Anda di halaman 1dari 20

JURNAL KEPERAWATAN DALAM BERFIKIR KRITIS

Nama : Fidiyani Fania Putri

Program Studi : S1 Keperawatan 2 B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


MENERAPKAN LIMA MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM
AKTIVITAS KEPERAWATAN

Abstrak

Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan seorang perawat untuk
membantu memecahkanmasalah pasien. Berpikir adalah merupakan salah satu fungsi
otak dan fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik jika tubuh dalam keaadaan sehat
dan lingkungan yang memberikan rangsangan. Berpikir kritis adalah proses yang
berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pemikiran
dan persepsi yang dimana seseorang dituntut untuk menginterfensikan atau
mengevaluasi suatu informasi untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Seorang perawat
dalam memberi asuhan keperawatan dituntut untuk berpikir kritis dalam berbagai
situasi, memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan
yang komprehensif dan bermutu, Metode yang digunakan adalah menganalisis artikel
yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran yang mempengaruhi kemampuan
berpikir kritis. Ada beberapa model berpikir kritis dalam keperawatan , salah satunya
Lima Model Berpikir Kritis T.H.I.N.K. Segala hal yang dilakukan perawat memerlukan
satu atau lebih kombinasi dari lima model berpikir kritis.

Kata Kunci : Berpikir Kritis, Asumsi, Model Berpikir Kritis

Latar Belakang proses belajar dan kritis itu sendiri


berbagai sudut pandang
Berfikir merupakan suatu proses yang
berjalan secara berkesenambungan Berpikir kritis adalah proses yang

mencakup interaksi dari suatu berjalan secara berkesinambungan

rangkayan pikiran dan persepsi. mencakup interaksi dari suatu rangkaian

Sedangkan berfikir kritis merupakan pemikiran dan persepsi yang dimana

konsep dasar yang terdiri dari konsep seseorang dituntut untuk

berfikir yang berhubungan dengan menginterfensikan atau mengevaluasi


suatu informasi untuk mendapatkan Metode
suatu kesimpulan.
Kajian ini menganalisis artikel yang
Berfikir kritis digunakan perawat untuk relevan dan berfokus pada metode
mengikuti pendidikan ke jenjang yang pembelajaran yang mempengaruhi
lebih tinggi, penerapan profesionalisme, kemampuan berpikir kritis dan
pengetahuan dan keterampilan teknis kepercayaan diri mahasiswa
dalam memberi asuhan keperawatan, keperawatan. Adapun artikel yang
jaminan yang terbaik bagi perawat digunakan pada kajian ini adalah artikel
dalam menuju keberhasilan dalam yang didapatkan dengan menggunakan
berbagai aktivitas, mengambil Google Scholar dan USU e-Journals
keputusan, menggunakan keterampilan dengan memasukkan kata kunci
berfikir, menggunakan pengetahuan dari “critical thinking” dan “berpikir kritis”.
berbagai subjek dan lingkungannya, Artikel yang digunakan adalah 14
menangani perubahan yang berasal dari artikel dan buku yang diterbitkan
stressor lingkungan, pelaksanaan sepuluh tahun terakhir.
keperawatan
Hasil
Tujuan
Berdasarkan hasil pencarian kajian
Untuk mengetahui manfaat berpikir didapatkan bahwa berpikir kritis dapat
kritis bagi perawat serta dapat meningkatkan kualitas asuhan
menerapkan lima model berpikir kritis keperawatan. Faktor-faktor yang
dalam keperawatan untuk meningkatkan mempengaruhi penerapan berpikir kritis
kualitas pelayanan. Seorang perawat perawat di rumah sakit adalah lama
dalam memberi asuhan keperawatan masa kerjanya, motivasi, perkembangan
dituntut untuk berpikir kritis dalam intelektual, kebiasaan dan pengalaman
berbagai situasi, memberikan gambaran perawat dalam melaksanakan asuhan
kepada perawat tentang pemberian keperawatan kepada pasien.
asuhan keperawatan yang komprehensif Perkembangan intelektual perawat
dan bermutu, serta melihat setiap didapat baik dari pendidikan formal
masalag dengan sudut pandang yang maupun pendidikan informal seperti
selalu berbeda walaupun objeknya pelatihan dan lainnya. Jelas disini dalam
sama. salah satu faktor penerapan berpikir
kritis merupakan bagian dari lima keaahlian keperawatan yang
model berpikir kritis yaitu kebiasaan. berkerjasama secara sinergis.
Dimana kebiasaan ini jika dilakukan
Asumsi kedua adalah walaupun
berulang kali dapat menjadi sifat alami
berpikir, merasa, dan bertindak tidak
kedua kita. Dalam hasil pencarian
terpisahkan dalam praktik keperawatan
kajian yang lain didapan bahwa ada
yang nyata, tetapi dapat di buat terpisah
hubungan antara kompetensi dengan
untuk pembahasan dalam teks dan
kemampuan berfikir kritis sedangkan
dalam ruangan kelas.
jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,
lama bekerja, motivasi, cemas, Asumsi ketiga adalah perawat dan
kecerdasan emosional tidak ada mahasiswa keperawatan bukanlah
hubungannya dengan kemampuan selembar kertas kosong, mereka masuk
berpikir kritis. Berdasarkan hasil ke dalam keperawatan dengan
tersebut juga bahwa upaya keterampilan berpikir.
meningkatkan berpikir kritis
Asumsi keempat adalah bahwa
menggunakan pola pembelajaran seperti
meningkatkan cara berpikir merupakan
diskusi kasus.
tindakan disengaja yang dapat diajarkan
Pembahasan dan dipelajari.

