Nama : Riyanto
Npm : 1813034022
Prodi : Pendidikan Geografi
Mata Kuliah : Geografi Sumber Daya
Waktu : Selasa, 28 April 2020 (Pukul 14.00-15.30 WIB)
Dosen : Drs. Zulkarnain, M.Si.
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
Makalah dengan judul “Makalah Sumber Daya Hutan” ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Geografi Sumber Daya.
Makalah yang penyusun buat ini tentunya masih terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu diharapkan, sehingga
dapat memperbaiki kesalahan yang ada. Akhir kata, semoga isi yang kami
paparkan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG...........................................................................................4
RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
MANFAAT...........................................................................................................5
TUJUAN................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN.....................................................................................................23
SARAN..................................................................................................................24
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya hutan merupakan berkah yang tak ternilai harganya bagi
semua aktor biologis disekitarnya.Salah satu sumber daya alam yang begitu
potensial dan merupakan tumpuan bagi keberlangsungan hidup suatu insan
biologis adalah hutan. Hutan merupakan rumah dan sekaligus bank yang
mensuplay kebutuhan hidup mendasar dari aktor biologis yang ada didalamnya
termasuk manusia (masyarakat).
Selama ini perhatian khusus terhadap nilai pentingnya keberadaan hutan
bagi masyarakat sangat kurang.Hutan selalu identik dengan bank-hidup yang
mampu memberikan keuntungan dan kepuasan ekonomi diantaranya dalam
bentuk uang tunai.Hal ini sangat mencolok dalam perubahan pola kehidupan
masyarakat sekitar hutan.
Hutan memberikan kontribusi besar baik untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari rumah tangga atau sumber penghasilan dalam bentuk uang
tunai.Masyarakat secara teknis sudah mampu untuk memanfaatkan hasil hutan
baik hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu.
Kondisi ekonomi yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu
mendorong laju perubahan pola hidup masyarakat yang semakin cepat pula.
Kebutuhan akan uang manjadi faktor pendorong krusial dalam pemanfaatan
sumber daya hutan.
Namun sangat disayangkan bahwa perubahan-perubahan diatas tidak
diseimbangkan dengan kemampuan manajemen hasil dan manajemen usaha
rumah tangga yang baik.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini berisikan antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan dan sumber daya alam hutan?
2. Berdasarkan apa sajakah bentuk-bentuk formasi hutan?
3. Bagaimana cara pengelolaan/pemanfaatan sumber daya alam hutan yang baik dan
benar?
4. Dampak negatifapa yang disebabkan dari pengelolaan sumber daya alam hutan
yang berlebihan, serta bagaimana cara penanggulangannya?
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tentang pentingnya peranan SDA hutan terhadap kehidupan manusia
dan lingkungan.Dan juga untuk sebagai pembelajaran bagi mahasiswa.
D. Tujuan
· Bagi penulis
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan
2. Mampu memberikan informasi terhadap pembaca mengenai Sumber Daya Alam
Hutan.
· Bagi pembaca
1. Sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai Sumber Daya Alam Hutan.
2. Dengan pengetahuan dan informasi yang telah didapatkan sehingga, ia mampu
mengimplementasikannyadalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita.Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja
seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya.Contoh
dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan
dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
- sumber daya alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.
- sumber daya alam non hayati/abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
- sumber daya alam yang dapat diperbaharui/renewable yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
- sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/non renewable ialah sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan
sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak bumi,
batubara, timah, gas alam.
- Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited contoh : sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya:
- sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya
akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian,
dan lain-lain
- sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas
bumi, dan lain sebagainya.
dan jasad renik lainnya. semua bahan yang dimakan berasal dari flora dan fauna
yang plasma nutfahnya berkembang di hutan. semua obat yang menyembuhkan
penyakit berasal dari bahan hasil plasma nutfah hutan.
b. Sebagai fungsi ekonomis
Manusia telah memanfaatkan hutan dari generasi ke generasi.Pemanfaatan
yang dikenal manusia dari hutan adalah pengambilan hasil hutan, terutama kayu.
Pengambilan mulai dari kayu ramin, meranti, ulin sampai dengan kayu bakar
dimanfaatkan manusia baik untuk keperluan sendiri ataupun sebagai penghasil
devisa negara. Bahkan bagi masyarakat tertentu hutan adalah seluruh
kehidupannya sebagai tempat tinggal dan tempat mencari nafkah.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam
berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil
manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan
hutan.Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti
penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan
peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan
global.Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu
kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat
bertumbuhnya berjuta tanaman. Manfaatnya:
· Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke
permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
· Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan
sebagainya.
· Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan
memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.Dengan
terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu
menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan
oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan,
sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak
kekurangan air.
2. Formasi Hutan
Rimbawan berusaha menggolong-golongkan hutan sesuai dengan
ketampakan khas masing-masing.Tujuannya untuk memudahkan manusia dalam
mengenali sifat khas hutan. Dengan mengenali betul-betul sifat sebuah hutan, kita
akan memperlakukan hutan secara lebih tepat sehingga hutan dapat lestari, bahkan
terus berkembang.Ada berbagai jenis hutan. Formasi jenis-jenis hutan ini pun
bermacam-macam pula. Misalnya:
a. Menurut asal
Kita mengenal hutan yang berasal dari biji, tunas, serta campuran antara
biji dan tunas.Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena
pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat
mencapai umur lebih lanjut. Hutan yang berasal dari tunas disebut ‘hutan rendah’
dengan alasan sebaliknya. Hutan campuran, oleh karenanya, disebut ‘hutan
sedang’.
Penggolongan lain menurut asal adalah hutan perawan (hutan primer) dan
hutan sekunder. Hutan perawan merupakan hutan yang masih asli dan belum
pernah dibuka oleh manusia.Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali
secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas.Akibatnya,
pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun jika
dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan
hutan sekunder dari hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder
akan dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.
d. Menurut umur
Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur
sama) dan hutan tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya
merupakan hutan tidak seumur.Hutan tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan
tidak seumur.width="50%" align="left" valign="top"
desa, disebut hutan negara karena desa didefinisakan sebagai kesatuan masyarakat
hukum.Dala m konsep hak atas tanah, tidak terdapat suatu apapun hak-hak yang
dimiliki oleh suatu kesatuan masyarakat hukum.
Hal ini disebabkan, dalam hukum positif menurut azaz legalitas (kepastian
hukum) perlu dilakukan suatu bentuk pengukuhan dan pembuktian sehingga suatu
individu atau kelompok dapat dijadikan sebagai subjek hukum agar dapat
melakukan perbuatan hukum.
Hutan desa yang dimaksud dapat diberikan kepada hutan lindung dan
hutan produksi. Pemberdayaan masyarakat setempat melalui hutan desa dilakukan
dengan memberikan hak pengelolaan kepada lembaga desa, meliputi:
a) Kegiatan tata areal
b) Penyusunan rencana pengelolaan areal
c) Pemanfaatan hutan serta rehabilitasi
d) Perlindungan hutan desa.
Pemanfaatan hutan desa di hutan lindung dan hutan produksi antara lain:
a. Hutan Lindung ; meliputi kegiatan pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan,
pemungutan hasil hutan bukan kayu.
1. Pemanfaatan kawasan di Hutan Lindung
Pemanfaatan kawasan di hutan lindung menurut Pasal 24 PP No. 6 Tahun
2007 Tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, yang
juga dijabarkan dalam Pasal 24 Permenhut No. P.49/menhut-II/ 2008 Tentang
Hutan Desa, Pemanfaatan Hutan Dan Penggunaan Kawasan Hutan, kegiatan
usaha yang dapat dilakukan pada hutan lindung ialah:
· budidaya tanaman obat;
· budidaya tanaman hias;
· budidaya jamur;
· budidaya lebah;
· penangkaran satwa liar;
· rehabilitasi satwa; atau budidaya hijauan makanan ternak.
Selanjutnya pada pasal 24 ayat (2) memuat ketentuan-ketentuan yang
harus diperhatikan dalam kegiatan usaha pemanfaatan kawasan di hutan lindung,
yaitu:
· budidaya jamur;
· budidaya lebah;
· penangkaran satwa; dan
· budidaya sarang burung wallet.
sebagaimana pada ayat (2) ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam
Pemanfaatankawasan di hutan produksi, yaitu:
o luas areal pengolahan dibatasi;
o tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi;
o tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan
o tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alamsama halnya
dengan ketentuan mengenai pemanfaatan kawasan di hutan produksi, selama
kurun waktu yang sebagaimana dinyatakan sebelumnya tidak diketemukan
pengaturan lebih lanjut mengenai bagaimana tata cara permohonan serta hal-hal
lain menyangkut pemanfaatan kawasan.
3. Pemanfaatan Jasa Lingkungan di Hutan produksi
Menurut Pasal 33 ayat (1) PP No. 6 Tahun 2007 kegiatan usaha yang dapat
dilakukan dalam pemanfaatan jasa lingkungan di Hutan Produksi adalah:
· pemanfaatan jasa aliran air;
· pemanfaatan air;
· wisata alam;
· perlindungan keanekaragaman hayati;
· penyelamatan dan perlindungan lingkungan; dan
· penyerapan dan/atau penyimpanan karbon.
Ketentuan dalam pemanfaatan Jasa lingkungan pada baik itu pada Hutan
Produksi sebagaimana dinyatakan pada ayat (2) pada umumnya memiliki
kesamaan dengan ketentuan dalam pemanfaatan kawasan di Hutan Produksi.
berlebihan itu. Banyak sekali dampak yang akan ditimbulkan oleh Eksploitasi
yang sangat berlebihan itu, diantaranya tanah longsor, banjir, kabut
asap, pemanasan global dan sebagainya.
Tanah Longsor terjadi disebabakan oleh penggundulan hutan atau
pepohonan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap
kelestarian hutan. Ketika hutan dalam keadaan gundul maka formasi tanah akan
menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin pada saat terjadi hujan, tanah
tidak bisa menahan erosi yang disebabkan oleh air hujan yang turun dikarenakan
penyangga tanah yaitu akar dari pepohonan sudah ditebang tidak dapat berfungsi
kembali. Sehingga bencana banjir dan tanah longsor tidak bisa dihindarkan lagi
dan telah menjadi bencana langganan di Indonesia ini.
Selain bencana tanah longsor yang sudah populer dikalangan penduduk
Indonesia, Banjir pun menjadi bencana alam yang sering melanda. Bencana ini
bisa terjadi dikarenakan pola tingkah laku manusia sendiri yang tidak disiplin dan
tidak menuruti aturan, baik aturan yang tersirat maupun yang tersurat. Pola
tingkan manusia yang suka membuang sampah sembarangan mengakibatkan
rusaknya tata guna lahan dan air. Rusaknya Tata Guna lahan dan air
mengakibatkan laju erosi dan frekuensi banjir meningkat. Selain bisa
menimbulkan bencana banjir, membuang sampah pun bisa menimbulkan polusi
air dan pencemaran air yang dapat mengurangi kualitas air.
Rusaknya hutan juga dapat mengancam habitat flora dan fauna yang ada
serta dapat mengancam pula terhadap keberlangsungan hidup manusia yang
menggantungkan hidupnya pada kekayaan yang terkandung dalam hutan.
Pemanasan global yang saat ini melanda hampir seluruh belahan dunia,
salah satunya karena rusaknya hutan dunia akibat ekploitasi hutan yang tidak
terkendali.Pemanasan global bisa berdampak semakin panasnya udara yang ada di
bumi, semakin panasnya kandungan magma bumi sehingga berpotensi gunung
meletus (erupsi gunung berapi), serta menipisnya lapisan ozon sehingga
mengancam keberlangsungan makhluk di bumi.
Sementara ilegal logging terus berjalan.Jadi mau tidak mau kita harus
menanam dan tidak menebangi hutan alam.Permasalahan yang sering kita hadapi
sekarang ini adalah adanya berbagai kepentingan yang ingin memanfaatkan
sumberdaya lahan dan hutan yang ada di Indonesia.Adanya Otonomi daerah, yang
masing-masing daerah ingin memanfaatkan sumberdaya yang ada seoptimal
mungkin.
Disisi lain, kerusakan lingkungan tidak bisa dihindarkan, akibat dampak
pemanfaatan sumberdaya alam tanpa mengindahkan aspek kelestariannya. Untuk
itu, salah satu upaya dalam mengatasi masalah-masalah diatas secara Umum
menurut (Rahmat Hidayat, 2012:html) adalah antara lain dengan cara :
a.Rehabilitasi lahan melalui berbagai cara, antara lain dengan : Reboisasi,
penghijauan, penanaman kembali dengan tanaman perkebunan, tanaman
pertanian, reklamasi lahan pada lahan bekas tambang, dll.
b.Koordinasi dengan berbagai stackholder dalam merancang pemanfaatan
sumberdaya alam, secara arief, tanpa meninggalkan aspek kelestarian
c.Membuat skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Salah satu
cara yang mungkin bisa dijadikan opsi dalam rangka rehabilitasi lahan kritis
terutama yang berbenturan dengan berbagai masalah khususnya masyarakat
adalah antara lain dengan penerapan aplikasi silvikultur. Karena dengan
penerapan aplikasi silvikultur akan bisa memadai berbagai kepentingan yang
berkait dengan rehabilitasi lahan kritis. Lahan kritis diklasifikasikan menjadi dua
yaitu :
1. lahan ktitis di daratan, misalnya: lahan bekas tambang, lehan bekas illegal logging,
dan lahan tandus dan gundul
2. lahan kritis di kawasan perairan, misalnya: hamparan pasir dipantai dan degradasi
kawasam hutan payau.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya.Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di
wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta
pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling
penting.Sedangkan yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah sesuatu yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia
agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita.Sumber
daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah,
udara, dan lain sebagainya.
Formasi hutan dapat deklasifikasikan berdasarkan asal, cara permudaan,
umur, letak geografisnya, sifat-sifat musimannya, ketinggian tempatnya, keadaan
tanahnya, jenis pohon yang dominan, sifat-sifat pembuatannya dan tujuan
pengelolaannya.
Cara pengelolaan/pemanfaatan sumber daya alam hutan yang baik dan
benar,dapat kita lakukan dengan cara memperhatikan dampak baik dan buruk dari
setiap tindakan yang akan dilakukan. Yang pertama dengan sistem pengelolaan
hutan berkelanjutan, yaitu pengelolaan hutan sesuai dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan hutan berkelanjutan menggunakan
tujuan social, ekonomi dan lingkungan yang sangat luas.Yang kedua
dengan Social Foresty dimaksudkan untuk mewujudkan kelestarian sumberdaya
hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat setempat di dalam dan atau sekitar hutan.
Adapun dampak negatif dari pengelolaan sumber daya alam hutan yang
berlebihan yaitu menimbulkan tanah longsor, banjir, polusi air atau pencemaran
air yang dapat mengurangi kualitas air, pemanasan global, kebakaran.Untuk itu,
salah satu upaya dalam mengatasi masalah-masalah diatas adalah dengan cara
antara lain dengan :
· Rehabilitasi lahan melalui berbagai cara, antara lain dengan : Reboisasi,
penghijauan, penanaman kembali dengan tanaman perkebunan, tanaman
pertanian, reklamasi lahan pada lahan bekas tambang, dll.
· Koordinasi dengan berbagai stackholder dalam merancang pemanfaatan
sumberdaya alam, secara arief, tanpa meninggalkan aspek kelestarian
· Membuat skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
B. Saran
Dengan demikian, hendaknya kita harus mampu mengelola sumber daya
alam hutan yang terdapat di bumi pertiwi ini dengan sebaik-baiknya. Artinya,
mempertimbangkan dampak baik dan buruknya dari setiap tindakan-tindakan,
sehingga kelestarian hutan akan senantiasa terpelihara. Karena, pada dasarnya
dampak yang timbul dari tindakan tersebut imbasnya akan kembali lagi pada kita.
Pada penyusunan makalah ini kami sangat menyadari masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya baik berupa bahasa maupun
cara penyusunannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran guna
menciptakan penyusunan makalah yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA