Kelompok 9 :
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2019
ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Analisa Sumber dan Penggunaan Dana sering juga disebut dengan Analisa Aliran Dana. Aliran
dana (cash flow) yang terjadi disuatu perusahaan merupakan aliran keluar masuknya dana (kas)
yang ada di perusahaan yang bersangkutan. Dana yang masuk dalam perusahaan merupakan
dana yang berasal dari sumber dana perusahaan, baik sumber intern maupun sumber ekstern.
Sedangkan dana yang keluar dari perusahaan merupakan penggunaan dana yang digunakan
untuk operasi atau kegiatan perusahaan. Hal ini merupakan alat analisa finansiil yang sangat
penting bagi manajer keuangan. Analisa Aliran Dana tersebut akan dapat diketahui dari mana
datangnya dana dan untuk apa dana tersebut digunakan. Bagi bank, untuk menilai permintaan
pinjaman / kredit yang diajukan oleh peminjam. Langkah awal Analisa Aliran Dana ;
penyusunan laporan perubahan neraca dengan bantuan dari laporan laba ditahan. Analisa tersebut
dapat disusun berdasarkan artian Kas dan Net Working Capital (Modal Kerja).
Sumber Dana
Sumber Dana Jangka Menengah
1. Leasing
Kegiatan usaha leasing bergerak di bidang pembiayan untuk keperluan barang-barang modal
yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini artinya jika perusahaan (klien) membutuhkan
barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli secara
kredit, maka pihak leasing dapat membiayai keinginan perusahaan (klien) tersebut sesuai
perjanjian kedua belah pihak. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing
adalah :
a. Lessor merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk
memperoleh barang-barang modal.
b. Lessee merupakan perusahaan yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk
memperoleh barang modal yang diinginkan.
c. Supplier pedagang yang menyediakan barang yang akan di-leasing sesuai perjanjian antara
lessor dengan lesse dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.
d. Asuransi merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara
lessor dengan lesse, dimana dalam hal ini lesse dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi
sesuatu, maka perusahaan akan menanggung resiko sebesar jumlah yang sesuai engan perjanjian
terhadap barang yang di-leasing-kan.
2. Term Loan
Term Loan mempunyai karakteristik : berusia lebh dari satu tahun, diberikan atas dasar
perjanjian formal. Kredit ini dilunasi secara berkala baik bulanan, triwulanan, tengah tahunan,
atau tahunan dengan angsuran yang sama. Term Loan ini sering dimanfaatkan oleh perusahaan-
perusahaan yang relative kecil untuk mengeluarkan surat berharga baik jangka pendek maupun
jangka panjang sebagai salah satu sumber pembelanjaan.
3. Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Merupakan bentuk kredit jangka menengah yang diberikan oleh pemerintah yang biasanya
dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan kecil. Batasan-batasan KMKP adalah :
a. KMKP adalah bentuk kredit untuk kelancaran usaha secara terus-menerus
b. KMKP diberikan kepada perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa dalam usaha
melakukan perluasan dan rehabilitasi, kecuali jasa-jasa yang bersifat hiburan/amusement.
c. KMKP diberikan maksimum Rp. 5 juta. Dalam memberikan kredit ini
bank mempertimbangkan perputaran usaha pemohon masa lalu dan untuk usaha baru
dengan mendasarkan atas kebutuhan yang sebenarnya.
d. Bunga KMKP 12% setahun (berlaku mulai 1 Januari 1978).
e. Jangka waktu kredit maksimum 3 tahun.
f. Cara memberikan KMKP oleh bank dilakukan sebagaimana lazimnya pada pemberian kredit
modal kerja/eksploitasi lainnya.
g. Guna memperkuat jaminan pembayaran kembali oleh nasabah, bank mengadakan
perjanjian pertanggunag dengan PT. Askrindo.
Penggunaan Dana
Penggunaan Dana Jangka Pendek
a. Pengelolaan Kas
Pengadaan kas ditujukan untuk membiayai kontinuitas perusahaan sehari-hari seperti membayar
gaji, membeli bahan baku, membayar listrik, dsb. Besarnya kas dalam bentuk uang tunai tidak
dapat ditetapkan secara jelas, hanya saja pada umumnya perusahaan menyediakan kas dalam
bentuk uang tunai sebesar 5% sampai 10% dari total aktiva lancar perusahaan.
b. Surat-Surat Berharga
Pengelolaan surat-surat berharga terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang menganggur
sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga lainnya yang dalam jangka
waktu tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu yang dapat menambah pendapatan
perusahaan.
c. Pengelolaan Piutang
Timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam menjyual barang hasil
produksi.
d. Pengelolaan Persediaan
Persediaan disini termasuk juga bahan baku, bahan penolong, maupun barang dalam proses.
Pengelolaan persediaan sangat penting karena berhubungan dengan volume penjualan
perusahaan dan akhirnya untuk pencapaian laba perusahaan.
Contoh soal:
Laporan keuangan PT. PERKASA berupa neraca perbandingan per tanggal 31 desember 2011
dan 2012 serta laporan laba rugi tahun 2012 sebagai berikut:
Selama tahun 2012, PT. PERKASA memperoleh laba sebesar Rp. 70.000 dimana sebesar Rp.
24.000 dibagi sebagai dividen kas. Dari informasi diatas, buatlah analisis laporan sumber dan
penggunaan kas!
Penyelesaian:
Perubahan
Keterangan 31-12-2011 31-12-2012
Debet Kredit
AKTIVA:
Kas Rp.13.750 Rp. 12.800 - Rp. 950
Surat-surat berharga Rp. 8.250 Rp. 9.000 Rp. 750 -
Piutang dagang Rp. 84.500 Rp. 91.600 Rp. 7.100 -
Persediaan barang Rp. 132.000 Rp. 137.600 Rp. 5.600 -
Mesin Rp. 200.000 Rp. 300.000 Rp. 100.000 -
Akumulasi depresiasi Rp. (50.000) Rp. (75.000) - Rp. 25.000
Bangunan dan perlengkapan Rp. 197.500 Rp. 215.500 Rp. 18.000 -
Akumulasi depresiasi Rp. (47.500) Rp. (56.500) - Rp. 9.000
Tanah Rp. 300.000 Rp. 300.000 - -
Total aktiva Rp. 838.500 Rp. 935.000
PASIVA:
Hutang dagang Rp. 51.000 Rp. 48.000 Rp. 3.000 -
Hutang wesel Rp. 38.000 Rp. 42.500 - Rp. 4.500
Hutang gaji Rp. 30.500 Rp. 36.500 - Rp. 6.000
Hutang jk panjang (obligasi) Rp. 220.000 Rp. 240.000 - Rp. 20.000
Modal saham Rp. 300.000 Rp. 323.000 - Rp. 23.000
Surplus modal Rp. 110.000 Rp. 110.000 - -
Laba ditahan Rp. 89.000 Rp. 135.000 - Rp. 46.000
Total pasiva Rp. 838.500 Rp. 935.000 Rp. 134.450 Rp. 134.450
Dari analisis sumber dan penggunaan kas diatas, terlihat bahwa kebijakan perusahaan sudah
cukup baik dilihat dari sudut likuiditas. Hal ini karena aktiva tetap yang memiliki jangka panjang
dibelanjai dengan modal sendiri atau hutang yang berjangka panjang. Demikian pula
pemanfaatan dana yang berasal dari penjualan obligasi juga sudah cukup efektif dan efisien. Hal
ini karena modal dari hutang obligasi tersebut sebagian digunakan untuk membiayai aktiva tetap
berupa bangunan dan sebagian lain untuk menambah persediaan barang dagangan.