Anda di halaman 1dari 3

1.

Gerakan Fleksi

Gerakan terjadi pada bidang sagital dengan axis medial-lateral.


Posisi pemeriksaan vang disarankan Subjek dalam posisi terlentang atau supine dengan knee fleksi
agar lumbal menjadi flat Posisi shoulder 0 derajat abduksi, adduksi, dan rotasi. Posisi lengan 0
derajat dari supinasi dan pronasi sehingga telapak tangan menghadap ke tubuh Alignment
goniometer
a. Pusat fulcrum goniometer berada dekat onjolan akromion
b. Letakkan proksimal arm pada garis midaxillar thorak
c. Letakkan distal arm pada garis tengah bagian lateral humerus, gunakan epicondilus lateral humeri
sebagai patokan
Subjek pada awal ROM fleksi glenohumeral. Fulcrum goniometer berada pada tonjolan akromion.
Kedua arm goniometer berada sepanjang garis tengah bagian lateral dari thorak dan garis tengah
bagian lateral dari humerus dan segaris dengan epycondilus lateral humeri
Alignment goniometer pada akhir ROM fleksi glenohumeral. Tangan kanan fisioterapis membantu
ekstremitas subjek dan menjaga distal arm goniometer pada alignment yang benar. Tangan kiri
fisioterapis menempatkanproksimalarm goniometer pada garis tengah bagian lateral-thorak
Normal ROM untuk gerakan fleksi adalah 160-180

2. Gerakan Ekastensi
Gerakan ekstensi terjadi pada bidang sagital dengan axis medial-lateral.
Posisi pemeriksaaan yang disarankan Posisi subjek telungkup atau prone, dengan kepala menghadap
berlawanan dengan sis yang sedang di ukur. Kepala tidak disanggah bantal. Posisi shoulder 0 derajat
dari abduksi dan rotasi. Posisi elbow sedikit fleksi sehingga egangan otot biceps brachii caput
lonqum tidak menghambat gerakan. Posisi lengan o derajat dari supinasi dan pronasi sehingga
telapak tangan menghadap ke tubuh.
Alignment goniometer
a. Pusat fulcrum goniometer berada dekat tonjolan akromion.
b. Letakkan proksimal arm pada garis midaxillar thorak
c. Letakkan distal arm pada garis tengah bagian lateral humerus, gunakan epicondilus lateral humeri
sebagai patokan.
Subjek pada awal ROM ekstensi glenohumeral. Fulcrum goniometer berada pada tonjolan akromion.
Kedua arm goniometer berada sepanjano garis tengah bagian lateral dari thorak dan garis tengah
bagian lateral dari humerus dan segaris dengar epicondylus lateral humeri.
Alignment goniometer pada akhir ROM ekstensi glenohumeral. Tangan kiri isioterapis memegang
distal arm goniometer pada alignment yang benar. Tangan kanan fisioterapis
menempatkanproksimalarm goniometer pada garis tengah bagian lateral thorak.
Normal ROM untuk gerak ekstensi adalah 60

3. Abduksi
Gerakan terjadi pada bidang frontal dengan axis anterior posterior.
Posisi pemeriksaaan yang disarankan
Posisi subjek terlentang, posisi alternatif lainnya bisa dengan posisi duduk atau telungkup. Posisi
shoulder 0 derajat dan telapak tangan menghadap anterior.
Alignment goniometer
Pusat fulcrum goniometer berada dekat baqian anterior toniolan akromion.
a. Letakkan proksimal arm sehingga paralel dengan garis tengah bagian anterior sternum
b. Pada akhir ROM, letakkan distal arm pada garis tengah bagian medial humerus.
Posisi awal terlentang untuk melakukan pengukuran ROM abduksi shoulder. Pusat fulcrum
goniometer berada dekat bagian anterior toniolan akromion. arm goniometer berada sepanjang
anterior midline dari humerus dan paralel dengan sternum.
Alignment goniometer pada akhir ROM abduksi glenohumeral Salah satu Tangan fisioterapis
memegang distal arm goniometer pada alignment yang benar. Kemudian tangan yang lainnya
menempatkan proksimal arm goniometer pada garis tengah sepanjang anterior midline dari
humerus pada saat pasien melakukan abduksi shoulder.
Normal ROM untuk gerak abduksi adalah 170

4.Adduksi
Gerakan terjadi pada bidang frontal dengan axis anterio posterior.
Posisi pemeriksaaan yang disarankan
Posisi subjek terlentang, posisi alternatif lainnya bisa denga posisi duduk atau telungkup. Posisi
shoulder O derajat dan telapa angan menghadap anterior.
Aliternatif alignment goniometer
Posisi duduk:
a. Pusat fulcrum goniometer berada pada sisi posterior dari tonjolan akromion.
b. Letakkan proksimal arm paralel dengan prosesus spinosus colum vertebra .
c. Pada akhir ROM, tempatkan distal arm pada sisi lateral bagian tengah dari humerus dengan
menggunakan epicondilus lateral sebagai patokan.
Posisi awal terlentang untuk melakukan pengukuran ROM adduksi shoulder. Pusat fulcrum
goniometer berada dekat bagian anterior toniolan akromion. arm goniometer berada sepanjang
anterior midline dari humerus dan paralel dengan sternum .
Alignment goniometer pada akhir ROM adduksi glenohumeral. Salah satu Tangan fisioterapis
memegang distal arm goniometer pada alignment yang benar. Kemudian tangan yang lainnya
menempatkan proksimal arm goniometer pada garis tengah sepanjang anterior midline dari
humerus pada saat pasien melakukan adduksi shoulder.
Nilai ROM untuk gerak adduksi adalah 45

5.Internal Rotasi
Gerakan terjadi pada bidang transversal dalam axis vertikal ketika subjek dalam posisi anatomi.
Posisi pemeriksaan yang disarankan Posisi subjek terlentang atau supine, dengan lengan yang
diperiksa dalam posisi abduksi 90 derajat dan fleksi elbow 90 derajat. Sepanjang humerus
permukaannya disanggah, namun Ibow tidak disanggah.
Alignment goniometer
a. pusat fulcrum goniometer berada pada tonjolan olecranon.
b. letakkan proksimal arm hingga posisinya tegak lurus, kelantai.
c. tempatkan distal arm pada sisi ulna, dengan menggunakan prosessus styloid ulna sebagai patokan.
Posisi pemeriksaan internal rotasi glenohumeral ioint. Fisioterapis menempatkan fulcrum
goniometer pada toniolan olekranon dan menempatkan distal arm pada prosesus styloid ulna.
Proksimal arm harus dapat bergerakbebassehinggagravitasi membuatnya menggantung ke lantai.
Fisioterapis menyanggah lengan kiri subjek dan menjaga distal arm dari goniometer pada prosesus
styloid ulna pada akhir ROM internal rotasi. Tangan kanan fisioterapis memegang fulcrum
goniometer pada onjolan olekranon. Proksimal arm menggantung tegak lurus ke lantai.
Nilai ROM untuk gerak internal rotasi adalah 70

6. Eksternal Rotasi
Gerakan eksternal rotasi terjadi pada bidang transversal dengan axis vertikal saat subjek dalam posisi
anatomi.
Posisi pemeriksaan yang disarankan Posisi subjek terlentang atau supine, dengan lengan yang
diperiksa dalam posisi abduksi 90 derajat dan fleksi elbow 90 derajat. Sepanjang humerus
permukaannya disanggah, namun Ibow tidak disanggah.
Alignment goniometer
a. Pusat fulcrum goniometer berada pada tonjolan alekranon.
b. Letakkan proksimal arm hingga posisinya tegak lurus kelantai.
c. Tempatkan distal arm pada sisi ulna, dengan menggunakan prosessus styloid ulna sebagai
patokan.
Posisi pemeriksaan eksternal rotas glenohumeral ioint. Fisioterapis menempatkan fulcrum
goniometer pada toniolan olekranon dan menempatkan distal arm pada prosesus styloid ulna.
Proksimal arm harus dapat bergerakbebassehinggagravitasi membuatnya menggantung ke lantai.
isioterapis menyanggah lengan kiri subjek dan menjaga distal arm dari goniometer pada prosesus
styloid ulna pada akhir ROM ekternal rotasi. Tangan kanan fisioterapis memegang fulcrum
goniometer pada toniolan olekranon. Proksimal arm menggantung tegak lurus ke lantai.
Nilai ROM untuk gerakan eksternal rotasi adalah 100.

Anda mungkin juga menyukai