Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat
dan hidayah-Nya. Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula saya dapat menyelesaikan penulisan
karya ilmiah ini yang merupakan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini berisi tentang Peranan Pajak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara. Pajak merupakan suatu iuran wajib bagi wajib pajak. Adanya pajak diharapkan akan
meningkatkan kesejahteraan hidup semua masyarakat.
Saya menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia yang turut membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam
makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari isinya maupun struktur
penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk
perbaikan dikemudian hari.
Demikian karya ilmiah ini, semoga makalah ini dapat menjadi sumber informasi,
pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya. Sekian dan terimakasih.

Jakarta, 1 Januari 2018

Febronia Cynthia U.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................3

  1.1 Latar Belakang .............................................................................................................3

      1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4

     1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................................4

      1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................................4

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAAN ..........................................................................5

2.1  Pengertian Pajak ..........................................................................................................5

2.2  Pengertian dan Landasan Hukum APBN ....................................................................6

2.3 Pengaruh Pajak terhadap APBN ..................................................................................8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................9

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................9

3.2 Saran .............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan suatu iuran wajib bagi wajib pajak. Adanya pajak diharapkan akan
meningkatkan kesejahteraan hidup semua masyarakat. Pajak ini sifatnya tidak dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Pajak ini ada bermacam-macam. Dalam
hubungannya dengan adanya suatu wilayah di permukaan bumi dan segala sesuatu yang bernilai
di atasnya, dalam pelaksanaan pemungutan pajak harus memiliki aturan yang jelas dan dipungut
berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A
yang menyatakan bahwa, pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dalam undang-undang.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan APBN (Anggaran Belanja dan
Pendapatan Negara) yang selalu menjadi tolok ukur akan kemajuan bangsa Indonesia. Yaang
mendukung pertumbuhan pembangunan baik itu pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan
infrastruktur merupakan target dari adanya APBN itu sendiri.
Dalam hal ini perananan pajak sangat penting, di antaranya tentu saja menjadi sumber
utama penerimaan APBN yang bertujuan menciptakan lapangan kerja , untuk mengatasi adanya
masalah makro ekonomi yaitu pengangguran.
Sampai detik ini Peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN terhadap
pertumbuhan ekonomi 2013 dinilai minim di peerlukannya kesadaran masyarat yang akan
pentingnya wajib pajak sesuai dengan Pasal 1 angka 1 UU No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah
disempurnakan terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara
perpajakan yang yang berisi, kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal
balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.

3
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah peranan pajak terhadap APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peranan pajak terhadap APBN (anggaran peendapatan dan belanja negara)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Dapat dijadikan sebagai rujukan atau referensi bagi para peneliti selanjutnya.
2. Dapat menjadi sumber informasi yang menyaadarkan masyarakat tetang pentingnya
membayar pajak demi suksesnya pembangunan di Indonesia.

4
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pajak

Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah
satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor pajak. Menurut Remsky K.
Judisseno berpendapat bahwa, Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran
aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan negara
berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang dan
peraturan-peraturan untuk tujuan kesejahteraan dan negara.
Dari definisi pajak tersebut di atas jelas bahwa pajak merupakan kewajiban kenegaraan dan
pengabdian peran aktif warga negara dalam upaya pembiayaan pembangunan nasional kewajiban
perpajakan setiap warga negara diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan-peraturan
pemerintah.
Undang-Undang Perpajakan memberikan kepercayaan kepada setiap wajib pajak untuk
melakukan kegiatan perpajakannya sendiri mulai dari menghitung, membayar, dan melaporkan
kewajiban perpajakannya ke kantor pelayanan pajak. Pajak yang dibayar oleh wajib pajak
dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam membiayai keperluan penyelenggaraan
kenegaraan yakni pembangunan nasional, dimana pelaksanaan pembangunan nasional diatur
dalam Undang-Undang dan peraturan-peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.
Kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan system perpajakan yang dianut
oleh pemerintah yakni sistem self-assessment yang berarti wajib pajak melakukan sendiri
kewajiban perpajakannya. Dengan adanya sistem self-assessment tersebut, pemerintah
mengharapkan kejujuran dan kesadaran dari setiap wajib pajak untuk melakukan kewajiban
perpajakannya sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku.
Sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku pada saat ini menyatakan bahwa
setiap warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang telah menetap di Indonesia
selama 183 hari secara berturut-turut dan memperolah penghasilan dari kegiatan usahanya wajib
untuk melakukan kegiatan perpajakannya sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang
berlaku di Indonesia. Dengan adanya system self-assessment yang diterapkan oleh pemerintah

