Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Interaksi ke : I (SP 1) Nama Klien : Ny.


S
Hari/tanggal/jam : Senin, 09 Desember 2019 Nama Perawat : Dena M Maharani

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :

Ny. S, perempuan usia 35 tahun, akhir-akhir ini tampak berusaha mengalihkan


pertanyaan kepada orang lain yaitu ayahnya. Ketika di Tanya Ny.S selalu
mengalihkan jawaban agar yang menjawab ayahnya. Ny.S tampak senang ketika
di Tanya tentang beberapa kesehariannya. Hanya saja lebih banyak mengalihkan
jawaban ke ayahmya.

2. Diagnosa keperawatan :

koping individu tidak efektif

3. Tujuan khusus :

a) pasien mampu mengenal koping individu tidak efektif


b) pasien mampu mengatasi koping individu tidak efektif
c) pasien mampu memperagakan dan menggunakan koping yang konstruktif
untuk mengatasi ansietas

4. Tindakan keperawatan :

a) kaji status koping yang digunakan oleh klien: tentukan kapan mulai terjadi
perasaan tidak nyaman, gejala, hubungannya dengan peristiwa dan
perubahannya.
b) berikan dukungan jika pasien mengungkapkan perasaannya
c) motivasi untuk melakukan eveluasi perilaku sendiri: apa yang positif pada
dirinya, apa yang perlu ditingkatkan, apa yang dipelajari tentang dirinya
d) bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara yang konstruktif
e) ajarkan alternatif koping yang konstruktif.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase perkenalan/orientasi
a. Salam terapeutik
assalamualaikum, selamat pagi bu. Perkenalkan nama saya Dena Meia Maharani.
Saya biasanya dipanggil Dena saya mahasiswa keperawatan Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya yang sedang berpraktek di UPT Puskesmas Panarung. Nama Ibu
siapa? Suka di panggil siapa?

b. Evaluasi validasi
“ Bagaimana perasaan Ibu hari ini?.. “Ibu sehat tidak?”

“Baik, kalau ibu sehat”

c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)


“Baiklah Bu kita nanti akan berbincang-bincang tentang perasaan Ibu”

“ Saya akan membantu memecahkan masalah Ibu Berapa lama kita berbincang-
bincang ? Bagaimana kalau 20 menit? Dimana tempatnya bu? Bagaimana kalau
di ruang tamu saja.

2. Fase Kerja

 tadi ibu saya lihat setiap saya mengajukan pertanyaan ibu selalu mengaluhkan
jawaban agar ayah ibu yang menjawab. Apa yang Ibu pikirkan sekarang? Apakah
Ibu merasa cemas dan tidak nyaman ya ? Apa yang menjadi kecemasan Ibu? Oh
Ibu cemas kalau tidak bisa menjawab pertanyaan dari seseorang Ya?mulai kapan
Ibu merasakan hal itu? Sebelumya Ibu apa punya masalah kok Ibu cemas
menjadi tidak berhasil??
 “Ibu usianya berapa ya? bekerja sebagai apa?
 Selain ibu cemas karena tidak bisa menjawab pertanyaan. Apa ada lagi yang Ibu
pikirkan? apakah Ibu mempunyai masalah lain?oh tidak ada ya Bu. Usia ibu yang
35 tahun ini apa pernah di rawat di RS karena penyakit Ibu? ada ya Bu, selama
ini Ibu Sehat-sehat saja ya? tidak ada keluhan penyakit fisik. Biasanya di mana
kalau Ibu periksa kesehatan?
 Baiklah Ibu, tadi Ibu mengatakan kalau cemas dan kesal, apa yang sudah Ibu
lakukan? Oh, belum melakukan apa-apa ya, Ibu hanya bisa Kesal dan
bermusuhan karena kecemasan iBu. Apakah keluarga Ibu seperti orang tua juga
sering marah/kesal kalau ada masalah?bagaimana hubungan ibu dengan
keluarga? Oh keluarga Ibu sangat mendukung sekali ya dengan apa yang Ibu
lakukan, Ibu paling dekat dengan siapa? Kalau di masyarakat kegiatan apa yang
Ibu ikuti?
 Ibu, sebenarnya perasaan kesal, marah dan bermusuhan tersebut, karena Ibu tidak
mendapatkan cara yang sehat dan baik untuk mengatasi masalah dan kecemasan .
Menurut Ibu, apakah dengan marah dan bermusuhan bisa menyelesaikan
masalah? Bagus sekali Ibu sudah tahu akibat dari perilaku Ibu
 Oh ya Bu, sebelumnya apa pernah mempunyai masalah tapi ibu berhasil
menyelesaikanya? boleh saya tahu pak? bagaimana Ibu menyelesaikanya? Oh
jadi kalau dulu Ibu punya masalah, Ibu pergi olahraga dan pasrah kepada Allah.
Bagaimana perasaan Ibu setelah itu? Bagus sekali Ibu menjadi lebih tenang.
Menurut Ibu apa keuntungan yang Ibu lakukan degan olahraga dan berdoa
kepada Tuhan?
 Bu kalau sekarang masalah berkaitan dengan orang lain, apakah cara yang Ibu
pilih tadi bisa digunakan? Bagaimana agar orang yang sedang bermasalah
tersebut tahu? Bu ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah dengan sehat,
salah satunya dengan mengajak komunikasi atau bercerita dengan orang lain
yang Ibu percaya dan Ibu nyaman dengannya. Tadi Ibu kan dekat dengan Ayah ,
Ibu kan bisa bercerita dengannya. Bagaimana kalau nanti kita berlatih
mengungkapkan perasaan kepada ayah.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

“bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi tadi? Jika ibu merasa kesal atau
marah, bisa kembali menggunakan cara yang bapak miliki selama ini, coba sebutkan
lagi tadi apa ? Bagus sekali. Selain itu juga bisa apa tadi?

b. Rencana tindak lanjut

saya akan datang lagi ke rumah , untuk mendiskusikan tentang kegiatan yang
bermanfaat yang dapat lakukan dan nanti kita bisa membuat jadwal ya, kegiatan
yang bisa lakukan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik.

c. Kontrak yang akan datang

“Baik lah bu besok saya akan datang lagi ke rumah ibu? Apakah ibu keberatan kalau
saya berkunjung besok? Baik lah mau jam berapa ibu? Bagaimana kalau jam 10.00
WIB pagi ya bu. Saya pamit dulu ibu , selamat siang wassalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Interaksi ke : II (SP 2) Nama Klien : Ny. S


Hari/tanggal/jam : Selasa, 10 Desember 2019 Nama Perawat : Dena M Maharani

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :

Ny. S, perempuan usia 35 tahun, Pada pertemuan kedua, Ny. S sudah mulai
menunjukkan rasa penerimaan terhadap masalah yang menimpanya. Namun ia
masih mengalihkan jawaban kepada ayahnya .

2. Diagnosa keperawatan :

koping individu tidak efektif

3. Tujuan khusus :

Klien tidak menarik diri lagi dan dapat menjawab dan mengambil keputusan
dengan sendirinya tanpa harus di jawab oleh orang lain.

4. Tindakan keperawatan :

• Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang ia


sukai.
• Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase perkenalan/orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ny.. Masih ingat dengan saya bu? Ya, betul sekali. Saya Dena, bu.
Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 10.00 WIB dan saya yang akan merawat bapak.”

b. Evaluasi validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari kemarin? Bagus kalau
begitu.”
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, bu. Hari ini kita bertemu untuk
membicarakan hobi ibu di taman depan. Saya rasa 20 menit seperti kemarin
cukup ya, bu.”

2. Fase Kerja

 “Nah, bu. Apakah ibu sudah memikirkan hobi yang ibu senangi?”
 “Ternyata ibu hobi menonton TV ya? Wahh apakah ada acara yang ibu sukai ?”
 “Selain menonton TV, apa ibu mempunyai hobi yang lain lagi?”
 “Wah, ternyata ibu juga hobi membersihkan dan merapikan rumah, pantas saja
rumah ibu bagus dan rapi.
 “Ngomong-ngomong tentang hobi bapak menonton TV, acara TV apa yang ibu
sukai atau yang sering ibu tonton??”
 “Cukup banyak juga ya bu. Ouh tapi ibu lebih suka cerita seperti sinetron dan
drama ya.”
 Nah bagaimana kalau ibu merasa bosan dan seperti kesal ibu bisa menonton TV
acara kesukaan ibu dan membersihkan rumah agar rasa kesal tersebut bisa
mereda dan teralihkan kepada sesuatu yang menyenangkan bagi ibu.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

“bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi tadi? Jika ibu merasa kesal atau
marah, bisa kembali menggunakan cara yang ibu miliki selama ini, coba sebutkan
lagi tadi apa ? Bagus sekali. Selain itu juga bisa apa tadi?

b. Rencana tindak lanjut

“Nah, waktu kita sudah hampir habis ya bu. saya akan kembali lagi untuk
mengajarkan ibu cara meminum obat dengan benar.”

c. Kontrak yang akan datang

“Baik lah bu besok saya akan datang lagi ke rumah ibu? Apakah ibu keberatan kalau
saya berkunjung besok? Baik lah mau jam berapa ibu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB pagi ya bu. Saya pamit dulu ibu , selamat siang wassalamualikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Interaksi ke : III (SP 3) Nama Klien : Ny. S


Hari/tanggal/jam : Rabu, 11 Desember 2019 Nama Perawat : Dena M Maharani

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :

Pada pertemuan ketiga, Ny. S sudah mulai tidak banyak melamun dan mulai
membuka dirinya kepada orang-orang sekitarnya. Ny. S juga mau membalas sapaan
ataupun senyuman jika ada perawat ataupun orang lain yang menyapanya ataupun
tersenyum padanya.

2. Diagnosa keperawatan :

koping individu tidak efektif

3. Tujuan khusus :

• Klien dapat mengetahui aturan yang benar dalam meminum obat.


• Ansietas klien berkurang sehingga klien dapat tidur dengan nyenyak.

4. Tindakan keperawatan :

• Ajarkan klien cara meminum obat dengan benar.


• Awasi klien saat minum obat.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase perkenalan/orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ny. S Masih ingat dengan saya bu? Ya, betul sekali. Saya Dena, bu.
Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 09..00 WIB dan saya yang akan merawat
bapak.”

b. Evaluasi validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari kemarin? Bagus kalau
begitu.” Apa semalam ibu bisa tidur dengan nyenyak?”

c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)

“Ibu tidak bisa tidur dengan nyenyak ya? Baiklah, sesuai dengan janji kita yang
kemarin, saya akan memberitahu ibu obat yang harus bapak minum untuk
mengurangi kecemasan ibu dan agar ibu dapat tidur dengan nyenyak. Saya rasa 15
menit saja cukup ya bu, di ruangan ini saja.”

2. Fase Kerja

 “Nah, kita langsung mulai saja ya bu. Ini ada obat yang harus ibu minum.”
 “Ini obatnya ada satu macam ya bu. yang warna kuning ini adalah HLP. Ini
juga harus ibu minum agar perasaan ibu bisa rileks dan ibu tidak lagi merasakan
cemas yang berlebihan.”
 “Nah pak,obat ini diminum 1 kali sehari jam 7 malam. Obat yang diminum
satu butir saja. Obat ini juga harus diminum setelah ibu makan.”
 “Apa ibu mempunyai keluhan dalam meminum obat?”
 “Ooh, jadi ibu tidak tahan dengan rasa pahitnya ya? Kalau begitu, setelah ibu
minum obat, ibu bisa memakan permen agar rasa pahitnya dapat berkurang.”
 “Jika setelah minum obat ini mulut ibu menjadi terasa kering sekali, Ibu bisa
minum banyak air untuk mengatasinya agar mulut ibu tidak kering.”
 “Tapi jika ada efek samping yang berlebihan seperti gatal-gatal, pusing, atau
mual, ibu bisa panggil saya atau puskesmas terdekat.”
 “Nah, sebelum ibu meminum obatnya, pastikan dulu ya bu, obatnya sesuai atau
tidak. Ibu juga jangan lupa perhatikan waktunya agar obat tersebut dapat
diminum tepat waktu.”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

“Apa ibu sudah mengerti apa saja obat yang harus ibu minum dan bagaimana
prosedur sebelum meminumnya?” “Bagus. Kalau ibu sudah mengerti, coba ulangi
lagi apa saja obat yang harus ibu minum dan apa saja prosedur meminum obatnya.”

b. Rencana tindak lanjut

“Nah, waktu kita sudah hampir habis ya bu. “Seperti yang sudah saya katakan tadi ya
bu, jika setelah minum obat mulut ibu terasa kering, ibu dapat meminum air yang
banyak. Dan kalau ibu merasa gatal-gatal, pusing, atau bahkan muntah, bapak dapat
menghubungi saya atau puskesmas terdekat.”

c. Kontrak yang akan datang

“Baik lah bu besok saya akan datang lagi ke rumah ibu? Apakah ibu keberatan kalau
saya berkunjung besok? Baik lah mau jam berapa ibu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB pagi ya bu. Saya pamit dulu ibu , selamat siang wassalamualikum”
STRATEGI PELAKSANAAN

KEPERAWATAN JIWA DI PUSKESMAS PANARUNG PALANGKA RAYA


DENGAN KASUS KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

Disusun oleh :

DENA MEIA MAHARANI

PO.62.20.1.17.209

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKARAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D III KEPERAWATAN

REGULER XX

2019

Anda mungkin juga menyukai