Anda di halaman 1dari 3

dampak negatif:

 Membuat nilai tukar Rupiah melemah

Sebetulnya bukan hanya Indonesia yang terdampak oleh


penyebaran virus Corona ini, tapi juga negara-negara lain di
dunia. Sehingga ekonomi secara global pun terguncang yang
pada akhirnya berdampak pada pelemahan rupiah.

 membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


terus mengalamipenurunan.

Serupa dengan Rupiah, sentimen pelaku pasar terhadap


virus Corona membuat Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) terus mengalami penurunan. Tercatat sejak awal
tahun sampai dengan bulan Maret, IHSG tercatat turun 13,44
persen atau menuju level 5.452 poin. Level tersebut tercatat
sebagai yang terendah. IHSG tercatat berada di poin
terendah terakhir kalinya pada Mei 2017.

 Meruginya sektor pariwisata

dibilang kalau sektor pariwisata ini paling besar terdampak


penyebaran virus Corona. Pasalnya efek dari sektor ini
sifatnya domino, di mana yang merasakan dampaknya bukan
hanya korporasi tetapi juga kelas menengah.

 Sekolah Terpaksa Diliburkan

Langkah-langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk


menekan penyebaran virus Corona. Karena semakin minim
interaksi antarmanusia terjadi maka semakin minim risiko
penyebaran virus Corona berlangsung.

 Berbagai ajang olahraga batal diselenggarakan

Selain sepak bola, ajang olahraga lainnya seperti babak


kualifikasi Olimpiade cabang tinju hingga turnamen bulu
tangkis German Open 2020 juga harus ditunda.
Bisa dibayangkan apa jadinya kalau seluruh cabang
olahraga ditiadakan dalam waktu yang cukup lama. Klub-
klub akan minim pemasukan dan para sponsor satu per satu
pasti akan menarik diri. Ujung-ujungnya para atlet pun akan
terlunta-lunta.

 Harga bahan pokok jadi melambung

Hal yang terjadi pada masker juga bisa berlaku pada bahan
pokok. Kok, bisa? Jelas bisa kalau banyak masyarakat
memilih memborong berbagai bahan pokok di pasar dan
menimbunnya dengan alasan agar tidak perlu keluar rumah
demi mengurangi risiko penularan virus Corona. Seperti yang
terjadi di Depok, Jawa Barat pada Senin, 2 Maret 2020
malam lalu.
Dampak positif:

 Lebih peduli dengan kesehatan

Kita juga jadi mengingat untuk peduli dengan sesama dan


memaksa diri untuk bisa bekerja sama secara global dengan
kompak melakukan social distancing juga isolasi mandiri.
Dengan mengingat bahwa hidup manusia secara tidak
langsung saling terhubung, kita diingatkan betapa
berharganya kita satu sama lain.

 Seluruh elemen masyarakat indo maupun dunia


bekerjasama

kasus pandemi Covid-19 telah membuat semua orang fokus


pada hal yang sama dan pentingnya koordinasi juga kerja
sama. Pemerintah dunia sekarang mengoordinasikan
tindakan pencegahan dengan kerja sama yang belum pernah
terlihat sebelumnya.
China telah mengerahkan dokter dan ahli kesehatan
masyarakat untuk membantu Italia dengan krisis yang
sedang berlangsung. Warga Israel dan Palestina bersatu
untuk memerangi epidemi. Pemerintah di seluruh dunia
menerapkan langkah-langkah ekonomi untuk membantu
mereka yang rentan secara ekonomi.

 Manusia saling membantu

Bencana alam biasanya menyatukan orang dan memicu


tindakan solidaritas di antara sesama. Sementara ancaman
pandemi, bagaimana pun telah menyatukan seluruh umat
manusia melawan ancaman nyata. Manusia saling
membantu tanpa perlu melihat suku, ras, atau kepercayaan.

 Kualitas udara membaik

Kesehatan mental yang buruk hingga polusi dan polarisasi


yang meningkat, seakan menjadi bukti bahwa masyarakat
terlalu sibuk bekerja, konsumsi berlebihan, dan terlalu
individulisme. Ketika sosial distancing sedang dilaksanakan
di seluruh dunia, kualitas udara menjadi membaik.
Didokumentasikan dari China ke Italia, dengan emisi karbon
mencapai titik terendah baru setiap hari karena
berkurangnya perjalanan udara.

 Hobi tertunda bisa terlaksana saat isolasi mandiri

Kebijakan isolasi mandiri juga memberi kita kesempatan


untuk bekerja lebih sedikit, menghabiskan waktu bersama
orang-orang terkasih, dan menemukan waktu untuk
mengobrol, membaca, memainkan musik, memasak, dan
terlibat dalam semua kesenangan.

Anda mungkin juga menyukai