Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM BIOKIMIA

OKSIDASI BIOLOGI
Nama : Selis Widyawati

NPM : 2018210186

Kelas : G

1. OKSIDASI APEL
A. Tujuan Percobaan :
Untuk memperlihatkan efek antioksidan dari vitamin C (Asam Askrobat)

B. Prinsip Kerja :
Komponen fenolik pada apel berupa flavanoid dan asam fenolik. Senyawa fenol dalam Ap
el akan teroksidasi oleh oksigen diudara menjadi senyawa kinon yang berwarna coklat dan
H2O2, Sehingga apel akan berwarna coklat bila didiamkan pada udara terbuka. Tetapi apel
yang telah dioleskan dalam Lemon tidak berwarna coklat, karena Lemon terdapat Vitamin
C yang akan dioksidasi sebagai antioksidan oleh udara menjadi Vitamin C yang teroksidas
i, sehingga apel tetap segar/ tidak teroksidasi.

C. Alat dan Bahan :


- Alat :
1. Pisau
2. Brush
3. Cup
- Bahan :
1. Lemon ( Larutan Vitamin C)
2. Apel

D. Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Diperas lemon kedalam cup
3. Kemudian dipotong apel menjadi 2 bagian
4. Salah satu apel dioleskan Lemon dan didiamkan beberapa jam
5. Diamati perubahan yang terjadi
E. Hasil dan Pembahasan :
- Hasil :

Bahan Warna
Apel yang telah dioleskan Lemon Tidak berubah menjadi coklat
Apel Coklat

- Pembahasan :
1. Pada Apel yang didiamkan beberapa jam berubah warna menjadi coklat. Hal ini dik
arenakan adanya proses enzimatik oleh polifenol oksidase. Enzim polifenol tersebut
akan mudah teroksidasi dengan adanya oksigen yang membentuk senyawa kuinon, d
an apel telah mengalami oksidasi yang lebih cepat, apel akan terkontak dengan udar
a dan menyebabkan apel mengalami proses oksidasi.
2. Pada Apel yang dioleskan Lemon yang terdapat Vitamin C, yang didiamkan beberap
a jam tidak mengalami perubahan warna coklat/ tidak terjadi oksidasi, hal ini dikare
nakan Vitamin C dapat bekerja sebagai antioksidan oleh udara menjadi Vitamin C y
ang teroksidasi sehingga Apel tetap segar.

2. FERMENTASI
A. Tujuan Percobaan :
Untuk membuktikan bahwa didalam sel ragi terjadi reaksi oksidasi karbohidrat menjadi C
O2 dan etanol dalam keadaan anaerob. Dan juga memperlihatkan bahwa tidak semua karb
ohidrat dalam diragikan (galaktosa tidak dapat diragikan).

B. Prinsip Kerja :
Karbohidrat seperti glukosa dan sukrosa dapat diuraikan dalam keadaan anerob oleh enzi
m-enzim dalam ragi menjadi CO2 dan etanol.

C. Alat dan Bahan


- Alat :
1. Pipet tetes
2. Tabung Fermentasi

- Bahan :
1. Larutan sukrosa
2. Larutan Galaktosa
3. Larutan laktosa
4. Larutan Glukosa
5. Larutan NaoH
6. Ragi roti kue yang mengandung Sacharomyces Cerevicae
D. Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Gerus 1 gram ragi dalam 14 ml Aquadest. Ditambahkan 2 ml larutan karbohidrat, diad
uk sehingga didapatkan suspense yang rata
3. Dituang suspense tersrbut kedalam tabung fermentasi dan dibalikan tabung fermentasi
sehingga ujung lengan tertutup terisi penuh. Dibalikan kembali dan lengan tertutup ter
sebut harus tetap terisi
4. Didiamkan 30 menit/1 jam
5. Kemudian ditambahkan larutan NaOH beberapa tetes kedalam tabung fermentasi keda
lam 4 tabung fermentasi
6. Kemudian dikocok dan diamati perubahan gelembung yang terjadi.

E. Hasil dan Pembahasan :


- Hasil :

Bahan Adanya gelembung udara C02 Isapan ibu jari (ada/tidak)


Larutan Sukrosa Ada Ada, sedikit kuat
Larutan Glukosa Ada Ada, cukup kuat
Larutan Laktosa Ada Ada, agak lemah
Larutan Galaktosa Hampir tidak ada gelembung Ada, sangat lemah

- Pembahasan :
1. Berdasarkan percobaan dihasilkan, glukosa memiliki gelembung yang paling kuat,
sukrosa sedikit kuat, laktosa agak lemah dan galaktosa memiliki gelembung yang s
angat lemah.
2. Pada sukrosa, glukosa dan laktosa terjadi proses fermentasi dengan ditandai adany
a gas CO2, Sedangkan pada galaktosa tidak terjadi proses fermentasi dengan ditand
ai tidak terbentuknya gas CO2
3. Penambahan NaOH bertujuan untuk merasakan adanya isapan ibu jari.
4. setelah ditambahkan NaOH Pada sampel sukrosa terasa isapan ibu jari terasa sedik
it, pada sampel glukosa terasa isapan ibu jari cukup kuat, pada sampel laktosa teras
a isapan ibu jari agak lemah dan pada sampel galaktosa terasa isapan ibu jari tetapi
sangat lemah sekali.
5. gas CO2 semakin rendah dan isapan ibu jari terasa lemah maka kadar etanol akan r
endah tetapi kadar glukosa meningkat hal ini dikarenakan glukosa tidak banyak ter
urai menjadi etanol dan gas CO2
3. DPHH
A. Tujuan Percobaan :
Untuk memperlihatkan efek antioksidan Vitamin C dengan melihat nilai IC50

B. Prinsip Kerja :
DPPH adalah radikal bebas stabil berwarna ungu yang digunakan untuk mengukur kemam
puan dari senyawa antioksidan atau aktivitas antioksidan suatu bahan. Mekanisme reaksi a
ntara DPPH atau 1-1-difenil-2 pikrilhidrazil (warna ungu) dengan antioksidan yang kemu
dian diukur intensitasnya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 515 n
m. Dan nilai IC50 adalah konsentasi antioksidan yang mampu menghambat 50% aktivitas r
adikal bebas.

C. Alat dan Bahan :


- Alat :
1. Gelas Ukur
2. Erlenmeyer
3. Pipet tetes
4. Waterbath
5. Labu ukur
6. Aluminium foil

- Bahan :
1. Larutan DPPH
2. 99% menthol

D. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil 4 gr sampel kemudian ditambahkan 99% methanol sebanyak 25 ml
3. Dipindahkan sampel kedalam Erlenmeyer dan ditutup dengan aluminium foil
4. Diletakan Erlenmeyer diatas waterbath, digoyangkan dengan 100 rpm, dengan suhu 25
C selama 2,5 jam
5. Disiapkan 4 mg DPPH dan ditambahkan 100 ml 99% methanol
6. Dibungkus dengan aluminium foil
7. Diambil sampel dalam waterbath kemudian disentrifus selama 15 menit dengan 6000-
8000 rpm
8. Disaring larutas atas sampel yang sudah disentrifus dengan kertas saring
9. Disiapkan larutan ekstrak sampel sebanyak 1-5 ml, ditambahkan 99% methanol hingg
a 10 ml
10. Diambil masing-masing 1 ml dari larutan seri sampel
11. Ditambahkan 3 ml larutan DPPH pada masing-masing seri sampel, ditambahkan deng
an 99% methanol hingga 10 ml
12. Disimpan ditempat gelap selama 30 menit
13. Diukur intensitas masing-masing seri sampel dengan menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 515 nm.

E. Hasil dan Pembahasan


- Hasil :

Obtain Extracted Concentration (mg Absorbance (A) Inhibition (%)


solution (ml) /ml)
Control 0 0,301
1 4 0,284 5,86
2 8 0,271 1007
3 12 0,249 17,26
4 16 0,203 32,52
5 20 0,103 65,82

- Pembahasan :
1. DPPH merupakan radikal bebas yang digunakan sebagai analisa kekuatan antioksi
dan berdasarkan pada transfer electron.
2. Standard yang digunakan dalam pengukuran aktivitas antioksidan adalah vitamin
C karena vitamin C merupakan antioksidan sekunder yang memiliki fungsi menan
gkap radikal bebas, mencegah terjadinya reaksi berantai, dan mencegah proses pen
uaan sel-sel tubuh
3. Berdasarkan hasil pengukuran, semakin besar konsentrasi standard maka hasil pen
gukuran absorbansi semakin kecil. Hal ini dikarenakan bahwa semakin kecil absor
bansi maka semakin banyak antioksidan didalam tubuh yang menyerap radikal beb
as.
4. Nilai IC50 dapat diperoleh dari hasil perhitungan persaman regresi dari data yang di
peroleh yaitu y = 1992x + 1,604 dan r = 0,9994. Koefisien y sebagai IC 50 dan koefi
sien x sebagai konsentrasi sampel yang digunakan. Dimana Nilai x yang diperluka
n untuk menghambat 50 % aktivitas radikal DPPH. Nilai r yang mendekati 1 meru
pakan meningkatnya sampel, maka aktivitas antioksidannya akan semakin besar ju
ga.

Anda mungkin juga menyukai