Dibuat Oleh :
Supported
No Faktor
Cut and Fill Stull Square Set
Kekuatan Sedang hingga agak kuat lemah hingga
1
Bijih kuat hingga kuat agak lemah
Kekuatan lemah hingga lemah hingga
2 sedang
Batuan Induk agak lemah sangat lemah
Bentuk tabular hingga tabular hingga
3 sebarang
Endapan tak beraturan tak beraturan
Kemiringan sedang hingga sedang hingga
4 sebarang (curam)
Endapan cukup curam cukup curam
Ukuran tipis hingga sebarang,
5 tipis
Endapan sedang umungnya kelcil
agak tinggi
6 Kadar Bijih agak tinggi agak tinggi
hingga tinggi
Keseragaman
7 Sedang sedang sedang
Bijih
Dangkal Hingga dangkal hingga dangkal hingga
8 kedalaman
sedang sedang sedang
No Faktor Caving
longwall sublevel caving block caving
sedang hingga lemah hingga
1 Kekuatan Bijih Sebarang
agak kuat sedang
Kekuatan lemah hingga lemah hingga agak lemah hingga
2
Batuan Induk sedang kuat sedang
Bentuk Tabular atau massive atau
3 tabular
Endapan massive tabular
Kemiringan rendah, disukai
4 agak curam agak curam
Endapan datar
Ukuran sangat besarm
5 tipis, tebal besar, tebal
Endapan tebal
6 Kadar Bijih sedang sedang rendah
Keseragaman
7 seragam sedang agak seragam
Bijih
sedang hingga
8 kedalaman sedang sedang
dalam
1. Shrinkage stoping
Shrinkage Stoping merupakan metode tambang bawah tanah yang biasa
disebut juga vertical stoping. Metode ini menambang secara horizontal dari dasar
(bottom) menuju bagian puncak (top) di mana dilakukan dengan penyanggaan
sementara (artificially supported) dengan ketentuan stope tempat para pekerja
tambang beroperasi, memiliki lebar 1 m sampai 30 m, panjang sekitar45 m
hingga 90 m dengan ketinggian total seluruh levelnya adalah 60 m sampai 90 m.
Adapun keuntungan dan kerugian dari metode shrinkage stoping serta negara
yang menggunakan metode ini adalah sebagai berikut
1. Syarat, Aplikasi dan Development pada Shrinkage Stoping
Syarat Syarat yang diperlukan untuk metode shrinkage stoping antara
lain, sebagai berikut :
a. Cocok untuk batuan kuat.
b. Endapan mempunyai kemiringan lebih dari 70o.
c. Tebal endapan tidak lebih dari 3 m.
d. Endapan bijih memiliki nilai yang tinggi baik kadar maupun harganya.
e. Endapan bijih harus homogen atau uniform.
f. Penambangan tidak selektif.
g. Bukan merupakan endapan Sulfida (Fe), karena endapan Sulfida
harus dengan metode selective mining, hal ini guna menghindari
pengaruhnya pada air asam tambang.
Aplikasi Pengaplikasian yang dilakukan untuk metode shrinkage stoping
antara lain, sebagai berikut :
a. Ideal untuk bijih dengan kemiringan 50° – 90° yang lebih besar dari
sudut gelincir broken ore.
b. Urat sempit sampai lebar.
c. Badan bijih dengan bentuk teratur untuk menghindari losses dan
dilusi.
d. Ketebalan bijih lebih dari 5 meter.
e. Hanging wall dan Footwall dinding cukup stabil, sehingga tidak terjadi
crushing dan spalling bila broken ore diambil.
f. Untuk bijih yang broken orenya tidak menggumpal bila ditumpuk
dalam waktu lama di dalam stope.
g. Bijih harus kuat, sehingga penyanggan pada atap bisa seminimal
mungkin.
h. Kadar sebaiknya seragam, karena tidak memungkinkan sorting.
Development Development untuk shrinkage stoping terdiri atas :
a. Drift pengangkutan sepanjang bagian bawah stope.
b. Crosscut ke ore di bagian bawah stope.
c. Finger raise dan cones dari crosscut ke undercut.
d. Undercut atau lapisan bawah stope 5 – 10 m di atas drift
pengangkutan.
e. Raise dari level pengangkutan melalui undercut ke level utama untuk
menyediakan akses dan ventilasi ke stope.
Keuntungan dan Kerugian pada Metode Shrinkage Stoping
Keuntungan Keuntungan yang dicapai bila menggunakan metode
shrinkage stoping, antara lain :
1. Produktivitas tinggi (15 – 30 ton per shift pekerja).
2. Biaya penambangan menengah (biaya relatif 40%).
3. Metodenya sederhana dan konseptual, dapat digunakan untuk
pertambangan skala kecil.
4. Mekanisasi mudah, tidak begitu diperlukan pekerja dengan intensif.
5. Kecil kemungkinan tidak amannya, mudah untuk dioperasikan sistem
ventilasi.
6. Recovery menengah (75%), dan dilusi menengah (20%).
Kerugian
Kerugian yang dicapai bila menggunakan metode shrinkage stoping,
antara lain :
1. Biaya tinggi jika terhitung dalam laju pembuatan fasilitas tambang dan
juga pembuatannya cukup rumit.
2. Tidak fleksibel dan cenderung non selektif
3. Diperlukan peledakan yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya
dampak negatif peledakan (air blast, ground vibration, dll) yang tinggi.