Anda di halaman 1dari 2

ESSAY

Revolusi industri dan inovasi inovasi yang diciptakan oleh para ilmuwan membuat semakin
bervariasi nya barang dan jasa yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Penipuan konsumen merupakan fenomena lain dari pelanggaran etika bisnis. Salah
satu contoh dari bentuk penipuan konsumen adalah skema ponzi yang diciptakan oleh Charles Ponzi.
Skema ini merupakan bentuk penipuan dalam penjualan produk kepada konsumen. Secara langsung
atau tidak langsung, dalam kegiatan usahanya perusahaan menyumbang kerusakan lingkungan
tersebut, misalnya melalui polusi. Oleh karena itu lingkungan hidup dianggap sebagai salah satu
pemegang kepentingan atau stakeholder yang kepentingannya perlu diperhatikan. Pemisahan tugas
antara pemegang saham dan manajemen akibat perkembangan bisnis dan kepemilikan perusahaan
mengakibatkan munculnya penipuan dan kecurangan dalam pelaporan keuangan. Kecurangan
dalam pelaporan keuangan merupakan bentuk pelanggaran etika bisnis yang paling banyak terjadi
dewasa ini. Pihak yang dirugikan tidaknya pemegang saham atau secara umum disebut investor,
tetapi banyak pihak yang kepentingannya terganggu, misalnya karyawan, kreditur, dan pemerintah.
Etika dalam bisnis memandang etika sebagai praksis yang berarti nilai nilai, norma, atau prinsip
moral sejauh dipraktikkan atau justru yang dipraktikkan walaupun seharusnya dipraktikkan, dalam
bisnis. Etika sebagai refleksi berbicara tentang pemikiran moral tentang apa yang harus dilakukan,
untuk tidak boleh dilakukan setelah melalui kajian ilmiah. Konsep-konsep utama yang harus
dipahami tentang etika bisnis adalah bahwa perusahaan adalah makhluk social. Ia tidak dapat hidup
sendiri dengan kehidupan ini. perusahaan harus tetap berhubungan dengan pihak-pihak yang
terlibat secara langsung dalam kegiatan bisnis, misalnya karyawan, konsumen, pemasok, dan
kreditur. Kepentingan yang diharapkan para stakeholder terhadap perusahaan yaitu berkaitan
dengan hak dan kepentingan para stakeholder tersebut.

Prinsip etika dalam menghormati kepentingan dan pihak-pihak lain tidak saja saat
melakukan hubungan ekonomi tetapi kemungkinan besar mencangkup hubungan social. Keduanya
dapat berkaitan satu sama lain penghormatan terhadap kepentingan dan hak orang lain harus
diartikan dalam kaitannya dengan kedua bentuk hubungan ini. Konsep stakeholder dapat digunakan
sebagai acuan perluasan cangkupan pihak lain diluar stakeholder menjadi diskresi perusahaan.
Pertanyaan mengenai Mengapa harus beretika dapat dijawab dengan sederhana yaitu karena
keharusan untuk mematuhi undang-undang mematuhi peraturan dan tuntutan yang semakin gencar
dari masyarakat.Pengorganisasian etika bisnis adalah pengaturan dan penjabaran konsep pemikiran
bisnis beretika ke dalam struktur organisasi perusahaan dari sinilah kemudian muncul konsep
organisasi beretika Perlindungan kepentingan dan hak dilakukan terhadap pihak-pihak berikut
pemegang saham, kreditor, karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, aktivis lingkungan dan
masyarakat, pesaing. Kebijakan dan prosedur dilakukan melalui pengambilan keputusan yaitu
pengambilan keputusan yang telah memperhatikan dan memperhitungkan kepentingan atau hak
para stakeholder. Tata kelola berhubungan dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
pihak dalam organisasi perusahaan. Tujuannya adalah memperoleh keseimbangan kekuasaan dalam
pengelolaan sehingga diperoleh check dan balances dalam pencapaian tujuan yaitu penciptaan nilai.
Organisasi politik yang merupakan dasar bagi pengambilan keputusan beretika. Penilaian
masyarakat yang tercermin dalam proses persepsi mereka terhadap hasil kinerja beretika akan
memunculkan sikap empati kepada perusahaan. Sifat-sifat dasar dalam etika dalam bisnis adalah
jujur, berintegritas, menepati janji, kesetiaan, bertindak adil, peduli, dan hormat kepada orang lain
warga negara yang bertanggung jawab.

