Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESUME KEPERAWATAN ANAK

RESUME MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)


PADA AN.G DI RUANG MTBS PUSKESMAS
PIYUNGAN BANTUL DIY

Disusun oleh:
DEWI RINJANI MIRANTI
1910206089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN RESUME KEPERAWATAN ANAK


RESUME MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
PADA AN.G DI RUANG MTBS PUSKESMAS
PIYUNGAN BANTUL DIY

Disusun oleh:
DEWI RINJANI MIRANTI
1910206089

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Melengkapi Tugas Profesi Ners
Pada Program Studi Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pada tanggal:

Mengetahui,
Clinical Instruction Pembimbing Akademik

(………………………………) (Armenia Diah Sari, M.Kep)


KASUS 2
Anak G (9 bulan), perempuan, datang dengan keluhan BAB sudah 3 kali hari
ini. Hasil pemeriksaan didapatkan BB 9 kg, PB 78 cm, suhu tubuh 39,5° C, RR
38x/menit, hasil pemeriksaan fisik anak terlihat rewel tapi anak masih mau
menyusui (6-8 kali dalam sehari), tidak ada tarikan dinding dada, cubitan pada kulit
perut kembali 1 detik, dan anak terlihat agak pucat. Anak G makan 3x sehari dengan
menu nasi tim disertai tambahan seperti sayuran, telor, dan daging. Ini
merupakan kunjungan pertama. Anak belum mendapatkan imunisasi Campak dan
Vitamin A.
LAPORAN RESUME MTBS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.G Berat Badan : 9 kg
Umur : 9 bulan Panjang Badan : 78 cm
Jenis Kelamin : Perempuan Suhu Badan :39,5°C
Alamat : Piyungan Nama Orang tua :Ny. G
Tanggal kunjungan : 12 Mei 2020

Keluhan : Ibu mengatakan An.G sudah BAB 3 kali hari ini

B. PEMERIKSAAN TANDA BAHAYA UMUM


1. Anak terlihat rewel tapi anak masih mau menyusui (6-8 kali dalam sehari)
2. Anak tidak ada muntah
3. Anak tidak mengalami kejang dan tidak ada riwayat kejang
4. Kesadaran anak composmetis
5. Anak tidak terdapat stridor
6. Anak tidak terdapat sianosis
7. Anak terlihat agak pucat. Ujung kaki dan tangan anak tidak dingin
Klasifikasi : Tidak terdapat tanda bahaya umum pada anak
C. PEMERIKSAAN BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS
1. Anak tidak mengalami batuk.
2. Anak tidak ada nafas cepat. RR 38x/menit
3. Anak terdapat tarikan dinding dada kedalam
4. Anak tidak terdapat wheezing
5. Saturasi oksigen: 99%
Klasifikasi: Tidak batuk dan atau sukar bernafas.
D. PEMERIKSAAN DIARE
1. Anak mengalami diare hari ini sudah 3 kali.
2. Tidak ada darah dalam tinja saat BAB
3. Keadaan umum anak baik dengan kesadaran composmentis, tidak latergis, anak
rewel namun masih mau menyusu pada ibunya.
4. Mata anak tidak cekung
5. Anak masih mau menyusu pada ibunya (6-8kali per hari).
6. Cubit kulit kembali cepat < 2 detik.
Klasifikasi : Diare tanpa dehidrasi
Tidakan/pengobatan:
a. Berikan edukasi kepada ibu mengenai rencana terapi A: penanganan diare
dirumah.
1) Berikan edukasi kepada ibu berikan cairan tambahan (sebanyak anak mau),
beri ASI lebih sering dan lenih lama pada setiap kali pemebrian, berikan
oralit atau air matang sebagai tambahan.
2) Berikan edukasi kepada ibu ika anak tidak dapat kembali ke klinik dan
diarenya bertambah parah maka anak harus diberikan oralit, yaitu dengan
cara cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyiapkan, lalu siapkan satu gelas
(200cc) air matang, gunting ujung pembungkus oralit, masukkan seluruh isi
oralit kedalam gelas yang berisi air, aduk hingga larut, dan oralit siap untuk
diminum.
3) Berikan edukasi kepada ibu berapa banyak harus memberikan oralit atau
cairan lain yang harus diberikan setiap kali anak BAB. Untuk An.G yang
berusia 9 bulan makan diberikan 50-100 ml setiap kali anak BAB.
4) Berikan edukasi kepada ibu agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering
menggunakan mangkuk/cangkir/gelas, jika anak muntah tunggu 10 menit
kemudian berikan lebih lamat, dan dilanjutkan memberikan cairan tambahan
sampai diare terhenti.
5) Berikan tablet ZINC selama 10 hari
6) Berikan edukasi kepada ibu mengenai pemberian makanan untuk anak
sehat/sakit:
a) Berikan ASI sesuai keinginan bayi
b) Berikan makanan berupa bubur kental atau makanan yang dilumatkan
dengan halus, termasuk sumber makanan hewani dan buah buahan yang
kaya vitamin A serta buah-buahan.
c) Mulai dengan memberikan 2-3 sendok makan makanan. Mulai dengan
pengenalan rasa. Tambahkan secara bertahap sampak ½ mangkuk ( 1
mangkuk = 250 ml)
d) Berikan 2-3 kali setiap hari
e) Berikan 1-2 kali makanan selingan antara waktu makan jika anak terlihat
lapar.
b. Berikan edukasi kepada ibu kapan harus kembali segera yaitu jika anak BAB
bercampur darah dan malas minum.
c. Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
E. PEMERIKSAAN DEMAM
1) Klasifikasi demam untuk malaria
a. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data bahwa suhu An.G:
39,5°C.
b. Dalam 2 minggu terakhir anak tidak berpergian ke daerah resiko malaria
c. Daerah tempat tinggal anak merupakan daerah tanpa resiko malaria
d. Anak demam selama 3 hari.
e. Anak belum pernah sakit atau minum obat malaria
f. Anak tidak sedang dan tidak ada riwayat campak dalam waktu 3 bulan terakhir.
g. Anak tidak terdapat kaku kuduk
h. Anak sedang mengalami diare
i. Anak tidak ada ruam kemerahan dikulit yang menyeluruh.
j. Anak tidak sedang batuk, pilek dan mata merah.
Klasifikasi : Demam bukan malaria
Tindakan/Pengobatan:
1) Memberikan paracetamol jika demam ≥38,5 setiap 6 jam sampai demam
hilang dengan dosis :
Jika : 1. Tablet (500 mg): ¼ tablet
2. Tablet (100 mg): 1 tablet
3. Sirup 120 mg/5ml: 5 ml atau 1 sendok takar
2) Memberikan edukasi kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang dalam
waktu 2 hari jika tetap demam.
2) Klasifikasi demam untuk demam berdarah dengue
a. Anak demam sudah 3 hari
b. Anak tidak mengalami demam mendadak tinggi dan terus menerus
c. Tidak ada nyeri ulu hati pada anak.
d. Badan anak tidak dingin
e. Anak tidak muntah
f. Tidak ada perdarahan pada kulit, hidung dan BAB.
g. Anak tidak berak dengan warna hitam
h. Tidak ada nyeri ulu hati pada anak namun anak rewel
i. Ujung ekstermitas tidak dingin dan nadi teraba kuat.
j. Tidak ada perdarahan dari hidung atau gusi
k. Tidak ada bintik perdarahan pada kulit (petekie)
l. Pada waktu dilakukan uji torniket tidak ada perdarahan pada kulit (petekie)
Klasifikasi: Demam mungkin bukan DBD
Tindakan/Pengobatan:
1) Memberikan paracetamol jika suhu ≥ 38,5 setiap 6 jam sampai demam hilang
dengan dosis :
Jika : 1. Tablet (500 mg): ¼ tablet
2. Tablet (100 mg): 1 tablet
3. Sirup 120 mg/5ml: 5 ml atau 1 sendok takar
2) Memberikan edukasi kepada ibu untuk harus kembali ke petugas kesehatan
segera jika terdapat tanda-tanda pendarahan, ujung ekstremitas terasa dingin,
nyeri ulu hati dan gelisah, ada penurunan kesadaran, muntah yang terus
menerus, dan pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan anak tampak lemas.
3) Memberikan edukasi kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang dalam
waktu 2 hari jika tetap demam
F. PEMERIKSAAN MASALAH TELINGA
1. Anak tidak terdapat nyeri pada telinga
2. Anak tidak mengeluh rasa penuh ditelinga. Anak rewel namun tidak menarik-narik
telinga.
3. Anak tidak ada cairan atau nanah yang keluar dari telinga
4. Tidak ada pembengkakan atau nyeri dibelakang telinga
Klasifikasi: Tidak ada masalah telinga
G. PEMERIKSAAN STATUS GIZI
1. Anak tidak tampak kurus
2. Tidak teraba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki
3. BB menurut PB : >-2 SD
Klasifikasi: Gizi Baik
Tindakan/Pengobatan:
a. Memberikan edukasi pada ibu mengenai anjuran pemberian makanan untuk
anak sehat/sakit:
1) Berikan ASI sesuai keinginan bayi
2) Berikan makanan berupa bubur kental atau makanan yang dilumatkan
dengan halus, termasuk sumber makanan hewani dan buah buahan yang kaya
vitamin A serta buah-buahan.
3) Mulai dengan memberikan 2-3 sendok makan makanan. Mulai dengan
pengenalan rasa. Tambahkan secara bertahap sampak ½ mangkuk ( 1
mangkuk = 250 ml)
4) Berikan 2-3 kali setiap hari
5) Berikan 1-2 kali makanan selingan antara waktu makan jika anak terlihat
lapar
b. Memberikan edukasi kepada ibu untuk melakukan kujungan ulang dalam waktu
7 hari jika terdapat masalah pemberian makanan
c. Memberikan edukasi kepada ibu untuk menimbang berat badan anak setiap
bulan.
H. PEMERIKSAAN ANEMIA
1. Anak agak terlihat pucat. Telapak tangan agak pucat.
Klasifikasi: Anemia
Tindakan/pengobatan:
a. Melakukan penilaian pemberian makan pada anak, berikan konseling kepada
ibu mengenai oemberikan makan dan kunjungan ulang 7 hari.
b. Beri zat besi setiap hari selama 4 minggu
Jika: 1. Tablet besi atau folat: ¼ tablet
2. Sirup besi atau folat: 2,5 ml atau ½ sendok takar
c. Melakukan pemeriksaan tinja untuk deteksi kecacingan
I. PEMERIKSAAN STATUS HIV
1. Ibu mengatakan pernah melakukan pemeriksaan HIV dengan hasil negatif
2. Anak tinggal di epidemi tidak meluas atau terkonsentrasi
3. Anak tidak terdapat gizi buruk tanpa komplikasi/gizi anak baik
4. Anak tidak memiliki riwayat gizi buruk
5. Terdapat klasifikasi berat pada penumonia
6. Tidak ada bercak putih pada mulut anak
7. Anak belum pernah tes HIV
8. Anak sedang diare dan demam.
Klasifikasi : Kemungkinan bukan infeksi HIV
J. PEMERIKSAAN IMUNISASI
1. BCG : vaksin telah diberikan
2. HB 0 : vaksin telah diberikan
3. POLIO 1 : vaksin telah diberikan
4. POLIO 2 : vaksin telah diberikan
5. POLIO 3 : vaksin telah diberikan
6. POLIO 4 : vaksin telah diberikan
7. DPT – HB - Hib 1 : vaksin telah diberikan
8. DPT – HB - Hib 2 : vaksin telah diberikan
9. DPT – HB - Hib 3 : vaksin telah diberikan
10. IPV : vaksin telah diberikan
11. CAMPAK : vaksin belum diberikan
12. DPT – HB - Hib (lanjutan): vaksin belum diberikan
13. Campak (lanjutan) : vaksin belum diberikan
K. PEMERIKSAAN PEMBERIAN VIT A
1. Anak belum diberikan vitamin A
Tindakan/pengobatan:
a. Berikan vitamin A 100.000 IU ( kapsul biru) pada bulan Agustus 2020.
L. PEMERIKSAAN MASALAH ATAU KELUHAN LAIN
Anak tidak terdapat masalah atau keluhan lain
M. NASEHATI KAPAN KEMBALI SEGERA
1. Memberikan edukasi kepada ibu untuk kembali segera jika:
a. Tinja pada anak bercampur darah dan anak malas minum.
b. Terdapat tanda-tanda perdarahan, nyeri ulu hati, muntah yang terus menerus,
gelisah, tidak aktif atau lemas, ada penurunan kesadaran, dan kejang.
N. KUNJUNGAN ULANG
1. Kunjungan ulang bila anak tetap demam yaitu 2 hari.
2. Kunjungan ulang bila anak tetap diare dan tidak ada perbaikan yaitu pada 3 hari.
3. Kunjungan ulang bila anak tetap pucat terutama pada kedua telapak tangannya
yaitu pada 14 hari.

Yogyakarta, 12 Mei 2020


Pemeriksa

Dewi Rinjani Miranti

Anda mungkin juga menyukai