Lima Model Berpikir Kritis: Asumsi kelima adalah bahwa sebagian


besar mahasiswa dan perawat
T: Total Recall
mengalami kesulitan menjelaskan

H: Habit keterampilan berpikir mereka.

I: Inquiry Asumsi keenam adalah bahwa berpikir


kritis dalam keperawatan merupakan
N: New Ideas and Creativity
perpaduan dari beberapa aktivitas
K: Knowing How You Think berpikir yang terkait dengan konteks
situasi ketika proses berpikir tersebut
Asumsi T.H.I.N.K
terjadi.
Asumsi pertama adalah bahwa berpikir,
Model Berpikir T.H.I.N.K
merasa, dan bertindak merupakannn
semua komponen esensial dari a. Ingatan Total / Total Recall (T)
Ingatan total berarti mengingat beberapa panjang walau sebenarnya kita tetap
fakta atau mengingat tempat dan melakukan dengan berpikir, hanya saja
bagaimana cara menemukannya ketika karena sudah mendarah daging , kita
dibutuhkan. Fakta keperawatan berasal melakukannya dengan cepat bahkan
dari banyak sumber, misalnya pelajaran mungkin dilakukan di bawah sadar kita.
di kelas, informasi yang didapat dari Contohnya dalam keperawatan adalah
buku, hal-hal yang dikatan pasien resusitasi jantung-paru (RJP) adalah
maupun keluarga pasien ke perawat kebiasaan yang sangat berguna.
serta data pasien lainnya yang telah
c. Penyelidikan / Inquiry (I)
dikumpulkan. Fakta-fakta ini disimpan
di dalam ingatan baik itu jangka pendek Memeriksa isu secara mendetail
ataupun panjang. Ingatan total ini juga mempertanyakan isu yang mungkin
berguna untuk mengakses pengetahuan segera tampak jelas. Penyelidikan
yang telah dipelajari sebelumnya dan termasuk menggali dan
disimpan dalam pikiran. Seberapa mempertanyakan segala hal termasuk
banyak seseorang dapat mengingat asumsi pribadi dalam suatu situasi dan
sesuatu ingatan itu tergantung pada tidak menilai sesuatu berdasar bentuk
memori yang dimilikinya. Contoh luarnya karena memeriksa segala
penerapan ingatan total ini dalam sesuatunya. Penyelidikan adalah jenis
keperawatan adalah seperti mengingat berpikir yang penting untuk mencapai
nomor jaminan sosial kita sendiri, kesimpulan. Walaupun untuk mencapai
menginat suhu tubuh oral yang normal, kesimpulan dapat dilakukan tanpa
obat apa yang paling sering diminta penyelidikan , tapi lebih akurat lagi jika
dokter pada saat henti jantung dan lain dilakukan penyelidikan. Contohnya
sebagainya. dalam bidang keperawatan adalah saat
seorang perawat menemukan salah
b. Kebiasaan / Habit (H)
seorang pasiennya masih terjaga
Kebiasaan adalah pendekatan berpikir padahal sudah tengah malam lalu
yang sering kali diulang sehingga melihat keadaan pasien dengan mata
menjadi sifat alami kedua seseorang. bengkak, sprei berantakan dan adanya
Kebiasaan sering digambarkan sebagai gumpalan tisu di lantai. Saat ditanyakan
tindakan yang dilakukan tanpa berpikir pada pasien, pasien mengatakan bahwa
dia baik-baik saja. Tapi perawat harus Keperawatan mengharuskan kita untuk
membuat kesimpulan dari sesuatu yang menjadi pemikir kritis yang terus
tampak belum jelas dengan melakukan menerus berusaha membuat seseorang
penyelidikan dengan menggabungkan berpikir dengan lebih baik atau untuk
informasi dan menanyakan secara mengetahui bagaimana Kita berpikir.
langsung pada pasien.
Jika perawat berada dalam suatu proses
d. Ide Baru dan Kreativitas / New Ideas mengetahui, maka perawat akan dapat
and Creativity (N) mengetahui apa yang dipikirkan

Ide baru dan kreativitas sangat penting Penutup


dalam keperawatan karena merupakan
Sebagai seorang perawat, hendaknya
akar dari asuhan yang sesuai dengan
kita dapat mengembangkan
spesifikasi klien karena banyak yang
keterampilan berpikir kritis dan
harus disesauaikan , diulang dan
digunakan dalam keperawatan. Segala
digabungkan untuk menhyesuaikan
hal yang dilakukan perawat
dengan keinginan dan kebutuhan
memerlukan satu atau lebih kombinasi
pasien. Keperawatan memiliki banyak
dari lima model berpikir kritis.
standar yang dapat menjamin pekerjaan
lebih baik. tetapi tidak selalu dapat
dilakukan. Oleh karena itu perawat
harus belajar lebih banyak guna
memperoleh informasi baru dan asuhan
keperawatan lebih berkualitas.