5
dalam bidang perpajakan, berarti kewajiban perpajakan setiap wajib pajak, dihitung,
diperhitungkan, dibayar, dan dilaporkan sendiri oleh wajib pajak ke pemerintah dalam hal ini
kantor pelayanan pajak dimana wajib pajak terdaftar atau berdomisili.
Dalam bukunya, Merdiasmo mengemukakan bahwa, Pajak adalah iuran rakyat kepada
negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
Dalam pelaksanaan Undang-Undang Perpajakan yakni Undang-Undang No.17 Tahun
2000 yang berisi,
“Setiap wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari kegiatan usahanya wajib menyetor ke kas
negara pajak atas penghasilan yang diterimanya. Besarnya kewajiban perpajakan wajib pajak
tersebut diatur dalam Undang-Undang Perpajakan dan peraturan pemerintah”.

2.2. Pengertian dan Landasan Hukum APBN

APBN(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yaitu suatu daftar atau rencana
membuat secara rinci tentang sumber penerimaan negara dan pengeluarannya dalam jangka
waktu tertentu biasanya 1 tahun.Periode penyusunan dan pelaksanaan APBN di Indonesia di
laksanakan tanggal 1 April 31 Maret tahun berikutnya (tahun anggaran)
Landasan hukum penyusunan APBN adalah terdapat pasal 23 Ayat 1 UUD 1945 yang
menyebutkan, Tiap- tiap tahun APBN di tetapkan undang-undang. Apabila dalam menyetujui
anggaran yang di usulkan pemerintah maka pemerintah memakai anggaran tahun lalu.

Tujuan,Fungsi dan Cara Penyusunan APBN

1. Tujuan Penyusunan APBN


Adalah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara sasaran meningkatkan
kesejahteraan rakyat dapat tercapai.
2. Fungsi /Kegunaan dari APBN
a. Fungsi stabilisasi
APBN di jadikan sebagai pedoman agar segala tindakan penerimaan dan pengeluaran
keuangan Negara teratur dan terkendali.

6
b. Fungsi alokasi
Melalui APBN dapat di ketahui besar alokasi dana yang di perlukan untuk tiap-tiap sektor
pembangunan.
c. Fungsi distribusi
Dalam APBN,pendapatan yang di peroleh akan di gunakan(di distribusikan/kembali
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara di berbagai sektor pembangunan dan
departemen keseluruhan di daerah.
d. Fungsi regulasi.
APBN di gunakan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian tingkat
inflasi.

Cara Penyusunan APBN


Pemerintah menyusun RAPBN dalam bentuk nota keuangan,di ajukan ke DPR.Oleh DPR
RAPBN tersebut di sidangkan,jika RABN di tolak maka yang di gunakan adalah tahun
lalu,jika RAPBN di terima  maka di sahkan menjadi APBN,APBN tersebut selanjutnya di
kembalikan pemerintah ( presiden dan para menteri di laksanakan).

Sumber-sumber Pendapatan Negara


1. Penerimaan dalam negri:
a. Penerimaan pajak yang terdiri dari pajak dalam negri(PPh,PPn,PBB.bea atas tanah
dan cukai) dan pajak perdagangan internasional (bea masuk dan pajak ekspor).
b. Penerimaan bukan pajak yang terdiri dari penerimaan SDA.
2. Hibah /Bantuan dari Negara Lain.

Jenis Pembelanjaan Pusat dan Daerah


1. Pengeluaran Rutin:
Belanja pegawai,belanja barang dalam negri dan luar negri, subsidi daerah otonomi,biaya
dan cicilan utang dalam negri dan luar negri.
2. Pengeluaran Pembangunan:
Pembiayaan rupiah, bantuan proyek.

7
Pengaruh APBN Terhadap Perekonomian

1. APBN merupakan bahan untuk menyusun kebijakan penyelenggaraan pelayanan


masyarakat.
2. APB yang defisit,merupakan alat yang baik bagi peningkatan pembangunan ekonomi .
3. APBN di gunakan untuk menentukan sasaran kuantitatif terhadap berbagai macam isu-isu
yang ada.
4. Asas penyusunan APBN : mempengaruhi perekonomian:
-   Jika suatu Negara menganut APBN yang defisit, nantinya akan menyebabkan inflasi.
-    Jika suatu Negara menganut APBN yang surplus, nantinya menyebabkan deflasi.

2.3         Pengaruh Pajak terhadap APBN


Berbicara kaitan atau hubungan antara pajak dengan Anggaran Penerimaan dan Belanja
Negara (APBN), merupakan hubungan yang saling berkaitan. Pajak,sebagai sumber penerimaan
negara, adalah penyumbang terbesar APBN. Melalui APBN negara membuat rencana
pendapatan dan belanja negara dalam kurun waktu satu tahun. Semua program kerja dan
besarnya biaya dicatat disini, yang mencangkup seluruh daerah di wilayah Indonesia.
Jika penerimaan pajak negara dalam satu tahun tidak tercapai, APBN akan terganggu, jika
APBN terganggu maka pembangunan-pembangunan di negarapun akan terganggu, sehingga
pemerintah sangat berharap agar peran serta semua pihak dalam pemenuhan hak dan kewajiban
perpajakan dapat menjalankannya dengan optimal. Bagi yang punya penghasilan di atas
penghasilan tidak kena pajak ( PTKP ), jika belum punya nomor pokok wajib pajak ( NPWP ),
maka harus segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP.

8
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang terdapat pada BAB II dapat kami simpulkan bahwa pajak marupakan
salah satu sumber penerimaan negara penyumbang terbesar APBN. Melalui APBN negara
membuat rencana pendapatan dan belanja negara dalam kurun waktu satu tahun. Semua program
kerja dan besarnya biaya dicatat disini, yang mencangkup seluruh daerah di wilayah Indonesia.
Jika penerimaan pajak negara dalam satu tahun tidak tercapai, APBN akan terganggu, jika
APBN terganggu maka pembangunan-pembangunan di negarapun akan terganggu, sehingga
pemerintah sangat berharap agar peran serta semua pihak dalam pemenuhan hak dan kewajiban
perpajakan dapat menjalankannya dengan optimal

3.2. Saran

Saran saya diperlukan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak demi
suksesnya pembangunan di Indonesia serta perlunya campur tangan pemerintah tentang
pengalokasian pajak untuk APBN sehingga tujuan dan fungsi utama APBN dapat tercapai

9
DAFTAR PUSTAKA
Judisseno, Remsky K. 1996. Perpajakan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.1997. Pajak
dan Strategi Bisnis. Jakarta : PT. Gramdia  Pustaka Umum.
Mardiasmo. 2002. Perpajakan, Edisi Revisi. Cetakan Kesembilan. Jakarta: Andi.
Kementrian Keuangan Republik Indonesia DJP. 2010. Undang-Undang Ketentuan Umum dan
Tatacara Perpajakan.Bekasi : Kanwil DJP Jawa Barat II.

10

Anda mungkin juga menyukai