Tugas AIK RESUME Nurul Fatimah Hamzah (105421100517)
Tugas AIK RESUME Nurul Fatimah Hamzah (105421100517)
Nim : 105421100517
Laki-laki dan perempuan yang menjadikan perzinahan sebagai kebiasaan atau sebagai
pekerjaannya maka orang tersebut tidak layak menikahi dan dinikahi oleh orang yang
beriman kecuali orang tersebut bertaubat kepada Allah SWT.
Hukum seorang muslim yang melakukan perzinahan maka akan di rajam sampai mati
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Anak yang lahir dari hasil perzinahan maka anak tersebut di nasabkan kepada ibu yang
melahirkannya, namun bila anak tersebut dilahirkan setelah 6 bulan keduanya telah
menikah maka anak tersebut di nasabkan kepada ayahnya (laki-laki yang menghamili
ibunya) dan sebaliknya bila anak tersebut lahir sebelum 6 bulan dari pernikahan
keduanya maka anak tersebut kembali di nasabkan ke ibunya.
Seorang perempuan dan laki-laki yang berzina dan kemudian perempuan tersebut hamil
maka keduanya boleh dinikahkan.
Hukum nikah sirri berdasarkan ketetapan Muhammadiyah tidak di perbolehkan dan wajib
hukumnya mencatatkan perkawinan yang dilakukannya atau melaporkannya di kantor
urusan keagamaan
Hukum islam tidak secara konkret mengatur tentang nikah sirri, akan tetapi pada masa
Rasullullah SAW perkawinan sah apabla telah memenuhi unsur-unsur dan syarat-
syaratnya dan hendaknya di’ ilankan (diumumkan) kepada khalayak luas. Berdasarkan
HR. Ibnu Majah dari Aisyah yang artinya “Umumkanlah pernikahan dan pukullah
rebana”.
Hukumnya boleh menikahi wanita hamil yang tidak mempunyai suami, apakah yang
mengawini laki-laki yang merupakan penyebab kehamilan ataupun bukan asalkan
lengkap rukun-rukun dan syarat-syaratnya.
Majelis tarjih dan pengembangan pemikiran islam menetapkan perempuan hamil yang
tidak mmpunyai suami dilarang melakukan akad nikah kecuali dengan laki-laki yang
menyebabkan kehamilannya
Hukum perkawinan wanita hamil dengan laki-laki yang menyebabkan kehamilannya
dapat dilakukan qiyas yaitu dengan mengqiyaskan kepada perkawinan atau rujuk bekas
suami dan bekas istrinya yang sedang hamil yang sedang dalam masa iddah.
Keputihan sama dengan Istihadhah yaitu keluarnya darah ataupun yang lain dari Rahim
wanita secara terus-menerus sehingga merasa tidak mungkin dalam keadaan suci untuk
melakukan shalat.
Hukum wanita istihadhah tetap wajib untuk mengerjakan shalat dan sebelum berwudhu
dan membersihkan faraj-nya kemudian menutupnya dengan kapas atau kain dan
berwudhu (jika darah haid bukan warna kehitam-hitaman ataupun berwana merah darah
segar maka wanita wajib berwudhu dan melaksanakan shalat).
Larangan membaca Al-Quran bagi orang yang berhadast besar dapat dikatatan sebagai
tanda memuliakan dan menghormati Kalamullah
Pendapat para mufassir : orang yang suci yang benar-benar beriman kepada Allah Swt.,
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Orang-orang tersebut itulah
yang dapat menyentuh isi dan kandungan Al-Quran sedangkan orang yang tidak suci
tidak akan dapat meyentuh isi dan kandungan Al-Quran
Majelis tarjih dan pengembangan pemikiran islam berpendapat yang paling baik bagi
orang yang hendak membaca Al-Quran adalah ia dalam keadaan suci dari hadast dan
najis, dan berwudhu teerlebuh dahulu sesuai dengan rukun membaca Al-Quran
Seorang wanita muslimah haram menikah dengan selain laki-laki yang muslim
Laki-laki muslim haram menikah dengan wanita musyrikah (hindu,Budha,Konghuchu)
Pernikahan beda agama di pastikan tidak akan mungkin mewujudkan keluarga yang
sakinah
Jika lelaki muslim telah menikah dengan wanita non muslim dan wanitanya masuk islam
maka jika anak dari keduanya lahir 6 bulan setelah pernikahannya maka si anak di
nasabkan kepada laki-laki muslim tersebut.