e. Mengetahui Bagaimana Anda


Berpikir / Knowing How You Think
(K)
BERPIKIR KRITIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS

ABSTRAK

Berpikir kritis menjadi bagian yang tak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat. Berpikir kritis penting dilakukan sebelum mengambil
keputusan klinis karena berpikir kritis dalam keperawatan bertujuan untuk menguji
berbagai alasan secara rasional.

Untuk berpikir cerdas perawat harus mengembangkan cara berpikir kritis dalam
menghadapi setiap masalah dan pengalaman baru yang menyangkut pasien dengan
memiliki karakteristik percaya diri, berpikir mendalam, keadilan, tanggung jawab dan
akuntabilitas, mengambil resiko, disiplin, kegigihan, kreatif, rasa ingin tahu,
mempunyai daya intelektual dan integritas, dan rendah hati, mempunyai sifat fleksibel
di mana karakteristik tersebut dapat dilihat dari sikap dalam memberikan asuhan
keperawatan keterlibatan, kedewasaan untuk mengontrol emosi dan inovasi.

Kata kunci : Berpikir kritis, pengambilan keputusan klinis

PENDAHULUAN kemampuan intelektual untuk


menggunakan pemikiran rasional dan
Perawat merupakan tenaga medis
refektif saat perawat
profesional yang difokuskan pada
mempertimbangkan pengamatan dan
perawatan individu keluarga dan
pengambilan keputusan klinis seputar
masyarakat sehingga mereka dapat
informasi tentang kondisi masing-
mencapai, mempertahankan atau
masing pasien. Sepanjang komponen
memulihkan kesehatan yang optimal
dari proses keperawatan, perawat harus
dan kualitas hidup dari lahir sampai
menggunakan sikap profesional dan
mati (Aripudin, 2014).
kemampuan berpikir kritis untuk
Perawat adalah seseorang yang sudah menentukan relevensi, makna dan
dinyatakan lulus menyelesaikan masa iterrelasi data pasien serta untuk
study jenjang diploma maupun ners. memilih dan menetapkan asuhan
keperawatan yang sesuai dan tepat
Perawat sebagai tenaga praktisi yang
(Cristensen&kenney, 2009). Berpikir
berpendidikan diharapkan mempunyai
kritis penting dilakukan sebelum
mengambil keputusan dalam asuhan dalam keperawatan, maka inti dari
keperawatan karena merupakan salah berpikir kritis menunjukkan sebuah
satu metode ilmiah dalam proses pengambilan keputusan klinis
menyelesaikan masalah klien dan suatu yang kompleks. Diperlukan latihan dan
proses yang secara berkesinambungan kebiasaan untuk bisa menerapkan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian semua kemampuan di atas. Anda perlu
pikiran dan persepsi. Kemampuan memiliki pengetahuan dasar yang baik
perawat mengidentifikasi masalah klien yang dapat dikembangkan dalam
dan memilih solusi intervensi yang akan penyelesaian masalah klien. Seorang
dilakukan tepat dan tidak lepas dari Perawat yang menerapkan pemikiran
kemampuan perawat berpikir kritis kritis dalam bekerja akan focus terhadap
untuk mengali berbagai alasan penyelesaian masalah danmembuat
berdasarkan evidencebase dari setiap keputusan, serta tidak akan membuat
problem dan solusi intervensi yang keputusan yang terburu-buru, ceroboh
teridentifikasi (Potter& Perry, 2010). dan merugikan klien. Perawat harus
menerapkan pemikiran kritis tersebut
agar dalam mengambil keputusan tidak
merugikan orang lain.

TUJUAN

Untuk meningkatkan bagaimana cara


menerapkan berpikir kritis dalam
pengambilan keputusan klinis.

METODE

Metode yang diguna adalah metode


kualitatif dimana maksudnya dengan
cara mengumpulkan sebanyak-
banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu
dengan Literature review ini dengan
menganalisis yang berfokus pada
kompetensi kemampuan berpikir dalam
praktik keperawatan. Adapun tinjauan dan kontra memilih satu pusat
literatur yang digunakan seperti buku kesehatan di antara yang lain), dan
teks, bukureferensi, jurnal, dan google membuat keputusan akhir.
scholar. Dengan kata kunci berpikir
Walaupun sebuah kriteria mengikuti
kritis dan pengambilan keputusn klinis.
langkah-langkah tertentu, pengambilan
Dan yang digunakan adalah 14 literatur
keputusan dapat melangkah mundur dan
yang diterbitkan 10 tahun terakhir.
maju dalam mempertimbangkan semua
HASIL DAN BAHASAN kriteria.

