Anda di halaman 1dari 72

BUKU PEDOMAN

PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI

LEMBAGA PENGEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2016
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAHKUNINGAN
Nomor : 012/KEP/II.3.AU.0/E/2016

Tentang
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

Bismillahirrahmanirrahim
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan setelah :
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka melaksanakan salah satu Catur Dharma Perguruan
Tinggi dan kelancaran proses dalam bimbingan dan penyusunan karya tulis
ilmiah dipandang perlu membuat pedoman penulisan makalah, artikel jurnal
ilmiah, proposal skripsi/skripsi, maka dipandang perlu segera ditetapkan
Pedoman Penulisan Skripsi bagi mahasiswa di lingkungan Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan;
2. Bahwa sehubungan dengan butir 1 di atas, maka perlu ditetapkan Surat
Keputusan Ketua tentang Pedoman Penulisan Skripsi bagi mahasiswa di
lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Kuningan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430);
2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157),
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
8. Statuta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Kuningan.

Memperhatikan : Usulan Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat


(LP3M) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Kuningan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH KUNINGAN TENTANG PEDOMAN
PENULISAN SKRIPSI.
Pertama : Menetapkan Pedoman Penulisan Skripsi bagi mahasiswa Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan mulai tahun
akademik 2015/2016;
Kedua : Pedoman Penulisan Skripsi ditetapkan untuk dijadikan pedoman pelaksana
kegiatan penelitian dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diubah dan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kuningan
Pada Tanggal : 22 Rabiul Akhir 1437 H.
02 Februari 2016 M.

Ketua,

Kasdar Al Ade Saputra, MA


NIK/NIDN. 2231001001/0405097406

Tembusan Yth :
1. Wakil Ketua I Bidang Akademik.
2. Ketua Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP3M).
3. Para Ketua Prodi.
4. Arsip.
SAMBUTAN
KETUA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH KUNINGAN

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji dan syukur kami sampaikan, semoga kita senantiasa berada dalam lindungan
Allah SWT, sehingga dengan rahmatnya kita bisa menyelesaikan buku pedoman penulisan
skripsi ini untuk mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan.
Sebagaimana di maklumi bersama, bahwa proses pendidikan pada jenjang Strata 1
(S1) seluruh mahasiswa yang berada di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Muhammadiyah Kuningan tidak lepas dari kegiatan penulisan tugas akhir yaitu
penulisan skripsi. Dalam penulisan skripsi tersebut ada tata cara penulisan untuk menjamin
tercapainya kualitas penulisan dan penyajian yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan
ilmiah yang benar sehingga STKIP Muhammadiyah Kuningan melakukan revisi buku
pedoman ini agar sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan tersebut dan mengingat bahwa
STKIP Muhammadiyah Kuningan memiliki visi Menjadi Perguruan Tinggi Islami yang
Unggul dan Berdaya Saing di Tinggkat Nasional pada Tahun 2020 semua hal yang dilakukan
harus mengarah pada visi tersebut.
Semoga buku pedoman edisi revisi ini berguna bagi mahasiswa khususnya dan civitas
akademika STKIP Muhammadiyah Kuningan pada umumnya saya sebagai Ketua STKIP
Muhammadiyah Kuningan mengucapkan terima kasih kepada tim penyususn atas
terselesaikannya buku pedoman penulisan skripsi ini semoga amal baik kita semua mendapat
balasan yang sesuai dari Allah SWT Amin.

Nasrum minallahi wafathun qarieb


Wssalamualaikum Wr, Wb.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah dan taupiq-
nya sehingga Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Mugammadiyah
Kuningan dapat menyelesaikan buku pedoman penyusunan proposal dan skripsi edisi revisi.
Buku ini merupakan buku pedoman penyusunan skripsi yang meliputi peraturan
umum penyusunan proposal dan panduan penulisan skripsi dan teknik bimbingan, disamping
itu buku ini berisi tentang tuntunan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dan
penulisan skripsi, disamping itu buku ini juga sebagai pegangan dosen pembimbing untuk
memberikan arahan kepada mahasiswa yang dibimbingnya.
Buku pedoman ini merupakan revisi dari buku pedoman sebelumnya yang disusun
oleh LP3M yang sekarang berganti nama menjadi Lembaga Ristek dibuat sesuai dengan
ruang lingkup Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah
Kuningan dengan tetap mengacu pada kaidah-kaidah penulisan skripsi. Namun demikian
tidak tertutup kemungkinan masih adanya beberapa kekurangan. Oleh karena itu, segala saran
dan masukan dari semua pihak selalu diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaannya.
Kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi demi terwujudnya buku pedoman ini
kami ucapkan terima kasih.

Kuningan, Februari 2017

Tim Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar Hal


Daftar Isi
Bab I Penulisan Proposal Skripsi .................................................................................. 1
A. Penentuan Bidang Kajian ...................................................................................... 1
B. Penentuan Masalah yang akan Diteliti .................................................................. 1
C. Penentuan Pendekatan yang akan Diteliti ............................................................. 1
D. Sistematika Penulisan Proposal dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif ... 1
1. Pendekatan Kuantitatif .................................................................................... 1
2. Pendekatan Kualitatif ...................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas……………………. 14
Bab II Penulisan Skripsi ................................................................................................. 24
A. Pengertian Skripsi ................................................................................................. 24
B. Karakteristik Skripsi ............................................................................................. 24
C. Fungsi dan Kedudukan Skripsi ............................................................................. 24
D. Wilayah Penelitian Skripsi .................................................................................... 24
E. Bimbingan Skripsi ................................................................................................ 24
Bab III Teknik Penulisan Skripsi .................................................................................. 26
A. Ketentuan Umum .................................................................................................. 26
B. Ketentuan Khusus ................................................................................................. 26
Bab VI Bimbingan Skripsi ............................................................................................. 23
A. Prinsip Bimbingan ................................................................................................ 33
B. Kesepakatan Bimbingan Skripsi ........................................................................... 33
C. Frekuensi Bimbingan ............................................................................................ 33
D. Model Interaksi pembimbing dengan Mahasiswa ................................................ 34
E. Ketidak Puasan Selama Bimbingan Skripsi .......................................................... 34
F. Kualifikasi Pembimbing ....................................................................................... 34
G. Hak dan Kewajiban Pembimbing ......................................................................... 34
H. Hak dan Kewajiban Mahasiswa ............................................................................ 35
I. Penggantian Pembimbing Skripsi ......................................................................... 36
J. Perbedaan Pendapat .............................................................................................. 36
Bab V Ujian Skripsi ........................................................................................................ 37
A. Tujuan Kegiatan .................................................................................................... 37
B. Ruang Lingkup...................................................................................................... 37
C. Definisi .................................................................................................................. 37
D. Referensi ............................................................................................................... 37
E. Ketententuan Umum ............................................................................................. 37
F. Persyaratan ............................................................................................................ 38
G. Tata Cara Pelaksanaan .......................................................................................... 39
H. Perbaikan dan Ujian Ulangan Skripsi ................................................................... 39
I. Kegiatan Ujian Skripsi dalam Diagram Air .......................................................... 40
Lampiran Penilaian Ujian Proposal, Penilaian Skripsi dan Ujian Skripsi
Lampiran Contoh-Contoh Cover luar, Cover Dalam, Pengesahan, Pernyataan,
Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi.
BAB I
PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

A. PENENTUAN BIDANG TOPIK


Yang pertama harus dipikirkan oleh mahasiswa ketika akan menyusun proposal
skripsi adalah topik skripsi, bukan judul skripsi. Untuk menentukan topik skripsi mahasiswa
harus memilih yang sesuai dengan disiplin keilmuanya pada program studi masing-masing
contohnya Program Studi PGSD dalam Program Studi PGSD ada konsentrasi IPA, IPS,
Bahasa Indonesia, PKN, dan Matematika mahasiswa bisa menentukan dalam konsentrasi
tersebut apakah akan meneliti dalam model-model pembelajaran, media pembelajaran,
kurikulum, administrasi pendidikan, kebijakan pendidikan dan lain-lain.
B. PENENTUAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI
Setelah menentukan topik baru mahasiswa bisa menentukan masalah yang akan
diteliti sehingga penelitian itu benar-benar ilmiah, mahasiswa sebagai penulis proposal harus
benar-benar menguasai permasalahan yang akan diteliti dan dipahami oleh calon peneliti
sendiri, masalah yang akan diteliti bukan dibuatkan oleh orang lain, oleh karena yang akan
melakukan penelitian adalah mahasiswa sendiri. Tanpa menguasai permasalahan mahasiswa
tidak akan bisa menulis dan menyususun proposal yang akan dijadikan bahan untuk
penelitian atau penulisan skripsi, masalah bisa bersumber dari lembaga pendidikan (sekolah
dan dinas pendidikan), guru/kepala sekolah, kurikulum, media pembelajaran, materi
pelajaran, administrasi pendidikan, model pembelajaran, undang-undang yang berkaitan
dengan pendidikan, siswa, sarana prasarana sekolah dan isu-isu pendidikan
C. PENENTUAN PENDEKATAN
Penulisan proposal skripsi harus menentukan pendekatan penelitian yang akan
digunakan dengan menggunakan salah satu dari dua pendekatan penelitian yang tawarkan
di STKIP Muhammadiyah Kuningan yaitu; pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif
dan mahasiswa yang akan mengajukan proposal skripsi wajib menentukan pendekatan
penelitian yang akan dilakukan, adapun Proposal skripsi terdiri dari tiga BAB; BAB I
(Pendahuluan), BAB II (Kajian Teori) dan BAB III (Metodologi Penelitian)
D. SISTEMATIKA PROPOSAL DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
I. PROPOSAL SKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF
1). BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagian latar belakang merupakan kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang
melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini
dipaparkan secara ringkas (landasan Yuridis, landasan Teoritis, landasan Empiris
dan solusi)
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu cara bagaimana kita melihat,
menduga, memperkirakan, dan menguraikan serta menjelaskan apa yang menjadi
masalah dalam penelitian.

1
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan batasan ruang lingkup masalah peneliti
yang terlalu luas/lebar agar penelitian lebih fokus dan terarah. Batasan masalah
berati pemilihan masalah penelitian yang sudah teridentifikasi. Batasan masalah
dalam arti lain menegaskan atau memperjelas yang menjadi masalah penelitian
yang akan diteliti oleh penelitian.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah
merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah
yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan
masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam
bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-
variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut,
dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara
empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat hubungan antara tingkat
kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran
Matematika?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan
masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah
penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan
tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat
kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam matapelajaran
Matematika.
F. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama
bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan
kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas
masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan
bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

2). BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori
Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif kajian teori
merupakan suatu hal yang sangat krusial dan wajib ada, oleh karena hakikat
pendekatan kuantitatif adalah mengujikan teori. Oleh karena itu teori harus relevan
dengan masalah rencana penelitian dengan semakin banyak buku referensi yang
sesuai dengan masalah rencana penelitian itu semakin baik.

