net/publication/330116590
CITATIONS READS
0 421
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Ground Penetrating Radar (GPR) in Archaeology; Case Study in Muarojambi Temple, Indonesia View project
KEMENERUSAN INTRUSI GUNUNG BATU LEMBANG BERDASARKAN PENAFSIRAN DATA MAGNETOTELURIK SATU DIMENSI View project
All content following this page was uploaded by Gusti Muhammad Lucki Junursyah on 03 January 2019.
Abstrak. Indonesia bagian Timur didominasi batuan berkarbonat yang memiliki porositas
yang baik dan berpotensi hidrokarbon. Salah satu metode Geofisika yang digunakan untuk
pencarian hidrokarbon adalah metode Magnetotellurik (MT). Metode MT menggunakan
gelombang Elektromagnetik (EM) yang dapat menembus ruang hampa (misalnya batuan
berongga). Dalam hal ini metode MT sangat membantu dalam kegiatan eksplorasi
hidrokarbon di wilayah tersebut. Penelitian metode MT telah dilakukan di cekungan Buton,
Sulawesi Tenggara dengan 16 titik pengukuran. Dengan rentang frekuensi yang lebar,
metode MT merekam data untuk deret waktu (Time Series) 3, 4 dan 5. Untuk
menghasilkan interpretasi yang baik, nilai koherensi harus lebih dari 75%. Maka dilakukan
analisis Time Series untuk semua titik, dan kualitas data mengalami peningkatan hingga
93.28%.
Kata Kunci: Magnetotellurik, Koherensi, Time Series, Hidrokarbon, Buton
”
dan magnetik menghasilkan 2 jenis modus
pengukuran, yaitu TE (Transverse Electric)
mode dimana komponen medan listrik
searah dengan strike dan TM (Transverse
Magnetic) mode yang komponen medan
magnetnya tegak lurus dengan strike, atau
sebaliknya. Parameter yang dianalisa adalah
GAMBAR 1. Lokasi Pengukuran tahanan jenis semu, fasa dan impedansi Zxy,
(Junursyah, 2011) Zyx.
terdiri dari medan listrik dan medan magnet, dengan C merupakan kerapatan antara
dan dibagi dalam dua auto spektrum yaitu: spektrum medan listrik (Cxx) dan medan
y2xy: ( | | )i≠j magnet (Cyy), (Mwakirani. 2012).
Proses robust dilakukan dengan software ini digunakan software Synchro Time-Series
SSMT2000. Pada software ini ada beberapa Viewer yang menampilkan data respon
parameter yang harus ditentukan, listrik dan magnet yang terbaca pada alat
diantaranya nilai crosspower (pencuplikan) (Ex, Ey, Hx, Hy, Hz) terhadap waktu.
dan koherensi. Pada penelitian ini Pengukuran dilakukan selama 12 jam.
digunakan nilai crosspower sebesar 100,
dengan koherensi 0.95 dan 0.75. Output
yang dihasilkan dari proses ini adalah file
berekstensi MTH dan MTL. Selanjutnya
data tersebut digabungkan dan kemudian
dibuka oleh perangkat lunak MT-EDITOR
sehingga data dapat dilihat dalam bentuk GAMBAR 2. Time Series
grafik tahanan jenis semu, fase dan
koherensi yang dibandingkan dengan Data MT terdiri dari 3 rentang frekuensi
frekuensi. yaitu TS3 (40-320 Hz), TS 4 (5.6-33 Hz),
dan TS5 (0.00034-4.7 Hz). TS 3 dan TS4
Adapun macam-macam Robust, memiliki frekuensi yang tinggi (dekat
diantaranya: permukaan) sehingga berisi data/sinyal yang
a. No Weight (Raw data) diinginkan. Sedangkan TS 5 berisi noise.
Tidak adanya pembobotan.
b. Rho variance METODE PENELITIAN
Pembobotan yang didasarkan pada Penelitian ini dilakukan dalam dua
banyaknya suatu data tahanan jenis tahapan, yaitu tahap pengambilan data Oleh
yang terbaca pada data MT setelah Tim MT Pusat Survei Geologi (PSG) dan
dicuplik sebanyak nilai cross power tahap pengolahan data. Tahap pengambilan
yang diinginkan. data di lapangan dilakukan di 16 titik
c. Ordinary Coherency pengukuran, pada 2011 yang berada di
Pembobotan yang didasarkan nilai wilayah Pulau Buton. Untuk tahap
yang koheren terhadap channel E pengolahan data secara sekunder dilakukan
dan H. di Pusat Survei Geologi, dimulai dari Bulan
Juli 2016 sampai dengan September 2016.
Analisis Deret Waktu (Analisis Time
Parameter yang dihasilkan dari pengukuran
Series)
metode MT ini adalah Rho, Fase dan
Data yang terukur dalam survei MT ini
Skindepth. Sedangkan pada pengolahan data
berupa variasi medan listrik dan medan
dihasilkan koherensi dan robust processing
magnet terhadap waktu atau berupa time
sebelum dilakukan time series.
series. Analisis time series merupakan
proses pereduksian noise. Dalam penelitian
ISBN : 978-602-1034-45-3 104
PROSIDING SNG 2016
(hijau) mengalami outliers yang sangat jauh, time series, kualitas data mengalami
namun setelah dilakukan robust, kurva TE peningkatan secara kualitatif dan kuantitatif.
mendekati kurva TM. koherensi pada Secara kuantitatif data mengalami
rentang frekuensi 0.1 Hz – 1 Hz. Setelah peningkatan hingga 87.11%, artinya data
melakukan langkah pengolahan data MT memenuhi nilai minimal dan dianggap
yang terdiri dari proses robust dan seleksi layak untuk dilakukan proses inversi.
(4a) (4b)
GAMBAR 4. Grafik tahanan jenis semu dan fasa terhadap frekuensi dengan No Weight
(4a), dan grafik koherensi stasiun BT-13 (4b)
(5a) (5b)
GAMBAR 5. Grafik tahanan jenis semu dan fasa terhadap frekuensi dengan Ordinary
Coherency (5a), dan grafik koherensi stasiun BT-13 (5b)
ISBN : 978-602-1034-45-3 106
PROSIDING SNG 2016
(6a) (6b)
GAMBAR 6. Grafik tahanan jenis semu dan fasa terhadap frekuensi dengan Time
Series (6a), dan grafik koherensi stasiun BT-13 (6b)
Tabel di bawah ini menggambarkan data untuk semua lintasan pengukuran. Kualitas
yang telah diolah mengalami peningkatan kurva MT juga dilihat berdasarkan trend
kualitas data. Proses Time Series dilakukan dan error barnya
TABEL 1. Perubahan kualitas data dari Raw Data, Robust terbaik dan Time Series