Sanda Anda menghadapi suatu masalah Pengambilan keputusan mengarah


dan perlu mengambil suatu tindakan di kepada pengambilan kesimpulan yang
antara beberapa alternative pilihan, didukung oleh bukti dan alasan.
maka Anda sedang berada dalam proses
Contoh pengambilan keputusan pada
membuat keputusan. Pengambilan
situasi klinis meliputi keputusan untuk
keputusan adalah suatu produk dari
memilih balutan yang sesuai untuk
pemikiran kritis yang bertujuan untuk
membalut luka bekas operasi klien atau
memecahkan masalah. Sebagai contoh, memilih pendekatan terbaik untuk
pengambilan keputusan terjadi saat mengajarkan keluarga bagaimana
seseorang memilih penyedia layanan membantu klien sepulangnya dari
kesehatan. Untuk membuat keputusan, rumah sakit setelah terkena stroke.
seseorang harus mendefinisikan adanya Anda akan belajar untuk membuat
masalah atau situasi ( perlu pusat keputusan sesuai dengan situasi klinis
pelayanankesehatan dengan pelayanan yang ada dan menerapkan masing-
tertentu), dan menganalisis seluruh masing langkah yang telah dijelaskan di
pilihan yang ada ( mempertimbangkan atas. Pada suatu situasi klinis,
pusat pelayanan kesehatan yang telah penentuan diagnosis dimulai segera
direkomendasikan atau yang terdekat setelah Anda menerima informasi
dari rumah). Orang tersebut harus mengenai klien. Penentuan diagnosis
mencocokkan tiap pilihan dengan merupakan proses untuk menentukan
kriteria yang kita punya (pengalaman, status kesehatan setelah menganalisis
keramahan, dan reputasi), mencoba perilaku, tanda, dan gejala yang ada
pilihan yang mungkin memeriksa pro pada klien. Penentuan diagnosis dimulai
pada saat Anda berinteraksi dengan Pada penentuan diagnosis, digunakan
klien atau pada saat Anda melakukan data klien yang Anda peroleh untuk
observasi fisik atau perilaku. menjelaskan secara logis dasar
keputusan klinis Anda. Sebagai contoh,
Perawat yang mahir akan melihat
setelah membalikkan posisi klien, Anda
keadaan klien yang berhubungan
melihat daerah kemerahan pada
dengan penentuan diagnosis ( contoh:
pinggang kanan klien. Anda melakukan
gejala meliputi kelemahan, sakit kepala,
palpasi pada daerah tersebut dan terasa
rasa lapar, dan gangguan penglihatan
panas serta nyeri. Anda menekan
yang menandakan hipoglikemia)
dengan jari Anda dan ternyata bagian
(Ferrario 2004).
tersebut tidak menjadi putih. Anda
Informasi yang diperoleh dan dianalisis memikirkan tentang apa yang Anda
kemudian digunakan untuk menentukan ketahui mengenai integritas kulit normal
diagnosis klien. Penentuan diagnosis dan efeknya terhadap penekanan. Anda
menyediakan perspektif yang jelas membuat kesimpulan bahwa klien
tentang status kesehatan klien. Perawat mengalami ulkus dekubitus. Sebagai
tidak membuat diagnosis penyakit, siswa, konfirmasi kesimpulan Anda
melainkan menganalisis, mengamati dengan perawat yang sudah ahli. Pada
dengan ketat, dan membandingkan saat keputusan klinis Anda salah, Anda
gejala dan tanda penyakit yang biasanya dapat mendiskusikanya dengan perawat
dialami oleh klien dengan diagnosis yang ahli dan mendapatkan
penyakit tertentu. Tipe penentuan pengetahuan untuk memperbaikinya.
diagnosis ini membantu dokter atau
Pengambilan keputusan klinis adalah
penyedia pelayanan kesehatan untuk
kegiatan pemecahan masalah yang
mendeteksi masalah lebih cepat dan
berfokus pada penentuan masalah klien
memerikan terapi yang tepat. Bagian
dan memilih penatalaksanaan yang tepat
dari penentuan diagnosis adalah
( Smith Higuchi dan Donalt, 2002).
inferensi (inference), yaitu proses untuk
Pada saat Anda mengenali adanya
menggambarkan kesimpulan yang
masalah seperti klien yang mengalami
disusun dari beberapa bukti yang
kemerahan di daerah pinggaang, Anda
berhubungan (Smith Higuchi dan
memutuskan untuk mengidentifikasi
Donalt, 2002).
masalah (ulkus dekubitus), dan memilih
tindakan keperawatan (perawatan kulit bahwa keadaan kesehatan tertentu
dan reposisi klien) untuk klien tersebut. memerlukan prioritas yang sama.
Perawat membuat keputusan klinis
PENUTUP
sepanjang waktu untuk meningkatkan
atau mempertahankan status kesehatan Untuk berpikir cerdas seorang perawat
klien. Hal ini berarti mengurangi tingkat harus mengembangkan cara berpikir
keparahan masalah atau bahkan kritis dalam menghadapi setiap masalah
menyelesaikan masalah tersebut dengan dan pengalaman baru yang menyangkut
tuntas. Pengambilan keputusan klinis pasien dengan memiliki karakteristik
memerlukan penilaian yang hati-hati percaya diri, berpikir mendalam,
agar Anda dapat memilih pilihan yang keadilan, tanggung jawab dan
tepat agar mencapai hasil terbaik sesuai akuntabilitas, mengambil resiko,
kondisi dan prioritas masalah klien. disiplin, kegigihan, kreatif, rasa ingin
Anda meningkatkan kemampuan untuk tahu mempunyai daya intelektual dan
membuat keputusan klinis dengan cara integritas yang tinggi. dan rendah hati,
mengetahui klien Anda. Selalu jadikan mempunyai sifat fleksibeldi mana
klien sebagai tujuan utama saat Anda karakteristik tersebut dapat dilihat dari
memecahkan masalah klinis klien. Saat sikap dalam memberikan asuhan
Anda membuat keputusan klinis yang keperawatan keterlibatan, kedewasaan
tepat, Anda akan dapat memprioritaskan untuk mengontrol emosi dan inovasi.
tindakan mana yang akan dilakukan Seorang perawat yang menerapkan
terlebih dahulu. Karena klien yang pemikiran kritis dalam bekerja akan
berbeda akan memiliki variabel yang fokus terhadap penyelesaian masalah
berbeda pada situasi yang sama, maka dan membuat keputusan, serta tidak
aktivitas tertentu terkadang bisa menjadi akan membuat keputusan yang terburu-
prioritas pada situasi tertentu, tetapi buru, ceroboh dan tidak merugikan
tidak pada situasi lain. Sebagai contoh, klien. Perawat harus menerapkan
jika klien secara fisik bergantung pada pemikiran kritis tersebut agar dalam
orang lain, tidak dapat makan dan mengambil keputusan klinis tidak
mengalami inkontinensia urine, dan dan merugikan orang lain.
dapat makan sendiri. Jangan berpikir
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM MEMBERI ASUHAN

KEPERAWATAN

Abstrak

seorang perawat yang profesional merupakan bagian dari pemberi layanan kesehatan

untuk mencapai tujuan yang terbaik dalam bidang kesehatan antara lain ,yaitu
memberikan asuhan keperawatan dengam menggunakan proses keperawatan akan selalu
ditiuntut untuk berpikir kritis dan pemikiran perawat yang profrsional dalam
mengembangkan kinerja nya dalam berbagai situasi.penerapan berpikir kritis dalam
proses keperawatan dengan kasus nyata yang akan memberikan keperawatan kepada
pasien tentang memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan
bermutu.sesorang perawat yanag berpikir denagna cara kreatif akan melihat setiap
masalah dengan sudut yang selalu berbeda akan dapat mempunyai ide yang cukup baik
untuk memberi pelayan ,meskipuin objeknya sama.seorang perawat yang professional
harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang telah ada dan selalu efektif dalam
mencari ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun
orang lain untukkeselamatan pasien yang baik.Menurut para ahli (foter dan very,2005),
berpikir kritis juga dapat diartikan sebagai cara pandang perawat untuk meningkatkan
prosedur yang akan d lakukan kepada pasien.

Kata kunci : perencanaan tindakan keperawatan, pemberian asuhan


keperawatan,pengkajian diagnosis

LATAR BELAKANG
Berpikir kritis di dalam rumah sakit dan pengalaman yang dipersepsikan .
sebaiknya mendapat perhatian serius Analisis data menggunakan prosedur
dan persiapan yang baik. Perhatian dan fenomenologi menurut
persiapan tersebut dibutuhkan karena colaizzi( waluyanti dan syahreni,
pembelajaran rs memberikan 2007).Untuk memenuhi tuntunan
kesempatan kepada perawat untuk masyarakat dalam kualitas pelayanan
berkerja dengan pasien dan belajar keperwatan diperlukan satu inovasi
masalah yang nyata. perawatharus daintaranya adalah dengan melakukan
pembelajaran ini harus ditata in house training. In house training
sedemikian rupa dan betul sehingga adalah sebuah program pelatihan yang
orang lain dan mahasiswa mempunyai diselanggarakan oleh sebuah rumah
dapat mempunyai kemampuan untuk sakit dengan tujuan menggunakan
berhubungan dengan masalah nyata tempat training, peralatan training ,
tersebut. perawat tidak hanya menentukan klien ,dan juga dengan
memberikan kesempatan untuk mendatangkan trainer sendiir kepada
menerapkan teori-teori dan diagnosa pasien( purwaningsih, 2015)
yang telah diperoleh (waluyanti dan
HASIL
syahreni,2007).
Perawat dapat memberikan keperawatan
TUJUAN
yang baik kepada pasien dan perawat
1. Untuk mengetahui keterampilan juga dapat melakukan tindakan yang
berpikir kritis dalam keperawatan baik untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada setiap pasien yang
2. untuk mengetahui pemberian asuhan
membutuhkan tindakan keperawatan.
dalam keperawatan
PEMBAHASAN
METODE
Berpikir kritis merupakan suatu proses
Dalam metode ini menggunakan metode
yang berjalan secara langsung
kualitatif dengan pendekatan
berkesinambungan atau tindakan yang
fenomenologi yang difokuskan kepada
dihasilkan mencakup interaksi dari
pengalaman belajar perawat. Pemilihan
suatu rangkaian dan persepsi.
pendekatan fenomenologi ini digunakan
Sedangkan berpikir kritis merupakan
karena metode tersebut berfokus pada
konsep profesi perawat dasar yang objeknya sama (Budiono dan
terdiri dari konsep berpikir yang pertami,2015).
berhubungan dengan proses belajar dan
Manfaat dan fungsi berpikir kritis
kritis itu sendiri berbagai sudut pandang
selain itu juga membahas komponen 1. manfaat berpikir kritis manfaat
berpikir kritis dalam keperawatan yang Berpikir kritis perawata dalam proses
di dalam pembelajaran keperawatan perkembangan kompleks atau asuhan ,
dipelajari defenisi, elemen berpikir yang berdasarkan pada pikiran rasional
kritis , model berpikir kritis , analisis dan cermat menjadi permikir kritis
berpikir kritis , berpikir logis dan adalah denominatur umum untuk
kreatif,karakteristik berpikir kritis , pengetahaun yang menjadi contoh
pemecahan masalah dan langkah- dalam pemikiran kritis perawat yang
langkah pemecahan masalah, proses disiplin dan mandiri.
pengambilan keputusan, fungsi berpikir
A. Penerapan perawat
kritis , model penggunan artibut, proses
intuisi, indikator , dan prinsip utama Profesionalisme seorang perawat
untuk memecahkan permasalah denagn memiliki pemikir yang baik tentu juga
teknik perawat itu sendiri(budiono dan dengan seorang perawat yang lainnya.
pertami,2015). perawat perawat memerlukan ilmu
karena perawat setiap hari mengambil
Dan seorang perawat harus memiliki
keputusan, perawat menggunakan
kemampuan yang cukup baik dan
keterampilan berpikir : menggunakan
pandai dalam mengasuh di rumah saki
pengetahaun dari berbagain subjek dan
atau pun klinikt. Penerapan berpikir
lingkungannya dan mengenai
kritis dalam proses keperawatan dengan
peruibahan yang berasal dari stressor
kasus yang telah nyata yang akan
lingkungan.
memberikan gambaran kepada perawat
tentang pemberian asuhan keperawatan B. Penting Dalam Membuat Keputasan
yang komprehensif dan bermutu. menurut kozier, berpikir kritis ditujukan
Seseorang perawat yang berpikir pada situasi, rencana , tempat dan ,
dengan cara kreatif akan melihat setiap aturan yang terstandar dan mendahului
masalah dengan sudut yang selalu dalam menggunakan pengetahuan untuk
berbeda dan tidak sama, meskipun mengembangkan hasil yang diharapan
keterampilan guna mensintesa ilmu tujuan dan langkah proses keperawatan,
yang dimiliki untuk memilih tindakan mengumpulkan data dan validasi,
.pelaksaan keperawatan : perawat melakuakn obsevasi berpikir
kritis dalam pengumpulan data,
1) pelaksaan tindakan keperawatan
mengelola data yang benar dan
adalah keterampilan dalam menguji
terakurat (Budiono dan pertami,2015).
hipotensi,
Adapun fungsi berpikir kritis dalam
2) tindakan nyata yang menentukan
keperwatan adalah:
tingka laku perawat dalam keberhasilan
1.Menggunakan proses berpikir kritis
3) evaluasi keperawatan – mengkaji dan
dalam aktivitas dalam keperrawatan
mendokumentasi efektivitas tindakan-
sehari hari
tindakan perawat harus dapat
mengambilan keputusan tentang 2. Membedakan sejumlah penggunaan
pemenuhan dasar klien, 4) perlukah dan isu isu dalam keperawatan
diulangi keperawatan.
3.Mengidentifikasi dan merumuskan
C. Argumentasi Dalam Keperawatan masalah keperawatan
menurut bandman and bandman terkait
4.Menganalisis pengertian hubungan
dengan konsep berpikir dalam
dari masing masing indikasi
keperwatan harus memiliki hal ini
adalah: 5.Menganalisis argumen dan isu isu
dalam kesimplan dan tindakan yang
1) berhubungan denagan situasi
dilakukan(Budiono dan pertami,2015).
perdebatan dengan kondisi apapun
Adapun model berpikir kritis dalam
2) debat tentang suatu isu yang penting,
keperawatan adalah:
3) upaya untuk memengaruhi
1.Feeling Model,Model ini menerapkan
individu /kelompok, dan masyarakat
pada rasa,kesan,dan data atau fakta
disekitar
yang ditemukan.
4) penjelasan perawat yang rasional
2.Vision model, digunakan untuk
d. penerapan proses asuhan membangkitkan pola pikir,
keperawatan perawat berpikir kritis mengorganisasi dan menerjemahkan
perasaan untuk merumuskan hipotesis, b. Hakusinasi penglihatan yang tidak
dugaan dan ide tentang permasalahan baik dan gannguan jiwa;stimulus visual
keperawatan,dan dalam bentuk beragam seperti bentuk
pancaran cahaya yang terlaku
3.Examine model yang digunakan
besar,gambar geometrik,gambar kartu
perawat untu merefleksi ude,pengertian
dan sebagainya.
dan visi (Budiono,dan pertami,2015).
c. Halusinasi penghidu; gangguan
Adapun contoh asuahan
stimulus pada system penghidu yang
keperawatannya adalah asuhan
dapat membuat halusinasi yangb tinggi.
keperawatan jiwa dan asuhan
halusinasi peraba,gangguan stimulus
keperawatan gerontik dalam pemberian
yang ditandai denga rasa sakitatau tidak
asuahn yang memberikan keterampilan
enak tanpa stimulus yang terlihat
berpikir kritis:
e. Halusinasi pengecap; gangguan
1.Asuhan keperawatan yang dapat
stimulkus yang ditandai dengan sesuatu
dilakukan pada pasien dengan masalah
gangguan jiwa (Halusinasi) Halusinasi yang busuk
merupakan gangguan atau perubahan
f. halusinasi sinestetik,gangguan
persepsi dimana pasien
stimulus ynag ditandai dengan adanya
mempresepsikan kejadian yang tak
rasa yang tidak baik dan merasakan
terjadi jadi sesuatu yang sebenarnya
fungsi tubuh seperti darah mengalir
tidak terjadi.suatu penerapan panca
melalui intra vena( prabowo, 2015).
indra tanpa ada rangsanagan yang
terjadi di dalam pasien dari luar.suatu Adapun asuhan keperawatan yang dapat
penghayatan yang dialami suatu diberi perawat kepada pasien dalam
presepsi melalui panca indra taaanpa gangguan jiwa(wahan):
stimulus eksteren;presepsi palsu yang
Wahan adalah keyakinan yang tidak
dihasilkan(Prabowo,2015).
berdasarkan realitas, akan tetapi
Jenis Jenis Halusinasi: dipertahankan oleh pasien. karena
Akibat pasien dari segi wahan pasien
a. Halusinasi pendengaran;gangguan
tidak dapat mengalami kerusakan
stimulus dimana pasien mendengar
berkomunikasi verbal yang ditandai
suara suara terutama suara suara orang
dengan pikiran tidak realistic, , rangsang yang dihadapinya disekitar,
pengulangan katakata yang tidak jelas paralisis, disorientasi, dan kurang tidur..
dan tidak bermakna didengar dan
c. emosi
kontak mata yang kurang( prabowo,
2015). emosi yang disebabkan oleh kecemasan
dapat membuat pasien jadi terganggu,
Adapun keselamatan dan keamanan
depresi,dan marah akan mudah sekali
pasien dalamn asuahn keperawatan
terjadi dan sangat berpengaruh terhadap
untuk mencapai keselamatan
kesehatan dan masalah keamanan
Keselamatan adalah suatu keadaan
kepada pasien.
sesorang yang terbebas atau terhindar
dari bahaya lebih terhindar dari d. status mobilisasi
ancaman bahaya\kecelakaan.
keterbatasan aktivitas dapat membuat
Kecelakaan merupakan kejadian yang
pasien jadi terganggu, paralisis, serta
tidak dapat diduga oleh perawat dan
kelemahan otot,sehingga menyebabkan
keluarga dan tidak diharapkan yang
atau memudahkan terjadinya risiko
dapat menimbulkan kerugian terhadap
injuri/gangguan integritas pada kulit.
pasien dan pihak keluarga, sedangkan
( tarwoto dan wartonah, 2006) e. gangguan persepsi sensori

Faktor yang mremengaruhi kebutuhan kerusakan pada sensori dapat


keselamatan dan keamanan. memengaruhi adaptasi yang terhadap
pada rangsangan yang berbahaya seperti
a. usia
gangguan perciuman dan penglihatan.
pada anak-anak tidak terkontrol dan
f. informasi/komuikasi
tidak menmgetahui dampak dari akibat
dari apa yang dilakukan. setiap orang gangguan komunikasi seperti adaptasi
tua/lansia akan selalu mudah sekali atau tidak dapat membaca menimbulkan
terjatuh atau kerapuhan tulang. kecelakan. yang akan terjadi kepada
pasien.
b. tingkat kesadaran
g. penggunaan antibiotik yang tidak
pada pasien komat, menurunnya
rasional.
respons yang sangat tinggi terhadap
penngunaan antibiotik yang tidak jumlah tenaga kerja terbanyak dalam
rasional akan dapat menimbulkan profesi. Namun, seperti telah disebut.
resisten dan anafilaktik syok. Kegawatan pasien yang dirawat
mengarahkan akan perlunya perawat
h. keadaan imunitas .
denagn keahlian yang lebih
gangguan pada imunitas akanm terspesifikasi.perawat tidak hanya
menimbulkan daya tahan tubuh yang memiliki lisensi tetapi juga sertifikasi di
kurang baik sehingga mudah terserang bidang tersebut untuk memberikan
penyakit. asuahan keperawatan yang
baik( vaughans, 2014) jika
i.ketidakmampuan tubuh dalam
dimungkinkan, pasien seharusnya turut
memproduksi sel darah putih . sel darah berperan aktif dalam mengembangkan
putih berfungsi sebagai pertahanan rencana keperawatan, termasuk
tubuh terhadap suatu penyakit dan menentukan kebutuhan menyusun
mengalir di tubuh kita. tujuan memilh intervensi dan
mengevaluasi apakah rencana tersebut
j. status nutrisi
efektif atau tidak(vaughans, 2014)
keadaan nutrisi yang kurang dapat keterampilan perawat yaitu dalam segi
menimbulkan kelemahan dan mudah komunikasi yang baik dan jelas.Perawat
terserang penyakit dan keadan yang harus tau diagnosa yang harus
kemah ,demikian sebaliknya, kelebihan dilakuikan kepada pasien tersebut yaitu
nutrisi beriiko terhadap penyakit dengan keterampilan dalam memberi
tertentu. informasi dan diagnosa yang pasien
alami.Ingat bahwa rencana asuhan
k. tingkat pengetahaun
keperawatan adalah representasi dari
kesadaran akan terjadinya gangguan penilaian klinis yang terkomputerisasi
kesalamatan dan keamanan dapat atau ditulis( herdman dan heather, 2018)
diprediksi sebelumnya( Tarwoto dan
Perawat harus mengumpulkan data ,
wartonah, 2006) keterampilan berpikir
perawat harus memperoleh riwayat
kritis dalam asuhan keperawatan yaitu:
kesehatan dan mengindetifikasi
perawat yang memberikan perawatan
kebutuhan pasien. Jenis informasi yang
langsung di sisi tempat tidur adalah
harus diperoleh yaitu: Data demografis,
maksud kunjungan ,sakit yang diderita , tingkat kesehatan saat ini ketingkta
sakit sebelumnya, riwayat keluarga l kesehatan yang diinginkan sesuai hasil
riwayat sosial( vaughans, 2014) yang diharapkan.rencana keperawatan
disususn bergantung dan berdasarkan
Hubungan pengetahaun komunikasi
dari hasil pengkajian. setelash melewati
terapeutik juga sangant berguna untuk
tahapan pengkajian,maka setiap asuhan
memberi keterampilan berkomunikasi
kepeerawatan dilanjutkn dengan analisis
perawat dan pasien. Komuniksai
dan pengelompokan secara sistematik
terapeutik perawat dalam melaksanakan
terhadap data objektif mauapun
asuhan keperwatan.menurut potter dan
subjektif (sunaryo,dkk,2008).
perry(2005), Pada analisa keperawatan
setelah data dikumpulkan,dari Kemampuan berpikir kritis yang perlu
pengkajian data dasar,masalah yang dikembangkan demi keerhasilnya dalam
aktual,potensial dan beresiko tinggi pendidikan dan dalam kehidupan
didefenisikan dan di uraikan menurut bermasyarakat yaitu denagn .komponen
pioritas sesusai dengan kebutuhan penting dari disposisi berpikir kritis
keperawatan pasien kritis Proses akan memiliki karakteristik tertentu dan
keperawatan adalah siklus, saling keterampilan tertentu (saehana,
ketergantungan, saling berhubungan dan dkk,2017)
dinamik. sebagaimana status
Keterampilan berpikir kritis merupakan
keperawatan pasien kritis yang
kemampuan yang sangat penting dalam
mengalami perubahan,demikian juga
proses pembelajaran dalam dunia
proses keperawatan untuk memenuhi
medisyang sangat dimilik, berpikir
tantangan(Talbot dan marquard, 2008).
kritis adalah aktivitas mental dalam
Adapun perencanaan tindakan asuhan mengevaluasi suatu argumen atau
keperawatan adalah intervensi, strategi, proposisi dan membuat keputusan,
atau tindakan keperawatan atau pendapat yang dapatmengembagkan
tindakan ingin tahu yang dipilih setelah kepercayaan dan melakukan
tujuan dan hasil yang diharapkan dan tindakan( jalmo dkk, 2011)
ditetapkan.intervensi keperawatan
PENUTUP
adalah tindakan yang dirancang untuk
membantu klien dalam beralih dari
Berdasarkan hasil yang saya bahas dan
saya buat, keterampilan berpikir kritis
sangan penting untuk pemberian asuhan
keperawatan. Karena keterampilan
perawat dalam memberi asuahan dan
tindakan sangat penting bagi kesehatan
pasien dan keluarga pasien. dasar
keperawatan

KESIMPULAN DARI 3 JURNAL


SECARA DEFINISI

1. dalam 3 jurnal tersebut masing


masing menggunakan metode kualitatif
dimana dalam metode ini dianjurkan
untuk berfikir kritis dimana tidak hanya
memerlukan kemampuan kognitif,
tetapi kebiasaan seseorang untuk
bertanya dan mengumpulkan data
kemudian dianalisa. Sehingga
mendapatkan hasil yang diinginkan dan
kwalitas dalam asuhan keperawatan
yang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai