Anda di halaman 1dari 1

Mata Kuliah : Askep Keperawatan Medikal Bedah Lanjut 2

Dosen : Ns. Amalia Safitrie, M.Kep, Sp.MB


Dosen PJMK : Mardiyono, MNS, Ph.D
Rabu, 13 Mei 2020
Waktu Pengerjaan : 08.00 - 12.10WIB
Nama : Dwi Nopita Sari
Nim: P133740818030

Nomor 1

a) Untuk penderita kanker payudara, dengan metastasis tulang, sel tulang ini akan tumbuh
secara tidak terkontrol dan cenderung rentan (mudah hancur). Akibatnya, beberapa bagian
struktur tulang dapat pecah tanpa membentuk tulang baru. Hal ini membuat tulang
cenderung lemah dan rentan terhadap patah tulang. Sel-sel kanker dapat melepaskan diri
dari tumor asli di payudara dan melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh melalui
aliran darah atau sistem limfatif. Sistem limfatik adalah jaringan besar kelenjar dan
pembuluh yang berfungsi menghilangkan bakteri, virus, dan produk limbah sel.  Kanker
payudara yang menyebar ke tulang juga dapat menyebabkan tulang baru tumbuh secara
tidak terkontrol, sekalipun tulang tua belum rusak. Hal tersebut membuat tulang menjadi
lebih keras, tapi strukturnya rentan dan abnormal. Alhasil, tulang lebih berisiko patah.
b) Masalah diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. M adalah nyeri berhubungan
dengan kompresi saraf, kerusakan neuromuskulskeletal, pergerakan fragmen tulang.
Intervensi keperawatan yang disusun pada kasus Ny. M mengacu pada intervensi teori
yang intinya intervensi pada kasus Ny. M untuk menyelesaikan masalah seperti mengkaji
jenis dan tingkat nyeri pasien. Selain itu kaji faktor yang dapat mengurangi dan
memperberat nyeri.

c) Intervensi yang dapat dilakukan, diharapkan dapat melakukan dan menerapkan asuhan
keperawatan pada pasien Nyeri pada fraktur femur dengan masalah keperawatan nyeri
akut yaitu dengan menerapkan teknik distraksi dan relaksasi dengan baik.

d) Traksi kulit (Skin traction) :


Traksi yang dilakukan dengan melakukan tarikan pada fragmen fraktur melalui kulit.
Traksi kulit biasanya digunakan sebagai terapi sementara (temporary splint) karena
keterbatasan pembebanan atau daya tarikan (maksimal beban 5 kg) dan usia traksinya
tidak tahan lama (biasanya traksi kulit harus diganti maksimal 2 minggu). Namun traksi
kulit juga dapat digunakan sebagai terapi definitif.
Traksi kulit digunakan untuk mengontrol spasme kulit,
b.      Memberikan imobilisasi.
c.       Untuk mengurangi dan mempertahankan kesejajaran tubuh
d.      Untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang

Anda mungkin juga menyukai