Anda di halaman 1dari 1

TERMODINAMIKA

Blog ini dibangun untuk memenuhi salah satu


proyek mata kuliah Termodinamika dengan dosen
pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M.
Si.

Beranda ▼

Minggu, 15 Maret 2015

ENTALPI DAN PERUBAHAN


ENTALPI

Entalpi dan Perubahan Entalpi


1. Pengertian Entalpi
Entalpi adalah kandungan kalor
sistem dalam tekanan tetap. Entalpi di
lambangkan dengan H, sedangkan
perubahan entalpi adalah selisih antara
entalpi akhir dan entalpi awal di
simbolkan dengan dengan D H.
ΔH = Hakhir – Hmula-mula
Walaupun ini merupakan definisi
yang biasa dari D H, keadaan entalpi H,
mula-mula dan akhir (yang sebenarnya
berhubungan dengan jumlah energi
yang adapada keadaan ini) tidak dapat
di ukur. Ini di sebabkan jumlah energi
total dari sistem adalah jumlah dari
semua energi kinetik dan energi
potensialnya. Jumlah energi total ini
tidak dapat di ketahui karena kita tidak
dapat mengetahui secara pasti berapa
kecepatan pergerakan molekul-molekul
dari sistem dan juga beberapa gaya tarik
menarik dan tolak menolak antara
molekul dalam sistem tersebut.
Bagaimanapun, defenisi di atas sangat
penting karena telah menegakan tanda
aljabar D Heksoterm dan endoterm.
Perubahan eksoterm, Hakhir lebih
kecildari Hmula-mula. Jadi
harga D H adalah negatif. Dengan
analisis yang sama, kita mendapatkan
bahwa harga D H untuk perubahan
endoterm adalah positif. (Brady, Kimia
Universitas Asas & Struktur. Hal. 274)
Jika reaksi kimia
meningkatkan panas, sistem kehilangan
panas dan panas tersebut hilang pada
tekanan konstan adalah berkurangnya
dalam entalpi (D H<0). Reaksi seperti
itu dengan D H negatif adalah
eksotermik. Pembakaran etama adalah
reaksi eksotermis yang sangat kuat ;

CH4 (g) + O2 (l) --> CO2(g) + 2H2O


(l) D H < 0, eksotermis

Hasil reaksi ini memberikan


entalpi lebih rendah daripada reaktan.
Dalam reaksi endotermis, panas di serap
oleh reaksi dari lingkungan,
membuat D H bernilai positif. Sebagai
contoh reaksi endotermis adalah
pembentukan nitrogen oksida dari
unsurnya.

N2 (g) + 2 O2 (g) --
>2NO2 (g) D H > 0,
endotermis

(Widi Prasetiawan, Kimia Dasar 1.


Hal.97)

Proses Eksoterm dan Endoterm

Hukum pertama termodinamika menunjukan bahwa


perubahan energi dalam (ΔU) tidak
dapat diukur, tetapi dapat di hitung
dari nilai kalor (q) dan kerja (w).
(syukri, Kimia Dasar 1. Hal79)

Jika kalor yang menyertai


perubahan pada volume tetap
adalah ΔU maka kalor pada tekanan
tetap adalah ΔH. Hubungan antara
energi dalam dan entalpi adalah :
ΔH = ΔU + Δ(PV), dapat
di tuliskan H = U + PV
(Olimpiade kimia SMA. Hal 63)

1. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi


a. Perubahan Entalpi Pembentukan
Standar (ΔH o f) = kalor
pembentukan
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsurnya pada
suhu dan tekanan standar ( 25 oC, 1
atm ). Entalpinya
bisa dilepaskan maupundiserap.
Satuannya adalah kJ / mol.
Contoh :
H2(g) + 1/2 O2 →
H2O(l) ΔH=-286 kJ mol-1
C (grafit) + O2(g) →
CO2(g) ΔH=-393 kJ
mol-1
K(s) + Mn(s) + 2O2 →
KMnO4(s) ΔH=-813 kJ mol-1
Catatan:
· ΔHf elemen stabil adalah 0
· ΔHf digunakan untuk
memperkirakan stabilitas
senyawa dibanding
penyusunnya
· Semakin kecil ΔHf, semakin
stabil energi senyawa itu
· ΔHf tidak mencerminkan laju
reaksi (akan dibahas pada
bab selanjutnya)

b. Perubahan Entalpi Penguraian


Standar (ΔH o d)
Adalah perubahan entalpi
yang terjadi pada penguraian1 mol
senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya pada keadaan standar.
Perubahan entalpi penguraian
standar merupakan kebalikandari
perubahan entalpi pembentukan
standar, maka nilainya pun akan
berlawanan tanda.
Menurut Marquis de Laplace,
“ jumlah kalor yang dilepaskan
pada pembentukan senyawa dari
unsur-unsur penyusunnya = jumlah
kalor yang diperlukan pada
penguraian senyawa tersebut
menjadi unsur-unsur penyusunnya.
“ Pernyataan ini disebut Hukum
Laplace.
Contoh :
H2O(l) → H2(g) + 1/2 O2(g)
ΔH=+286 kJ mol-1 (bnd. contoh
Hf no. 1)

c. Perubahan Entalpi Pembakaran


Standar (ΔH o c)
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada pembakaran 1 mol
suatu zat secara sempurna pada
keadaan standar.

Contoh :
1/2 C2H4(g) + 3/2 O2 → CO2(g) +
H2O(l) ΔH=-705.5 kJ mol-1
Catatan:
· ΔHc selalu negatif, karena
panas pasti dilibatkan
· ΔHc bisa digunakan untuk
menilai kandungan energi
bahan bakar atau makanan
d. Perubahan Entalpi Netralisasi
Standar (ΔH o n)
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada penetralan 1 mol asam
oleh basa atau 1 mol basa oleh
asam pada keadaan standar.
Contoh :
NaOH(aq) + HCl(aq) →NaCl(aq) +
H2O(l) ΔHn = -57,1 kJ mol-1

e. Perubahan Entalpi Penguapan


Standar (ΔH ovap)
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada penguapan 1 mol zat
dalam fase cair menjadi fase gas
pada keadaan standar.
Contoh : H2O(l) ---
> H2O(g) ; D Hovap = +44kJ

f. Perubahan Entalpi Peleburan


Standar (ΔH ofus )
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada pencairan / peleburan 1
mol zat dalam fase padat menjadi
zat dalam fase cair pada keadaan
standar.
Contoh :
NaCl(s) ⎯⎯→ NaCl(l) ΔH = –112
kJ/mol

g. Perubahan Entalpi Sublimasi


Standar (ΔH osub )
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada sublimasi 1 mol zat
dalam fase padat menjadi zat dalam
fase gas pada keadaan standar.
Contoh : H2O(s)---->
H2O(g) ; D Hosub = +50,01 kJ

h. Perubahan Entalpi Pelarutan


Standar (ΔH osol )
Adalah perubahan entalpi yang
terjadi ketika 1 mol zat
melarut dalam suatu pelarut (
umumnya air ) pada keadaan standar.

Contoh :
· NH3(g) + aq -> NH3(aq)
ΔHs=-35.2 kJ mol-1
· HCl(g) + aq -> H+(aq) +
Cl-(aq) ΔHs=-72.4 kJ
mol-1
· NaCl(s) + aq -> Na+(aq)
+ Cl-(aq) ΔH=+4.0 kJ
mol-1
Catatan:
· Jika ΔHs sangat positif,
zat itu tidak larut dalam
air
· Jika ΔH negatif, zat itu
larut dalam air

3. Penentuan Perubahan Entalpi

a. Penentuan Perubahan Entalpi


Berdasarkan Energi Ikatan
Energi ikatan adalah
energi yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan kimia dalam 1
mol suatu molekul /
senyawa berwujud gas menjadi
atom-atomnya. Lambang energi
ikatan = D. Energi ikatan rerata
pada ikatan rangkap 3 > ikatan
rangkap 2 > ikatan tunggal. Suatu
reaksi yangDH–nya ditentukan
dengan menggunakan energi ikatan,
maka atom-atom yang terlibat
dalam reaksi harus berwujud gas.
Berdasarkan jenis dan letak atom
terhadap atom-atom lain dalam
molekulnya, dikenal 3 jenis energi
ikatan yaitu :
1) Energi Atomisasi.
Adalah energi yang
diperlukan untuk
memutuskan semua ikatan 1
mol molekul menjadi atom-
atom bebas dalam keadaan
gas.
Energi atomisasi = jumlah
seluruh ikatan atom-atom
dalam 1 mol senyawa.
Contoh :
Pada molekul NH3 terdapat
3 ikatan N – H. Sementara
itu, energi ikatan N – H = 93
kkal / mol sehingga energi
atomisasinya = 3 x 93 kkal /
mol = 297 kkal / mol.

2) Energi Disosiasi Ikatan.


Adalah energi yang
diperlukan untuk
memutuskan salah 1 ikatan
yang terdapat pada suatu
molekul atau
senyawa dalam keadaan
gas.
Contoh :
Energi disosiasi untuk
melepas 1 atom H dari
molekul CH4 = 431 kJ.
3) Energi Ikatan Rata-Rata.
Adalah energi rerata yang
diperlukan untuk
memutuskan ikatan atom-
atom pada suatu senyawa (
notasinya = D ).
Contoh :
Dalam molekul
CH4 terdapat 4 ikatan C - H .
Energi ikatan rerata C - H (
DC-H ) = ( 1668 / 4 ) kJ =417
kJ
Energi ikatan suatu molekul
yang berwujud gas dapat
ditentukan dari data entalpi
pembentukan standar (DHf )
dan energi ikat unsur-
unsurnya. Prosesnya melalui
2 tahap yaitu :
o Penguraian senyawa
menjadi unsur-unsurnya.
o Pengubahan unsur
menjadi atom gas.
Reaksi kimia pada dasarnya
terdiri dari 2 proses :
o Pemutusan ikatan pada
pereaksi.
o Pembentukan ikatan pada
produk reaksi.
Pada proses pemutusan
ikatan = memerlukan energi.
Pada proses pembentukan
ikatan = membebaskan energi.
Secara umum di rumuskan
dengan :
b. Penentuan Perubahan Entalpi
Berdasarkan Hukum Hess
Hukum Hess “Perubahan
entalpi yang dilepas atau diserap
tidak tergantung pada jalannya
reaksi, melainkan tergantung pada
kondisi zat – zat yang bereaksi (
reaktan ) dan zat – zat hasil reaksi (
produk )”.
Berdasarkan hukum Hess,
penentuan DH dapat dilakukan
melalui 2 cara, yaitu :
1. Perubahan entalpi ( DH )
dihitung melalui penjumlahan
dari perubahan entalpi beberapa
reaksi yang berhubungan
DH = DH1 + DH2 + DH3
2. Perubahan entalpi ( DH ) suatu
reaksi dihitung berdasarkan
selisih entalpi pembentukan
( DHof ) antara produk dan
reaktan
Entalpi reaksi
standar, ΔH0, adalah perubahan
entalpi dari 1 mol reaktan dan
produk pada keadaan standar
(105 Pa dan 298.15 K). Entalpi
pembentukan standar, ΔHf0,
suatu senyawa adalah entalpi
reaksi standar untuk
pembentukan senyawa dari
unsur-unsurnya. Karena entalpi
adalah fungsi keadaan, entalpi
reaksi standar dihitung dengan
mendefinisikan entalpi
pembentukan zat sederhana
(unsur) bernilai nol. Dengan
demikian:

ΔH =Σ ΔHf(produk)
−ΣΔHf0(reaktan)(Taro
Saito, Kimia Anorganik 1 hal.
42)

Unknown di 11.43

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai