Nim : C011181422
Kelas :B
- Paragrap 3
Sehingga dalam draft setebal 1028 halaman poin tersebut dihilangkan
yang kemudian hanya berlaku izin usaha. Padahal telah tercantum dalam pasal
40 Ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memberikan ruang bagi publik untuk
melakukan partisipasinya melalui mekanisme sengketa di Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) terkait proses pengeluaran izin oleh pemerintah dapat
diuji melalui PTUN. Karena izin lingkungan sudah dihapus sekaligus pasal
yang berkaitan dengan hak masyarakat untuk mengajukan gugatan, maka
ruang partisipasi publik dalam mengajukan perlawanan sudah tidak ada lagi.
Poin yang dikritik berikutnya adalah tentang pemberlakuan sanksi
administratif dalam perlindungan lingkungan. Ini merupakan kekeliruan,
sebab sanksi administratif dan sanksi pidana memiliki pendekatan yang
berbeda. Kaum buruh pun menolak Omnibus Law Cipta Kerja karena
dianggap tidak memiliki tiga prinsip yang diusung buruh
Perbaikan
o salah = kaum
o benar = kamu
- Paragrap 4
Ketiga hal itu adalah job security atau perlindungan kerja, income
security atau perlindungan terhadap pendapatan, serta social security atau
jaminan sosial terhadap pekerjaan. Demikian halnya dengan para peladang
dari masyarakat adat yang membuka lahan dengan cara membakar.
Perbaikan
Ketiga hal itu adalah job security atau perlindungan kerja, income
security atau perlindungan terhadap pendapatan, serta social security atau
jaminan sosial terhadap pekerjaan. Demikian halnya dengan para peladang
dari masyarakat adat yang membuka lahan dengan cara membakar.
o Penggunaan garis miring yang tidak ada
Lampiran
https://makassar.tribunnews.com/2020/03/12/omnibus-law-mengoyak-rasa-keadilan