Budaya adalah hasil Cipta atau pikiran rasa dan Karsa dari manusia. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa budaya perusahaan mencakup hal-hal sebagai berikut a kind and harapan
dan makna pemikiran dan perilaku anggota organisasi. Budaya perusahaan yang berlaku untuk
semua organisasi namun perusahaan atau organisasi juga bekerja untuk orang atau pihak lain
Sebagaimana telah dijelaskan orang atau pihak lain dibatasi pada stakeholder. Budaya perusahaan
memiliki dua pendekatan yaitu budaya berdasarkan kepatuhan itu menekankan pada peraturan dan
hukum sebagai pedoman dalam bertindak. Pendekatan yang kedua adalah budaya berdasarkan nilai
yaitu pendekatan dengan menggunakan nilai-nilai keutamaan yang diyakininya. Inti dari
pengembangan budaya perusahaan adalah untuk mendorong perilaku dan tindakan tindakan
sebagai berikut mematuhi ketentuan hukum undang-undang dan peraturan mematuhi kebijakan
dan prosedur internal perusahaan memperdulikan hak dan kepentingan pihak pihak lain didalam
dan diluar perusahaan menganggap perusahaan sebagai bagian dari dirinya sendiri. Untuk
mengurangi kebingungan dalam pendefinisian barangkali sudah cukup dikatakan bahwa nilai adalah
bagian dari budaya perusahaan yang yang menunjukkan posisi atau sikap terhadap seseorang atau
peristiwa atau transaksi atau keadaan. Perusahaan memiliki 9 kategori yang meliputi poin-poin,
sebagai berikut integritas, kerja tim, inovasi, respect, kualitas, keamanan, komunitas, komunikasi,
kerja keras. Ada tiga nilai pokok yang menurut pandangan buku ini perlu dikembangkan sebagai
budaya perusahaan yaitu nilai rasa, memiliki nilai etos atau budaya kerja, dan nilai pandangan
tentang kesuksesan. Sukses mencangkup 3 hal yaitu sukses financial, sukses social, dan sukses
spiritual. Etika digunakan sebagai pedoman berperilaku dalam melakukan suatu tindakan dari uraian
ini dapat disimpulkan bahwa etika sebetulnya adalah nilai itu sendiri keduanya berkaitan dengan
prinsip moral yang diyakini dan dihayati dalam kehidupan keduanya mencakup hubungan internal
dan eksternal. Nilai adalah pencerminan rasa sedangkan etika adalah hasil cipta dan Karsa keduanya
mengacu pada keutamaan Oleh karena itu elemen etika dalam budaya perusahaan sering disebut
dengan aturan berperilaku perilaku etis atau kode etik ketiganya dinyatakan dalam bentuk aturan.
Perusahaan mempunyai tujuan dan mempunyai tugas untuk mencapai tujuan tersebut oleh karena
itu perusahaan harus menjalankan aktivitas untuk mencapai visi dan misi pada perusahaan tersebut.
Visi dan misi pada dasarnya adalah penjabaran dari maksud dan tujuan perusahaan tersebut.
Pernyataan visi menjelaskan tentang gambaran kondisi masa depan yang diinginkan dikaitkan
dengan nilai dan etika visi harus dapat menunjukkan bahwa kondisi masa depan yang ingin diraih
perusahaan akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Visi adalah komitmen yang memberikan
konteks untuk menyusun desain dan mengelola perubahan guna mencapai tujuan. Umumnya
pernyataan misi harus mencakup jawaban atas dua pertanyaan berikut bisnis apa yang sedang kita
lakukan dan untuk apa bisnis ini ada. Pernyataan misi merupakan alat yang baik untuk menyusun
strategi pada level perusahaan terutama dalam ruang lingkup batasan dan penciptaan nilai emisi
adalah upaya untuk mencapai cita-cita. Pernyataan visi misi organisasi mencakup tema-tema sebagai
berikut filosofi organisasi, komitmen pada stakeholder, identitas organisasi. Misi visi dan strategi
perusahaan harus sudah menyepakati terlebih dahulu tentang apa yang akan dipertahankan baik
dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan maupun hubungan dan komunitas lain serta
hubungan dalam komunitas itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai