Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH SUMBER DAYA HUTAN

(Dalam Rangka Pemenuhan Tugas)

Nama : Riyanto
Npm : 1813034022
Prodi : Pendidikan Geografi
Mata Kuliah : Geografi Sumber Daya
Waktu : Selasa, 28 April 2020 (Pukul 14.00-15.30 WIB)
Dosen : Drs. Zulkarnain, M.Si.

PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, banyak nikmat yang Tuhan berikan, tetapi


sedikit sekali yang mengingatnya. Puji syukur penyusun ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah dengan judul “Makalah Sumber Daya Hutan” ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Geografi Sumber Daya.
Makalah yang penyusun buat ini tentunya masih terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu diharapkan, sehingga
dapat memperbaiki kesalahan yang ada. Akhir kata, semoga isi yang kami
paparkan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Lampung, 28 April 2020

Penyusun

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG...........................................................................................4

RUMUSAN MASALAH......................................................................................4

MANFAAT...........................................................................................................5

TUJUAN................................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN

PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM...........................................................6

FUNGSI DAN FORMASI HUTAN.....................................................................7

PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN.....................................................13

SKEMA PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN BERBASIS


MASYARAKAT...................................................................................................15

DAMPAK EKSPLOITASI HUTAN SECARA BERLEBIHAN.........................18

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN.....................................................................................................23

SARAN..................................................................................................................24

DAFTAR ISI

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya hutan merupakan berkah yang tak ternilai harganya bagi
semua aktor biologis disekitarnya.Salah satu sumber daya alam yang begitu
potensial dan merupakan tumpuan bagi keberlangsungan hidup suatu insan
biologis adalah hutan. Hutan merupakan rumah dan sekaligus bank yang
mensuplay kebutuhan hidup mendasar dari aktor biologis yang ada didalamnya
termasuk manusia (masyarakat).
Selama ini perhatian khusus terhadap nilai pentingnya keberadaan hutan
bagi masyarakat sangat kurang.Hutan selalu identik dengan bank-hidup yang
mampu memberikan keuntungan dan kepuasan ekonomi diantaranya dalam
bentuk uang tunai.Hal ini sangat mencolok dalam perubahan pola kehidupan
masyarakat sekitar hutan.
Hutan memberikan kontribusi besar baik untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari rumah tangga atau sumber penghasilan dalam bentuk uang
tunai.Masyarakat secara teknis sudah mampu untuk memanfaatkan hasil hutan
baik hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu.
Kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu
mendorong laju perubahan pola hidup masyarakat yang semakin cepat pula.
Kebutuhan akan uang manjadi faktor pendorong krusial dalam pemanfaatan
sumber daya hutan.
Namun sangat disayangkan bahwa perubahan-perubahan diatas tidak
diseimbangkan dengan kemampuan manajemen hasil dan manajemen usaha
rumah tangga yang baik.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini berisikan antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan hutan dan sumber daya alam hutan?
2.      Berdasarkan apa sajakah bentuk-bentuk formasi hutan?
3.      Bagaimana cara pengelolaan/pemanfaatan sumber daya alam hutan yang baik dan
benar?

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


5

4.      Dampak negatifapa yang disebabkan dari pengelolaan sumber daya alam hutan
yang berlebihan, serta bagaimana cara penanggulangannya?

C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tentang pentingnya peranan SDA hutan terhadap kehidupan manusia
dan lingkungan.Dan juga untuk sebagai pembelajaran bagi mahasiswa.

D. Tujuan
·         Bagi penulis
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan
2.      Mampu memberikan informasi terhadap pembaca mengenai Sumber Daya Alam
Hutan.
·         Bagi pembaca
1.      Sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai Sumber Daya Alam Hutan.
2.      Dengan pengetahuan dan informasi yang telah didapatkan sehingga, ia mampu
mengimplementasikannyadalam kehidupan sehari-hari.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


6

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita.Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja
seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya.Contoh
dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan
dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
- sumber daya alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.
- sumber daya alam non hayati/abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
- sumber daya alam yang dapat diperbaharui/renewable yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
- sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/non renewable ialah sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan
sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak bumi,
batubara, timah, gas alam.
- Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited contoh : sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya:
- sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya
akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian,
dan lain-lain

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


7

- sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas
bumi, dan lain sebagainya.

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh


pepohonan dan tumbuhan lainnya.Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di
wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta
pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling
penting.Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia.Kita dapat
menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di
dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua
besar.Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama
pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.

B. Fungsi dan Formasi Hutan


1. Fungsi Hutan
Hutan bagi manusia mempunyai dua fungsi pokok, yaitu fungsi ekologis dan
fungsi ekonomis.yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai fungsi ekologis
Hutan menghisap karbon dari udara dan mengembalikan oksigen (O2)
kepada manusia. Hutan melakukan penyaringan udara yang kotor akibat
pencemaran kendaraan bermotor, pabrik - pabrik, usaha - usaha pertambangan,
aktivitas rumah tangga masyarakat, maka hilangnya hutan berarti bumi tidak
memiliki keseimbangan untuk mempertahankan keseimbangan atas tersedianya
oksigen yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup dalam melaksanakan proses
respirasi (pernapasan). Hal ini juga dapat mengakibatkan udara di bumi menjadi
semakin panas karena begitu banyaknya bahan pencemar yang menyelimuti bumi
dan mengurung hawa panas bumi untuk dipantulkan lagi ke bumi (efek rumah
kaca).hutan sebagai tempat hidup berbagai macam tumbuh - tumbuhan, hewan

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


8

dan jasad renik lainnya. semua bahan yang dimakan berasal dari flora dan fauna
yang plasma nutfahnya berkembang di hutan. semua obat yang menyembuhkan
penyakit berasal dari bahan hasil plasma nutfah hutan.
b. Sebagai fungsi ekonomis
Manusia telah memanfaatkan hutan dari generasi ke generasi.Pemanfaatan
yang dikenal manusia dari hutan adalah pengambilan hasil hutan, terutama kayu.
Pengambilan mulai dari kayu ramin, meranti, ulin sampai dengan kayu bakar
dimanfaatkan manusia baik untuk keperluan sendiri ataupun sebagai penghasil
devisa negara. Bahkan bagi masyarakat tertentu hutan adalah seluruh
kehidupannya sebagai tempat tinggal dan tempat mencari nafkah.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam
berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil
manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan
hutan.Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti
penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan
peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan
global.Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu
kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat
bertumbuhnya berjuta tanaman. Manfaatnya:
·         Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke
permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
·         Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan
sebagainya.
·         Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan
memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.Dengan
terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu
menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan
oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan,
sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak
kekurangan air.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


9

2. Formasi Hutan
Rimbawan berusaha menggolong-golongkan hutan sesuai dengan
ketampakan khas masing-masing.Tujuannya untuk memudahkan manusia dalam
mengenali sifat khas hutan. Dengan mengenali betul-betul sifat sebuah hutan, kita
akan memperlakukan hutan secara lebih tepat sehingga hutan dapat lestari, bahkan
terus berkembang.Ada berbagai jenis hutan. Formasi jenis-jenis hutan ini pun
bermacam-macam pula. Misalnya:
a. Menurut asal
Kita mengenal hutan yang berasal dari biji, tunas, serta campuran antara
biji dan tunas.Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena
pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat
mencapai umur lebih lanjut. Hutan yang berasal dari tunas disebut ‘hutan rendah’
dengan alasan sebaliknya. Hutan campuran, oleh karenanya, disebut ‘hutan
sedang’.
Penggolongan lain menurut asal adalah hutan perawan (hutan primer) dan
hutan sekunder. Hutan perawan merupakan hutan yang masih asli dan belum
pernah dibuka oleh manusia.Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali
secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas.Akibatnya,
pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun jika
dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan
hutan sekunder dari hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder
akan dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.

b. Menurutcara permudaan (tumbuh kembali)


Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami,
permudaan buatan, dan permudaan campuran.Hutan dengan permudaan alami
berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon tersebar bukan oleh manusia,
melainkan oleh angin, air, atau hewan.Hutan dengan permudaan buatan berarti
manusia sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar biji untuk menumbuhkan

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


10

kembali hutan.Hutan dengan permudaan campuran berarti campuran kedua jenis


sebelumnya.
Di daerah beriklim sedang, perbungaan terjadi dalam waktu singkat, sering
tidak berlangsung setiap tahun, dan penyerbukannya lebih banyak melalui
angin.Di daerah tropis, perbungaan terjadi hampir sepanjang tahun dan hampir
setiap tahun.Sebagai pengecualian, perbungaan pohon-pohon dipterocarp
(meranti) di Kalimantan dan Sumatera terjadi secara berkala. Pada tahun tertentu,
hutan meranti berbunga secara berbarengan, tetapi pada tahun-tahun berikutnya
meranti sama sekali tidak berbunga. Musim bunga hutan meranti merupakan
kesempatan emas untuk melihat biji-biji meranti yang memiliki sepasang sayap
melayang layang terbawa angin.

c. Menurut susunan jenis


Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan
campuran.Hutan sejenis, atau hutan murni, memiliki pepohonan yang sebagian
besar berasal dari satu jenis, walaupun ini tidak berarti hanya ada satu jenis
itu.Hutan sejenis dapat tumbuh secara alami baik karena sifat iklim dan tanah
yang sulit maupun karena jenis pohon tertentu lebih agresif.Misalnya, hutan tusam
(pinus) di Aceh dan Kerinci terbentuk karena kebakaran hutan yang luas pernah
terjadi dan hanya tusam jenis pohon yang bertahan hidup.Hutan sejenis dapat juga
merupakan hutan buatan, yaitu hanya satu atau sedikit jenis pohon utama yang
sengaja ditanam seperti itu oleh manusia, seperti dilakukan di lahan-lahan HTI
(hutan tanaman industri).
Penggolongan lain berdasarkan pada susunan jenis adalah hutan daun
jarum (konifer) dan hutan daun lebar. Hutan daun jarum (seperti hutan cemara)
umumnya terdapat di daerah beriklim dingin, sedangkan hutan daun lebar (seperti
hutan meranti) biasa ditemui di daerah tropis.

d. Menurut umur
Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur
sama) dan hutan tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


11

merupakan hutan tidak seumur.Hutan tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan
tidak seumur.width="50%" align="left" valign="top"

e. Berdasarkan letak geografisnya:


• hutan tropika, yakni hutan-hutan di daerah khatulistiwa
• hutan temperate, hutan-hutan di daerah empat musim (antara garis lintang 23,5º -
66º).
• hutan boreal, hutan-hutan di daerah lingkar kutub.

f. Berdasarkan sifat-sifat musimannya:


• hutan hujan (rainforest), dengan banyak musim hujan.
• hutanselalu hijau (evergreen forest)
• hutan musim atau hutan gugur daun (deciduous forest)
• hutan sabana (savannah forest), di tempat-tempat yang musim kemaraunya
panjang.

g. Berdasarkan ketinggian tempatnya:


• hutan pantai (beach forest)
• hutandataran rendah (lowland forest)
• hutan pegunungan bawah (sub-mountain forest)
• hutan pegunungan atas (mountain forest)
• hutan kabut (mist forest)
• hutan elfin (alpine forest)

h. Berdasarkan keadaan tanahnya:


• hutan rawa air-tawar atau hutan rawa (freshwater swamp-forest)
• hutanrawa gambut (peat swamp-forest)
• hutan rawa bakau, atau hutan bakau (mangrove forest)
• hutan kerangas (heath forest)
• hutan tanah kapur (limestone forest), dan lainnya

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


12

i. Berdasarkan jenis pohon yang dominan:


• hutan jati (teak forest), misalnya di Jawa Timur.• hutan pinus (pine forest), di
Aceh.
• hutan dipterokarpa (dipterocarp forest), di Sumatra dan Kalimantan.
• hutan ekaliptus (eucalyptus forest) di Nusa Tenggara.

j. Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya:


• hutan alam (natural forest)
• hutan buatan (man-made forest), misalnya:
ohutan rakyat (community forest)
o hutan kota (urban forest)
o hutan tanaman industri (timber estates atau timber plantation).

k. Berdasarkan tujuan pengelolaannya:


• hutan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan
bukan kayu (non-timber forest product)
• hutan lindung, dikelola untuk melindungi tanah dan tata air. Misalnya:
o Taman Nasional
• hutan suaka alam, dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman
hayati atau keindahanalam. Misalnya:
o Cagar alam
o Suaka alam
• hutan konversi, yakni hutan yang dicadangkan untuk penggunaan lain, dapat
dikonversi untuk pengelolaan non-kehutanan.
Lereng gunung Arjuna di wilayah Sumberawan, kecamatan Singosari,
kabupaten Malang.Dalam kenyataannya, seringkali beberapa faktor pembeda itu
bergabung, dan membangun sifat-sifat hutan yang khas.Misalnya, hutan hujan
tropika dataran rendah (lowland tropical rainforest), atau hutan dipterokarpa
perbukitan (hilly dipterocarp forest).Hutan-hutan rakyat, kerap dibangun dalam

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


13

bentuk campuran antara tanaman-tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian


jangka pendek, sehingga disebut dengan istilah wanatani atau agroforest.

C. Pengelolaan Sumber Daya Hutan


Sumber daya Hutan sejatinya terdiri dari : Sumber daya Tanah, Sumber
daya Air dan Sumber daya Hutan itu sendiri. Sumber daya Tanah adalah
kumpulan di tubuh alam di atas permukaan bumi yang mengandung benda-benda
hidup dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman terdiri atas fase padat, cair
dan gas yang bersifat dinamik dan merupakan suatu sistem.Air tak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan.Kehidupan
memerlukan kontinyuitas ketersediaan air baik kuantitatif maupun kualitatif.
Kebutuhan air terus meningkat sejalan dengan  meningkatnya jumlah penduduk,
kegiatan pertanian, industri dan lainnya. Ketersediaan air mengalami penurunan
karena kemampuan lahan atau daerah tangkapan untuk menyerap, menampung
dan menyimpan air menjadi berkurang.Sumberdaya Hutan merupakan kumpulan
atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat pada areal yang cukup luas sehingga
mampu menciptakan kondisi iklim dan kondisi ekologi yang khas dan berbeda
dengan areal diluarnya.
Manfaat Sumber daya Hutan:
Ø  Manfaat lahan atau kawasan hutan untuk pemukiman, pertanian, perkebunan,
industry, dll
Ø  Manfaat produksi kayu ; kayu perkakas, kayu bakar, pulp da kertas dan industry
lain, non kayu : buah, Bungan, getah, damar, resin,bamboo, rotan, dll
Manfaat Ekologi:
Ø  Menjaga stabilitas daur air disuatu kawasan
Ø  Menjaga kualitas udara, carbon sink
Ø  Konservasi sumber daya genetik, dll
Tentunya dalam pengelolaan kita dapat menemukan berbagai problema
disektor kehutanan, yaitu :
1.    Alih fungsi hutan.
Alih fungsi lahan yang terjadi di Indonesia seringkali di akibatkan
kebijakan pemerintah seperti dalam pemekaran wilayah.Hutan lindung yang

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


14

seharusnya tidak boleh berubah fungsi terancam akibat pemekaran


wilayah.Kegiatan penambangan baik skala besar atau kecil juga berakibat pada
rusaknya lahan dan teralihnya fungsi hutan.
a.       Over Eksploitasi
Pembalakan yang berlebihan dan tidak terkendali (logging dan illegal
logging) ; lahan menjadi tidak produktif, potensi tegakan untuk panen menurun,
potensi sumberdaya genetic juga menurun.
b.      Kebakaran
Pada saat musim kemarau panjang bencana kebakaran hutan merupakan
problema kehutanan yang masih sangat sulit untuk dikendalikan dan diatasi.
Kemungkinan Dampak Kegiatan Kehutanan terhadap Komponen Fisik (Tanah-
Air):
Ø  Terjadinya pemandatan tanah, berkurangnya kapasitas infiltrasi, meningkatnya
aliran permukaan dan erosi, terganggunya daur hidrologis pada kawasan tersebut.
Ø  Kemungkinan terputusnya daur hara tertutup
Ø  Secara ekologis kerusakan sumberdaya baik didalam maupun diluar kawsan hutan
telah menimbulkan erosi tanah dapat menimbulkan  dampak negative secara luas
baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun metode dalam upaya pengelolaan hutan diantaranya yaitu:
1.    Pengelolaan hutan Berkelanjutan (PHB)
Penegelolaan hutan berkelanjutan adalah pengelolaan hutan sesuai dengan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.Pengelolaan hutan berkelanjutan
menggunakan tujuan social, ekonomi dan lingkungan yang sangat luas. Berbagai
lembaga kehutanan sekarang encoba berbagai bentuk pengelolaan hutan
berkelanjutan dengan berbagai metode dan alat-alat yang tersenut yang diuji dari
waktu ke waktu.Pengelolaan hutan berkelanjutan didefinisikan sebagai:
Ø  Mengurus dan menggunakan hutan dan lahan hutan dengan cara, dan pada tingkat,
yang mempertahankan keanekaragaman hayat yang ada, produktivitas, kapasitas
regenerasi, vitalitas dan potensi mereka untuk memenuhi, sekarang dan dimasa
depan, fungsi ekologi, ekonomi dan social yang relevan, ditingkat local, nasional,
dan global, dan yang tidak menyebabkan kerusakan ekosistem lainnya.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


15

Ø  Secara sederhana, konsep ini dapat digambarkan sebagai pencapaian


keseimbangan-keseimbangan antara tuntutan masyarakat yang semakin meningkat
untuk produk hutan, manfaat, dan pelestarian kesehatan hutan dan
keanekaragaman. Keberlanjutan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup
hutan, dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan.
Untuk pengelola hutan berkelanjutan, mengelola saluran hutan tertentu
berarti menentukan, dalam cara yang nyata, bagaimana menggunakan hari ini
untuk memastikan manfaat yang sama, kesehatan yang produktivitas
dimasa depan. Untuk menghasilkan kebijakan hutan yang terpadu, manajerial
hutan  harus menilai dan mengintegrasikan beragam masalah kadang-kadang
faktor yang saling bertentangan – nilai komersial dan non-komersial,
pertimbangan lingkungan, kebutuhan masyarakat, bahkan dampak global. Dalam
kebanyakan kasus, pengelola hutan , mereka mengembangkan rencana konsultasi
seperti dengan warga, pengusaha, organisasi dan pihak lain yang berkepentingan
di dalam dan sekitar saluran hutan yang dikelola. Alat dan visualisasi baru-baru
ini telah berkembang untuk praktek-praktek manajemen/pengelolaan yang lebih
baik.
2.    Social Foresty
Social Foresty dimaksudkan untuk mewujudkan kelestarian sumberdaya
hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat setempat di dalam dan atau sekitar hutan.Pemanfaatan sumberdaya
hutan oleh masyarakat adalah kegiatan pengelolaan hutan secara utuh yang
dilakukan masyarakat setempat, dalam rangka mewujudkan hutan yang lestari dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui sistem pengelolaan hutan
berbasis masyarakat.Sistem pengelolaan hutan berbasis masyarakat setempat ini
kemudian disebut sebagai Social Forestry. 

D. Skema Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat


A.    Hutan Desa
Hutan desa adalah hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan
untuk kesejahteraan desa serta belum dibebani izin/hak.Areal kerja hutan desa
yang terletak di wilayah desa merupakan hutan negara yang berada diwilayah

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


16

desa, disebut hutan negara karena desa didefinisakan sebagai kesatuan masyarakat
hukum.Dala m konsep hak atas tanah, tidak terdapat suatu apapun hak-hak yang
dimiliki oleh suatu kesatuan masyarakat hukum.
Hal ini disebabkan, dalam hukum positif menurut azaz legalitas (kepastian
hukum) perlu dilakukan suatu bentuk pengukuhan dan pembuktian sehingga suatu
individu atau kelompok dapat dijadikan sebagai subjek hukum agar dapat
melakukan perbuatan hukum. 
Hutan desa yang dimaksud dapat diberikan kepada hutan lindung dan
hutan produksi. Pemberdayaan masyarakat setempat melalui hutan desa dilakukan
dengan memberikan hak pengelolaan kepada lembaga desa, meliputi: 
a) Kegiatan tata areal 
b) Penyusunan rencana pengelolaan areal 
c) Pemanfaatan hutan serta rehabilitasi 
d) Perlindungan hutan desa. 
Pemanfaatan hutan desa di hutan lindung dan hutan produksi antara lain: 
a.       Hutan Lindung ; meliputi kegiatan pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan,
pemungutan hasil hutan bukan kayu.
1.      Pemanfaatan kawasan di Hutan Lindung
Pemanfaatan kawasan di hutan lindung menurut Pasal 24 PP No. 6 Tahun
2007 Tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, yang
juga dijabarkan dalam Pasal 24 Permenhut No. P.49/menhut-II/ 2008 Tentang
Hutan Desa, Pemanfaatan Hutan Dan Penggunaan Kawasan Hutan, kegiatan
usaha yang dapat dilakukan pada hutan lindung ialah: 
·      budidaya tanaman obat;
·      budidaya tanaman hias;
·      budidaya jamur;
·      budidaya lebah;
·      penangkaran satwa liar;
·      rehabilitasi satwa; atau budidaya hijauan makanan ternak.
Selanjutnya pada pasal 24 ayat (2) memuat ketentuan-ketentuan yang
harus diperhatikan dalam kegiatan usaha pemanfaatan kawasan di hutan lindung,
yaitu:

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


17

·         tidak mengurangi, mengubah atau menghilangkan fungsi utamanya;


·         pengolahan tanah terbatas;
·         tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi;
·         tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan/atau
·         tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam.
Pemanfaatan Jasa Lingkungan di Hutan Lindung
Kegiatan Usaha yang dapat dilakukan dalam Pemanfaatan jasa lingkungan
di hutan lindung sebagaimana bunyi Pasal 25 ayat (1) PP No. 6 Tahun 2007, hal
tersebut juga diamini dalam Pasal yang sama pada Permenhut No. P.49/Menhut-
II/2008, yang terdiri dari:
·         pemanfaatan jasa aliran air;
·         pemanfaatan air;
·         wisata alam;
·         perlindungan keanekaragaman hayati;
·         penyelamatan dan perlindungan lingkungan; atau
·         penyerapan dan/atau penyimpanan karbon.
Pasal 25 ayat (2) mengatur beberapa ketentuan yang harus dipatuhi dalam
hal pemanfaatan jasa lingkungan di hutan lindung, yaitu:
·         mengurangi, mengubah, atau menghilangkan fungsi utamanya;
·         mengubah bentang alam; dan
·         merusak keseimbangan unsur-unsur lingkungan.
·         Hutan Produksi ; meliputi kegiatan pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa
lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, pemungutan hasil
hutan kayu dan bukan kayu.
2.      Pemanfaatan Kawasan di Hutan Produksi
Menurut Pasal 32 ayat (1) PP No. 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan Dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, sebagaimana yang dinyatakan dalam
Pasal 27 Permenhut No. P.49/menhut-II/ 2008 Tentang Hutan Desa, Pemanfaatan
Hutan Dan Penggunaan Kawasan Hutan, kegiatan usaha yang dapat dilakukan
pada Hutan Produksi ialah:
·         budidaya tanaman obat;
·         budidaya tanaman hias;

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


18

·         budidaya jamur;
·         budidaya lebah;
·         penangkaran satwa; dan
·         budidaya sarang burung wallet.
sebagaimana pada ayat (2) ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam
Pemanfaatankawasan di hutan produksi, yaitu:
o    luas areal pengolahan dibatasi;
o    tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi;
o    tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan
o    tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alamsama halnya
dengan ketentuan mengenai pemanfaatan kawasan di hutan produksi, selama
kurun waktu yang sebagaimana dinyatakan sebelumnya tidak diketemukan
pengaturan lebih lanjut mengenai bagaimana tata cara permohonan serta hal-hal
lain menyangkut pemanfaatan kawasan.
3.      Pemanfaatan Jasa Lingkungan di Hutan produksi
Menurut Pasal 33 ayat (1) PP No. 6 Tahun 2007 kegiatan usaha yang dapat
dilakukan dalam pemanfaatan jasa lingkungan di Hutan Produksi adalah: 
·         pemanfaatan jasa aliran air;
·         pemanfaatan air;
·         wisata alam;
·         perlindungan keanekaragaman hayati;
·         penyelamatan dan perlindungan lingkungan; dan
·         penyerapan dan/atau penyimpanan karbon.
Ketentuan dalam pemanfaatan Jasa lingkungan pada baik itu pada Hutan
Produksi sebagaimana dinyatakan pada ayat (2) pada umumnya memiliki
kesamaan dengan ketentuan dalam pemanfaatan kawasan di Hutan Produksi.

E. Dampak Ekploitasi Hutan secara Berlebihan dan Penanggulangannya


Eksploitasi Sumber Daya Alam secara berlebihan tanpa memperhatikan
aspek-aspek yang dapat merugikan kita semua, bukan hanya oknum yang
melakukan Eksploitasi saja yang akan merasakan dampaknya namun seluruh
makhluk hidup yang ada di bumi juga akan merasakan efek dari Eksploitasi yang

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


19

berlebihan itu. Banyak sekali dampak yang akan ditimbulkan oleh Eksploitasi
yang sangat berlebihan itu, diantaranya tanah longsor, banjir, kabut
asap, pemanasan global dan sebagainya.
Tanah Longsor terjadi disebabakan oleh penggundulan hutan atau
pepohonan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap
kelestarian hutan. Ketika hutan dalam keadaan gundul maka formasi tanah akan
menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin pada saat terjadi hujan, tanah
tidak bisa menahan erosi yang disebabkan oleh air hujan yang turun dikarenakan
penyangga tanah yaitu akar dari pepohonan sudah ditebang tidak dapat berfungsi
kembali. Sehingga bencana banjir dan tanah longsor tidak bisa dihindarkan lagi
dan telah menjadi bencana langganan di Indonesia ini.
Selain bencana tanah longsor yang sudah populer dikalangan penduduk
Indonesia, Banjir pun menjadi bencana alam yang sering melanda. Bencana ini
bisa terjadi dikarenakan pola tingkah laku manusia sendiri yang tidak disiplin dan
tidak menuruti aturan, baik aturan yang tersirat maupun yang tersurat. Pola
tingkan manusia yang suka membuang sampah sembarangan mengakibatkan
rusaknya tata guna lahan dan air. Rusaknya Tata Guna lahan dan air
mengakibatkan laju erosi dan frekuensi banjir meningkat. Selain bisa
menimbulkan bencana banjir, membuang sampah pun bisa menimbulkan polusi
air dan pencemaran air yang dapat mengurangi kualitas air.
Rusaknya hutan juga dapat mengancam habitat flora dan fauna yang ada
serta dapat mengancam pula terhadap keberlangsungan hidup manusia yang
menggantungkan hidupnya pada kekayaan yang terkandung dalam hutan.
Pemanasan global yang saat ini melanda hampir seluruh belahan dunia,
salah satunya karena rusaknya hutan dunia akibat ekploitasi hutan yang tidak
terkendali.Pemanasan global bisa berdampak semakin panasnya udara yang ada di
bumi, semakin panasnya kandungan magma bumi sehingga berpotensi gunung
meletus (erupsi gunung berapi), serta menipisnya lapisan ozon sehingga
mengancam keberlangsungan makhluk di bumi.
Sementara ilegal logging terus berjalan.Jadi mau tidak mau kita harus
menanam dan tidak menebangi hutan alam.Permasalahan yang sering kita hadapi
sekarang ini adalah adanya berbagai kepentingan yang ingin memanfaatkan

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


20

sumberdaya lahan dan hutan yang ada di Indonesia.Adanya Otonomi daerah, yang
masing-masing daerah ingin memanfaatkan sumberdaya yang ada seoptimal
mungkin.
Disisi lain, kerusakan lingkungan tidak bisa dihindarkan, akibat dampak
pemanfaatan sumberdaya alam tanpa mengindahkan aspek kelestariannya. Untuk
itu, salah satu upaya dalam mengatasi masalah-masalah diatas  secara Umum
menurut  (Rahmat Hidayat, 2012:html) adalah antara lain dengan cara :
a.Rehabilitasi lahan melalui berbagai cara, antara lain dengan : Reboisasi,
penghijauan, penanaman kembali dengan tanaman perkebunan, tanaman
pertanian, reklamasi lahan pada lahan bekas tambang, dll.
b.Koordinasi dengan berbagai stackholder dalam merancang pemanfaatan
sumberdaya alam, secara arief, tanpa meninggalkan aspek kelestarian
c.Membuat skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Salah satu
cara yang mungkin bisa dijadikan opsi dalam rangka rehabilitasi lahan kritis
terutama yang berbenturan dengan berbagai masalah khususnya masyarakat
adalah antara lain dengan penerapan aplikasi silvikultur. Karena dengan
penerapan aplikasi silvikultur akan bisa memadai berbagai kepentingan yang
berkait dengan rehabilitasi lahan kritis. Lahan kritis diklasifikasikan menjadi dua
yaitu :
1. lahan ktitis di daratan, misalnya: lahan bekas tambang, lehan bekas illegal logging,
dan lahan tandus dan gundul
2. lahan kritis di kawasan perairan, misalnya: hamparan pasir dipantai dan degradasi
kawasam hutan payau.

Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang
habis).
·         Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem
tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon
yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


21

·         Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak


merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
·         Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang
sudah terlanjur rusak.
·         Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk
mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
·         Mencegah kebakaran hutan.

Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah


kebakaran hutan.Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi
hutan kembali.Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua cara
seperti berikut ini :
a.    Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.
b.    Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu melokalisasi api
dengan membakar daerah sekitar kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat
pembakaran. Biasanya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api,
seperti: sungai, danau, jalan, dan puncak bukit. Untuk mengatasi kebakaran hutan
diperlukan hal-hal berikut ini:
o  Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi.
o  Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.
o  Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
Adapun menurut (Godam64, 2006:html), Usaha, Cara & Metode
Pelestarian Hutan Agar Tidak Gundul dan Rusak Akibat Eksploitasi Berlebih
adalah sebagai berikut:
1.    Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka
akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur
lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus.
Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk
menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


22

2.    Waspada-Waspadalah & Hati-Hati Terhadap Api


Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun,
membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan
kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi
dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk.Kebakaran hutan dapat
mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga
tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang.
3.    Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para
pemilik sertifikat HPH atau Hak Pengelolaan Hutan.Para perusahaan penebang
pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran
untuk ditebang.Setelah menebang satu pohon sebaiknya diikuti dengan
penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang
ditebang tersebut.Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga
diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman
yang telah hilang.

4. Menempatkan Penjaga Hutan/Polisi Kehutanan/Jagawana


Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan
teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mampu menekan maraknya aksi
pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.Bagi para
pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-
beratnya. Hutan adalah aset/harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus
dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


23

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya.Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di
wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta
pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling
penting.Sedangkan yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah sesuatu yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia
agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita.Sumber
daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah,
udara, dan lain sebagainya.
Formasi hutan dapat deklasifikasikan berdasarkan asal, cara permudaan,
umur, letak geografisnya, sifat-sifat musimannya, ketinggian tempatnya, keadaan
tanahnya, jenis pohon yang dominan, sifat-sifat pembuatannya dan tujuan
pengelolaannya.
Cara pengelolaan/pemanfaatan sumber daya alam hutan yang baik dan
benar,dapat kita lakukan dengan cara memperhatikan dampak baik dan buruk dari
setiap tindakan yang akan dilakukan. Yang pertama dengan sistem pengelolaan
hutan berkelanjutan, yaitu  pengelolaan hutan sesuai dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan hutan berkelanjutan menggunakan
tujuan social, ekonomi dan lingkungan yang sangat luas.Yang kedua
dengan Social Foresty dimaksudkan untuk mewujudkan kelestarian sumberdaya
hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat setempat di dalam dan atau sekitar hutan.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


24

Adapun dampak negatif dari pengelolaan sumber daya alam hutan yang
berlebihan yaitu menimbulkan tanah longsor, banjir, polusi air atau pencemaran
air yang dapat mengurangi kualitas air, pemanasan global, kebakaran.Untuk itu,
salah satu upaya dalam mengatasi masalah-masalah diatas adalah dengan cara
antara lain dengan :
·      Rehabilitasi lahan melalui berbagai cara, antara lain dengan : Reboisasi,
penghijauan, penanaman kembali dengan tanaman perkebunan, tanaman
pertanian, reklamasi lahan pada lahan bekas tambang, dll.
·      Koordinasi dengan berbagai stackholder dalam merancang pemanfaatan
sumberdaya alam, secara arief, tanpa meninggalkan aspek kelestarian
·      Membuat skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

B. Saran
            Dengan demikian, hendaknya kita harus mampu mengelola sumber daya
alam hutan yang terdapat di bumi pertiwi ini dengan sebaik-baiknya. Artinya,
mempertimbangkan dampak baik dan buruknya dari setiap tindakan-tindakan,
sehingga kelestarian hutan akan senantiasa terpelihara. Karena, pada dasarnya
dampak yang timbul dari tindakan tersebut imbasnya akan kembali lagi pada kita.
Pada penyusunan makalah ini kami sangat menyadari masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya baik berupa bahasa maupun
cara penyusunannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran guna
menciptakan penyusunan makalah yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018


25

DAFTAR PUSTAKA

Soemarwoto, otto. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Bandung:


Djambatan
Supardi, imam.2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: Alumni
http://goresaneighteen.blogspot.com/2011/09/dampak-eksploitasi-hutan-
terhadap.html
http://laporanlengkappraktikumkimia.blogspot.com/2012/11/makalah-sda-
hutan.html
http://piliangsani.blogspot.com/2012/04/pelaksanaan-pengelolaan-hutan-
berbasis.html
http://ruryklh.wordpress.com/2011/01/13/pengelolaan-hutan-berkelanjutan/
http://www.organisasi.org/1970/01/usaha-cara-metode-pelestarian-hutan-agar-tidak-
gundul-dan-rusak-akibat-eksploitasi-berlebih-demi-melestarikan-lingkungan.html

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2018

Anda mungkin juga menyukai