Anda di halaman 1dari 3

Akibat dari kelainan ini, maka kadar gula darah (glukosa) akan

meningkat tidak terkendali. Nilai normal KGD manusia adalah 60-120 mg/dL
pada waktu puasa dan dibawah 140 ml/dL dua jam sesudah makan (Astuti,
2017).1 Besarnya dampak negatif yang disebabkan oleh prevalensi diabetes
yang tinggi sehingga perlu dilakukan strategi pencegahan baik terhadap
penderita prediabetes maupun progresivitas prediabetes menjadi diabetes.
Manajemen DM sangat efektif dilakukan pada tahap awal sebelum timbul
gejala atau prediabetes (Depkes, 2016).2 Hal ini bertujuan untuk mengontrol
kadar gula darah yang normal dan mencegah terjadinya potensial komplikasi
(Hinkle & Cheever, 2014). Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit
yang mengharuskan pasiennya disiplin menjaga pola makan serta rajin
minum obat. Selain itu, dengan melakukan kontrol kadar gula darah secara
teratur akan dapat menunjukkan keberhasilan pelaksanaan diet, olah raga,
obat dan usaha menurunkan berat badan yang dilakukan oleh pasien DM.
Kadar gula darah penderita DM yang tidak terkontrol dapat
mengakibatkan berbagai komplikasi penyakit dari faktor resiko yang ada
(Kemkes, 2013).3
Menurut American Diabetes Association (ADA, 2017) terjadinya DM
tipe 2 dipengaruhi oleh berbagai faktor resiko sebagian dapat diubah melalui
perubahan gaya hidup, sementara sebagian lain tidak dapat diubah seperti
faktor genetik, faktor resiko lingkungan. Pola makan atau diet merupakan
determinan penting yang mempengaruhi obesitas dan terjadinya resistensi
insulin. Dengan demikian pola makan sangat berpengaruh terhadap terjadinya
penyakit DM tipe 2.4
Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya jumlah kadar gula darah
(Inggrid, 2014).5 Penderita DM sering tidak melaksanakan diet atau pola
makan yang sehat, dengan alasan malas dan bosan, padahal pola makan yang
sehat dapat mengontrol kadar gula darah penderita DM (Marlina, 2013).6
Menurut Diabetes Control and Complication Trial (DCCT) upaya
pengelolaan komplikasi diabetes melitus berfokus pada 4 pilar + 1 tata laksana
penderita diabetes antara lain edukasi, Terapi Nutrisi Medis (TNM), latihan
jasmani, intervensi farmakologis dan lakukan monitoring gula darah (Tandra,
2017).11
Menurut American College of Endocrinology dan American
Association of Clinical Endocrinology (ACE & ADA, 2018), kondisi
prediabetes dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya riwayat diabetes
dalam keluarga, penyakit jantung koroner, kelebihan berat badan dan
obesitas, gaya hidup yang tidak sehat, hipertensi, pernah sebelumnya
diketahui IGT atau IFG dan atau sindroma metabolik, hipertensi,
dislipidemia, riwayat diabetes gestasional, riwayat melahirkan anak >4 kg,
polycystic ovary syndrome, dan mengkonsumsi terapi antipsikotik untuk
skizofren.17
Faktor lain yang juga berhubungan dengan kejadian prediabetes yaitu
faktor usia. Prediabates dapat terjadi pada usia lebih atau sama dengan 25
tahun (Twigg, et al., 2007 dan National Diabetes Fact Sheet, 2011).18, 19
Pernyataan ini dipertegas oleh WHO dalam Wulandari (2014) bahwa
pada usia lebih dari 30 tahun terjadi pada peningkatan gula darah puasa
sebesar 1-2 mg per tahun dan gula darah 2 jam setelah makan sebesar 5,6-13
mg per tahun. Penyebab lainnya adalah perubahan gaya hidup, seperti pola
makan dan aktivitas fisik. Selain itu, tingkat ekonomi menjadi salah satu
faktor yang dapat menyebabkan tingginya kalori asupan makanan
dibandingkan kalori yang dikeluarkan melalui aktivitas fisik (National
Diabetes Education dalam Rachmayanti, 2017).20, 21

1. Astuti A and Maulani M. Pangan Indeks Glikemik Tinggi Dan Glukosa Darah
Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Endurance 2017; 2: 225-231.
2. Depkes R. Menkes: Mari Cegah Diabetes dengan Cerdik. 2016.
3. Kemenkes R. Riskesdas 2013. Jakarta: Balitbangkes RI 2013.
4. Association AD. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care.
2016;39(1):S15. .
5. Ingrid S. Hubungan Sikap Dan Asupan Karbohidrat Terhadap Kadar Glukosa
Darah Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe II Di RSUD Dr. Moewardi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
6. Nasution M and Siregar MA. Gambaran Pola Makan Penderita Diabetes Melitus
Rawat Jalan Di Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013. Gizi,
Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi 2013; 1.

Anda mungkin juga menyukai