Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH FEE AUDITOR, AUDIT TENURE , TEKANAN ANGGARAN WAKTU

DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT


(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Solo dan Yogyakarta)

Yonika Ellena Subiantoro


S1 Akuntansi
B19.397
Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan terutama perusahaan go
public. Para pemakai laporan keuangan menggunakan informasi tersebut untuk proses pengambilan
keputusan. Hal ini menyebabkan laporan keuangan harus mengandung informasi yang relevan dan reliabel.
Untuk meningkatkan kepercayaan pemakai pada informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, pemilik
menyewa pihak ketiga (auditor) untuk mengevaluasi dan memberikan pendapat kewajaran laporan keuangan
perusahaan. Dalam hal ini Akuntan publik memiliki peran yang penting untuk menghasilkan laporan auditan
yang berkualitas tinggi. Erieska (2019) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang
auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.

1. Besar Fee Audit


Ketika fee audit semakin tinggi, maka kualitas audit yang dihasilkan semakin tinggi pula karena semakin luas
pula prosedur audit yang akan dilakukan auditor, dengan demikian hasil audit yang dihasilkan dapat dipercaya
dan akurat (Pratistha dan Widhiyani (2014)
Pemberian fee audit yang terlalu tinggi akan mempengaruhi indepedensi seorang auditor sehingga auditor
akan melakukan toleransi terhadap pelanggaran, atau bahkan tidak melaporkan pelanggaran yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut (Erieska, 2019)
2. Audit Tenure
Semakin panjang masa perikatan antara auditor dan klien dapat mengurangi kualitas audit karena
memunculkan kedekatan emosional antara klien dan auditor sehingga dapat mengurangi tingkat objektivitas
auditor dalam melaksanakan tugas auditnya (Andriani dan Nursiam (2018).
Semakin panjang masa perikatan antara auditor dan klien dapat meningkatkan kualitas audit karena auditor
semakin mengerti tugas dan kewajibannya, lebih memahami dan menguasai sistem perusahaan dan lebih
memahami bisnis klien (Chen, et. al ,2008).
3. Time Budget Pressure
Semakin tinggi tekanan anggaran waktu, makin rendah kualitas audit karena tekanan dan stress yang dialami
auditor berakibat pada tindakan disfungsional yang membuat auditor tidak melaksanakan prosedur audit
dengan semestinya (Zam dan Rahayu, 2015).
Semakin tinggi tekanan anggaran waktu, maka kualitas audit juga akan meningkat. Dengan anggaran waktu
yang tinggi, auditor dapat menganalisis kejadian yang berkaitan dengan klien secara lebih mendetail dan
jumlah transaksi yang diperiksa juga dapat lebih banyak. Saat auditor dapat menganalisis banyak transaksi
maka auditor menemukan salah saji atau kesalahan yang dilakukan oleh klien (Safaroh, et. al, 2015).
4. Independensi
Semakin tinggi independensi seorang auditor semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan karena
auditor tidak terpengaruh oleh apapun dalam proses pengerjaannya (Wiratama dan Budhiarta, 2015).
Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit karena independensi merupakan sikap yang tidak
dapat diukur secara pasti (2014).
1.Bagi Perusahaan
Ada berbagai macam faktor yang Penelitian ini bertujuan untuk
a.Diharapkan dapat dijadikan sebagai
dapat mempengaruhi kualitas bahan pertimbangan dalam pemilihan
mengetahui pengaruh variabel auditor.
audit, untuk itu peneliti memilih independen terhadap variabel
beberapa faktor untuk dijadikan b.Dapat dijadikan bahan pertimbangan
dependen dan mengetahui agar melaksanakan audit internal
rumusan masalah pada penelitian beberapa hal secara mendalam maupun eksternal sesuai standar yang
ini, yaitu : dan spesifik, yaitu: telah ditetapkan.
1.Apakah Besar Fee Auditor 1.Mengetahui pengaruh besarnya
berpengaruh terhadap Kualitas fee auditor terhadap kualitas audit 2.Bagi Peneliti
Audit ? yang dibuat.
a.Diharapkan mampu menambah
2.Apakah Audit Tenure pengetahuan dan wawasan dalam dunia
2.Mengetahui pengaruh audit auditing.
berpengaruh terhadap Audit ? tenure terhadap kualitas audit
3.Apakah Time Budget Pressure b.Semakin paham dan mengerti
yang dibuat. bagaimana cara utuk menghasilkan
berpengaruh terhadap Kualitas 3.Mengetahui pengaruh time laporan yang berkualitas.
Audit ? budget pressure terhadap kualitas
4.Apakah Independensi audit yang dibuat. 3.Bagi Pembaca
berpengaruh terhadap Kualitas 4.Mengetahui pengaruh a.Diharapkan dapat menambah wawasan
Audit ? indepndensi terhadap kualitas
dan menjadi sumber referensi untuk
penelitian selanjutnya.
audit yang dibuat. b.Dapat menambah pengetahuan
mengenai dunia auditing terutama pada
bidang karakteristik auditor.
Kualitas audit adalah Time budget pressure adalah keadaan
kemungkinan (joint probability) yang menunjukkan auditor dituntut untuk
seorang auditor akan melakukan efisiensi terhadap anggaran
menemukan dan melaporkan waktu yang telah disusun atau terdapat
Menurut Halim (2015: 1) definisi audit yang pelanggaran yang ada dalam pembahasan waktu anggaran yang
paling terkenal berasal dari ASOBAC (A sistem akuntansi kliennya sangat ketat dan kaku (Sososutikno,
Statement of Basic Auditing Concepts) yang (Safaroh, et. al, 2015) 2003).
mendefinisikan audit sebagai suatu proses
sistematis untuk menghimpun dan Audit fee adalah sejumlah
imbalan kepada auditor untuk Menurut Halim (2015: 48) Independensi
mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif adalah salah satu konsep dasar dari
proses audit yang dilakukan
mengenai asersi-asersi tersebut dengan kriteria audit. Independensi merupakan suatu
terhadap klien. Imbalan yang
yang telah ditentukan dan menyampaikan hasil sikap mental yang dimiliki auditor untuk
diberikan kepada auditor atas
kepada para pemakai yang berkepentingan. tidak memihak dalam melakukan audit.
proses audit yang dilakukan
kepada klien (Dimadhanu,
Menurut Halim (2015: 77-79) Terdapat lima 2016) Cost Agency Theoory : Lukas (1999: 13)
jenis pendapat yang dapat diberikan oleh mendefinisikan biaya agensi adalah
auditor, yaitu: Audit Tenure adalah seberapa biaya yang dikeluarkan pemegang
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian lama tahun pelaksanaan audit
saham (pemilik) untuk meyakinkan agar
(unqualified opinion) atas laporan keuangan klien.
manajer bekerja sungguh-sungguh
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan Tenur kantor akuntan publik
untuk kepentingan pemegang saham.
tambahan bahasa penjelasan adalah lama tahun
3. Pendapat wajar dengan pengecualian pelaksanaan audit atas laporan
(qualified opinion) keuangan klien yang dilakukan
4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion) secara berturut-turut sebuah
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat kantor akuntan publik (Myers
(disclaimer of opinion atau no opinion) et. al, 2003)
H1 : Fee Audit berpengaruh signifikan positif teradap Kualitas Audit