2
B. Penelitian yang Relevan
Peneliti harus melampirkan penelitian yang sama dengan permasalahan yang
akan kita teliti dengan menuliskan judul skripsinya, hasil penelitianya, nama
penelitinya, asal perguruan tingginya.
C. Definisi Oprasional
Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan
akan timbul perbedaan pengertian atau kekurang jelasan makna. Istilah yang perlu
diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep
pokok yang terdapat di dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Kriteria bahwa suatu
istilah mengandung konsep pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan
masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi istilah disampaikan secara
langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya. Definisi istilah lebih
dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan
diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu
akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada
bagaimana mengukur suatu variabel. Contoh definisi operasional dari variabel
‚prestasi aritmatika‛ adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi
menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, dan menggunakan desimal.
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau
konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Di samping itu,
penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang
serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh
orang lain.
D. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi)
tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau
dirumuskan. Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian
kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara
keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka berpikir, peneliti dapat menjelaskan
secara komprehensif variabel-variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa
variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu saja yang
diteliti. Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan
menegaskan secara komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-
variabel yang tercatum di dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah
semakin jelas asal-usulnya. Pada dasarnya esensi kerangka pemikiran berisi: (1)
Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada
landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan. (2) Kerangka logika (logical
construct) yang mampu menunjukan dan menjelaskan masalah yang telah
dirumuskan dalam kerangka teori. (3) Model penelitian yang dapat disajikan secara
skematis dalam bentuk gambar atau model matematis yang menyatakan hubungan-
hubungan variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran

3
yang digambarkan dalam suatu model. Sehingga pada akhir kerangka pemikiran
ini terbentuklah hipotesis.
Dengan demikian, uraian atau paparan yang harus dilakukan dalam
kerangka berpikir adalah perpaduan antara asumsi-asumsi teoretis dan asumsi-
asumsi logika dalam menjelaskan atau memunculkan variabel-variabel yang diteliti
serta bagaimana kaitan di antara variabel-variabel tersebut, ketika dihadapkan pada
kepentingan untuk mengungkapkan fenomena atau masalah yang diteliti.
Di dalam menulis kerangka berpikir, ada tiga kerangka yang perlu
dijelaskan, yakni: kerangka teoritis, kerangka konseptual, dan kerangka
operasional. Kerangka teoritis atau paradigma adalah uraian yang menegaskan
tentang teori apa yang dijadikan landasan (grand theory) yang akan digunakan
untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Kerangka konseptual merupakan uraian
yang menjelaskan konsep-konsep apa saja yang terkandung di dalam asumsi
teoretis yang akan digunakan untuk mengabstraksikan (mengistilahkan) unsur-
unsur yang terkandung di dalam fenomena yang akan diteliti dan bagaimana
hubungan di antara konsep-konsep tersebut. Kerangka operasional adalah
penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang diturunkan dari konsep-konsep
terpilih tadi dan bagaimana hubungan di antara variabel-variabel tersebut, serta
hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk mengukur variabel-variabel yang
bersangkutan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka dalam
menyusun kerangka berpikir kita harus memulainya dengan menegaskan teori apa
yang dijadikan landasan dan akan diuji atau digambarkan dalam penelitian kita.
Lalu dilanjutkan dengan penegasan tentang asumsi teoretis apa yang akan diambil
dari teori tersebut sehingga konsep-konsep dan variabel-variabel yang diteliti
menjadi jelas. Selanjutnya, kita menjelaskan bagaimana cara
mengoperasionalisasikan konsep atau variabel-variabel tersebut sehingga siap
untuk diukur.
Walaupun dalam kerangka berpikir itu harus terkandung kerangka teoretis,
kerangka konseptual, dan kerangka operasional, tetapi cara penguraian atau cara
pemaparannya tidak perlu kaku dibuat per sub bab masing-masing. Hal yang
penting adalah bahwa isi pemaparan kerangka berpikir merupakan alur logika
berpikir kita mulai dari penegasan teori serta asumsinya hingga munculnya konsep
dan variabel-variabel yang diteliti.
Agar peneliti benar-benar dapat menyusun kerangka berpikir secara ilmiah
(memadukan antara asumsi teoretis dan asumsi logika dalam memunculkan
variabel) dengan benar, maka peneliti harus intens dan eksten menelurusi literatur-
literarur yang relevan serta melakukan kajian terhadap hasil penelitian-penelitian
terdahulu yang relevan, sehingga uraian yang dibuatnya tidak semata-mata
berdasarkan pada pertimbangan logika. Untuk itu, dalam menjelaskan kerangka
teoretisnya, peneliti mesti merujuk pada literatur atau referensi serta laporan-
laporan penelitian terdahulu.
Selanjutnya secara sederhana penyusunan kerangka berpikir dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
4
1. Menentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan,
kerangka konseptual dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.
2. Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel
penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: (a) Tahap
penelaahan konsep (conceptioning), yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi
(mencari konsep-konsep atau variabel dari proposisi yang telah ada, yang telah
dinyatakan benar). (b) Tahap pertimbangan atau putusan (judgement), yaitu
tahapan penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau menentukan
masalah akibat pada konsep atau variabel dependen). (c) Tahapan
penyimpulan (reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal yang
berlaku pada teori, berlaku pula bagi hal-hal yang khusus.
3. Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang diteliti.
Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk
memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat
argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang
relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi pelaksanaan
penelitian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, oleh karena argumen
teoritis sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah,
maka hasil dari argumen teoritis ini adalah sebuah jawaban sementara atas
rumusan masalah penelitian. Sehingga pada akhirnya produk dari kerangka
pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah
(hipotesis).
E. Hipotesis
Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan
kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab I
(Bab Pendahuluan) sekripsi agar hubungan antara masalah yang diteliti dan
kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, maka di dalam
latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang
relevan dalam bentuknya yang ringkas.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya,
dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau
perbedaan antarvariabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan
perbedaan itu. Contoh: Ada hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP
dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran Matematika.
Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: Siswa SMP yang tingkat
kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam
matapelajaran Matematika dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya
sedang. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara
dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan, (c)
dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.

5
3). BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode
Peneliti harus menjelaskan menggunakan metode apa dalam melakukan proses
penelitian sehingga nampak jelas dan tidak samar, dari beberapa metode yang ada
dalam pendekatan kauntitatif seperti exsperimen, expost facto, evaluasi, survey, action
research. Peneliti memilih salah satu dari metode dalam pendekatan kuantitatif
tersebut dan terus dijalankan sampai penelitian selesai sehingga peneliti konsisten.
B. Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya
adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian,
terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survai, sumber data lazim disebut
responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek tergantung
pada cara pengambilan datanya. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi
penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat
ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar
representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat.
Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel
dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel
terhadap populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan kakarteristik
populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian Populasi dan Sampel adalah (a) identifikasi
dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik
pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel.
C. Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan
instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai
dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen
yang baik juag harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Dalam tesis, terutama
disertasi, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila
instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban
untuk melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Hal
lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor
atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/pernyataan. Untuk alat dan
bahan harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan
karakteristik bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian
kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang
digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat
diganti dengan Alat dan Bahan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat
6
dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan
data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data,
perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk
menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang
berwenang, dan hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat
dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan
statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data
yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau
hipotesis yang hendak diuji.
F. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian harus jelas dan jadwal ini merupakan agenda peneliti yang
harus dilaksanakan setiap bulanya selama satu semester sebagaimana tabel di bawah
ini dan peneliti menulis agendanya sendiri-sendiri selama proses penelitian dengan
berurutan dan diberi tanda atau warna:
N0 Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

G. Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan
tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya,
semua bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus
dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan. Unsur yang
ditulis secara berurutan meliputi: 1. nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir,
nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik, 2. tahun penerbitan 3. judul, termasuk
subjudul 4. kota tempat penerbitan, dan 5. nama penerbit. (Lihat Contoh cara membuat
rujukan)
II. PROPOSAL SKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUALITATIF
1). BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang
diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil
penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi
yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang
dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah untuk memberikan batasan agar dalam proses pengungkapan
masalah peneliti tidak melebar jauh yang mengakibatkan ketidak jelasan dan membuat

7
bingung peneliti sendiri, Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau
topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dan peneliti fokus dalam permasalahan yang
akan ditelitinya sehingga peneliti nampak konsisten dalam melakukan penelitian dan terus
fokus dalam masalah tersebut dari awal sampai akhir
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-
pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan
yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat,
padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-
variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji
secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan
siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran Matematika?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian
pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut
ditampilkan. Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian
kualitatif yang listik, induktifini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.
E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain,
uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap
masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
2). BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan
kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif
dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori
menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan;
sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang
ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu ‚teori‛.
B. Penelitian yang Relevan
Peneliti harus melampirkan penelitian yang sama dengan permasalahan yang akan
kita teliti dengan menuliskan judul skripsinya, hasil penelitianya, nama penelitinya, asal
perguruan tingginya.
3). BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode, dan alasan menggunakan metode
Peneliti harus menyebutkan metode apa yang akan dipakai dalam pendekatan
kualitatif oleh karena dalam pendekatan kualitatif metodenya bisa memakai metode
8
grounded theory, metode etnografi, fenomenologi, histori dan studi kasus kualitatif dan
memilih salah satu metode yang ada dalam pendekatan kualitatif tersebut. Setelah
menentukan metode, lalu jelaskan alasan memilih metode tersebut.
B. Tempat Penelitian
Dalam poin ini peneliti menyebutkan tempat yang akan dijadikan penelitian
dengan rinci sehingga penelitian yang akan dirancang jelas. Uraian lokasi penelitian diisi
dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti
memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak
geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program,
dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan
pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru.
Peneliti kurang tepat jika megutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti,
peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
C. Sampel dan Sumber Data Penelitian
Peneliti mengungkapkan siapa yang menjadi sampel dan sumber data penelitian,
ketika peneliti sudah menyebutkan tempat penelitianya maka akan tergambar dengan
jelas siapa yang akan dijadikan sampel penelitian maka dengan sendirinya sampelnya
adalah mereka yang ada atau terkait dengan tempat penelitian tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengamatan
2. Wawancara Mendalam
3. Focus Group Discution (FGD)
4. Dokumentasi (kamera, perekam, vidio)
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitin pendekatan kualitatif instrumen penelitianya adalah peneliti
sendiri dan penelitian dengan pendekatan kualitatif tidak menggunakan instrumen dalam
bentuk angket untuk mengumpulkan data tetapi data tersebut ada dalam catatan
lapangan.
F. Teknik Analisis Data
Proses analisis data kualitatif merupakan suatu prosedur yang berkelanjutan dan
berulang secara siklis dimulai dari mengorganisasi data dan melakukan pemeriksaan data
dengan cermat dan pada tahap ini peneliti memilah dan memilih data, selanjutnya peneliti
melakukan pemeriksaan ulang terhadap data, selanjutnya dilakukan pemeriksaan apakah
sudah melakukan pengecekan keabsahan data dan melakukan pengkodean terhadap data.
Contoh: dalam catatan lapangan ada 26 paragraf paragraf yang berisi guru di beri kode
GURU paragraf yang berisi murid diberi kode MURID
G. Pengujian Keabsahan Data Harus dilakukan dengan Cara Sebagai Berikut:
1. Credibility
a. Perpanjang pengamatan
b. Peningkatan ketekunan pengamatan
c. Triangulasi
d. Pengecekan teman sejawat
e. Pengecekan anggota
9
f. Analisis kasus negatif
g. Kecukupan referensial
2. Transferability (keteralihan) memanfaatkan hasil penelitian ditempat yang berbeda
3. Dependability (Ketergantungan) audit komprehensif proses
4. Corfirmability (kepastian) membangun kesepahaman dengan partisipan
H. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian harus jelas dan jadwal ini merupakan agenda peneliti yang harus
dilaksanakan setiap bulanya selama satu semester sebagaimana tabel di bawah ini dan
peneliti menulis agendanya sendiri-sendiri selama proses penelitian dengan berurutan
dan diberi tanda atau warna:

N0 Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

I. Daftar Rujukan/Daftar Pustaka


Bahan pustaka yang dimasukan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi
tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua
bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan
dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan.
Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi: nama penulis ditulis dengan urutan:
nama akhir, nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik, tahun penerbitan, judul
(termasuk subjudul), kota tempat penerbitan, dan nama penerbit.

10
Contoh Catatan Lapangan
Catatan lapangan dalam pendekatan kualitatif bersifat wajib tanpa cacatan lapangan dalam
pendekatan kualitatif tidak sah, oleh karena semua data ada dalam catatan lapangan.

CATATAN LAPANGAN/...../NAMA TEMPAT PENELITIAN..................


Hari dan tanggal :
Tempat :
Waktu :
Mata Pelajaran/Hal yang dibicarakan :
Guru :
Murid :
CATATAN DESKRIPTIF
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................. .......................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................... ..................................
.......................................................................................................................................................................
CATATAN REPLEKTIF
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
................................................................................................................................ .........................................
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................. ...........

11
Sistematika Proposal Skripsi Kuantitatif
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Penelitian Sebelumnya
C. Definisi Operasional
D. Kerangka Berfikir
E. Hipotesis
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

12
Sistematika Proposal Skripsi Kualitatif
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Penelitian Sebelumnya
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode
B. Tempat Penelitian
C. Sampel dan Sumber Data Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Pengujian Keabsahan Data
H. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

13
E. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah yang diteliti menjelaskan beberapa hal, yaitu:
1. Mengapa masalah yang diteliti itu penting;
2. Kondisi yang diharapkan dan kondisi yang ada sehingga jelas adanya
kesenjangan yang merupakan masalah yang menuntuk untuk dicari
pemecahaannya secara tepat melalui PTK;
3. Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang akan diteliti terjadi dan faktual
dalam PBM;
4. Minyinggung teori yang merujuk pada variabel yang akan diteliti;
5. Apa yang membuat resah peneliti ketika masalah itu tidak ditelit;
6. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran
untuk memunculkan permasalahan;
7. Kerugian dan keuntungan apa yang terjadi jika masalah tersebut tidak diteliti;
8. Masalah yang akan diteliti bersifat penting dan mendesak untuk dipecahkan;
9. Menjelaskan tindakan yang akan dikenakan pada subjek pelaku tindakan;
10. Pemaparan menggunakan pendekatan deduksi (dari umum ke khusus).
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu cara bagaimana kita melihat, menduga,
memperkirakan, dan menguraikan serta menjelaskan apa yang menjadi masalah dalam
PTK.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah
merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang
akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah
hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti,
jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian.
Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti
memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan..
D. Cara Memecahkan Masalah
Cara memecahkanmasalah adalah cara atau tindakan yang akan digunakan
dalam pemecahan masalah dalam PTK. Dalam cara memecahkan masalah dalam PTK
uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah.
Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti
hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan masalah
ditentukan berdasarkan pada akar penyebab permasalah dalam bentuk tindakan
secara jelas dan terarah.
Contoh cara memecahkan masalah PTK:
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini yaitu metode
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dengan metode ini diharapkan motivasi dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPS akan meningkat.
14
E. Hipotesis Tindakan
Rumusan hipotesis tindakan berdasarkan pada cara memecahkan masalah
dalam PTK.
Contoh hipotesis tindakan PTK:
1. Dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam mata pelajaran IPS di SD Dukuhbadag.
2. Dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di SD Dukuhbadag.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian
pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut
ditampilkan.
G. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata
lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah
yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa
penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan
BAB II. KAJIAN TEORI
Teori-teori relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan
diteliti, sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan (hipotesis) serta penyusunan instrument penelitian. Kajian teori sangat penting untuk
membangun penelitian kerangka berfikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
Kajian teori dapat berupa kutipan teori, berbagai definisi dari variabel, dan temuan penelitian
sebelumnya. Uraikan dengan jelas kajian teori, temuan, dan penelitian lain yang relevan dan
mendukung pilihan tindakan untuk memecahkan permasalahan PTK tersebut.
Contoh kerangka teoridari julul PTK ‚Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Motivasi
Sisawa dala Pembelajaran Pengetahuan Sosial melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kelas V SDN 1 Dukuhbadag Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan‛:
A. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning) Tipe Jigsaw
1. Pembelajaran kooperatif ( Coopertive Learning)
2. Tipe Jigsaw
B. Hakikat Hasil Belajar dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran IPS SD
1. Hakikat Hasil Belajar
2. Hakikat Motivasi Siswa dalam Pembelajaran IPS SD
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Seeting Penelitian
Menjelaskan tentang tempat dan waktu PTK dilakukan serta berapa siklus PTK
yang akan dilakukan.
1. Tempat penelitian
Contoh:
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN kalibaru 01 jakarta utara untuk
mata pelajaran pengetahuan sosial kelas v

15
2. Waktu penelitian
Contoh:
Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2014/2017, yaitu bulan
juli sampai dengan November 2014. Penentuan waktu penelitian mengacu pada
kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.
3. Siklus PTK
Contoh:
PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran pengetahuan sosial melalui
pembelajaran kooperatif tipe STAD
B. Persiapan PTK
Dalam persiapan PTK peneliti menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi
dasar (KI/KD pada kurtilas) yang dijadikan PTK. Peneliti juga menguraikan instrument
yang diperlukan dalam PTK (Lembar observasi, RPP, Lembar evaluasi, LKS, dan lain-
lain).
Contoh:
Sebelum pelaksanaan PTK dibuat berbagai input instrumental yang akan
digunakan untuk member perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK, Kompetensi Dasar (KD) a. kemampuan
menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia; b. kemampuan
memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia. Selain itu, juga akan
dibuat perangkat pembelajaran yang berupa 1) lembar kerja siswa; 2) lembar pengamatan
diskusi; 3) lembar evaluasi. Dalam persiapan juga akan disusun daftar nama kelompok
diskusi yang dibuat secara heterogen.
C. Subjek Penelitian
PTK dilaksanakan dikelas mana dan jumlah siswa yang menjadi sasaran PTK.
Contoh:
Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas tujuh yang terdiri dari
40 siswa dengan komposisi perempuan 21 siswa dan laki-laki 19 siswa.
D. Sumber Data
Sumber data dalam PTK, seperti siswa, guru, teman sejawat dan lain-lain.
Contoh sumber data PTK:
1. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran kooperatif dengan
tipe jigsaw dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
3. Teman sejawat dan kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat
implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.

16
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Prinsip pengumpulan data dalam PTK tidak jauh berbeda dengan penelitian formal.
Dalam PTK umumnya dikumpulkan dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik
perubahan kinerja siswa, kinerja guru, dan perubahan suasana kelas. Contoh data
kuantitatif adalah angka hasil belajar siswa. Contoh data kualitatif adalah kalimat-
kalimat yang menggambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahamannya (kognitif),
antusiasnya, kepercayaan diri, dan motivasinya. Data kuantitatif dapat dianalisis dengan
deskriptif persentase, sedangkan data kualitatif dapat dianalisis secara kualitatif.
Data yang baik adalah data yang valid dan reliable. Data yang demikian diperoleh
dari instrument sebagai alat pengumpul data yang juga valid dan reliable. Instrument
yang valid adalah instrument yang mengukur apa yang seharusnya diukur. Contoh
timbangan adalah instrument yang valid untuk mengukur berat bukan untuk mengukur
tinggi suatu benda. Sementara itu, intrumen yang reliable adalah instrument yang
konsisten (ajeg, tepat, dan akurat) untuk mengukur yang seharusnya diukur. Contoh
sebuah penggaris dikatakan sebagai instrument yang tidak reliable jika penggaris
tersebut lentur dan skalanya rusak sehingga hasil pengukuran selalu berubah-berubah
padahal barang-barang yang diukur adalah sama.
Untuk mendapatkan data yang akurat perlu disusun suatu instrument yang valid
dan reliable. Instrmen yang valid adalah instrument yang mampu dengan tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Jika ingin mengukur minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPA, harus disiapkan instrument yang mampu mengukur minat siswa,
bukan untuk mengukur kecerdasan atau pendapat siswa. Peneliti PTK harus selalu hati-
hati dengan data dan harus yakin bahwa data yang dikumpulkan memanng valid.
Dalam rangka memperoleh data yang akurat dan objektif dalam PTK, guru (peneliti)
juga perlu melakukan trungualis, yaitu menggunakan berbagai sumber untuk
meningkatkan mutu data dengan cara cek silang. Dalam kaitan ini student feedback
(umpan balik dari siswa) dapat dijadikan sarana untuk pengumpulan data, asalkan siswa
diberdayakan sebagai partisifan aktif. Ada beberapa macam tringualis antara lain: (1)
theoretical triangualation atau triangulasi teori, yakni menggunakan teori dalam upaya
menelaah sesuatu; (2) data triangulation atau triangulasi data, yakni mengambil data dari
berbagai suasana, waktu, tempat, dan jenis; (3) source triangulation atau triangulasi
sumber, yakni mengambil data dari berbagai sumber; (4) method triangulation atau
triangulasi metode, yakni menggunakan berbagai metode pengumpulan data; (5)
instrumental triangulation atau triangulasi instrument, yakni dengan menggunaka
berbagai jenis alat atau instrument; (6) analytic triangulation atau triangulasi analitik,
yakni menggunakan berbagai metode atau cara analisis.
Suatu hal yang perlu diingat bahwa dalam PTK guru atau peneliti (bila berkolaborasi
bersama tim) yang merancang penelitian, dan dia sendiri yang melaksanakan tindakan,
dan dia sendiri juga yang melakukan pengumpulan data termasuk menganalisis hasil
data yang diperoleh. Oleh karena itu, guru (peneliti) PTK harus sadar betul bahwa
manipulasi data sangat tidak diperbolehkan (dilarang). Sebab, bila dilakukan manipulasi
data sehingga hasil penelitiannya bias, guru peneliti tidaka akan dapat memperbaiki
masalah pembelajaran dikelas.
17
Dalam PTK guru peneliti dapat menggunakan berbagai sumber data seperti:
dokumen (catatan hasil belajar) dan ortofolio, buku harian, jurnal, video, foto-foto,
laporan pengamatan, wawancara, angket, dan tes. Ccontoh tekhnik alat pengumpulan
data dalam PTK sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data PTK
a. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa
b. Observasi: dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa
dalam PBM dan implementasi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
c. Wawancara: untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan implementasi
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
d. Angket: digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi tentang
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
e. Diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus
PTK
2. Alat pengumpulan data PTK
a. Tes: menggunakan butir soal/instrument soal untuk mengukur hasil belajar siswa
b. Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengykur tingkat altivitas
siswa dalam proses belajar mengajar matematika
c. Wawancara: menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat
atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
d. Kuesioner: untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat
tentang pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
e. Diskusi: menggunakan lembar hasil pengamatan
F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah suatu criteria yang digunakan untuk melihat tingkat
keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu PBM di
kelas. Indikator kinerja harus realistik dan dapat diukur (jelas cara mengukurnya).
Contoh indikator kinerja misalnya:
1. Siswa
a. Tes: rata-rata nilai ulangan harian. Misalnya sekurang-kurangnya 80% siswa
dapat mengerjakan dengan benar soal-soal tentang peta, lebih dari 75% siswa
dapat membaca dan membuat peta sesuai kaidah-kaidah kartografis.
b. Observasi: keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Guru
a. Dokumentasi: kehadiran siswa.
b. Observasi: Hasil observasi.
G. Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam penelitian tindakan
kelas, analisis dilakukan peneliti sejak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Pada
waktu dilakukan pencatatan lapangan melalui observasi atau pengamatan tentang
kegiatan pembelajaran di kelas, peneliti dapat langsung menganalisis apa yang
diamatinya, situasi dan suasana kelas, cara guru mengajar, hubungan guru dengan
siswa, interaksi antara siswa dengan siswa dan lain-lain. Kegiatan pengumpulan data
yang benar dan tepat merupakan jantungnya PTK, sedangkan analisis data akan
18
memberi kehidupan dalam kegiatan PTK. Oleh karena itu, seorang peneliti perlu
memahami tekhnik analisis data yang tepat agar manfaat penelitiannya memiliki nilai
ilmiah yang tinggi.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti, yakni:
1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam
hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai
rerata, presentase keberhasilan belajar, dan lain-lain.
2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi
gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat dengan tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif, pandangan atau sikap siswa
terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran,
perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya,
dapat dianalisis secara kualitatif.
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar: dengan
menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi
tinggi, sedang, dan rendah. Aktivitas siswa dalam PBM dengan menganalisis tingkat
keaktifan siswa dalam PBM tersebut. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi,
sedang, dan rendah. Implementasi pembelajaran dengan menganalisis tingkat
keberhasilannya, kemudian diketegorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil,
dan tidak berhasil.
H. Prosedur Penelitian
Siklus 1 PTK:
a. Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK, antara lain
sebagai berikut.
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pelaksana pembelajaran.
3) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
4) Uraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka pemecahan
masalah.
5) Membuat lembar kerja siswa.
6) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK.
7) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja
tindakan perbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan yang akan
diterapkan.
c. Pengamatan atau observasi, yaitu prosedur perekaman data mengenai proses dan
produk dari implementasi tindakan yang dirancang. Penggunaan instrumen yang
telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap secara rinci dan lugas termasuk cara
perekamannya.

19
d. Analisis dan refleksi. Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang dilaksanakan, serta criteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
Siklus 2 PTK:
1. Perencanaan
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama.
2. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi
pada siklus pertama.
3. Pengamatan
Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran.
4. Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun
rencana (replaning) untuk siklus ketiga.
Siklus 3 PTK:
1. Perencanaan
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
kedua.
2. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi
pada siklus kedua.
3. Pengamatan
Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran.
4. Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang telah
direncanakan dengan melaksanakan tindakan (treatment) tertentu.
I. Personalia Penelitian
Sebutkan tim peneliti yang terlibat dalam PTK disertai dengan rincian dan beban
tugas masing-masing anggota PTK.
Tabel 4.2 Pembagian Tugas Tim Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
No. Nama Tugas Jam Kerja Per Minggu
1. Guru peneliti (Pelaksana) a.………………… 10 jam
b………………….
c………………….
2. Kolaborator( Mitra) a…………………. 5 jam
b………………….
c………………….

20
J. Rencana Pembiayaan
Rencana pembiayaan berupa uraian yang mengungkap semua biaya yang
diperlukan untuk melakukan PTK. Rencana pembiayaan PTK ini akan lebih baik bila
ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga mudah dipahami oleh pihak yang
berkepentingan. Rencana pembiayaan digunakan sebagai transparansi penggunaan biaya
penelitian dan mengarahkan peneliti agar berhati-hati dalam mengeluarkan biaya
penelitian. Juga digunakan sebagai pertanggungjawaban kepada sponsor atau pihak
yang memberikan dana penelitian.
Tabel 4.3 Rencana Pembiayaan
No. Jenis penggunaan Jumlah (Rp.) Keterangan
1. ATK Rp.
2. Transportasi Rp.
3. Foto Kopi Rp.
4. Pengumpulan data Rp.
5. Analisis Data Rp.
6. Penyusunan draft awal Rp.
7. Seminar Rp.
8. Perbaikan laporan Rp.
9. Penggandaan laporan Rp.
Catatan: Rencana pembiayaan ini dicantumkan apabila kegiatan PTK dibiayai oleh pihak
lain atau sponsor.
K. Rencana Kerja
Rencana kerja berupa urut-urutan kerja mulai dari awal kegiatan sampai
penyusunan laporan PTK. Urutan kegiatan tersebut mencakup jenis kegiatan apa saja
yang akan dilakukan dan kapan akan dilaksanakan. Rencana kerja berfungsi
mengarahkan peneliti agar penelitian dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Tabel 4.4 Rencana Kerja Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
No. Jenis Kegiatan Bulan ke
1. Penyusunan 1 2 3 4 5 6
Proposal
2. Pelaksanaan X
Siklus 1
3. Pelaksanaan X
siklus 2
4. Pelaksanaan X
Siklus 3
5. Tabulasi dan X X X X
analisis data
6. Penyusunan X
laporan PTK
7. Seminar hasil X
PTK

21
8. Perbaikan X
Laporan PTK
9. Penjilidan X

L. Daftar Pustaka
Disusun berdasarkan abjad nama pengarang atau penulis. Dalam pnyusunan daftar
pustaka tersebut dapat digunakan model MILA (Modern Language Association), modl APA
(American Psychological Association), atau model lain yang biasa digunakan oleh
masyarakat akademik. Gunakan referensi terbaru dan referensi yang dimasukkan dalam
daftar pustaka hanyalah referensi yang digunakan untuk PTK.
Prinsip penyusunan daftar pustaka model APA (Andreas,2001) adalah sebagai
berikut.
a. Baliklah semua nama pengarang dan gunakan nama inisial. Bila ada dua atau tiga
pengarang gunakan tanda (&). Pisahkan nama dengan koma. Susun daftar sesuai
alphabet.
b. Sebutkan semua nama pengarang, jangan menggunakan dkk.
c. Tempatkan tahun penerbitan segera setelah nama pengarang.
d. Garis bawahi judul dan subjudul untuk buku, pakai huruf besar untuk nama judul
dan subjudul, lainnya semua huruf kecil.
Contoh:
Patterson, F., & Linden, E. (1980). The Education of KOKO, New York: HoltRinehart and
Winston.
M. Lampiran
Bahan-bahan yang perlu dilampirkan adalah:
a. Instrumen penelitian,
b. Data-data penting,
c. Daftar riwayat Hidup Tim Peneliti (Curriculum Vitae),
d. Dan hal lain yang diperlukan dalam proposal PTK.

DAFTAR PUSTAKA

22
Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Cara Memecahkan Masalah
E. Hipotesis Tindakan
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI

A. .........................................................................................
B. .........................................................................................
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian
B. Persiapan PTK
C. Subjek Penelitian
D. Sumber Data
E. Teknik dan Alat Pengumpul Data
F. Indikator Kinerja
G. Teknik Analisis Data
H. Prosedur Penelitian
DAFTAR PUSTAKA

23
BAB II
PENULISAN SKRIPSI

A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah resmi seorang mahasiswa untuk mernyelesaikan program
Sarjana (S1) dan memperoleh gelar sarjana pada program studi yang ditekuninya. Skripsi
merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan
dengan bidang keahliannya. Penyusunan skripsi didasarkan pada kajian ilmiah yang didahului
oleh penelitian pustaka dan atau penelitian lapangan, serta hasil akhir dipertanggungjawabkan
secara resmi dan terbuka kepada komunitas ilmiah dalam sidang skripsi.
B. Karakteristik
Sebagai karya ilmiah, skripsi memiliki karakteristik yang membedakannya dengan karya
ilmiah lain. Skripsi disusun dengan karakteristik sebagai berikut:
1. mengarahkan pada eksplorasi permasalahan atau pemecahan masalah dan topik-topik
bidang keilmuan yang sesuai dengan program studi yang ditempuh;
2. ditulis atas dasar hasil penelitian lapangan dan /atau penelitian pustaka yang relevan;
3. ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar;
4. skripsi berbobot 6 SKS ;
C. Fungsi dan Kedudukan Skripsi
Skripsi berfungsi sebagai media publikasi hasil penelitian ilmiah masyarakat perguruan
tinggi dalam rangka pengembangan ilmu, khususnya dalam ilmu pendidikan. Dalam jangkauan
yang lebih luas, skripsi juga dapat menjadi media komunikasi dalam masyarakat ilmiah pada
umunya, apabila memenuhi syarat untuk dipublikasikan secara luas.
D. Wilayah Penelitian Skripsi
Wilayah kajian setiap jurusan secara umum disesuaikan dengan visi dan misi jurusan, dan
memperhatikan kontekstualisasi pendidikan dan perkembangannya.
E. Bimbingan Skripsi
1. Persyaratan
a. Telah lulus minimal 75% dari seluruh mata kuliah dengan IPK minimal 2,75
b. Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dengan nilai minimal 2,0.
2. Prosedur bimbingan
a. Tahap persiapan
b. Pemilihan wilayah kajian hendaknya didiskusikan tersebih dahulu dengan dosen
pembimbing akademik.
c. Mahasiswa menyusun proposal skripsi sesuai dengan wilayah kajian yang sudah disetujui
ketua prodi dan berkonsultasi dengan dosen wilayah kajian, selanjutnya menjadi dosen
pembimbing skripsi.
d. Selain dengan dosen wilayah kajian yang telah ditunjuk, mahasiswa dianjurkan juga
untuk berkonsultasi dengan dosen lain yang ahli pada bidang yang relevan dengan
masalah penelitian dalam proposal itu untuk mempertajam rumusan masalah dan
mendapatkan rancangan skripsi yang lebih lengkap.
e. Setelah mendapat persetujuan dosen wilayah kajian, mahasiswa mengajukan prosposal
kepada ketua prodi masing-masing untuk diseminarkan.

24
f. Dalam seminar proposal, mahasiswa akan mendapatkan masukan yang berguna untuk
penyempurnaan proposal skripsi.
g. Proposal ytang telah disetujui diajukan kepada ketua prodi untuk mendapatkan
penentapan dan penunjukan pembiimbing I dan II.
h. Pembimbing resmi akan ditetapkan dengan SK Puket I. bersaaam dengan itu, mahasiswa
juga mendapatkan surat pengantar untuk melakukan penelitian ke lokasi yang telah
ditentukan.

25
BAB III
TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
A. Ketentuan Umum
Beberapa ketentuan umum yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam menulis Skripsi
adalah:
1. Isi Skripsi
a. Bagian Awal. Bagian awal Skripsi meliputi Cover dalam, Lembar pernyataan Keaslian
Skripsi, Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Pengesahan (setelah ujian), Biodata
Diri, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar
Lampiran.
b. Bagian Isi/Bab. Bagian isi Skripsi berisi Bab I (Proposal/Pendahuluan), Bab II, Bab III, Bab
IV dan Bab V (Penutup).
c. Bagian Akhir. Bagian akhir Skripsi berisi daftar pustaka, lampiran- Tebal Skripsi.
2. Penggunaan Bahasa. Bahasa yang dipakai Skripsi adalah bahasa Indonesia baku dengan gaya
bahasa keilmuan yang bercirikan antara lain:
a. Berpedoman pada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD)
dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Untuk Skripsi yang berbahasa Inggris
diserahkan kepada masing-masing pembimbing.
b. Penulisan Skripsi harus menggunakan bahasa baku (formal) yaitu bahasa yang tidak
berbelit-belit, sistematis dan logis serta mudah dapat dipahami.
c. Penggunaan kata dan istilah harus mengacu pada Kamus Umum Bahasa Indonesia atau
kamus lain yang relevan dan otoritatif.
d. Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang.
e. Format dan tata cara penulisan harus konsisten.
f. Penulisan nama, kata atau kalimat yang berasal dari bahasa Arab yang belum diadopsi
dalam bahasa Indonesia harus berpedoman pada sistem transliterasi.
g. Tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda persen, tanda
penghubung, garis miring dan lainnya harus mengikuti pedoman ejaan bahasa Indonesia
yang disempurnakan.
h. Untuk penulisan kata atau kalimat Arab yang belum diadopsi ke dalam bahasa
Indonesia, gunakanlah sistem transliterasi (sebagaimana dijelaskan di bawah).
B. Ketentuan Khusus
1. Cover Skripsi dibuat dari kertas tebal (hard cover) dengan warna merah tua. Pada sampul
tersebut dicetak judul Skripsi, nama lengkap mahasiswa S-1, baris SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH KUNINGAN dan tahun
penyelesaian. Judul Skripsi, nama lengkap mahasiswa dan baris SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH KUNINGAN ditulis dengan
huruf kapital dan dicetak tebal. Judul Skripsi, kata ‚SKRIPSI‛, nama mahasiswa, NIM, dan
Program Studi ditulis dengan huruf Time New Roman Capital ukuran 12 cetak tebal (bold).
Kata oleh ukuran 12, cetak tebal.
2. Logo STKIP yang tercantum dalam Cover bentuknya transparan warna hitam-putih
berukuran 4,5 cm.
3. Kertas yang digunakan untuk pengetikan menggunakan kertas putih jenis HVS 80 gram
ukuran A4 (210 mm x 297 mm).
26
4. Jenis huruf yang digunakan Times New Roman dengan ukuran huruf (front size) 12. Khusus
untuk penulisan Bab dan Sub Bab ditulis dengan huruf Kapital yang tebal (Bold), dan
diletakkan di tengah-tengah kertas (aligment center).
5. Batas pengetikan (Margins)
a. Batas Atas/Top Margin = 4 cm.
b. Batas Bawah/Bottom Margin = 3 cm.
c. Batas Kiri/Left Margin = 4 cm.Batas Kanan/Right Margin = 3 cm.
d. Batas Header = 2 cm.
e. Batas Footer = 2 cm.
6. Spasi dan Paragraf :
a. Penulisan Skripsi dari Bab I dan Bab V adalah 2 spasi.
b. Abstrak ditulis dengan 1 spasi, tidak lebih dari satu halaman dan memuat secara singkat
latar belakang, rumusan masalah tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan temuan
penelitian.
c. Kata Pengantar Skripsi ditulis 1 ½ spasi.
d. Awal Paragaraf (paragraph ideantation) atau alenia baru diketik menjorok = 1 tab atau 7
ketukan dari kiri.
7. Penomoran Halaman (Page Numbers)
a. Penomeran halaman bagian awal Skripsi diletakkan di bagian bawah tengan (buttom-
centre) dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya).
b. Penomeran halaman bagian isi dan bagian akhir Skripsi diletakkan di bagian bawah
kanan dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya, kecuali pada setiap halaman pertama Bab.
Penomeran pada halaman pertama/awal setiap Bab diletakkan di bagian bawah tengah.
8. Numbering Bab, Sub bab dan sub dari sub bab.
a. Penomoran Bab menggunakan angka Romawi besar (I, II, III, dst).
b. Penomoran sub bab menggunakan Huruf Besar (A, B, C, dst).
c. Penomoran sub dari sub bab menggunakan angka (1, 2, 3, dst).
d. Jika di dalam sub dari sub bab masih terdapat perincian, penomoran menggunakan
huruf latin kecil (a, b, c, dst).
e. Apabila di dalam perincian tersebut masih terdapat perincian, penomoran menggunakan
angka yang diberi tanda kurung tutup 1). 2), 3), dst.
Secara lebih detail penjelasan penomoran Bab, sub bab, dan sub dari sub bab dapat dilihat pada
contoh di bawah ini:
Gambar 2.1. Contoh Penomoran

BAB I
PENDAHULUAN
A. Sub Bab
1. Sub dari sub bab
a. Rincian sub dari sub bab
1) ………….
a) …………..

9. Pengetikan naskah pada setiap alinea ditulis sejajar dengan judul sub bab atau sub dari sub
bab
27
Gambar 2.2. Contoh Pengetikan Naskah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Memperhatikan adanya tingkat kesulitan yang cukup signifikan dalam usaha


meningkatkan kedisiplinan mahasiswa, terutama yang berhubungan dengan berpakaian
rapi berkerah dan harus bersepatu……..dst.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa kehadiran itelektual muslim masi sebatas
wacana bagi generasi muda yang seharusnya menjadi pelopor… dst.
Dst ………….

10. Huruf Kapital (besar). Penulisan huruf kapital (besar) ditulis pada setiap :
a. Bab dan judul bab.
b. Setiap huruf awal dalam kalimat pada subbab, kecuali ‚dan‛ dan ‚yang‛.
c. Setiap huruf awal dalam kalimat pada judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran,
kecuali ‚dan‛ dan ‚yang‛.
d. Serta nama-nama lain yang dianggap penting, seperti nama orang dan kota.
11. Penulisan Terjemahan
a. Terjemahan al-Qur’an, hadis dan teks-teks asing ditulis miring / italic. Terjemahan
diawali dan diakhir dengan tanda kutip ganda (‚). Setiap terjemahan diberi keterangan
‘Artinya:’ dan ditulis satu spasi.
b. Khusus untuk al-Qur’an diberi keterangan surat dan ayat diakhir terjemah seperti ini,
(Q.S. al-Baqarah [2]:30) dan untuk hadis diberi keterangan perawinya, (H.R. Bukhari).
Sedangkan terjemahnya juga diawali dengan kata ‚Artinya‛. Contoh:
Artinya: ‚...Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS. al-Maidah [5]: 2).
c. Setiap terjemahan Al-Qur’an dan hadis atau teks-teks asing yang panjang ditulis secara
menjorok rata dengan satu kali TAB. Contoh:
Artinya: “Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya,
sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al-
Mâ’idah *5+:30).
d. Potongan ayat yang tidak lengkap menggunakan tanda elipsis ‚titik tiga‛ (...) dan di
akhiri tanda titik. Jadi, ada empat titik (...[.]).
12. Kutipan
Sebagai suatu kajian yang bersifat analitis dan kritis, karya ilmiyah sangat membutuhkan
kutipan-kutipan. Paling tidak ada dua fungsi kutipan. Pertama, sebagai bukti keterbukaan
dan kejujuran ilmiah seorang peneliti/penulis. Kedua, kutipan juga dibutuhkan sebagai
konfirmasi bagi yang melakukan penelitian dalam rangka pengayaan analisis. Kutipan ada
dua macam:
a. Kutipan langsung yaitu kutipan yang sama persis dengan sumber asli, baik dari segi
struktur kalimat maupun tanda baca yang digunakan. Kutipan langsung harus mengikuti
aturan sebagai berikut:
28
1) Kutipan tidak boleh melebihi satu halaman.
2) Kutipan digunakan hanya untuk hal-hal yang penting saja seperti arti bahasa,
definisi, komentar, atau pendapat pakar.
3) Kutipan yang panjangnya kurang dari 6 baris ditulis dua spasi, diberi tanda petik
rangkap pada awal dan akhir kutipan dan dimasukkan ke dalam teks.
4) Kutipan yang panjangnya enam baris lebih diketik satu spasi (untuk huruf latin)
tanpa tanda petik rangkap di awal dan akhir kutipan. Baris pertama ditulis menjorok
(dengan TAB), begitu seterusnya pada awal-awal baris.
5) Kutipan terjemah al-Qur’an, hadis Nabi atau teks-teks lainnya dianggap seperti
kutipan langsung yang panjangnya enam baris ke atas, meskipun kurang dari enam
baris ditulis miring, berspasi satu serta tidak perlu menuliskan ‚artinya‛.
6) Kutipan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis ditulis dengan huruf Arab sebagaimana
aslinya, khusus untuk ayat-ayat al-Qur’an perlu disebutkan nama dan nomor surat
serta nomor ayat yang dikutip dan dituliskan di antara tanda kurung. Sedangkan
kutipan hadis harus dilengkapi dengan sanad dan perawinya.
7) Kutipan baik Arab, Inggris maupun Latin harus ditulis satu spasi dan dipisahkan
dari teks.
8) Anotasi atau keterangan pendek dapat disisipkan sesudah kata-kata ungkapan
kalimat yang diberi keterangan itu, dituliskan di antara tanda kurung. Apabila
anotasi itu sampai mencapai satu baris atau lebih dituliskan sebagai catatan kaki.
9) Kalimat elipsis adalah kalimat yang bagiannya ada yang dibuang Kutipan yang
berbentuk kalimat elipsis dimasukkan dalam bagian teks karya tulis dan diberi tanda
titik tiga (…) baik di awal, di tengah maupun diakhir.
b. Kutipan tidak langsung yaitu kutipan yang didasarkan pada ide atau pokok pikirannya
saja. Aturan penulisan kutipan tidak langsung biasanya mengikuti aturan sebagai
berikut:
1) Kutipan ini dapat berbentuk saduran, ringkasan, atau kesimpulan.
2) Penulis atau peneliti tidak perlu diberi tanda petik.
3) Pokok pikiran yang dikutip ditulis seperti teks biasa dengan menyebut sumber
rujukannya, dan catatan pengutipannya diletakkan di bagian akhir kutipan.
4) Sumber kutipan harus merujuk pada tulisan atau pandangan pakar atau ilmuan yang
ahli dalam bidangnya. Sumber kutipan bukan berupa buku daras untuk para pelajar
SD, SMP dan SMU, meskipun subtansinya sama.
5) Untuk memberi bobot akademik dan sebagai bukti penguasaan bahasa harus
mencakup minimal dua sumber/buku yang berbahasa Arab atau berbahasa Inggris
yang terkait dengan pokok bahasan, tidak termasuk kamus atau ensiklopedi.
6) Kutipan dapat pula bersumber dari situs internet atau CD dengan mencantumkan
nama situs, tanggal akses, dan menunjukkan print outnya secara lengkap (bila
diperlukan).
13. Penulisan referensi/kutipan menggunakan catatan tubuh (Bodynote)
Adalah cara mempertanggungjawabkan sumber/referensi yang digunakan secara langsung
ditulis dalam teks.
Caranya adalah data tentang referensi dimaksud ditulis di akhir kutipan.

29
Data referensi itu meliputi 3 unsur, yaitu: Nama pengarang, angka tahun publikasi, dan
nomor halaman.
Contoh 1 :
Kekerasan fisik akibat penganiyaan adalah apabila didapati perlukaan bukan karena
kecelakaan (non-accident). Batasan intensitas kekerasan fisik tersebut sangat relatif, karena
dapat ditinjau dari akibat kekerasan dan cara melakukan kekerasan (Herkutanto, 2000: 269).
Contoh 2 :
Menurut Herkutanto (2000: 269), kekerasan fisik akibat penganiyaan adalah apabila didapati
perlukaan bukan karena kecelakaan (non-accident). Batasan intensitas kekerasan fisik
tersebut sangat relatif, karena dapat ditinjau dari akibat kekerasan dan cara melakukan
kekerasan.
14. Catatan akhir (Endnote)
Catatan akhir adalah salah satu cara mempertanggungjawabkan referensi yang digunakan
dengan cara menuliskan data referensi itu pada bagian akhir karangan (setelah kesimpulan).
Data referensi yang harus ditulis adalah sama dengan data referensi pada sistem catatan kaki.
Perbedaannya dengan catatan kaki hanyalah pada letak saja. Yang satu di kaki halaman
sedangkan yang satunya di akhir karangan.
1 Penggunaan istilah efektif di sini lebih dimaknai pada analisis fungsional, sehingga
sesuatu dikatakan efektif apabila sesuatu tersebut dapat menjalankan fungsinya sesuai sistem
yang dikehendaki oleh sesuatu tersebut, sedangkan sistem itu sendiri lebih mengarah pada
sebuah tatanan.
2 Susanne K. Langer, Phylosopy in A New Key, (New York: New American Library, 1955),
p..49.
3 Joel M. Charon, Symbolic Interactionism: An Introduction, An Interpratation, and An
Integration, (Englewood, New Jersey: Prentice Hall, 1989), p. 50.
4 Susanne K. Langer, Op. Cit., p. 51.
Untuk penulisan referensi skripsi di STKIP Muhammadiyah Kuningan menggunakan
catatan tubuh (Bodynote).
15. Penyajian Tabel, Gambar dan Lampiran
a. Ketentuan penyajian tabel :
1) Nomor dan judul ditulis di atas tabel di di tengah atas, simetris dengan tabel
tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian
judul tabel.
2) Untuk penomoran tabel, disesuaikan dengan pada bab berapa tabel tersebut berada
dan ditulis secara berurutan, misalnya Tabel.2.5. artinya tabel ke 5 di Bab 2.
3) Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan
judul tabel tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah
1 spasi.
4) Apabila terdapat sumber tabel, maka sumber tabel tersebut ditulis di bagian bawah
tabel sejajar dengan tabel dari sebelah kiri.
5) Setiap awal kata pada judul tabel ditulis dengn huruf besar.

30
b. Ketentuan penyajian gambar
1) Nomor dan judul ditulis di bawah, tengah, simetris (justify) dengan gambar
tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian
judul gambar.
2) Untuk penomoran gambar, disesuaikan dengan pada bab berupa gambar tersebut
berada dan ditulis secara berurutan, misalnya gambar ke 12 di Bab 4.

Gambar. 4.12
Alur Kesulitan Memaksa Mahasiswa Disiplin

3) Apabila judul gambar lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan
judul gambar tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua
adalah 1 spasi.
4) Apabila terdapat sumber gambar, maka sumber gambar tersebut ditulis setelah
judul gambar.
5) Setiap awal kata pada judul gambar ditulis dengan huruf besar.
c. Ketentuan penyajian lampiran :
1) Nomor dan judul ditulis di atas lampiran di sebelah kiri, sejajar dengan lampiran
tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian
judul lampiran.
2) Khusus untuk nomor lampiran, ditulis secara berurutan tanpa nomor bab,
misalnya:
Lampiran 9 : Jumlah Mahasiswa Bersendal dan Berkaos Oblong
3) Apabila judul lampiran lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar
dengan judul lampiran tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris
kedua adalah 1 spasi.
4) Setiap awal kata pada judul lampiran ditulis dengan huruf besar.
16. Penulisan Daftar Pustaka
a. Daftar pustaka diurut berdasarkan huruf abjad nama pengarang.
b. Untuk setiap huruf abjad yang sama, diurutkan lagi berdasarkan huruf kedua dari huruf
pertama nama pengarang.
Contoh : Abdul Hamid, ‚ ……. Ahmad Rodoni,‛……
c. Ketentuan penulisan daftar pustaka secara berurutan yaitu ;
1) Nama pengarang (tanpa gelar), koma, kemudian tanda kutip.
2) Judul buku, ditulis dengan huruf miring (Italic), tanda kutip, koma.
3) Edisi buku dan cetakan keberapa, kemudian tanda koma.
4) Percetakan, kemudian tanda koma.
5) Nama daerah tempat percetakan, kemudian tanda koma.
6) Tahun kemudian titik.
7) Nama pengarang dari luar negeri, ketentuannya adalah; nama belakangnya
(biasanya family name) ditulis di depan, kemudian nama depannya. Jika buku
tersebut dikarang oleh lebih dari satu orang, maka untuk nama pengarang
selanjutnya ditulis seperti adanya.

31
8) Khusus untuk pengarang dari dalam negeri, jika nama belakang pengarang tersebut
sudah pasti adalah nama marga, maka ketentuannya sama dengan ketentuan pada
penulisan nama pengarang dari luar negeri.
d. Jarak antara baris pertama dengan baris kedua jika satu buku kutipan lebih dari satu
baris, berjarak 1 spasi.
e. Baris kedua dimulai pada ketukan ke-7
1) Jarak antara satu judul buku dengan judul buku lainnya adalah 2 spasi.
2) Setiap huruf awal dari seluruh kalimat pada daftar pustaka ditulis dengan huruf
kapital (huruf besar).
Daftar Pustaka merupakan rangkuman sumber-sumber bacaan yang digunakan
dalam suatu tulisan. Sumber kepustakaan diupayakan bersumber pada buku-buku edisi
terakhir, kecuali ditentukan lain oleh pembimbing dan dapat pula berupa jurnal, hasil
penelitian, dan laporan/dokumen lain yang relevan.
C. Beberapa Contoh Penulisan Daftar Pustaka:
Ahmadi, Iif Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka

Aminuddin. 1995. Stilistika: Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang: IKIP
Semarang Press.

Fraenkel, J.R. and Wallen, N.E. 1993. How to Design and Evaluate Research in Education. New
York: Mc Graw-Hil Inc.

Hermintoyo, M. 2003. ‛Metafora dalam Lirik Lagu Indonesia Populer Kajian Atas Jenis, fungsi,
dan Implikaturnya”. Tesis S2 Program Pasca Sarjana Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Universitas Negeri Semarang.

Nugraheni, Novi Tri. 2002. ‚Analisis Lirik Lagu Jamrud karya Aziz M.S. Suatu Tinjauan
Stilistika”. Skripsi S1 Fakultas Sastra Universitas Diponegoro: Semarang. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Nurgiyantoro, Burhan.2010. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press

Nurgiyantoro, Burhan.2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa.Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press

Oemarjati, Boen S. 1992. Dengan Sastra Mencerdaskan Siswa: Memperkaya Pengalaman dan
Pengetahuan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

32
BAB VI
BIMBINGAN SKRIPSI

Pembimbing bertanggung jawab untuk mengarahkan, membimbing danmengawasi


semua tahap kegiatan dalam proses penyusunan skripsi sampaidengan tersusunnya skripsi yang
memenuhi syarat. Apabila pembimbing terdiri dari dua orang, keduanya secara bersama-sama
bertanggung jawab dalam proses pembimbingan serta saling mengisi guna mendapatkan hasil
yang optimal. Pembimbing I dalam proses pembimbingan lebih bertanggungjawab pada aspek
metode penelitian dan keilmuan yang diteliti. Sedangkan Pembimbing II lebih bertanggung
jawab dalam aspek metode penulisan ilmiah. Pembagian ini tidak bersifat mutlak sehingga
saling mengisi/melengkapi antar pembimbing akan sangat menguntungkan dalam
pengembangan wawasan keilmuan serta pola pikir ilmiah mahasiswa yang dibimbing.
A. Prinsip Bimbingan
Bimbingan skripsi hendaknya didasarkan kepada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Ramah dan saling menghargai.
2. Jujur, adil dan obyektif.
3. Komitmen bersama untuk mutu.
4. Menghindari bentuk kekerasan verbal maupun fisik.
5. Tidak terlihat konflik kepentingan.
6. Tidak terlibat personal affair.
7. Tidak menerima/memberi gratifikasi dalan bentuk apapun selama proses bimbingan.
B. Kesepakatan Bimbingan Skripsi
Kesepakatan antara pembimbing dan mahasiswa selama satu semester tertuang
dalam lembar kesepakatan bimbingan skripsi yang memuat:
1. jadwal pertemuan berkala, sekurang-kurangnya 2 kali dalam sebulan;
2. rencana kerja selama penelitian berlangsung;
3. mekanisme pemberian respon atau feedback, baik dalam hal waktu maupun metodenya
(via e-mail atau hard copy);
4. jadwal pengembalian perbaikan setelah mendapatkan feed back;
5. harapan dan peran masing-masing pihak (dosen pembimbing dan mahasiswa).
Lembar kesepakatan bimbingan skripsi merupakan alat untuk:
1. memfasilitasi hubungan antara pembimbing dan mahasiswa dalam memastikan
perkembangan penulisan skripsi mahasiswa;
2. memperjelas harapan, peran dan kewajiban dari mahasiswa dan pembimbing;
3. memberikan pedoman mengenai proses pembimbingan;
4. menjaga penelitian agar tetap pada tujuannya;
5. memastikan kualitas penelitian sesuai dengan jadwal.
C. Frekuensi Bimbingan
Proses bimbingan mahasiswa harus dilakukan secara berkala. Pertemuan ini
hendaknya merupakan sebuah forum interaktif dan konstruktif untuk berdiskusi seputar
penelitian skripsi dengan materi bimbingan skripsi meliputi :
1. latar belakang;
2. batasan dan perumusan masalah;
3. Outline (garis besar) tujuan dan manfaat penelitian;

33
4. landasan teoritis (theoretical framework) dan kerangka berpikir;
5. metodologi;
6. analisis data;
7. hasil dan pembahasan;
8. kesimpulan;
9. referensi.
D. Model Interaksi Pembimbing skripsi dan Mahasiswa
Interaksi antara pembimbing skripsi dan mahasiswa dilakukan melalui tatap
muka dan dapat dikembangkan komunikasi melalui telepon, sms, atau e-mail.
E. Ketidakpuasan Selama Proses Bimbingan
Ketidakpuasan yang terjadi selama proses bimbingan berlangsung antara
pembimbing dan mahasiswa bimbingan dapat disesuaikan melalui mekanisme arbitrase oleh
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan
atau yang ditunjuk.
F. Kualifikasi Pembimbing
Selama proses penyusunan dan penulisan skripsi, mahasiswa harus dibimbing oleh
sekurang-kurangnya satu orang pembimbing yang memiliki persyaratan sebagai berikut.
1. Bergelar Magister S-2.
2. Menguasai topik penelitian skripsi mahasiswa yang dibimbing.
3. Menguasai metodologi penelitian.
4. Memiliki track record yang sangat baik bagi yang sudah membimbing.
G. Hak dan Kewajiban Pembimbing
1. Hak Pembimbing
a. Memperoleh insentif dan layanan yang layak.
b. Mendapatkan fasilitas yang diperlukan untuk melakukan bimbingan (ruang
kerja, komputer, telpon, internet, rak buku, dan lain-lain.
c. Memperoleh kredit dan penghargaan setara dengan mengampu mata kuliah
sekurangkurangnya 6 sks untuk setiap mahasiswa.
d. Menolak penugasan menjadi pembimbing skripsi jika topik skripsi diluar bidang
keilmuannya atau alasan-alasan lain yang disetujui ketua Prodi.
e. Mengembalikan mandatnya sebagai pembimbing skripsi mahasiswa tertentu
kepada ketua prodi jika mahasiswa bersangkut an tidak melaksanakan
kesepakatan yang sudah ditandatangani dalam jangka waktu tertentu.
2. Kewajiban Pembimbing terhadap Mahasiswa
a. Pembimbing harus menjelaskan sedini mungkin ekspektasinya kepada mahasiswa,
komitmen mahasiswa dan hal-hal lain yang dipandang perlu.
b. Menginformasikan hak-hak mahasiswa selama program bimbingan skripsi.
c. Membantu mahasiswa mengklarifikasi topik permasalahan dan tujuan penelitian.
d. Menjaga agar selalu mengacu kepada norma-norma ilmiah.
e. Mematuhi kesepakatan yang telah ditandatangani.
f. Memberi dukungan dan semangat kepada mahasiswa untuk bekerja keras.
g. Menyediakan waktu yang memadai untuk bimbingan.
h. Mengarahkan mahasiswa kepada informasi yang berkaitan langsung dengan topik

34
penelitian dan sumber-sumber literatur yang dapat dijangkau.
i. Memberikan bimbingan terhadap metodologi dan teknik penelitian yang tepat.
j. Membantu mahasiswa menyusun desain penelitian.
k. Melarang plagiatisme.
l. Memonitor kerja mahasiswa dengan menggunakan catatan bimbingan khusus.
m. Memastikan jadual penelitian (timetable) mahasiswa terlaksana dengan baik.
n. Memberikan feedback tertulis kepada mahasiswa secara kritis, konstruktif, sportif dan
membangun yang disampaikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah draft
awal diberikan.
o. Memberi arahan tentang gaya dan teknik penulisan, penggunaan bahasa,
serta pemakaian referensi yang baik dan benar.
p. Membantu mahasiswa memperoleh beasiswa, atau bantuan lain yang mendukung
penyelesaian skripsi.
q. Mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk mempublikasikan/
mempresentasikan hasil skripsinya di luar lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan.
3. Kewajiban Pembimbing terhadap Prodi dan Pembimbing lain
a. Memberikan progress report bimbingan skripsi secara berkala kepada Ketua Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan.
b. Melakukan komunikasi yang efektif secara reguler.
c. Menyepakati tugas bimbingan dengan jelas.
d. Perbedaan pendapat yang mungkin timbul harus diselesaikan secara musyawarah
dan mufakat sehingga tidak merugikan mahasiswa.
H. Hak dan Kewajiban Mahasiswa
1. Hak Mahasiswa
a. Mendapat layanan bimbingan berkualitas dan dukungan penyelesaian skripsitepat
waktu.
b. Memperoleh nilai secara obyektif.
c. Mendapatkan pembimbing yang sesuai dengan topik penelitian.
d. Mengusulkan pergantian pembimbing jika pembimbing berhalangan atau
tidak menunaikan tugas sesuai kesepakatan.
e. Menyampaikan harapan kepada pembimbing.
2. Kewajiban Mahasiswa terhadap Pembimbing
a. Memiliki komitmen untuk menyelesaikan skripsi yang berkualitas dan tepat waktu.
b. Mematuhi isi lembar kesepakatan yang telah ditandatangani bersama pembimbing.
c. Melaksanakan jadual penelitian (timetable) dengan baik.
d. Memberikan progress report penelitian skripsi secara berkala kepada pembimbing.
e. Berinisiatif merencanakan pertemuan atau komunikasi dengan pembimbing.
f. Mempersiapkan materi pertemuan yang akan didiskusikan dengan pembimbing.
g. Memperbaiki draf sesuai feedback dari pembimbing.
h. Mencari informasi yang berkaitan langsung dengan topik penelitian dari literature
lain.
i. Menggunakan gaya dan teknik penulisan, bahasa, serta pemakaian referensi yang
35
baik dan benar.
j. Mencari sumber daya yang mendukung penyelesaian skripsi jika diperlukan.
k. Mengupayakan publikasi penelitiannya dalam bentuk buku atau jurnal
I. Penggantian Pembimbing Skripsi
Tugas pembimbing skripsi dapat dialihkan kepada pembimbing lain jika
1. Pembimbing sakit keras atau meninggal dunia.
2. Pembimbing mendapat tugas visiting scholar, visiting professor, post-doctoral atau tugas
negara dalam waktu lebih dari enam bulan.
3. Pembimbing pindah kerja.
4. Pembimbing tidak melaksanakan tugasnya lebih dari 5 bulan berturut-turut.
5. Pembimbing mengundurkan diri.
6. Terjadi perubahan arah penelitian mahasiswa di luar bidang keilmuan pembimbing.
7. Terdapat konflik antara pembimbing dan mahasiswa yang dapat diterima oleh Ketua
Prodi
Mekanisme penggantian pembimbing skripsi dilakukan sesuai prosedur yang
berlaku di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah
Kuningan.
J. Perbedaan Pendapat
Jika terjadi perbedaan pendapat antara pembimbing dan mahasiswa, pembimbing
harus melakukan hal sebagai berikut.
1. Melihat kembali peran dan kewajiban pembimbing berdasarkan kesepakatan
bimbingan yang sudah ditandatangani, apakah keputusan terhadap hal yang
menjadi konflik merupakan tanggung jawab mahasiswa atau pembimbing.
2. Mengkomunikasikan secara jelas kepada mahasiswa.
3. Memberikan alternatif yang dapat diterima mahasiswa.
4. Jika perbedaan tidak dapat dikomunikasikan lagi, pembimbing harus
berinisiatif melakukan mediasi dengan bantuan pihak ketiga, yaitu Ketua Prodi atau
pejabat yang ditunjuk.
Pada kasus dimana terdapat pembimbing lebih dari satu, perbedaan pendapat yang
terjadi hendaknya:
1. Dikomunikasikan antara pembimbing I dan pembimbing II;
2. Tidak merugikan mahasiswa.
Jika proses komunikasi tidak menghasilkan mufakat, baik pembimbing I maupun
pembimbing II dapat mengkomunikasikan masalah tersebut dengan Ketua Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan.

36
BAB V
UJIAN SKRIPSI

A. Tujuan Kegiatan
Proses ujian skripsi disiapkan untuk memberi penjelasan kepada mahasiswa, dosen
pembimbing dan dosen program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan tentang tata cara pelaksanaan kegiatan ujian
skripsi.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini dipergunakan sebagai petunjuk dalam persiapan dan pelaksanaan ujian
skripsi yang meliputi:

1. Tujuan dan persyaratan ujian skripsi


2. Pelaksanaan
3. Aspek penilaian
C. Definisi

1. Ujian Skripsi
Ujian yang menguji kemampuan mahasiswa dalam mempertanggungjawabkan skripsi yang
ditulis dan pengetahuan dasar-dasar ilmu pendidikan yang telah diperoleh sewaktu kuliah.
2. Dosen Pembimbing
Dosen yang membimbing mahasiswa dalam penulisan skripsi
3. Dosen Penguji
Para dosen yang diundang memberi tanggapan tentang skripsi yang ditulis mahasiswa dan
menguji dasar-dasar ilmu pendidikan mahasiswa.
D. Referensi
1. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.
17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
6. SK Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan
No. 002/KEP/I.3.1/PTM/B/2014 tentang Peraturan Sistem Organisasi dan Tata Kerja
7. STANDAR MUTU Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah
Kuningan 2014-2018
E. Ketentuan Umum
Setelah mahasiswa melaksanakan seminar proposal skripsi dan mendapatkan beberapa
saran perbaikan atau rekomendasi tambahan dari dosen penguji, maka mahasiswa
menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Setelah skripsi mendapat persetujuan oleh dosen
pembimbing, mahasiswa dapat mengajukan ujian skripsi kepada Prodi. Ujian dihadiri oleh
dosen pembimbing dan dosen penguji. Untuk melaksanakan ujian skripsi ini peserta harus
memenuhi persyaratan-0

37
1. Menguji mahasiswa dalam mempertahankan skripsi yang ditulisnya maupun dan bersedia
menerima secara akademik terhadap berbagai kelemahan dari penulisan skripsi tersebut.
2. Menguji kemampuan mahasiswa dalam dasar-dasar ilmu pendidikan.
3. Menguji kemampuan mahasiswa tentang pengetahuan dan ketrampilan yang terkait dengan
penelitiannya.
F. Persyaratan
Untuk dapat mengikuti ujian skripsi, mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Ujian skripsi diadakan paling lambat pada akhir semester kedua belas dan dilaksanakan
dalam forum tertutup yang dihadiri oleh panitia ujian skripsi.
a. Panitia ujian skripsi
1) Ketua Lembaga Pengembangan Riset dan teknologi (LPRistek) mengusulkan kepada
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah
Kuningan untuk membentuk panitia ujian skripsi yang terdiri atas dosen pembimbing
dan anggota penguji lainnya untuk menguji mahasiswa yang telah memenuhi
persyaratan.
2) Panitia ujian skripsi beranggotakan 4 (empat) orang yang terdiri atas ketua/sekretaris
Prodi sebagai ketua panitia, dosen pembimbing dan dua orang dosen penguji.
3) Apabila ketua/sekretaris Prodi berhalangan, maka ujian skripsi dapat dilanjutkan
dengan menunjuk dosen pembimbing sebagai ketua ujian skripsi.
4) Ujian skripsi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang penguji. Apabila dosen
penguji berhalangan hadir, maka ketua panitia ujian skripsi menunjuk dosen penguji
pengganti.
5) Pembiayaan panitia ujian skripsi ditanggung oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan.
b. Tugas panitia ujian skripsi
1) Panitia ujian skripsi bertugas menilai hasil penulisan skripsi sesuai dengan bidang
ilmunya masing-masing;
2) Panitia ujian skripsi dapat memberikan masukan perbaikan skripsi;
3) Penilaian ujian skripsi dilaksanakan atas kesesuaian usulan proposal skripsi yang telah
disetujui.
2. Menyelesaikan semua mata kuliah pada Prodi di lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan dan syarat-syarat sebagai berikut.
a. IPK minimal 3,00
b. Telah mengikuti seminar minimal 4 kali, dengan pokok bahasan sesuai dengan keilmuan
di masing-masing prodi.
c. Telah lulus TOEFL 400 lebih
d. Lulus ujian Komprehensif
3. Skripsi telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan Ketua/Sekretaris Prodi.
4. Memenuhi kewajiban administrasi yang berlaku.
5. Menyusun skripsi sesuai dengan format yang telah ditentukan

38
6. Mendapat konfirmasi tanggal dan pelaksanaan ujian skripsi oleh panitia ujian skripsi serta
mendapat kelulusan dari Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Muhammadiyah Kuningan.
7. Undangan skripsi diusulkan selambat-lambatnya 1(satu) minggu dari tanggal ujian skripsi.
8. Undangan ujian skripsi sudah harus beredar dan diterima oleh panitia ujian skripsi selambat-
lambatnya 5 (lima) hari sebelum ujian dilaksanakan
9. Menyerahkan skripsi yang akan diujikan kepada seluruh panitia ujian skripsi.
G. Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan ujian antara lain:
1. Ujian skripsi berlangsung sekitar 90 menit, dengan alokasi waktu sebagai berikut:
a. 40 menit untuk ujian skripsi
b. 40 menit untuk ujian pengetahuan dasar-dasar ilmu pendidikan.
c. 10 menit untuk usulan atau tanggapan dari panitia ujian, pada saat ini ketua panitia ujian
membacakan kesimpulan dari tanggapan, komentar dan saran perbaikan skripsi, serta
pengumuman hasil ujian skripsi.
2. Nilai dan kelulusan ujian skripsi akan ditentukan oleh panitia ujian skripsi yang meliputi:
a. Kemampuan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan
b. Penampilan dan sikap dalam ujian skripsi.
c. Cara menjawab dan penggunaan bahasa dalam menjawab pertanyaan.
3. Penilaian ujian skripsi antara lain:
a. Lulus tanpa perbaikan
b. Lulus dengan perbaikan
c. Tidak lulus dan kesempatan mengulang satu atau tiga bulan
d. Nilai kelulusan minimal B
H. Perbaikan dan Ujian Ulangan Skripsi
1. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan perbaikan diberi kesempatan melakukan
perbaikan skripsi di bawah bimbingan dosen pembimbing dan diselesaikan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal lulus ujian skripsi.
2. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada ujian skripsi diberi kesempatan mengulang 1
(satu) kali ujian ulangan dengan kriteria:
a. Apabila nilai ujian skripsi yang diperoleh adalah D, maka mahasiswa berhak meminta
ujian ulangan 1 bulan yang akan datang.
b. Apabila nilai ujian skripsi yang diperoleh adalah E, maka mahasiswa berhak meminta
ujian ulangan 3 bulan yang akan datang.

39
4. Kegiatan Ujian Skripsi Dalam Diagram Alir
PELAKSANAAN PROSES

Mulai

Mahasiswa Pengusulan Ujian oleh


Mahasiswa

tidak
Prodi

BAAK Memenuhi
Persyaratan?
BAUK Ya

RISTEK Penentuan Panitia Ujian


Skripsi

Panitia Ujian Skripsi

BAAK Penentuan Hari Ujian


Skripsi
BAUK

WK I STKIP
Persetujuan Hari Ujian
Muhammadiyah
Kuningan Skripsi

Mahasiswa Penyerahan Undangan


Ujian ke Panitia Ujian

A B

Mahasiswa
Ujian Skripsi

Gagal
Mahasiswa Lulus / Gagal
Ujian

Lulus

Selesai
40
Daftar Rujukan:

Alek A. dan H. Achmad HP. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.

Borg, W.R. and Gall, M.D. 1983. Educational research. An introduction. New York: Longman.

Keppel, G. and Zedeck, S. 1989. Data analysis for research designs. Analysis of variance and multiple
regression/correlation approaches. New York: W.H. Freeman and Company.

Maimunah, Siti Annijat. 2011. Bahasa Indonesia: untuk Perguruan Tinggi. Malang : UIN - Maliki Press.

McMillan, J.H. and Schumacher, S. 1989. Research in education. A conceptual introduction (Second
Edition). Glenview, Illinois: Scott, Foresman and Company.

Prayitno, Harun Joko, dkk. 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Muhammadiyah
University Press

Robson, Colin (1993). Real World Research. A Resource for Sosial Scientists and Practitioner-Researchers.
Oxford: Blackwell Publishers, Ltd.

Surakhmad, Winarno. 1998. Paper Skripsi Thesis Disertasi. Bandung : Tarsito.

STAIN Cirebon.2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon: STAIN Press

STKIP Muhammadiyah Kuningan.2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Kuningan: STKIP Muhammadiyah

Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi ke-IV. Malang: Biro
Administrasi dan Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi.

http://www.infoskripsi.com/2013/01/proposal-penelitian-pengembangan.html

41
Lampiran

FORMAT PENILAIAN UJIAN PROPOSAL PENELITIAN


STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

1. Nama :
2. NIM :
3. Program Studi :

No. Komponen Penilaian Interval Skor Skor

1. Judul Penelitian 0-15


a. Kekinian
b. Ketepatan
c. Relevansi bidang ilmu
2. Ketepatan Latar Belakang dan Rumusan Masalah 0-15
3. Ketepatan teori dengan variabel penelitian 0-15
4. Ketajaman analisis dalam penyusunan kajian teori 0-15
5. Ketepatan Metodologi Penelitian 0-10
6. Ketepatan dalam penyusunan indikator variabel 0-10
Penelitian
7. Keterkinian Referensi dalam rancangan penelitian 0-10
8. Penggunaan Bahasa yang baik dan benar 0-10
JUMLAH 0-100

Angka Huruf Bobot


Mutu Mutu Kuningan……………………….
91-100 A 4 Penguji,
84-90 A- 3,7
77-83 B+ 3,3
72-76 B 3
64-71 B- 2,7
56-63 C+ 2,3 ………………………………
46-55 C 2
25-45 D 1
0-24 E 0

42
Lampiran

FORMAT PENILAIAN UJIAN SIDANG SKRIPSI


STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

1. Nama :
2. NIM :
3. Program Studi :

No. Komponen Penilaian Interval Skor Skor

1. Penguasaan materi 0-15


2. Analisis data 0-15
3. Kedalaman dan keluasan pembahasan hasil penelitian 0-15
4. Penarikan kesimpulan, implikasi, dan saran 0-10
5. Ketepatan jawaban 0-10
6. Kemampuan mempertahankan argumen 0-15
7. Teknik mengemukakan pendapat 0-10
8. Penguasaan bahasa 0-10
JUMLAH 0-100

Angka Huruf Bobot


Mutu Mutu Kuningan, ………………………
91-100 A 4 Penguji,
84-90 A- 3,7
77-83 B+ 3,3
72-76 B 3
64-71 B- 2,7
56-63 C+ 2,3 ………………………………
46-55 C 2
25-45 D 1
0-24 E 0

43
Lampiran

FORMAT PENILAIAN SKRIPSI


STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

1. Nama :
2. NIM :
3. Program Studi :

No. Komponen Penilaian Interval Skor Skor

1. Sistematika Penulisan 0-10


2. Argumentasi Teoretis dalam Menyusun Kerangka 0-15
Berpikir
3. Kedalaman dan keluasan teori Keilmuan yang Relevan 0-10
4. Ketepatan dalam pengambilan Data 0-20
5. Relevansi Teori Dengan Bidang Keahlian 0-10
6. Ketetapan penggunaan Teknik Pengumpulan Data/Teknik 0-20
Analisis Data/Indikator variabel dan Instrumen Penelitian
7. Penggunaan Bahasa yang baik dan benar 0-15
JUMLAH 0-100

Angka Huruf Bobot


Mutu Mutu Kuningan, …………………………
91-100 A 4 Penguji,
84-90 A- 3,7
77-83 B+ 3,3
72-76 B 3
64-71 B- 2,7
56-63 C+ 2,3 ………………………………
46-55 C 2
25-45 D 1
0-24 E 0

44
Contoh Halaman Sampul Luar

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI


MELALUI CERITA BERGAMBAR Ukuran Hurup 12
PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK PGRI CINIRU

SKRIPSI Ukuran Hurup 12

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ukuran Hurup 12
pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

LENA HERAWATI
Ukuran Hurup 12
NIM 104223058

4,5 cm x 4,5 cm

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Ukuran Hurup 12


MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2017

45
Contoh Halaman Sampul Dalam

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI


MELALUI CERITA BERGAMBAR
PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK PGRI CINIRU

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

LENA HERAWATI
NIM 104223058

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2017

46
Contoh Lembar Persetujuan (Untuk Mengikuti Ujian Skripsi)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI


MELALUI CERITA BERGAMBAR
PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK PGRI CINIRU

Yang disusun oleh

Nama : Lena Herawati


NIM : 104223058
Program Studi : PGPAUD

Disetujui untuk digunakan dalam ujian sidang skripsi.

Kuningan, 04 Januari 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Usep Sukmana, M.Pfis. Moch. Chaeri, M.Pd.I.


NIK 201009007 NIK 201009018

47
Contoh Halaman Pengesahan (Setelah Lulus Ujian Skripsi)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI


MELALUI CERITA BERGAMBAR
PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK PGRI CINIRU

Yang disusun oleh:

Nama : Lena Herawati


NIM : 104223058
Program Studi : PGPAUD

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 25 Januari 2017 dan dinyatakan
memenuhi syarat untuk diterima.

Susunan Dewan Penguji,

Penguji I Penguji II

Dr. H. Uci Sanusi, M.Pd. Drs. H. Cucu Rojikin, M.Si.


NIK 201009002 NIK 201009001

Mengetahui;
Ketua Ketua
STKIP Muhammadiyah Kuningan Program Studi PGPAUD,

Kasdar Al Ade Saputra, MA. Erna Juherna, M.Pd.I


NIK/NIDN 2231001001/0405097406 NIK 2231209008

48
Contoh Halaman Persembahan

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan Skripsi ini kepada:

Ibunda dan Ayahhanda tersayang yang selalu mendo’akan dan menemaniku.

Harapan dan impian yang menjadikan semangat untuk jadi lebih baik,

Sahabat-sahabatku di Prodi PAUD STKIP Muhammadiyah Kuningan

(ditulis sesuai dengan keingingan penulis skripsi)

49
Contoh Halaman Motto

MOTTO

Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan (.S. Al
Mujadalah : 11 )

Tetap tegar dalam menghadapi sesuatu, karena keyakinan dan kepercayaan kepada Allah SWT akan
menuntun kita melewati cobaan ( Penulis )

Berterimakasihlah kepada orang yang telah melukai hatimu karena dia telah mengasah ketegaranmu
( Penulis )

50
Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lena Herawati


NIM : 104223058
Program Studi : PGPAUD

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul:

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI


MELALUI CERITA BERGAMBAR
PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK PGRI CINIRU

adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari Skripsi orang lain.

Apabila kemudian hari pernyataan Saya tidak benar, maka Saya bersedia menerima sanksi akademis

yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanannya). Demikian pernyataan ini Saya

buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakann bilamana diperlukan.

Kuningan, 08 Januari 2017

Pembuat Pernyataan,

Meterai
6000.-

Lena Herawati
NIM : 104223058

51
Contoh Halaman Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Nama : Lena Herawati


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat /Tanggal Lahir :
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah :
Alamat Email :

Pendidikan Formal :
1. Sekolah Dasar :
2. SLTP :
3. SMU :
4. Perguruan Tinggi :

Pendidikan Non Formal :

Pengalaman Organisasi :

Penghargaan :

52
Contoh Halaman Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan

penelitian dan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Cerita

Bergambar Pada Anak Didik Kelompok B TK PGRI Ciniru”. Skripsi ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Pendidikan Program Strata Satu (S-1)

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) STKIP Muhammadiyah

Kuningan.

Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi ini, penulis tidak luput

dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak... selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan

2. Bapak... selaku dosen pembimbing 1 (satu) yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran

untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

3. Bapak... selaku dosen pembimbing 2 (dua) yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran

untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

4. Bapak... selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD)

STKIP Muhammadiyah Kuningan

5. Bapak ... selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

(PGPAUD) STKIP Muhammadiyah Kuningan

6. Bapak/ibu .... selaku dosen penguji 1 (satu) yang sudah banyak membantu memberikan kritik

dan saran terhadap perbaikan skripsi saya.

7. Bapak/ibu ... selaku dosen penguji 2 (dua) yang juga banyak membantu memberikan masukan

di dalam perbaikan skripsi.

8. Ayahanda dan Ibundan tersayang yang telah mencurahkan segenap perhatian dan waktunya

dalam mendorong penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga amal baik beliau diterima oleh Allah SWT, mendapatkan balasan yang lebih baik dan

lebih banyak dariNya. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Maka dengan kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan untuk kesempurnaan karya ilmiah ini.

53
Harapan penulis semoga laporan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan khususnya yang tertarik dengan dunia anak.

Kuningan, 5 Januari 2017

Penyusun,

Lena Herawati
NIM : 104223058

54
Contoh Halaman Abstrak

ABSTRAK

Lena Herawati (NIM:104223058), Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar
Pada Anak Didik Kelompok B TK PGRI Ciniru, Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini
(PGPAUD), 2012, 80 halaman. Kreativitas anak perlu ditingkatkan, oleh karena itu pembelajaran
harus menarik dan menyenangkan. Salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas adalah melalui
cerita bergambar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak melalui
cerita bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini
adalah anak didik kelompok B TK TK PGRI Ciniru, semester II tahun pelajaran 2011/2012. Adapun
jumlah anak didik kelompok B TK TK PGRI Ciniru adalah 30 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif
antara peneliti, kepala sekolah, dan guru kelas pendamping. Data dikumpulkan melalui observasi,
catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa dengan triangulasi. Data
dianalisis secara deskriptif kualitatif model alur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
peningkatan kreativitas anak melalui cerita bergambar, yakni kreativitas pra siklus sebesar 13.33 %,
peningkatan kreativitas siklus I sebesar 46.67 % dan peningkatan kreativitas siklus II mencapai 80.00
%. Untuk meningkatkan kreativitas anak melalui cerita bergambar juga didukung oleh beberapa
indikator yaitu reaksi kreatif, rantang perhatian yang penjang, pengorganisasian diri / kepercayaan
diri, mengaitkan ide atau gagasan / bercerita, pengembangan imajinasi dan penambahan kosakata
baru. Selain itu keberhasilan dalam peningkatan kreativitas ini juga didukung metode pendukung
diantaranya adalah pemberian waktu untuk bereskplorasi dan pemberian motivasi berupa very good.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah cerita bergambar dapat meningkatkan kreativitas anak.

Kat-kata Kunci: Kreativitas, Cerita Bergambar

55
Contoh Halaman Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Fasilitas Sekolah 00

Tabel 4.1 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa 00

Tabel 4.2.Pola dan Variasi Metode Pembelajaran 00

Tabel 4.3 Daftar Informan 00

56
Contoh Halaman Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa 00

Gambar 2.2 Hubungan Antara Kebutuhan dan Tindakan 00

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Sekolah 00

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Siswa 00

Gambar 3.1 Situasi sosial (Sosial situation) 00

Gambar 3.2 Komponen dalam analisis data (interactive model) 00

Gambar 4.3 Latar Belakang Penggunaan Perpustakaan dan 00

Hambatannya

Gambar 4.7 Kriteria Penanganan Masalah (Penyimpangan) 00

57
Contoh Halaman Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi SD Hantara 2 00


Lampiran 2 Aturan tentang pemijaman buku di perpustakaan 00

58
Contoh Daftar Isi Skripsi Kuantitatif
COVER
COVER Dalam
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRACT (Bahasa Inggris)
ABSTRAK (Bahasa Indonesia)
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Penelitian Sebelumnya
C. Definisi Operasional
D. Kerangka Berfikir
E. Hipotesis
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Jadwal Penelitian
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
B. Analisis Data Penelitian
C. Pembahasan Hasil Analisis
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

59
Contoh Daftar Isi Skripsi Kualitatif
COVER
COVER Dalam
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRACT (Bahasa Inggris)
ABSTRAK (Bahasa Indonesia)
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

B. Penelitian Sebelumnya

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Metode,dan alasan pemelihan metode
B. Tempat Penelitian
C. Sampel dan Sumber Data Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Pengujian Keabsahan Data
H. Jadwal Penelitian

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

60
Contoh Daftar Isi Penulisan Laporan PTK

COVER

COVER Dalam

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PTK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRACT (Bahasa Inggris)

ABSTRAK (Bahasa Indonesia)

KATA PENGANTAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Perumusan Masalah

D. Cara Memecahkan Masalah

E. Hipotesis Tindakan

F. Tujuan Penelitian

G. Manfaat Penelitian

BAB II. KAJIAN TEORI

A. ................................................................................

B. ................................................................................

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

B. Persiapan PTK

C. Subjek Penelitian

D. Sumber Data

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data

F. Indikator Kinerja

G. Teknik Analisis Data

H. Prosedur Penelitian

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

B. Pembahasan

61
BAB V. PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

62
CATATAN
PROSES BIMBINGAN SKRIPSI

Nama :..........................................................................................................

NIM :..........................................................................................................

Program Studi :..........................................................................................................

Judul Penelitian :..........................................................................................................

........... ..............................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

Pembimbing I :..........................................................................................................

Pembimbing II :..........................................................................................................

No Hari/tanggal Topik bimbingan Paraf Keterangan


Pembimbing

63
8

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

64
21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

65
34

35

36

66

Anda mungkin juga menyukai