Kualitas Audit
Diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu nilai 1 jika terjadi jika opini audit Going Concern, nilai 0
lainnya.
Menurut Oklivia dan Marlinah (2014) Kualitas audit dapat diukur menggunakan 2 indikator utama dengan
modifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti :
a. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit
b. Kualitas laporan hasil pemeriksaan
Fee Audit
Diukur menggunakan variabel dummy yaitu jika auditor tersebut ternama = 1, auditor tidak ternama = 0
Menurut Agoes (2012) indikator dari fee audit dapat diukur dari :
1. Risiko penugasan. Biaya audit juga sering dikaitkan dengan risiko bawaan (inherent risk) dan risiko informasi
(information risk). dan luasnya lokasi usaha klien yang membuat harga semakin tinggi.
2. Kompleksitas jasa yang diberikan dan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh auditor selama melaksanakan
penugasan audit.
3. Struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Jenis dan besarnya biaya yang
harus dipikul oleh suatu KAP dalam rangka melakukan audit dan pertimbangan profesional dalam audit
tergantung pada kualitas dari keyakinan yang diperoleh melalui pengumpulan bukti.
4. Ukuran KAP Semakin baiknya reputasi kantor akuntan publik akan menjadi pertimbangan dalam penentuan
besaran fee audit.
Audit Tenure Independensi
Diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu jika Diukur menggunakan variabel dummy yaitu jika
dilakukan rotasi setelah 3 tahun = 1, jika tidak dilakukan rotasi auditor berafiliasi di KAP Big Four = 1, auditor tidak
setelah 3 tahun = 0 berafiliasi di KAP Big Four = 0
Wijiastuti (2012) mengidentifikasikan indikator untuk Menurut Oklivia dan Marlinah (2014) Independensi
mengetahui lama hubungan auditor dengan klien menjai 3 : auditor dapat diukur menggunakan 3 indikator
a. Lama bekerja sebagai auditor utama dengan modifikasi yang disesuaikan dengan
b. Lama KantorAkuntanPublik melakukan perikatan audit kebutuhan peneliti :
dengan klien 1. Independensi dalam penyusunan program
c. Lama mengaudit klien 2. Independensi dalam pelaksanaan pekerjaan
3. Independensi dalam pelaporan hasil temuan
Time Budget Pressure
Diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu jika auditor
dapat memberikan hasil audit tepat waktu = 1, jika auditor tidak
dapat memberikan hasil audit tepat waktu = 0
Menurut Lautania (2011) indikator dari dimensi time budget
pressure yaitu:
1. Indikator Tingkat Pengetatan Anggaran, yaitu:
a. Efisiensi terhadap anggaran waktu Efisiensi terhadap
anggaran waktu.
b. Pembatasan waktu yang ketat dalam anggaran.
2. Indikator Ketercapaian Anggaran, yaitu:
a. Menyelesaikan audit tepat waktu.
b. Tingkat pemenuhan pencapaian time budget auditor.
1) Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur atau instrumen pengukuran dapat dikatakan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Alat yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas rendah.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi
disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Meskipun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain
seperti keterpercayaan, keterhandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya namun ide pokok
yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
3) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Pengujian normalitas ini menggunakan uji statistik One-Sample
Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam regresi, dapat
dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengataman lain tetap, maka disebut homokedastisitas, sedangkan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen.
3) Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan suatu teknik statistika yang digunakan untuk mencari
persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai
variabel independen dan mencari kemungkinan kesalahan dan menganalisa hubungan antara satu
variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen baik secara simultan maupun parsial.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji apakah variabel independen memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan maupun parsial.
Analisis regresi linier berganda (Sugiyono, 2010: 276) dapat dirumuskan sebagai berikut :
K.Audit = α + ß1 FA+ ß2 AT + ß3 TBP + ß4 IA + e
Keterangan:
K.Audit = Kualitas Audit
α = Konstanta
β = Koefisien Model Regresi
FA = Fee Auditor
AT = Audit Tenure
TBP = Time Budget Pressure
IA = Independensi Auditor
e = Error / Pengaruh faktor lain
1. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi dilakkukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap perubahan variabel dependen. Dapat diketahui juga seberapa besar variabel
dependen mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-
sebab lain diluar model.
2. Uji Signifikasi Parameter Simultan (Uji F)
Uji siginifikasi parameter simultan digunakan untuk mengetahui ketepatan model regresi yang
digunakan. Apabila hasil menunjukkan Fhitung > Ftabel, maka model tepat yang digunakan untuk
memprediksi pengaruh secara simultan antara Fee Auditor, Audit Tenure, Time Budget Pressure, dan
Independensi terhadap Kualitas Audit. Pada pengujian simultan akan diuji pengaruh ketiga variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistic yang digunakan pada
pengujian simultan adalah Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian (ANOVA).
3. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikasi pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial atau secara individu per variabel.