H2 : Audit Tenure berpengaruh negatif terhadap Kualitas Audit

H3 : Time Budget Pressure berpengaruh negatif teradap Kualitas Audit

H4 : Independensi berpengaruh signifikan positif teradap Kualitas Audit

Fee Auditor (X1) H+


Audit Tenure (X2)
H- Kualitas Laporan Audit (Y)
Time Budget Pressure (X3)
H-
Independensi (X4) H+
Populasi yang digunakan Pengumpulan data primer dalam Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan dengan pernyataan atau kuesioner untuk menentukan nilai dari
4 KAP yang ada di Solo cara menyebarkan kuesioner dan
kuesioner tersebut, penulis menggunakan skala likert.
dan 8 KAP di Yogyakarta. melakukan wawancara secara
Sampel penelitian ini akan langsung dengan pihak-pihak
Keterangan Skor
dihitung menggunakan yang berhubungan dengan
rumus Slovin sebagai penelitian yang dilakukan Sangat Tidak Setuju 1
berikut:
Tidak Setuju 2
N Teknik pengumpulan data
n  2 merupakan cara-cara yang Setuju 3
1  Ne
dilakukan untuk memperoleh
12 Sangat Setuju 4
n  2
data dan keterangan-
1  12 ( 10 %) keterangan yang diperlukan Sangat Setuju Sekali 5
12 dalam penelitian. teknik yang
1  12 ( 0 ,1 ) 2 digunakan dalam penelitian ini Software yang akan digunakan untuk mengolah data
12 adalah sbb: kuantitatif dari nila kuisioner penelitian adalah SPSS 0.16
n 
1 ,12 1. Observasi
10 , 7 2. Kuesioner
3. Studi Kepustakaan (Library
Berarti, penulis harus Research)
mencari minimal 11 KAP. 4. Riset Internet (Online Riset)
INDIKATOR PENILAI VARIABEL

Kualitas Audit
Diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu nilai 1 jika terjadi jika opini audit Going Concern, nilai 0
lainnya.
Menurut Oklivia dan Marlinah (2014) Kualitas audit dapat diukur menggunakan 2 indikator utama dengan
modifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti :
a. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit
b. Kualitas laporan hasil pemeriksaan

Fee Audit
Diukur menggunakan variabel dummy yaitu jika auditor tersebut ternama = 1, auditor tidak ternama = 0
Menurut Agoes (2012) indikator dari fee audit dapat diukur dari :
1. Risiko penugasan. Biaya audit juga sering dikaitkan dengan risiko bawaan (inherent risk) dan risiko informasi
(information risk). dan luasnya lokasi usaha klien yang membuat harga semakin tinggi.
2. Kompleksitas jasa yang diberikan dan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh auditor selama melaksanakan
penugasan audit.
3. Struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Jenis dan besarnya biaya yang
harus dipikul oleh suatu KAP dalam rangka melakukan audit dan pertimbangan profesional dalam audit
tergantung pada kualitas dari keyakinan yang diperoleh melalui pengumpulan bukti.
4. Ukuran KAP Semakin baiknya reputasi kantor akuntan publik akan menjadi pertimbangan dalam penentuan
besaran fee audit.
Audit Tenure Independensi
Diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu jika Diukur menggunakan variabel dummy yaitu jika
dilakukan rotasi setelah 3 tahun = 1, jika tidak dilakukan rotasi auditor berafiliasi di KAP Big Four = 1, auditor tidak
setelah 3 tahun = 0 berafiliasi di KAP Big Four = 0
Wijiastuti (2012) mengidentifikasikan indikator untuk Menurut Oklivia dan Marlinah (2014) Independensi
mengetahui lama hubungan auditor dengan klien menjai 3 : auditor dapat diukur menggunakan 3 indikator
a. Lama bekerja sebagai auditor utama dengan modifikasi yang disesuaikan dengan
b. Lama KantorAkuntanPublik melakukan perikatan audit kebutuhan peneliti :
dengan klien 1. Independensi dalam penyusunan program
c. Lama mengaudit klien 2. Independensi dalam pelaksanaan pekerjaan
3. Independensi dalam pelaporan hasil temuan
Time Budget Pressure
Diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu jika auditor
dapat memberikan hasil audit tepat waktu = 1, jika auditor tidak
dapat memberikan hasil audit tepat waktu = 0
Menurut Lautania (2011) indikator dari dimensi time budget
pressure yaitu:
1. Indikator Tingkat Pengetatan Anggaran, yaitu:
a. Efisiensi terhadap anggaran waktu Efisiensi terhadap
anggaran waktu.
b. Pembatasan waktu yang ketat dalam anggaran.
2. Indikator Ketercapaian Anggaran, yaitu:
a. Menyelesaikan audit tepat waktu.
b. Tingkat pemenuhan pencapaian time budget auditor.
1) Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur atau instrumen pengukuran dapat dikatakan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Alat yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas rendah.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi
disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Meskipun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain
seperti keterpercayaan, keterhandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya namun ide pokok
yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
3) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Pengujian normalitas ini menggunakan uji statistik One-Sample
Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam regresi, dapat
dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengataman lain tetap, maka disebut homokedastisitas, sedangkan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen.
3) Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan suatu teknik statistika yang digunakan untuk mencari
persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai
variabel independen dan mencari kemungkinan kesalahan dan menganalisa hubungan antara satu
variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen baik secara simultan maupun parsial.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji apakah variabel independen memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan maupun parsial.
Analisis regresi linier berganda (Sugiyono, 2010: 276) dapat dirumuskan sebagai berikut :
K.Audit = α + ß1 FA+ ß2 AT + ß3 TBP + ß4 IA + e
Keterangan:
K.Audit = Kualitas Audit
α = Konstanta
β = Koefisien Model Regresi
FA = Fee Auditor
AT = Audit Tenure
TBP = Time Budget Pressure
IA = Independensi Auditor
e = Error / Pengaruh faktor lain
1. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi dilakkukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap perubahan variabel dependen. Dapat diketahui juga seberapa besar variabel
dependen mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-
sebab lain diluar model.
2. Uji Signifikasi Parameter Simultan (Uji F)
Uji siginifikasi parameter simultan digunakan untuk mengetahui ketepatan model regresi yang
digunakan. Apabila hasil menunjukkan Fhitung > Ftabel, maka model tepat yang digunakan untuk
memprediksi pengaruh secara simultan antara Fee Auditor, Audit Tenure, Time Budget Pressure, dan
Independensi terhadap Kualitas Audit. Pada pengujian simultan akan diuji pengaruh ketiga variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistic yang digunakan pada
pengujian simultan adalah Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian (ANOVA).
3. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikasi pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial atau secara individu per variabel.

Anda mungkin juga menyukai