Anda di halaman 1dari 4

Tugas MID Bahsa Indonesia

Nama : SYAHRUL AMIRUDDIN

Nim : C011181422

Kelas :B

Fakultas : Kedokteran Umum

1. Buatlah kalimat efektif masing-masing satu kalimat yang menuhi syarat


a. Kepaduan
- Tidak efektif : Tugas Syahrul saya sudah terima
- Efektif : Tugas Syahrul sudah saya terima
b. Pemusatan perhatian
- Tidak efektif : Mengumpulkan tugas ini harus kita
- Efektif : Kita harus mengumpukan tugas MID ini
c. Kehematan penggunaan kata
- Tidak efektif : Saya suka apel, saya suka anggur
- Efektif : Saya suka apel dan anggur
d. Kelogisan.
- Tidak efektif : Kepada kepala sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan
- Efektif : Kepada kelapa sekolah, kami persilahkan untuk berbicara
2. Ambillah 4 paragraf dari wacana yang anda telah siapkan lebih awal ( paragraf yg
dipilih boleh tidak berurutan) lalu:
a. Tentukan pikiran utama setiap paragrap.
- Paragrap 1
Omnibus Law atau Undang-Undang Sapu Jagat adalah sebuah peraturan
perundang-undangan yang mengandung lebih dari satu muatan pengaturan
- Paragrap 2
Konsep yang melandasinya cukup sederhana yaitu harmonisasi, integrasi, dan
penyederhanaan berbagai aturan yang mengekang serta menciptakan
ketimpangan ekonomi yang dinilai dapat menjadi jalan tengah yang ideal
menuju terwujudnya negara berkesejahteraan, the Indonesian welfare state
yang berkeadilan
- Paragrap 3
Kaum buruh pun menolak Omnibus Law Cipta Kerja karena dianggap tidak
memiliki tiga prinsip yang diusung buruh.
- Paragrap 4
Ketiga hal itu adalah job security atau perlindungan kerja, income security
atau perlindungan terhadap pendapatan, serta social security atau jaminan
sosial terhadap pekerjaan
b. Tentukan pola pengembangan setiap paragraf.
- Paragrap 1
Pola umum - khusus
- Paragrap 2
Pola khusus - umum
- Paragrap 3
Pola khusus - umum
- Paragrap 4
Pola umum – khusus
3. Analisislah keempat paragraf tersebut dan uraikan kesalahan yg terdapat di dalamnya
baik dari segi ejaan, diksi, maupun kalimatnya.
- Paragraph 1
Omnibus Law atau Undang-Undang Sapu Jagat adalah sebuah
peraturan perundang-undangan yang mengandung lebih dari satu muatan
pengaturan. Dalam satu buah Omnibus Bill atau Act terdapat banyak
pengaturan yang bertujuan untuk menciptakan sebuah peraturan mandiri tanpa
terikat (atau setidaknya dapat menegasikan) dengan peraturan lain.
Tidak ada perbaikan
- Paragrap 2

RUU inisiatif pemerintah ini penjabarannya dalam bentuk pasal demi


pasal, dalam seribu halaman lebih yang sangat rumit. Konsep yang
melandasinya cukup sederhana yaitu harmonisasi, integrasi, dan
penyederhanaan berbagai aturan yang mengekang serta menciptakan
ketimpangan ekonomi yang dinilai dapat menjadi jalan tengah yang ideal
menuju terwujudnya negara berkesejahteraan, the Indonesian welfare state
yang berkeadilan.
Tidak ada perbaikan

- Paragrap 3
Sehingga dalam draft setebal 1028 halaman poin tersebut dihilangkan
yang kemudian hanya berlaku izin usaha. Padahal telah tercantum dalam pasal
40 Ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memberikan ruang bagi publik untuk
melakukan partisipasinya melalui mekanisme sengketa di Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) terkait proses pengeluaran izin oleh pemerintah dapat
diuji melalui PTUN. Karena izin lingkungan sudah dihapus sekaligus pasal
yang berkaitan dengan hak masyarakat untuk mengajukan gugatan, maka
ruang partisipasi publik dalam mengajukan perlawanan sudah tidak ada lagi.
Poin yang dikritik berikutnya adalah tentang pemberlakuan sanksi
administratif dalam perlindungan lingkungan. Ini merupakan kekeliruan,
sebab sanksi administratif dan sanksi pidana memiliki pendekatan yang
berbeda. Kaum buruh pun menolak Omnibus Law Cipta Kerja karena
dianggap tidak memiliki tiga prinsip yang diusung buruh
Perbaikan

Sehingga dalam draft setebal 1028 halaman poin tersebut dihilangkan


yang kemudian hanya berlaku izin usaha. Padahal telah tercantum dalam pasal
40 Ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memberikan ruang bagi publik untuk
melakukan partisipasinya melalui mekanisme sengketa di Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) terkait proses pengeluaran izin oleh pemerintah dapat
diuji melalui PTUN. Karena izin lingkungan sudah dihapus sekaligus pasal
yang berkaitan dengan hak masyarakat untuk mengajukan gugatan, maka
ruang partisipasi publik dalam mengajukan perlawanan sudah tidak ada lagi.
Poin yang dikritik berikutnya adalah tentang
pemberlakuan sangsi administratif dalam perlindungan lingkungan. Ini
merupakan kekeliruan, sebab sangsi administratif dan sangsi pidana memiliki
pendekatan yang berbeda. kamu buruh pun menolak Omnibus Law Cipta
Kerja karena dianggap tidak memiliki tiga prinsip yang diusung buruh

o salah = kaum
o benar = kamu
- Paragrap 4
Ketiga hal itu adalah job security atau perlindungan kerja, income
security atau perlindungan terhadap pendapatan, serta social security atau
jaminan sosial terhadap pekerjaan. Demikian halnya dengan para peladang
dari masyarakat adat yang membuka lahan dengan cara membakar.
Perbaikan
Ketiga hal itu adalah job security atau perlindungan kerja, income
security atau perlindungan terhadap pendapatan, serta social security atau
jaminan sosial terhadap pekerjaan. Demikian halnya dengan para peladang
dari masyarakat adat yang membuka lahan dengan cara membakar.
o Penggunaan garis miring yang tidak ada

Lampiran

https://makassar.tribunnews.com/2020/03/12/omnibus-law-mengoyak-rasa-keadilan

Anda mungkin juga menyukai