Anda di halaman 1dari 2

C.

Resiko Budidaya Ikan Nila

Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian, atau pekerjaan yang terjadi sebagai
akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti
maupun tidak pasti yang dapat dikalkulasi secara kualitatif. Resiko yang dialami perusahaan
CV Dejeefish saat proses pembudidayaan ikan nila yaitu:
1. Kualitas air yang kurang baik
Air mempunyai fungsi untuk menunjang kehidupan di dalamnya. Dilihat dari segi
biologi, air merupakan media yang baik untuk kegiatan biologis dalam pembentukan dan
penguraian bahan-bahan organic. Kualitas air yang baik dapat dari warnanya yang
berwarna hijau. Kualitas air yang berwarna hijau ini didalamnya hidup banyak plankton
yang baik bagi air. Parameter biologi sangat perlu untuk dipahami oleh pembudidayaan
ikan khususnya larva untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Hal ini karena berperan
sebagai pakan alami serta penyedia oksigen terlarut dalam air bagi ikan untuk respirasi.
Plankton ini terdiri dari fitooplankton dan zooplankton. Hewan tersebut merupakan pakan
alami ikan. Keperluan pakan alami bagi pembenihan ikan sangat sangat penting karena
larva ikan sangat menyukai pakan tersebut. Hewan ini mempunyai kandungan protein
yang sangat tinggi untuk pertumbuhan larva selain itu larva ini juga ukurannya sesuai
dengan bukaan mulut larva. Dapat kita simpulkan bahwa pemupukan menjadi sesuatu
yang sangat penting untuk kolam pembearan ikan nila karena digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pokok ikan nila yang dipelihara.
2. Hama
Secara umum, hama dan penyakit ikan diartikan sebagai semua hewan atau makhluk
hidup yang berada dalam areal budidaya ikan yang mana keberadaannya dapat
menimbulkan kerugian. Hama ikan dapat mengakibatkan kerugian secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam artian hama ikan dapat membunuh atau memangsa ikan
secara langsung maupun mengganggu sehingga  menyebabkan pertumbuhan ikan yang
dibudidayakan terganggu. Pada saat pascapanen larva ikan nila banyak hama yang datang
seperti labi-labi dan ular yang menyebabkan larva dimakan oleh hama. Selain itu, virus
dapat membunah larva sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian.
3. Penyakit
Air hujan yang jatuh ke atap rumah kemudian mengalir ke kolam menyebabkan ikan
mati. Karena, air hujan tersebut banyak mengandung material debu, tanah atau polusi
yang dapat membawa penyakit pada ikan. Ciri-ciri ikan yang terkena penyakit
diantaranya di tubuh ikan terdapat bintik-bintik putih dan biasanya mengambang di atas
air.
D. Upaya untuk Menanggulangi Resiko
CV Dejeefish melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi resiko di atas dengan cara:
1. Persiapan pemupukan untuk kolam
Pemupukan dilakukan untuk meminimalisir resiko. Bertujuan untuk meningkatkan
kualitas air yang mengandung banyak pakan alami berupa plankton. Berikut langkah-
langkahnya, pertama-tama kolam tanpa air dipersiapkan dengan pematang kolam
diperbaiki dan dasar kolam dicangkul lalu diratakan. Lalu, taburkan kapur pada kolam
sebanyak 100-150 kg/ha. Barulah dilakukan pemupukan atau penaburan pupuk organik
sebanyak 300-1.000 kg/ha. Tak hanya pupuk organik, juga taburi pupuk urea dan TSP
yang sudah dicampur sebanyak 50 kg/ha. Setelah selesai pemupukan diatas, airi kolam
sampai dengan ketinggian 10 cm, lalu kolam dibiarkan selama 3-4 hari. Pembiaran kolam
dimaksudkan agar terjadi reaksi yang baik antara beragam pupuk dan kapur yang telah
ditaburkan tadi dengan tanah. Hari ke-5, air kolam ditambah hingga mencapai ketinggian
50 cm. Setelah sehari semalam, kolam telah siap untuk ditaburi benih ikan nila.
Pemupukan telah selesai. Adanya pemupukan ini, maka akan terjadi reaksi yang terjadi
antara pupuk yang ditaburkan, kapur dan juga dengan tanah. Bila telah terjadi reaksi,
dapat ditandai dengan warna air kolam yang berubah menjadi berwarna kuning
kehijauan. Adapun warna tersebut dihasilkan oleh plankton yang mulai tumbuh didalam
air.
2. Memberantas hama
Penanggulangan hama dilakukan secara mekanis atau fisik atau manual. Ketika terdapat
hama di kolam maka petugas langsung membersihkan hama tersebut. Lalu, untuk
memulihkan ikan dari virus petugas memberikan cairan obat herbal. Proses
pemberantasan hama secara mekanis dilakukan sebelum penebaran benih, cara ini
merupakan tindakan preventif (pencegahan), cara pencegahan model ini lebih
menguntungkan karena tidak menimbulkan dampak yang merugikan pada lingkungan,
mudah dan murah pelaksanaannya, tidak berpengaruh buruk pada usaha budidaya dan
memberikan pengaruh yang cukup lama. Tindakan pencegahan seperti menyiapkan
kondisi kolam/tambak yang sempurna dengan pengolahan tanah yang baik, pengeringan
yang memenuhi syarat, pengapuran dengan dosis yang sesuai dengan pH dan sifat tanah,
mempertinggi peranan dan fungsi saluran, pintu air dan alat penyaringnya dalam
kolam/tambak, akan memberikan andil yang sangat besar dalam usaha penanggulangan
hama.
3. Menyembuhkan penyakit
Cara yang dilakukan CV Deejefish untuk menyembuhkan ikan yang terkena penyakit
yaitu menuangkan obat herbal berbentuk cairan.

Anda mungkin juga menyukai