OLEH :
LA ODE ABDULLAH
NIM: 19193034
C 1 LAHAN C 1 INSTITUSI
(………………….) (…………………)
1
ASUHAN KEPERAWATAN
2
3. Circulation : Teraba nadi 89x/menit, teratur, denyutan kuat, tidak ada
ketegangan pada vena cordis, tekanan darah 140/70mmHg, suhu 36 C,
Ekstremitas hangat, ada edema pada ekstremitas bawah, capirally refill
kanan 3 detik dan kiri 2 detik, tidak ada perdarahan, kulit elastis, hasil
EKG terlampir
4. Disability : GCS 15 (E4 V5 M6) Kondisi kulit tidak terjadi lesi, turgor
elastis, data lainya mata klien sebelah kanan berkedip cepat, klien
mengetahui tentang penyakit jantungnya.
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama : Sesak
2. Alasan Masuk RS : Klien mengatakan Sesak .
3. Riwayat Keluhan Sekarang : Pasien mengatakan sesak di sertai nyeri pada
perut bagian atas dirasakan sejak 2 minggu terakhir,dan nyerinya makin
terasa pada 3 hari terakhir ini, nyeri yang dirasakan seperti terbakar
dengan durasi 1-3 menit, sering muncul pada malam hari dengan skala 4
(sedang).
4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya,
a. Sendiri: berusaha untuk gerak dan minum air hangat.
b. Oleh orang lain: keluarga membantu memberi air hangat
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan sakit :Klien terlihat berbaring di tempat tidur dan terpasang O2
vial nasal kanul 2 liter/menit
2. Penggunaan alat medik : tidak ada
3. TANDA-TANDA VITAL
a. Kesadaran
Kualitatif : GCS 15
Kuantitatif : M: 6, V: 5, E: 4
Kesimpulan : Compos Mentis.
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 140/70 mmHg.
3
Suhu : 36oc.
Nadi : 89x/menit.
Pernapasan frekuensi : 28x/menit.
Irama : Teratur.
Jenis : Pernapasan dada.
c. Antropometri
Tingi Badan : 160 cm.
Berat Badan : 68 Kg.
Indeks Masa Tubuh : 26,5 kg/m2
85 7 7
83 7 6
0 5
0 8
4
58 5 51 51 4 4 45
5 9 7
Ket :
Keterangan:
Generasi I :
a. Ayah dan ibu pasien meninggal karenaa faktor yang tidak
diketahui,.
b. Ayah dan ibu dari suami pasien sudah meninggal karena faktor
yang tidak diketahui.
Generasi II : Pasien anak ke 3 dari 4 bersaudara. Saudara pasien yang ke
tiga dan yang kedua kakanya kamasih hidup dan satu orang
adek pasien masih hidup juga,. Pasien saat ini berumur 75
tahun dirawat di ruangan CVCU dengan diagnosa medis
digestive heart fauler (CHF). Pasien tinggal bersama 1 orang
anaknya di kampuang.
Generasi III : Pasien memiliki 7 orang anak dan dalam kondisi sehat.
G. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
1. Kajian Persepsi Kesehatan-Pemeliharaan Kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah di alami :
Keluarga klien mengatakan pada tahun 2018 klien pernah di rawat
di rumah sakit Wahidin dengan penyakit jantung klien juga
memiliki riwayat hipertensi.
Riwayat Kesehatan Sekarang : klien masuk di rumah sakit
Labuang Baji dengan diagnose medis CHF dengan diangnosa
5
banding AR,Hipertensi Grade II dan sedang di rawat di ruangan
CVCU
a. Data subjektif
1) Keadaan sebelum sakit: Keluarga klien mengatakan pola
kesahatannya baik satu bulan terkahir sebelum masuk Rumah
Sakit keluarga klien mengatakan klien merasakan sesak dan nyeri
pada dadanya dan menjalar ke leher serta bahu
b. Keadaan sejak sakit: klien mengeluh nyeri pada perut atas
c. Data objektif
1) Kebersihan Rambut : Rambut nampak bersih.
2) Kebersihan Kulit : Kulit klien bersih.
3) Hygiene Rongga Mulut: Rongga mulut klien bersih.
2. Kajian Nutrisi Metabolik
a. Data Subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Klien mengatakan makan 3 x sehari
porsi dihabiskan 1 piring : nasi dan lauk pauk.
2) Keadaan sejak sakit : Klien mengatakan makan 3x sehari
dengan porsi yang disediakan RS tidak dihabiskan.
b. Data Obyektif
1) Observasi : Klien tidak menghabiskan porsi makanan yang
disediakan RS
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Keadaan rambut : Rambut klien tidak mudah gugur.
Hidrasi kulit : Turgor kulit klien bagus
Palpebra : Tidak ada edema palpebra
Konjungtiva : konjungtiva baik
Sclera : Sclera klien tidak ikterus.
Rongga mulut : Rongga mulut klien bersih
Kemampuan mengunyah : Tidaka ada masalah
Lidah : lidah klien kotor kekuningan
6
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
b) Abdomen
Inspeksi :
(a) Bentuk Perut normal
(b) Tidak Ada bayangan vena
(c) Tidak ada benjolan/Massa
(d) Tidak ada ascites
Auskultasi : Peristaltik usus kesan normal
Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen atas
Perkusi : Terdengar bunyi pekak pada abdomen
kanan atas
c) Hepar & Lien
Inspeksi : Bentuk perut normal, tdak ada penonjolan hepar
Palpasi : tidak ada masalah pada Hepar
Perkusi : Terdengar bunyi pekak
3. Kajian Pola Eliminasi
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan BAB 3x
sehari, lunak, warna kuning, tidak ada darah, tidak nyeri dan
BAK 3 - 4x sehari warnanya kuning jernih.
2) Keadaan sejak sakit :
a) Klien mengatakan BAB 1 x sehari
b) BAK 3-4 x/hari (Urin Warrna kuning jernih)
b. Data obyektif
1) Observasi : Urine berwarna kuning pekat
2) Pemeriksaan fisik
Peristaltik usus : 16 x/menit.
Palpasi suprapubik : Tidak ada nyeri.
Vesika urinaria : Kosong.
7
4. Kajian Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan beraktivitas
dengan baik setiap hari sebagai IRT
2) Keadaan sejak sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak
bisa melakukan aktivitas seperti biasa
b. Data obyektif
Aktivitas harian
Makan :0
Mandi :2 Keterangan :
Berpakaian :2 0 : Mandiri
8
Palpasi: Vocal Fremitus : Getaran seimbang antara kiri dan
kanan.
Perkusi: Terdengar bunyi sonor seluruh lapang paru
Auskultasi:
a) Suara Napas : Tidak Terdengar suara napas vesicular.
b) Suara Ucapan :Tidak Terdengar suara Pectoriloquy yang
terdengar jauh dan kurang jelas.
c) Suara Tambahan : Tidak terdengar bunyi suara tambahan.
Jantung
Inspeksi:
a) Ictus Kordis: tidak tampak
b) Pasien tidak menggunakan alat pacu jantung
Palpasi:
a) Ictus Cordis (Apeks Jantung): Kekuatan kuat angkat
b) Thrill : Tidak adanya getaran (Negatif)
Perkusi:
a) Batas atas Jantung ICS 2-3
b) Batas kanan Jantung linea sternalis kanan
c) Batas kiri Jantung linea medioclavicularis kiri.
Auskultasi:
a) Terdengar bunyi jantung I pada fase systole dan Bunyi
jantung II pada fase diastole
b) Tidak bunyi Jantung III irama gallop
c) Nadi : 89 x/menit
d) Bruit Aorta Negatif
e) Bruit Arteri Renalis Negatif
f) Bruit Arteri Femoralis Negatif
Lengan dan Tungkai
a) Tidak ada atropi otot
b) Terjadi kekakuan sendi pada ekstremitas bawah
c) Uji kekuatan otot
5 4
5 5
9
d) Refleks fisiologi Positif
e) Clubbing Finger Negatif
Columna Vertebralis
Inspeksi:
a) Bentuk tulang verterbralis normal, tidak ada kelainan bentuk
b) Tidak ada kemerahan daerah punggung dan bokong
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan 12 Saraf Kranialis
a) Nervus I (Olfactorius) : Fungsi penciuman pasien baik.
b) Nervus II (Optikus) : Fungsi penglihatan pasien baik.
c) Nervus III – IV – VI (Oculomotorius, Troklearis dan
Abdusen) : Respon pupil baik diameter 2,5 mm/2,5 mm.
Tidak ada devisiasi bola mata. Klien mampu menoleh ke kiri
dan kekanan.
d) Nervus V (Trigeminus) : pasien dapat mengedipkanm mata
e) Nervus VII (Facialis) : pasien bisa tersenyum
f) Nervus VIII (Vestibulokoklearis) : pasien dapat mendengar
dengan baik. Klien tidak dikaji gaya jalannya baik
g) Nervus IX (Glosopharingeal) dan Nervus X (Vagus) : pasien
bisa menelan.buah apel yang di makannya
h) Nervus XI (Accesorius) : pasien dapat menoleh kiri dan
kanan
i) Nervus XII (Hypoglosus) : pasien dapat mengunya dan
bicara dengan baik
j) Kaku Kuduk Negatif
5. Kajian Pola Tidur
a. Data subyekti:
1) Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan pola tidur teratur,
malam hari 8 – 10 jam. Mudah untuk tertidur tanpa bantuan.
10
2) Keadaan sejak sakit : klien mengatakan tidur 6-7 jam
b. Data obyektif :
1) Observasi : Ekspresi wajah mengantuk, kelopak mata bagian
bawah tidak gelap
2) Terapi : Tidak ada.
6. Pola Persepsi Kognitif
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : Klien mengatakan klien tidak pernah
menggunakan alat bantu pendengaran dan penglihatan.
2) Keadaan sejak sakit : Klien mengatakan klien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan atau pendengaran.
b. Observasi : Mampu mengenali tempat, orang, dan memberikan
respon verbal dan non verbal.
7. Kajian Pola Persepsi Dan Konsep Diri
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit: klien mengatakan bahwa klien sangat
dihargai oleh tetangganya. Klien sangat menjaga keharmonisan
bertetangga.
2) Keadaan sejak sakit: klien mengatakan ikhlas menerima penyakit
yang saat ini dideritanya
b. Data obyektif
1) Observasi
a) Kontak mata : Klien menatap teman bicara.
b) Rentang perhatian : Klien memperhatikan teman bicara
ketika berkomunikasi.
c) Postur tubuh : Terlentang
2) Pemeriksaan fisik
a) Pasien tidak memiliki kelainan bawaan
b) Bentuk abdomen klien normal
c) Tidak Ada lesi pada kulit
8. Kajian Pola Peran Dan Hubungan Dengan Sesama
11
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit: klien mengatakan klien sebagai
seorang istri,klien merasa bahagia hidup bersama. Klien adalah
orang yang sangat mudah akrab dengan orang lain. Keluarga
klien cukup puas dengan kehidupannya.
2) Keadaan sejak sakit: klien mengatakan klien tidak dapat
melakukan aktivitas seperti biasa.
b. Data obyektif
Observasi :Klien hanya ditemani oleh 3 anak kandungnya, klien
berkomunikasi dengan keluarga. Selama pengkajian Keluarga
klien dank lien mampu berkomunikasi dengan baik.
9. Kajian Mekanisme Koping Dan Toleransi Terhadap Stress
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan klien tidak pernah
marah ketika apa yang diperintahkan tidak diikuti.
2) Keadaan sejak sakit : klien mengatakan tidak pernah menuntut,
dan menjadi orang yang sabar
b. Data obyektif
Observasi : Klien tidak bergantung kepada anaknya kebutuhan
dipenuhi oleh anaknya. Klien tidak dapat melakukan kegiatan
sehari-hari seperti biasa.
10. Kajian Pola Sistem Nilai Kepercayaan
a. Data subyektif
1) Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan klien rajin beribadah,
melaksanakan ibadah di gereja. Percaya akan kuasa tuhan yesus
bahwa sehat-sakit, hidup-mati tuhan yesus yang mengatur.
2) Keadaan sejak sakit : klien mengatakan klien masih berdoa
walaupun belum mampu melaksanakan ibadah di gereja,
optimis bahwa penyakitnya akan sembuh
b. Data obyektif : Klien tidak mampu melaksanakan ibada berdiri.
12
H. Resiko Jatuh (Skala Morse)
No 0 - 0 0 -
Diagnosis Yes
15 15 15 15
Sekunder
No 0 - - - -
0 - - - -
Bed Rest
Obat
20 20 20 20
Yes
No 0 - - - -
13
Gangguan Terganggu 20 - - - -
berjalan
10 - - - -
Lemah
Normal 0 0 0
Kesadaran Lupa/pelupa 15 - - - -
Baik 0 - 0 0 -
Jumlah score 35 35 35
Keterangan :
- Risiko tinggi : ≥45
- Risiko sedang : 25-44
- Risiko rendah : 0-24
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium pathology klinik
14
Kolesterol total 125 200
Kolesterol HDL 30 L(>55)L(>65)
Kolesterol LDL 78 <130
Trigliserida 144 200
Fungsi Ginjal 27 10-50 mg/dl
Ureum 1.43 L(<1.30),P(<1.1)
Kreatinin
Fungsi Hati
SGOT 58 <38 U/L
SGPT 22 <48 U/L
Penanda Jantung
CK 673.84 L (>190):P(>167) U/L
CK-MB 82.2 <25 U/L
IMUNOLOGI
Imunoserologi lain
Troponin I 8.93 <0.01 ng/ml
KIMIA DARAH
Asam urat 12,8 P(2,4-5.7)L(3.4-7.0) mmol/l
Eletrolit 142 136-145 mmol/l
Natrium 3.7 3,5-5,1 mmol/l
Klorida 106 97-111
KESAN/SARAN : -
15
3. Pemeriksaan ecokardiogram :
Hasil :
Fungsi sistolik ventrikel kiri menurun,EF 42,9%(BIPLANE)
Hipertropi ventrikel kiri konsentrik
16
Hipokinetik segmental
Mitral regugirtasi ringan (MR ERO 0,09 cm2 MR Vol 14 ml)
Disgungsi sistolik derajat ringan
4. Pemeriksaan radiologi :
17
Hasil :
18
mengatasi berbagai penyakit akibat kelebihan asam
lambung. Beberapa kondisi yang disebabkan oleh
asam lambung tersebut diantaranya esofagitis,
GERD, dispepsia (yang berhubungan dengan
asam), tukak lambung, tukak duodenum, dan lain-
lain
Furosemid adalah obat yang termasuk dalam Ora l
golongan loop diuretik. obat yang dijual dengan
Furosemid 40g/24 jam salah satu merek dagang Lasix ini biasanya
5 Keras (K) diresepkan oleh dokter sebagai bagian dari obat
penatalakasanaan penderita gagal ginjal atau
penderita gagal jantung
K. ANALISA DATA
19
No Data focus Masalah
1. Ds:
1. Klien mengatakan sesak napas sudah berkurang
2. Klien mengatakan merasa lemah dan mudah lelah
Do:
1. Hasil Echo :
1. JPV + 2
Penurunan curah jantung
2. EF 42,9%(BIPLANE)
3. Pemeriksaan EKG
4. Dilataasi senua ruang jantung
5. Hipertropi ventrikel kiri eksentrik Mitral regurgitasi
(MR ) sedang, aorta regurgitasi, (AR)
2. Ds :
a. Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian atas , nyeri
yang dirasakan seperti terbakar atau pedis yan datang
pada malam hari dan hilang timbul
Do :
1. Klien Nampak meringis
2. Pengkajian Skala nyeri :
P : bergerak Nyeri akut
Q : Terdapat nyeri seperti terbakat /pedis
R : abdomen bagian atas
S : Skala nyeri 4 (sedang).
T : pada subuh dan hilang timbul
3. Vital sign : Tekanan Darah : 140/70 mmHg., suhu : 36oc,
nadi : 89 x/menit, pernapasan frekuensi :
22x/menit.
2 Ds :
a. Klien mengatakan semua aktivitasnya di bantu oleh
keluarga
b. Klien mengatakan merasa lemah dan mudah lelah
Do :
a. Pemenuhan aktivitas Nampak di bantu oleh keluarga
b. Pasien bedrest total Intoleran aktifitas
c. Tanda – tanda vital : Tekanan Darah : 140/70 mmHg.,
suhu : 36oc, nadi : 89 x/menit, pernapasan frekuensi
: 22x/menit.
Faktor Resiko:
4. Klien nampak lemah.
Klien nampak bedrest total.
Resiko Jatuh : Sedang (Skor 35) menurut skala Morse. 20
Kekuatan otot :
5 4
Resiko jatuh
5 5
L. Diagnosa keperawatan
21
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN I
Risiko jatuh Senin 20.00 1. Mengidentifikasi deficit kognitif atau fisik pasien yang S : pasien mengatakan paham tentang arahan yang di
20/04/2020 dapat meningkatkan potensi jatuh dalam lingkungan berikan
tertentu. O: Saribulan
Hasil: Memberikan arahan tentang tempat-tempat yang A : pantau terus pasien
memiliki resiko untuk jatuh, klien dan keluarga P : lanjutkan intervensi
mengerti.
21.00 2. Mengunakan rel sisi panjang yang sesuai dan tinggi
untuk mencegah jatuh dari tempat tidur.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN II
Risiko jatuh Kamis , 14.20 4. Mengidentifikasi deficit kognitif atau fisik pasien S : pasien mengatan bisa mandiri dalam beraktivitas