Abstrak
Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan seorang perawat untuk
membantu memecahkanmasalah pasien. Berpikir adalah merupakan salah satu fungsi
otak dan fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik jika tubuh dalam keaadaan sehat
dan lingkungan yang memberikan rangsangan. Berpikir kritis adalah proses yang
berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pemikiran
dan persepsi yang dimana seseorang dituntut untuk menginterfensikan atau
mengevaluasi suatu informasi untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Seorang perawat
dalam memberi asuhan keperawatan dituntut untuk berpikir kritis dalam berbagai
situasi, memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan
yang komprehensif dan bermutu, Metode yang digunakan adalah menganalisis artikel
yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran yang mempengaruhi kemampuan
berpikir kritis. Ada beberapa model berpikir kritis dalam keperawatan , salah satunya
Lima Model Berpikir Kritis T.H.I.N.K. Segala hal yang dilakukan perawat memerlukan
satu atau lebih kombinasi dari lima model berpikir kritis.
ABSTRAK
Berpikir kritis menjadi bagian yang tak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat. Berpikir kritis penting dilakukan sebelum mengambil
keputusan klinis karena berpikir kritis dalam keperawatan bertujuan untuk menguji
berbagai alasan secara rasional.
Untuk berpikir cerdas perawat harus mengembangkan cara berpikir kritis dalam
menghadapi setiap masalah dan pengalaman baru yang menyangkut pasien dengan
memiliki karakteristik percaya diri, berpikir mendalam, keadilan, tanggung jawab dan
akuntabilitas, mengambil resiko, disiplin, kegigihan, kreatif, rasa ingin tahu,
mempunyai daya intelektual dan integritas, dan rendah hati, mempunyai sifat fleksibel
di mana karakteristik tersebut dapat dilihat dari sikap dalam memberikan asuhan
keperawatan keterlibatan, kedewasaan untuk mengontrol emosi dan inovasi.
TUJUAN
METODE
KEPERAWATAN
Abstrak
seorang perawat yang profesional merupakan bagian dari pemberi layanan kesehatan
untuk mencapai tujuan yang terbaik dalam bidang kesehatan antara lain ,yaitu
memberikan asuhan keperawatan dengam menggunakan proses keperawatan akan selalu
ditiuntut untuk berpikir kritis dan pemikiran perawat yang profrsional dalam
mengembangkan kinerja nya dalam berbagai situasi.penerapan berpikir kritis dalam
proses keperawatan dengan kasus nyata yang akan memberikan keperawatan kepada
pasien tentang memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan
bermutu.sesorang perawat yanag berpikir denagna cara kreatif akan melihat setiap
masalah dengan sudut yang selalu berbeda akan dapat mempunyai ide yang cukup baik
untuk memberi pelayan ,meskipuin objeknya sama.seorang perawat yang professional
harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang telah ada dan selalu efektif dalam
mencari ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun
orang lain untukkeselamatan pasien yang baik.Menurut para ahli (foter dan very,2005),
berpikir kritis juga dapat diartikan sebagai cara pandang perawat untuk meningkatkan
prosedur yang akan d lakukan kepada pasien.
LATAR BELAKANG
Berpikir kritis di dalam rumah sakit dan pengalaman yang dipersepsikan .
sebaiknya mendapat perhatian serius Analisis data menggunakan prosedur
dan persiapan yang baik. Perhatian dan fenomenologi menurut
persiapan tersebut dibutuhkan karena colaizzi( waluyanti dan syahreni,
pembelajaran rs memberikan 2007).Untuk memenuhi tuntunan
kesempatan kepada perawat untuk masyarakat dalam kualitas pelayanan
berkerja dengan pasien dan belajar keperwatan diperlukan satu inovasi
masalah yang nyata. perawatharus daintaranya adalah dengan melakukan
pembelajaran ini harus ditata in house training. In house training
sedemikian rupa dan betul sehingga adalah sebuah program pelatihan yang
orang lain dan mahasiswa mempunyai diselanggarakan oleh sebuah rumah
dapat mempunyai kemampuan untuk sakit dengan tujuan menggunakan
berhubungan dengan masalah nyata tempat training, peralatan training ,
tersebut. perawat tidak hanya menentukan klien ,dan juga dengan
memberikan kesempatan untuk mendatangkan trainer sendiir kepada
menerapkan teori-teori dan diagnosa pasien( purwaningsih, 2015)
yang telah diperoleh (waluyanti dan
HASIL
syahreni,2007).
Perawat dapat memberikan keperawatan
TUJUAN
yang baik kepada pasien dan perawat
1. Untuk mengetahui keterampilan juga dapat melakukan tindakan yang
berpikir kritis dalam keperawatan baik untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada setiap pasien yang
2. untuk mengetahui pemberian asuhan
membutuhkan tindakan keperawatan.
dalam keperawatan
PEMBAHASAN
METODE
Berpikir kritis merupakan suatu proses
Dalam metode ini menggunakan metode
yang berjalan secara langsung
kualitatif dengan pendekatan
berkesinambungan atau tindakan yang
fenomenologi yang difokuskan kepada
dihasilkan mencakup interaksi dari
pengalaman belajar perawat. Pemilihan
suatu rangkaian dan persepsi.
pendekatan fenomenologi ini digunakan
Sedangkan berpikir kritis merupakan
karena metode tersebut berfokus pada
konsep profesi perawat dasar yang objeknya sama (Budiono dan
terdiri dari konsep berpikir yang pertami,2015).
berhubungan dengan proses belajar dan
Manfaat dan fungsi berpikir kritis
kritis itu sendiri berbagai sudut pandang
selain itu juga membahas komponen 1. manfaat berpikir kritis manfaat
berpikir kritis dalam keperawatan yang Berpikir kritis perawata dalam proses
di dalam pembelajaran keperawatan perkembangan kompleks atau asuhan ,
dipelajari defenisi, elemen berpikir yang berdasarkan pada pikiran rasional
kritis , model berpikir kritis , analisis dan cermat menjadi permikir kritis
berpikir kritis , berpikir logis dan adalah denominatur umum untuk
kreatif,karakteristik berpikir kritis , pengetahaun yang menjadi contoh
pemecahan masalah dan langkah- dalam pemikiran kritis perawat yang
langkah pemecahan masalah, proses disiplin dan mandiri.
pengambilan keputusan, fungsi berpikir
A. Penerapan perawat
kritis , model penggunan artibut, proses
intuisi, indikator , dan prinsip utama Profesionalisme seorang perawat
untuk memecahkan permasalah denagn memiliki pemikir yang baik tentu juga
teknik perawat itu sendiri(budiono dan dengan seorang perawat yang lainnya.
pertami,2015). perawat perawat memerlukan ilmu
karena perawat setiap hari mengambil
Dan seorang perawat harus memiliki
keputusan, perawat menggunakan
kemampuan yang cukup baik dan
keterampilan berpikir : menggunakan
pandai dalam mengasuh di rumah saki
pengetahaun dari berbagain subjek dan
atau pun klinikt. Penerapan berpikir
lingkungannya dan mengenai
kritis dalam proses keperawatan dengan
peruibahan yang berasal dari stressor
kasus yang telah nyata yang akan
lingkungan.
memberikan gambaran kepada perawat
tentang pemberian asuhan keperawatan B. Penting Dalam Membuat Keputasan
yang komprehensif dan bermutu. menurut kozier, berpikir kritis ditujukan
Seseorang perawat yang berpikir pada situasi, rencana , tempat dan ,
dengan cara kreatif akan melihat setiap aturan yang terstandar dan mendahului
masalah dengan sudut yang selalu dalam menggunakan pengetahuan untuk
berbeda dan tidak sama, meskipun mengembangkan hasil yang diharapan
keterampilan guna mensintesa ilmu tujuan dan langkah proses keperawatan,
yang dimiliki untuk memilih tindakan mengumpulkan data dan validasi,
.pelaksaan keperawatan : perawat melakuakn obsevasi berpikir
kritis dalam pengumpulan data,
1) pelaksaan tindakan keperawatan
mengelola data yang benar dan
adalah keterampilan dalam menguji
terakurat (Budiono dan pertami,2015).
hipotensi,
Adapun fungsi berpikir kritis dalam
2) tindakan nyata yang menentukan
keperwatan adalah:
tingka laku perawat dalam keberhasilan
1.Menggunakan proses berpikir kritis
3) evaluasi keperawatan – mengkaji dan
dalam aktivitas dalam keperrawatan
mendokumentasi efektivitas tindakan-
sehari hari
tindakan perawat harus dapat
mengambilan keputusan tentang 2. Membedakan sejumlah penggunaan
pemenuhan dasar klien, 4) perlukah dan isu isu dalam keperawatan
diulangi keperawatan.
3.Mengidentifikasi dan merumuskan
C. Argumentasi Dalam Keperawatan masalah keperawatan
menurut bandman and bandman terkait
4.Menganalisis pengertian hubungan
dengan konsep berpikir dalam
dari masing masing indikasi
keperwatan harus memiliki hal ini
adalah: 5.Menganalisis argumen dan isu isu
dalam kesimplan dan tindakan yang
1) berhubungan denagan situasi
dilakukan(Budiono dan pertami,2015).
perdebatan dengan kondisi apapun
Adapun model berpikir kritis dalam
2) debat tentang suatu isu yang penting,
keperawatan adalah:
3) upaya untuk memengaruhi
1.Feeling Model,Model ini menerapkan
individu /kelompok, dan masyarakat
pada rasa,kesan,dan data atau fakta
disekitar
yang ditemukan.
4) penjelasan perawat yang rasional
2.Vision model, digunakan untuk
d. penerapan proses asuhan membangkitkan pola pikir,
keperawatan perawat berpikir kritis mengorganisasi dan menerjemahkan
perasaan untuk merumuskan hipotesis, b. Hakusinasi penglihatan yang tidak
dugaan dan ide tentang permasalahan baik dan gannguan jiwa;stimulus visual
keperawatan,dan dalam bentuk beragam seperti bentuk
pancaran cahaya yang terlaku
3.Examine model yang digunakan
besar,gambar geometrik,gambar kartu
perawat untu merefleksi ude,pengertian
dan sebagainya.
dan visi (Budiono,dan pertami,2015).
c. Halusinasi penghidu; gangguan
Adapun contoh asuahan
stimulus pada system penghidu yang
keperawatannya adalah asuhan
dapat membuat halusinasi yangb tinggi.
keperawatan jiwa dan asuhan
halusinasi peraba,gangguan stimulus
keperawatan gerontik dalam pemberian
yang ditandai denga rasa sakitatau tidak
asuahn yang memberikan keterampilan
enak tanpa stimulus yang terlihat
berpikir kritis:
e. Halusinasi pengecap; gangguan
1.Asuhan keperawatan yang dapat
stimulkus yang ditandai dengan sesuatu
dilakukan pada pasien dengan masalah
gangguan jiwa (Halusinasi) Halusinasi yang busuk
merupakan gangguan atau perubahan
f. halusinasi sinestetik,gangguan
persepsi dimana pasien
stimulus ynag ditandai dengan adanya
mempresepsikan kejadian yang tak
rasa yang tidak baik dan merasakan
terjadi jadi sesuatu yang sebenarnya
fungsi tubuh seperti darah mengalir
tidak terjadi.suatu penerapan panca
melalui intra vena( prabowo, 2015).
indra tanpa ada rangsanagan yang
terjadi di dalam pasien dari luar.suatu Adapun asuhan keperawatan yang dapat
penghayatan yang dialami suatu diberi perawat kepada pasien dalam
presepsi melalui panca indra taaanpa gangguan jiwa(wahan):
stimulus eksteren;presepsi palsu yang
Wahan adalah keyakinan yang tidak
dihasilkan(Prabowo,2015).
berdasarkan realitas, akan tetapi
Jenis Jenis Halusinasi: dipertahankan oleh pasien. karena
Akibat pasien dari segi wahan pasien
a. Halusinasi pendengaran;gangguan
tidak dapat mengalami kerusakan
stimulus dimana pasien mendengar
berkomunikasi verbal yang ditandai
suara suara terutama suara suara orang
dengan pikiran tidak realistic, , rangsang yang dihadapinya disekitar,
pengulangan katakata yang tidak jelas paralisis, disorientasi, dan kurang tidur..
dan tidak bermakna didengar dan
c. emosi
kontak mata yang kurang( prabowo,
2015). emosi yang disebabkan oleh kecemasan
dapat membuat pasien jadi terganggu,
Adapun keselamatan dan keamanan
depresi,dan marah akan mudah sekali
pasien dalamn asuahn keperawatan
terjadi dan sangat berpengaruh terhadap
untuk mencapai keselamatan
kesehatan dan masalah keamanan
Keselamatan adalah suatu keadaan
kepada pasien.
sesorang yang terbebas atau terhindar
dari bahaya lebih terhindar dari d. status mobilisasi
ancaman bahaya\kecelakaan.
keterbatasan aktivitas dapat membuat
Kecelakaan merupakan kejadian yang
pasien jadi terganggu, paralisis, serta
tidak dapat diduga oleh perawat dan
kelemahan otot,sehingga menyebabkan
keluarga dan tidak diharapkan yang
atau memudahkan terjadinya risiko
dapat menimbulkan kerugian terhadap
injuri/gangguan integritas pada kulit.
pasien dan pihak keluarga, sedangkan
( tarwoto dan wartonah, 2006) e. gangguan persepsi sensori