Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN PADA AN.

S DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN


TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) USIA 2 BULAN SAMPAI 5
TAHUN DI POLI MTBS, PUSKESMAS MAMBORO

Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh :

KELOMPOK IX

AMAT S. ARHAMA PO7120422044


SUSANTI PO7120422046
DANDI KRISDIANTO PO7120422070
AKBAR HIDAYATULLAH PO7120422072
INTAN AULIYA PO7120422116
USPASILYA PO7120422117
ALDA AYU NINGSIH PO7120422127
INDRI SAFITRI PO7120422136
I GEDE BAYU ADITYA PO7120422145
SITI NURUL HAFIIZHA EPPE PO7120422014
RISKAWATI PO7120422015
MUTIA KHAIRUNISA LIMONU PO7120422019

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2022/2023
BAB III
TUJUAN KASUS

A. Identitas
An.S umur 1 tahun 2 bulan dibawa oleh ibunya ke Puskesmas
Mamboro untuk berobat, pada hari rabu 01-02-2023 pada jam 09.21.
Alamat tempat tinggal di Taipa Ramba, berat badan saat ini 11,2 kg, tinggi
badan 74 cm, lingkar lengan atas 18 cm, untuk lingkar kepala 32 cm dan
suhu tubuh 37,6 ℃.
B. Pendekatan MTBS usia 2 bulan sampai 5 tahun
1. Memeriksa tanda bahaya umum dengan segitiga asesmen gawat anak
(SAGA)
a. Penilaian
1) An.S saat sakit minum dan menyusu baik, anak tidak
memuntahkan makanan dan minuman, tidak pernah kejang
selama sakit
2) An.S tidak pernah kejang, anak dapat berinteraksi dengan
lingkungan
3) Tidak ada tarikan didinding dada saat bernafas, Tidak ada
bunyi wheezing, tidak napas cuping hidung, anak mencari
posisi yang nyaman dipelukan ibunya menolak berbaring
4) An.S tidak pucat, tidak ada tanda-tanda kebiruan atau
(sianosis), tidak ada memar pada kulit, tidak ditemukan tanda-
tanda kepucatan.
b. Klasifikasi
Stabil
c. Tindakan pengobatan
Tidak ada Tindakan yang dilakukan
2. Apakah anak batuk dan/atau sukar bernapas ?
a. penilaian
1) Ibu pasien mengatakan anaknya sudah 2 hari batuk di rumah
2) Pernafasan An.S 38 x/menit

2
3) Tidak ada tarikan dinding dada saat bernafas dan batuk
4) Tidak ada bunyi wheezing
b. Klasifikasi
Batuk bukan pneumonia
c. Tindakan pengobatan
1) Beri pelega tonggorokan dan Pereda batuk yang aman
2) Obati wheezing bila ada
3) Apabila batuk > 14 hari rujuk untuk pemeriksaan TB dan
sebab lainya
4) Nasihati ibu kapan Kembali segera
5) Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
3. Apakah anak diare ?
a. penilaian
1) An.S tidak diare
2) Tidak ada darah dalam tinja
3) An.S sadar
4) An.S rewel dan menangis
5) Mata tidak cekung
6) Saat diberi minum An.S minum hanya sedikit
7) Saat dicubit kulit perut kembalinya cepat

Tidak cukup tanda-tanda diklasifikasikan sebagai diare dehidrasi


berat/ringan dan sedang

b. Klasifikasi
Diare tanpa dehidrasi
c. Tindakan pengobatan
1) Beri cairan, tablet zinc dan makan sesuai rencana terapi
2) Nasihati kapan Kembali segera
3) Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan

3
4. Apakah anak demam ?
a. penilaian
1) Suhu 37,6 ℃
2) Ibu pasien mengatakan tidak ada bepergian dalam 2 minggu
terakhir
3) Demam sudah 3 hari di rumah
4) Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah sakit malaria
atau minum obat malaria
5) Ibu pasien mengatakan anaknya tidak sakit dalam 3 bulan
terakhir
6) Tidak ada tanda kaku kuduk
7) Tidak terlihat penyebab lain dari demam
8) Tidak ada tanda ruam di bawah kulit atau peteki
9) Mata tidak merah
b. Klasifikasi
Demam mungkin bukan DBD
c. Tindakan pengobatan
1) Obati penyebab lain dari demam
2) Beri dosis pertama paracetamol, jika demam tinggi
(≥ 38,5℃), tidak boleh gologan silsilat atau ibu profen
3) Nasihati kapan Kembali segera
4) Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
5. Jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari tanya dan periksa
a. Penilaian
1) Ibu pasien mengatakan demam yang dirasakan anaknya tidak
mendadak tinggi dan terus menerus
2) Badan An.S teraba hangat
3) An.S terlihat gelisah
4) An.S tidak mual dan muntah
5) Tidak ada nyeri pada perut

4
6) Tidak ada tanda-tanda pendarahan pada An.S (mimisan,
munta darah, BAB darah
7) Tidak ada tanda-tanda syok
8) Tidak ada nyeri perut
b. Klasifikasi
Demam kemungkinan bukan DBD
c. Tindakan pengobatan
1) Obati penyebab lain dari demam
2) Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
(≥ 38,5℃), tidak boleh gologan silsilat atau ibu profen
3) Nasihati kapan Kembali segera
4) Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
6. Apakah anak mempunyai masalah telinga ?
a. Penilaian
1) Tidak ada nyeri pada telinga
2) Tidak ada cairan atau nanah yang keluar dari telinga
3) Tidak ada pembengkakan di bagian belakang telinga
b. Klasifikasi
Tidak ada infeksi telinga
c. Tindakan pengobatan
1) Tangani masalah telinga yang ditemukan
7. Memeriksa status gizi dan status pertumbuhan
a. Penilaian
1) BB/PB (TB): > + 1 SD sampai + 2 SD
2) LILA ≥ 12,5 cm
b. Klasifikasi
Beresiko gizi lebih
c. Tindakan dan pengobatan
1) Plot IMT/U untuk menegakan diagnose obesitas
2) Lakukan konseling gizi untuk menentukan penyebab
3) Kunjungan ulang 14 hari, jika tidak ada perubahan, rujuk

5
4) Nasihati kapan harus Kembali segera
8. Periksa ada/tidak stunting
a. Penilaian
PB/U atau TB/U -2 SD sampai + 3 SD
b. Klasifikasi
Tinggi badan Normal
c. Tindakan dan pengobatan
Pantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap bulan
9. Periksa lingkar kepela
a. Penilaian
LK/U < -2 SD
b. Klasifikasi
Bentuk kepala Mikrosefali
c. Tindakan dan pengobatan
Rujuk ke RS untuk penanganan lebih lanjut
C. Kode penyakit
1. Diare tanpa dehidrasi (A09)
2. Batuk bukan pneumonia (B.54)
3. Demam bukan DBD (R50.6)
4. Tidak ada infeksi telinga (F.23)
5. Beresiko gizi lebih (A.56)
6. Tinggi badan normal (N.27)
7. Bentuk kepala mokrosefali (C.89)
D. Therapy obat yang didapatkan oleh An.S di Puskesmas Mamboro setelah
dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
1. Metilprednisolon 1 mg 2x1 pulv
2. Ctm 1 mg 3x1 pulv
3. Paracetamol 1 mg 3x1 pulv
4. Transpulmin 2x1

6
E. Implementasi
1. Beri pelega tonggorokan dan Pereda batuk yang aman
2. Obati wheezing bila ada
3. Apabila batuk > 14 hari rujuk untuk pemeriksaan TB dan sebab lainya
4. Nasihati ibu kapan Kembali segera
5. Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
6. Beri cairan, tablet zinc dan makan sesuai rencana terapi
7. Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan
8. Obati penyebab lain dari demam
9. Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
(≥ 38,5℃), tidak boleh gologan silsilat atau ibu profen
10. Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
11. Tangani masalah telinga yang ditemukan
12. Plot IMT/U untuk menegakan diagnose obesitas
13. Lakukan konseling gizi untuk menentukan penyebab
14. Kunjungan ulang 14 hari, jika tidak ada perubahan, rujuk
15. Pantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap bulan
16. Rujuk ke RS untuk penanganan lebih lanjut
F. Evaluasi
1. Ibu klien mengatakan mengerti dan paham tentang cara pemberian
obat dan bisa menjelaskan pemberian obat sesuai anjuran
2. Ibu klien mengatakan mengerti dan paham kapan pemberian obat yang
tepat pada anaknya
3. Ibu lien mengatakan akan melekukan Kunjungan orang jika anaknya
masih batuk dan demam

7
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2018). Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

DWi. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Penatalaksanaan Manajemen Terpadu


Balita Sakit. Universitas Udayana.

Hidayat. (2008). Kesehatan Bayi Baru Lahir. 2008.


Kemenkkes RI. (2015). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit MBTS.

Anda mungkin juga menyukai