dalam penelitian ini sudah terdapat
tempat penelitian, namun belum terdapat waktu penelitian. Seperti yang
dijelaskan Arikunto (2006) bahwa judul penelitian seharusnya mencantumkan
kapan dan dimana penelitian dilakukan agar dapat memudahkan pembaca
untuk mengetahui topik utama dalam jurnal.
C. Abstrak
Abstrak pada jurnal ini sudah ada:
1. Tujuan penelitian
Dalam abstrak jurnal ini sudah disebutkan tujuan penelitian. “Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pijat oksitosin menggunakan
minyak essensial lavender pada produksi ASI yang lancar pada ibu nifas”.
Analisa: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode pijat
oksitosin menggunakan minyak essensial lavender pada produksi ASI yang
lancar pada ibu nifas.
2. Desain penelitian
penelitian inii merupakan penelitian kuantatif dengan desain kuasi
eksperimental dengan desain pre-test dan post-test dengan kelompok kontrol
desain penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan kausal.
Analisa: Menurut Sugiyono (2010), desain penelitian harus tercantum dalam
sebuah penelitian. Desain penelitian berguna untuk menentukan rancangan
penelitian yang akan dilakukan. Pada jurnal ini, desain penelitian sudah
tercantum di dalam abstrak.
3. Tempat penelitian
Tempat penelitian pada jurnal ini sudah dicantumkan dalam abstrak yaitu di
Kabupaten Rejung Lebong.
Analisa: Tempat, waktu, dan subjek penelitian menjadi bagian penting yang
sebaiknya dijelaskan dalam sebuah penelitian (Saryono, 2010). Dalam jurnal
ini tempat penelitian sudah dicantumkan di dalam abstrak.
4. Waktu penelitian
Waktu penelitian belum disebutkan di dalam abstrak.
Analisa: Tempat, waktu dan subjek penelitian menjadi komponen yang
penting yang sebaiknya dijelaskan dalam sebuah penelitian (Saryono, 2010).
Pada jurnal ini, sudah dicantumkan tahun penelitian sehingga memudahkan
pembaca dalam mengetahui tempat, waktu dan jumlah responden dalam
penelitian.
5. Subyek penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas pada hari ke-2. Sampel dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 32 orang dari 2 kelompok.
Analisa: Tempat, waktu, dan subjek penelitian menjadi bagian penting yang
sebaiknya dijelaskan dalam sebuah penelitian (Saryono, 2010). Jurnal ini
sudah mencantumkan subyek penelitian di abstrak.
6. Teknik pengambilan data
Metode teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
consecutive sampling.
7. Hasil penelitian
Di dalam abstrak sudah dijelaskan hasil penelitiannya. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa ada efek metode pijat oksitosin menggunakan
minyak essensial lavender pada produksi ASI yang lancar pada ibu nifas
dengan hasil P <0,05.
Analisa: Hasil penelitian harus dicantumkan dalam abstrak agar pembaca
dapat memahami hasil penelitiannya sebelum membaca keseluruhan uraian
jurnal (Sugiyono, 2010). Jurnal ini sudah mencantumkan hasil penelitian
dengan jelas, dan sudah menyebutkan nilai signifikasi yang menunjukkan
bahwa penelitian tersebut memberikan pengaruh.
8. Simpulan
Simpulan pada abstrak sudah di cantumkan yaitu, ada efek pijat oksitosin
menggunakan minyak essensial lavender pada produksi ASI.
Analisa: Seperti yang dijabarkan oleh Notoatmodjo (2010) menyebutkan
bahwa kesimpulan hasil dalam sebuah jurnal harus bisa menjawab pertanyaan
riset atau research question baik hasil yang diharapkan atau yang tidak
diharapkan dalam penelitian tersebut. Dalam jurnal ini telah mencantumkan
simpulan yang sangat jelas, sehingga siapapun yang membaca akan tahu hasil
dari jurnal ini.

Abstrak dalam jurnal telah sesuai dengan kaidah penulisan. Terdiri dari
metode statistik, materi penelitian dan simpulan penelitian. Abstrak dalam jurnal
telah menerangkan dengan jelas isi seperti yang dikemukakan Leki (2000) bahwa
abstrak sebaiknya harus memberikan informasi yang utuh sesuai dan bersifat
informatif yang meliputi tujuan, metode, materi hasil dan kesimpulan sehingga
pembaca mudah mendapatkan informasi yang cukup tentang isi naskah sebelum
membaca keseluruhan isi naskah.
Berdasarkan abstrak yang didapatkan dari jurnal tersebut belum sesuai
dengan kriteria penulisan abstrak menurut Elfitri dan Wedhaswary (2012) yaitu
mencakup bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum,
tujuan, metode, hasil kesimpulan, saran dan kata kunci. Abstrak dalam jurnal
ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal sebagai pengenalan dari
keseluruahan isi jurnal yang merangkum, tujuan, metode, hasil kesimpulan dan
kata kunci. Abstrak dalam jurnal ini terdiri dari 267 kata sehingga dapat dikatakan
bahwa abstrak pada jurnal ini memiliki kata dengan jumlah lebih dari ketentuan
yang ada.
D. Pendahuluan
1. Gap of Knowledge
Dalam pendahuluan penelitian ini sudah dicantumkan gap of knowledge yaitu
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amin (2011) mengatakan bahwa
pijat oksitosin adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah produksi
ASI. Pijat oksitosin dilakukan di sepanjang tulang belakang (tulang belakang)
hingga tulang kosta keenam keenam. Sang ibu akan merasa tenang, rileks,
menambah ambang rasa sakit dan menyayangi bayinya sehingga hormon
oksitosin keluar dan ASI cepat keluar. Efek pijatan oksitosin itu sendiri dapat
terlihat setelah 6-12 jam pijatan. Tindakan pijatan oksitosin ini dapat
memberikan sensasi rileks pada ibu dan memperlancar aliran saraf dan
saluran ASI di kedua payudara.
Analisa: Gap of Knowledge adalah kesenjangan pengetahuan yang sering
muncul dalam sebuah penelitian (Munir, 2008). Dalam bagian pendahuluan
perlu dicantumkan Gap of Knowledge untuk membandingkan dengan
penelitian lain. Pada jurnal ini sudah dicantumkan pada bagian pendahuluan
terkait penelitian sebelumnya yang serupa.
2. Tujuan Penelitian
Sudah dicantumkan secara jelas mengenai tujuan penelitian, yaitu untuk
mengetahui pengaruh metode pijat oksitosin menggunakan minyak esensial
lavender pada produksi ASI yang lancar pada ibu nifas di Kabupaten Rejang
Lebong, Bengkulu.
Analisa: Menurut Notoadmodjo (2012) mengatakan bahwa tujuan penelitian
adalah suatu indikasi kearah mana atau data (informasi) apa yang akan dicari
melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan
yang konkret dapat diamati (observabel) dan dapat diukur (measurrsable).
Dalam jurnal ini tujuan penelitian sudah tercantum pada abstrak penelitian.
E. Metodologi
1. Desain penelitian
Desain penelitian ini menggunakan ekesperimental dengan desain kelompok
kontrol pre test-post test.
Analisa: Menurut Sugiyono (2010), desain penelitian harus dicantumkan
dalam sebuah penelitian,. Hal tersebut berguna untuk menentukan rancangan
penelitian yang akan dilakukan. Dalam jurnal sudah di cantumkan desain
penelitian.
2. Populasi dan sampel
Populasi dan sampel pada jurnal ini sudah dicantumkan. Teknik pengambikan
sampel dengan cara consecutive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah
ibu nifas pada hari ke-2. Pada pengambilan sampel berturut-turut, semua
subjek yang datang dan memenuhi kriteria seleksi dimasukkan dalam
penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Sampling berturut-
turut ini adalah jenis non-probabilitas sampling terbaik. Ukuran sampel yang
diperoleh adalah 32 responden untuk setiap kelompok.
Analisa: Dalam penelitian ini telah dicantumkan populasi dan sampel sehingga
memudahkan bagi yang membaca. Populasi dan sample menjadi kelebihan
dalam jurnal ini karena sudah dicantumkan dengan jelas.
Kekuatan: Penelitian ini menggunakan populasi/sample beruapa orang/objek.
Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling.
Kekurangan:-
3. Waktu dan tempat penelitian
Pada jurnal dijelaskan waktu dan tempat penelitian, karena penelitian ini
termasuk penelitian eksperimen. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Rejang
Lebong, Bengkulu pada bulan Mei sampai Oktober 2017.
Analisis: Hal ini sesuai dengan teori Saryono (2010), yang mengatakan tempat
dan waktu menjadi komponen yang penting yang sebaiknya dijelaskan dalam
sebuah penelitian. Dalam jurnal ini sudah tercantum tempat penelitian dengan
sangat jelas, begitu juga terkait dengan waktu penelitian.
4. Instrumen
Instrumen Penelitian menggunakan kuesioner untuk menentukan karakteristik
responden. Lembar pengamatan untuk tindakan metode pijat oksitosin
menggunakan minyak esensial lavender untuk produksi ASI yang lancar pada
ibu nifas. Pengumpulan data produksi ASI yang lancar dilakukan sebelum dan
sesudah tindakan metode pemijatan oksitosin menggunakan minyak esensial
lavender untuk melihat perbedaan dalam kelancaran produksi ASI. Ibu
dianjurkan untuk melakukan metode pijat oksitosin menggunakan minyak
esensial lavender dua kali sehari selama enam hari, dan ibu akan dinilai
kembali untuk produksi susu halus setelah tujuh hari dan 14 hari.
5. Uji Statistik
Analisis data menggunakan statistic parametik, yaitu paired t-test.
F. Hasil
Pijat oksitosin menggunakan minyak esensial lavender secara signifikan
meningkatkan produksi ASI pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
sebelum pijatan oksitosin menggunakan minyak esensial lavender yang
diperoleh nilai z 0,000 dan p-value 1.000, p-value>0,05 yang menunjukkan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi sebelum pesan. Sedangkan perbedaan kelancaran produksi ASI pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah pemijatan oksitosin
menggunakan minyak esensial lavender diperoleh -4,734 dan p-value 0,000, p-
value <0,05, hasil ini dapat berarti bahwa ada perbedaan dalam produksi ASI
yang lancar sebelum dan sesudah pijat oksitosin menggunakan minyak esensial
lavender.
Analisa: Hasil penelitian dijelaskan dalam bentuk tabel dan deskripsi
sehingga memudahkan bagi yang membaca dalam memahami jurnal ini. Dalam
jurnal ini sudah dijelaskan secara detail mengenai hasil dari penelitian ini.
G. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh metode pemijatan oksitosin
menggunakan minyak essensial lavender untuk memperlancar produksi ASI,
dengan nilai p >0,05. Ini menunjukkan bahwa ibu dari kelompok intervensi yang
melakukan pijatan oksitosin menggunakan minyak essensial lavender
memperoleh produksi ASI lebih lancer daripada kelompok kontrol. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh metode pemijatan oksitosin
menggunakan minyak esensial lavender untuk memperlancar produksi ASI,
dengan nilai p <0,05. Dalam penelitian ini, ibu postpartum pertama kali diajarkan
metode pijat oksitosin dan melihat produksi ASI yang lancar. Ibu dianjurkan
untuk melakukan pijatan oksitosin dua kali sehari selama enam hari dan akan
dinilai kembali untuk produksi ASI yang lancar setelah tujuh hari dan 14 hari.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Johan dan
Azizah tentang efek pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di
Pusat kesehatan Peterongan Jombang di Jawa Timur pada tahun 2017 bahwa ada
peningkatan produksi susu pada ibu nifas setelah pijat oksitosin. Penelitian pijat
oksitosin menggunakan minyak esensial lavender telah terbukti mempengaruhi
produksi ASI karena efek penggunaan minyak esensial lavender dapat
meningkatkan relaksasi dan kenyamanan sehingga produksi ASI diharapkan
meningkat. Menurut Matsumoto et al., 2013, penggunaan minyak atsiri lavender
diharapkan dapat membantu ibu pasca bedah sesar untuk meningkatkan relaksasi
dan kenyamanan sehingga produksi susu diharapkan meningkat. Lavender, adalah
salah satu minyak atsiri yang populer dan banyak digunakan di bidang kesehatan
klinis, terutama mengatasi masalah psikosomatik dalam ginekologi.
Hormon oksitosin mempengaruhi pelepasan hormon prolaktin sebagai
stimulasi produksi ASI pada ibu selama menyusui. Oleh karena itu perlu
merangsang refleks oksitosin sebelum ASI dikeluarkan atau diperas. Bentuk
stimulasi yang dilakukan pada ibu adalah dengan pijatan oksitosin. Pijat oksitosin
adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah produksi ASI. Pijat oksitosin
dilakukan di sepanjang tulang belakang (tulang belakang) hingga tulang kosta
keenam keenam. Sang ibu akan merasa tenang, rileks, menambah ambang rasa
sakit dan menyayangi bayinya sehingga hormon oksitosin keluar dan ASI cepat
keluar. Oksitosin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik melalui oral,
intranasal, intramuskuler atau melalui pesan yang merangsang pelepasan hormon
oksitosin. Efek pijatan oksitosin itu sendiri dapat terlihat setelah 6-12 jam pijatan.
Tindakan pijatan oksitosin ini dapat memberikan sensasi rileks pada ibu dan
memperlancar aliran saraf dan saluran ASI kedua payudara dengan lancar
Analisis: Dalam pembahasan pada jurnal ini telah disebutkan hasil dari
penelitian yaitu hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh metode
pemijatan oksitosin menggunakan minyak essensial lavender untuk memperlancar
produksi ASI, dengan nilai p >0,05. Ini menunjukkan bahwa ibu dari kelompok
intervensi yang melakukan pijatan oksitosin menggunakan minyak essensial
lavender memperoleh produksi ASI lebih lancer daripada kelompok kontrol.
Dalam hal ini penulis jurnal telah memberikan penjelasan yang cukup jelas
mengenai hasil penelitian. Selain itu dalam pembahasan juga didukung dengan
teori yang mendukung hasil penelitian dalam jurnal ini. Sejalan dengan
Notoatmodjo (2010) yang menyebutkan bahwa pembahasan harus dijelaskan
secara rinci. Menurut Arikunto (2006) dalam penelitian perlu dijelaskan mengenai
teori pendukung seperti teori tentang penelitian memiliki kesamaan dengan judul
jurnal. Dalam jurnal juga sudah dijelaskan pembahasan yang membandingkan
dengan teori pendukung.
H. Simpulan
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh pijat oksitosin dengan
menggunakan minyak essensial lavender untuk memperlancar produksi ASI pada
ibu nifas.
Analisa: pentingnya kesimpulan pada penelitian adalah untuk menjawab
hipotesis dalam penelitian (Saryono, 2010). Hal ini sejalan dengan Notoatmodjo
(2010) kesimpulan harus menjelaskan tentang masalah yang diteliti secara ringkas
dan tepat sehingga mampu menuntun penelitian lebih lanjut terhadap masalah lain
yang berhubungan dengan hasil penelitian tersebut. Dalam jurnal ini telah
mencantumkan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut dan hasil jurnal sudah
menjawab tujuan dari penelitian tersebut.
I. Rekomendasi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat diterapkan pada implementasi yang
akan dilakukan pada ibu yang baru melahirkan sebagai salah satu alternatif dalam
peningkatan produksi ASI.
Rencana implementasi yang dapat diterapkan berdasarkan hasil
penelitian pada jurnal ini yaitu: Bagi ibu dianjurkan untuk melakukan pijatan
oksitosin dua kali sehari selama enam hari dan akan dinilai kembali untuk
produksi ASI yang lancar setelah tujuh hari dan 14 hari dan ibu juga dianjurkan
untuk melakukan perawatan payudara yang harus dilakukan segera setelah
melahirkan (1-2 hari), dan ibu harus melakukannya secara teratur. Dengan
memberikan stimulasi pada otot-otot payudara akan membantu menstimulasi
hormon prolaktin untuk membantu menghasilkan ASI. Pijat oksitosin
menggunakan minyak esensial lavender juga dapat diterapkan di rumah sakit,
karena ini telah terbukti mempengaruhi produksi ASI karena efek penggunaan
minyak esensial lavender dapat meningkatkan relaksasi dan kenyamanan
sehingga produksi ASI diharapkan meningkat.
J. Daftar Pustaka
1. Penulisan daftar pustaka belum sesuai dengan kaidah penulisan, daftar
pustaka belum diurutkan sesuai abjad
2. Menggunakan 16 referensi
3. Tahun referensi yang digunakan paling lama yaitu tahun 2001 dan yang
paling baru 2017.
Analisa: Sulistyowati (2005) menjelaskan bahwa pustaka yang digunakan dalam
penelitian hendaknya 10 tahun terakhir sehingga data lebih representatif. Dalam
jurnal ini belum sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka.

DAFTAR PUSTAKA

Behman, R. E., Kliegman, R. M,. & Arvin, A.M. 2000. Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta: EGC.

Elfitri, A., R., Wedhaswary, I., D. (2012). Panduan Menulis Jurnal Ilmiah dalam
http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/09/10353179/panduan.menulis.jurna
l.ilmiah, diakses tanggal 23 Februari 2016.

Fikawati, Sandra; dkk. (2015). Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Hapsari, (2009). Promosi Kesehatan Bidang pada Bayi.


http://safesbidanhaspari.wordpress.com, diakses tanggal 20 September 2014.

Kementerian Kesehatan R.I. Sekretariat Jendral, 2013 Profil Kesehatan Indonesia,


Jakarta.

Kodrat, L. (2010). Dahsyatnya ASI & Laktasi Untuk Kecerdasan Buah Hati Anda.
Yogyakarta: Media Baca.

Kurniyati,. Bakara, Derison Marsinova., Susanti, Eva. (2018). The Effect Of


Oxytocin Massage Method Using Lavender Essential Oils On The Smooth
Production Of Breast Milk At Mother Postpartum In Rejang Lebong
Regency. Advances in Health Sciences Research (AHSR), volume 14. 1st
International Conference on Inter-Professional Health Collaboration (ICIHC
2018)

Munir, N. (2008). Audit Knowledge Management. Penerbit PPM, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan. Nuha Medika, Jakarta.

Selasi. (2009). Susu Formula dan Angka Kematian Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Alfabeta,
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai