Prosedur :
1. Saat pagi dan cleaning service harus mengambil kunci di ruangan penyimpana kunci setengah
jam sebelum jam kerja karyawan mulai
2. Setelah cleaning service membuka ruangan kantor, ada staff khusus yang memegang kunci
ruangan penyimpanan berkas dan brankas, jadi setelah staff kantor yang ditunjuk untuk
memegang kunci, dia harus membuka ruangan khusus penyimpanan dokumen penting
3. Jika cleaning service terlambat, satpam lah yang bertugas untuk membuka ruangan kerja.
4. Setelah jam 5 sore staff kantor, dan cleaning service sudah harus mengunci ruangan yang ada
dan mengembalikannya ke ruangan khusus penyimpanan kunci
Prosedur :
1. Pada pagi hari satpam berjaga dipos satpam yang berada disamping gerbang
2. Pada pukul 07.00 pagi satpam wajib sudah harus membuka gerbang depan, agar karyawan
dapat masuk ke dalam gedung atau kantor.
3. Pada pukul 08.00 satpam wajib menutup kembali pintu gerbang, jika ada karyawan yang telat
atau ada orang yang ada kepentingan diperusahaan wajib melapor dulu ke satpam, kemudian
satpam baru boleh membuka gerbang.
4. Jika ada mobil perusahaan yang mau keluar masuk, satpam wajib membuka dan menutup
pintu gerbang untuk mereka.
5. 15 menit sebelum jam pulang kantor, satpam harus standby membuka gerbang, karena
karyawan sudah mau pulang.
6. Sekitar pukur 6 satpam wajib memeriksa ke dalam gedung apakah sudah tidak ada orang, baru
boleh mengunci pagar
Prosedur :
1. Setelah CS membuka ruangan kerja, CS sudah harus langsung pergi ke gudang yang khusus
menyimpan peralatan pembersih.
2. Setelah itu CS langsung pencar dan membersihkan rungan, dimulai dari lantai paling atas
sampek lantai paling bawah.
3. CS wajib mengelap meja,computer dan barang-barang yang ada diatas meja dan lemari dulu
menggunakan kain bersih yang basah dan kering.
4. Kemudian lanjut dengan menyapu ruangan, dan kemudian mengepel
5. Setelah itu semua selesai, CS wajib kekamar mandi untuk menyikat dan membersihkan kamar
mandi.
6. Setelah itu CS wajib membersihkan westafel, dengan mengelap kaca dan bagian-bagian di
wastafel.
Prosedur :
Prosedur :
1. Mengawasi dan mencatat nama-nama staff kantor yang keluar –masuk kantor.
2. Mencatat nomer dan nama kenderaan serta dukomen pengiriman yang dibawa
3. Memeriksa barang /sisa angkutan yang masih terbawa oleh kenderaan tanpa dukomen
pengiriman.
4. Memeriksa dan menjaga keamanan barang dilingkungan Perusahaan setiap jam dengan
peralatan ceklok control.
6. Melakukan tindakan darurat pengamanan apabila terjadi kerusakan alat mesin yang
menyebabkan kebakaran .
7. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati tempat-tempat yang
membahayakan/dilarang dimasuki kecuali petugas .
8. Membukakan pintu gerbang pada saat ada kenderaan yang akan masuk atau keluar dari
conditioning plant.
9. Memberikan buku tamu untuk diisi oleh tamu yang diteruskan kepada yang dituju.
10. Melakukan body chek kepada semua tenaga kerja yang akan meninggalkan kantordan
conditioning plant kecuali pimpinan dan tamu penting.
11. Seluruh staff perusahaan juga harus menjaga keamanan kantor dengan selalu mencabut
semua colokkan listrik saat ingin pulang kantor, kemudian mematikan aliran listrik, dan
tidak merokok diareh perusahaan.
6. SOP : Bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan
Prosedur :
1. Setiap pagi setelah jam 9 pagi, pihak hrd wajib membuat laporan kehadiran atau absensi
karyawan.
2. Pihak HRD dapat mengambil data dari program yang telah disediakan kantor, karena setiap
karyawan yang telah melakukan finger print, data mereka akan langsung masuk ke system.
3. Kemudian untuk karyawan yang tidak hadir, pihak HRD wajib menghubungi pihak lain yang
dapat mengganti pekerjaan karyawan yang tidak dating.
4. Kemudian sebelum akhir bulan, pihak hrd sudah harus membuat daftar kehadiran karyawan
selama sebulan, dan menyerakannya ke pihak financial
Prosedur :
1. Pihak HRD wajib membuat format kontrak kerja baru untuk para karyawan, baik itu
karyawan baru ,atau karyawan lama.
2. DIdalam format kontrak kerja, pihak HRD harus mencantumkan pengertian & Kesepakatan
Umum,Hak & Kewajiban setiap pihak yang terkait,Definisi dan ruang lingkup kerja
karyawan,Kesepakatan Waktu Kerja,Kesepakatan Gaji/Upah/Bonus/Imbalan,Kesepakatan
prosedur saat terjadi kelalaian, pengunduran diri, dan pemecatan,Resolusi apabila terjadi
perselisihan,Kesepakatan dalam hal apabila terjadi Force Majeure,Tanda Tangan Kesepakatan
di atas Materai.
3. Kemudian menyuru si karyawan yang bersangkutan untuk membaca,mengisi data diri,dan
menanda tanggani Kontrak kerja yang telah dibuat dan ditempelkan oleh materai, yang
dimana kontrak kerja tersebut sah dimata hokum.
Prosedur :
1. Pihak HRD harus memastikan tersedia bukti mendukung bila terjadi kesalahan karyawan.
2. Kemudian Pastikan untuk melindungi hak-hak karyawan dalam proses hukum.
3. Kemudian Berikan peringatan karyawan tentang konsekuensi disipliner atas dugaan
pelanggaran yang dilakukan
4. Setiap masalah disiplin diselidiki secara obyektif agar tidak salah menduga.
5. Investigasi yang dilakukan harus menghasilkan bukti pelanggaran yang substansial.
6. Terapkan aturan, perintah, atau hukuman yang berlaku tanpa diskriminasi.
7. Pertahankan hak karyawan untuk berunding.
8. Jaga martabat karyawan dengan baik.
9. Dengarkan apa yang dikatakan orang.
10. Dapatkan fakta dengan baik, benar dan lengkap
11. Jangan Bertingkah selagi marah.
12. Patuhi proses banding disipliner perusahaan
9. . SOP : Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang
dianggap Perlu
Prosedur :
1. Setiap bulan perusahaan selalu melakukan rapat terhadap kinerja karyawan, dan semua devisi
harus memberikan laporan penilaikan kepada pihak HRD
2. Kemudian pihak HRD mempelajari laporan-laporan yang ada mengenai kinerja karyawawn
yang ada, kemudian bagi karyawan yang selalu memiliki penilaian yang selalu meningkat
maka akan diajukan proses promosi karyawan bagi karyawan yang dianagkat berpotensi dan
bagus.
3. Kemudian untuk karyawan yang selalu mendapatkan penilaian dan pemantauan, dan hasilnya
tidak bagus maka akan diberikan teguran agar kinerjanya meningkat, tetapi tetap tidak ada
perubahan maka mau tidak mau perusahaan harus melakukan pemecatan.
4. Kemudian pihak HRD harus selalu memantau posisi posisi pekerjaan yang ada, jika ada
karyawan yang tidak masuk atau tidak bekerja lagi, HRD wajib memberikan karyawan untuk
mengisi posisi tersebut agar pekerjaan dalam perusahaan tetap stabil dan memberitahukan
terlebih dahulu kepada kepala devisi tersebut bahwa aka nada karyawan yang di transfer ke
devisi tersebut.
5. Kemudian jika ada orang yang akan melamar pekerjaan ke perusahaan, pihak HRD harus
melakukan seleksi seperti pemberian ujian,psikotest, dan melakukan wawancan terhadap
calon karyawan.
10. SOP : Membuat SOP suatu posisi pekerjaan, job description, training dan
Development system
Prosedur :
1. Pihak HRD harus Identifikasi pekerjaan yang ada terlebih dahulu seperti jabatan,divis dll
2. Kemudian membuat ringkasan pekerjaan. Ringkasan pekerjaan berisi penjelasan singkat
mengenai karakteristik pekerjaan bersangkutan.
3. Kemudian membuat kewajiban pekerjaan tseperti anggungjawab atau tugas yang harus
dijalani oleh sikaryawan terhadap jabatan yang dia miliki.
4. Untuk development system pihak HRD harus Melakukan analisa kebutuhan pada pelatihan
karyawan,kemudia Setelah mendapatkan hasil analisa tersebut bagian Training and
Development akan membuat sesi pelatihan menggunakan nasehat petunjuk-petunjuk uraian
tentang pelatihan yang akan didapatkan oleh karyawan, diskusi kelompok, latihan dalam
bekerja secara tim, mencontohkan secara langsung dan format pelatihan lainnya.
Prosedur :
1. Cara pertama yang dilakukan pihak HRD untuk melakukan pembinaan dan pelahtihan
dikantor yaitu dengan Menganalisis kebutuhan pelatihan organisasi, yang sering disebut need
analysis atau need assessment.
2. Kemudian menentukan sasaran dan materi program pelatihan.
3. Kemudian melakukan metode pelatihan dan prinsip-prinsip belajar yang digunakan.
4. Setelah itu semua dilakukan pihak HRD harus Mengevaluasi lagi program yang telah dibuat
dalam pelatihan.
12 . SOP : menerima tamu di perusahaan
Prosedur :
1. Menyapa terlebih dahulu dengan sikap ramah, sopan santun, simpatik, pada sikap berdiri
dengan mengucapkan “ Selamat pagi/siang/sore, bisa dibantu Pak/Bu?”
2. Setelah tamu memberitahukan tujuan dan identitasnya, selanjutnya mempersilahkan tamu
duduk di ruang tunggu yang telah disediakan.
3. Segera menghubungi melalui telepon orang yang dituju tersebut dengan mengucapkan:
“Selamat pagi/siang/sore, petugas jaga disini ada tamu yang ingin menemui bapak/ibu…
dari…”
4. Bila staf yang dituju mempunyai sekretaris, maka sekretaris tersebut harus dihubungi dan
diberitahukan adanya tamu.
5. Bila sudah ada konfirmasi orang yang dituju akan diterima di ruang kerja, ruang tamu, atau
masih disuruh menunggu segera konfirmasikan kepada tamu tersebut.
6. Antar atau berilah petunjuk tentang lokasi yang harus dituju tempat tamu diterima dan
mintalah tamu untuk mengisi buku tamu dan berilah tanda visitor kepada tamu tersebut.
Prosedur :
1. Yang pertama pihak HRD Membuat form-form yang dapat mempermudah dan menggambarkan tentang
kondisi barang dan inventaris perusahaan
2. Kemudian bagikan ke masing-masing devisi form tersebut, kemudian setiap bulan mengambil kembali form
tersebut, dan merekap kereprluan yang diperlukan atau yang sudah habis
3. Kemudian cek stok persedian barang, jika barang tersebut sudah mau habis, pihak HRD dapat mengorder
barang barang yang sudah mau habis ke supplier kita.
4. Kemudian mengorder semua barang-barang yang dibutuhkan dalam perusahaan.
14. SOP : Melakukan seleksi para calon pemasok (suplier), memilih jenis barang
apapun yang disediakan oleh supplier
Prosedur :
1. Pertama staff purchasing wajib melakukan assessment company profil terhadap calon
pemasok kita.
2. Kemudian menetukan daftar calon pemasok barang ke perusahaan
3. Melakukan evaluasi terhadap dokumen yang disampaikan oleh calon
pemasok/vendor/supplier Kemudian Memastikan bahwa spesifikasi produk/jasa yang
dibutuhkan produk (barang/jasa) dimiliki atau dapat disediakan calonpemasok/vendor/supplier
4. Melakukan perbandingan harga, kualitas, serta pengalaman kerja antara calon pemasok
5. Kemudian tahap terakhir Melakukan negosiasi dan menetapkan pemasok/vendor/supplier
terpilih.
15. SOP : Menjalin kontrak kerjasama untuk jangka panjang dengan pihak supplier
Prosedur :
1. Setelah pihak staff purchashing melakukan sekelsi untuk para calon pemasok, pihak staff
purchashing membuat kontrak kerja dengan pihak pemasok.
2. Kemudian selalu membayar tagihan tepat waktu kepada pihak pemasok.
3. Kemudian membuat agreement (perjanjian) dengan supplier dengan detil yang memuat hak
dan kewajiban dari kedua belah pihak. Komitmen di awal dari supplier dan perusahaan lewat
perjanjian tertulis tersebut dapat mengamankan kepentingan bersama sehingga kerja sama
dapat bertahan lama.
4. Kemudian sering melakukan komunikasi dengan pemasok agar lebih gampang dan
mempererat hubungan bisnis.
16. SOP : Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan memastikan
tanggal pengiriman material
Prosedur :
Prosedur :
18. SOP : koordinasi dengan PPIC dan Gudang tentang jadwal dan jumlah material
yang akan diorder
Prosedur :
1. Pihak purchashing harus selalu meminta data mengenai barang yang mau di order kepada
kepala gudang
2. Kemudian meminta jadwal kapan barang-barang yang diperlukan harus disorder oleh staff
purchashing
3. Kemudian cek stock barang-barang yang di mau disorder, apakah memang sudah mau habis,
atau diperlukan.
4. Kemudian setelah barang disorder, harus menghubungi kepala gudang bahwa nanti akan
masuk barang yang diperlukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
19. SOP : Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang ( inventory,material, dll)
Prosedur :
1. Buatlah sheet baru, beri nama "data barang" dan buat tabel dengan judul kolom: kode, nama
barang, stok awal, masuk, keluar, dan stok akhir.
2. Buat headers dengan cara memblok semua kolom tadi dan klik tombol table di menu insert.
Beri tanda centang pada pilihan "My tables has headers”.
3. Isi data yang sesuai dengan data barang perusahaan Anda.
4. Buat sheet baru dan beri nama "barang masuk".
5. Buat kolom: tanggal, kode, nama barang, jumlah.
6. Buat sheet baru dan beri nama "barang keluar" dan buat kolom yang sama dengan sheet
'barang masuk".
7. Aktif di sheet "barang masuk" dan letakkan kursor di kolom nama barang. Ketik Vlookup agar
jika kode barang Anda ketikkan maka nama barang akan tampil otomatis. Lakukan hal yang
sama pada sheet "barang keluar".
8. Aktif di sheet "data barang" dan pada kolom "Masuk" masukkan rumus:
=Sumif(table6[kode],table8[#thisrow],[kode],table6[jumlah])
9. keterangan:
10. table6[kode]: pilih kode di sheet "barang masuk"
11. table8[this row]: pilih kode di sheet "data barang"
12. table6[jumlah]: pilih kolom jumlah di sheet "barang masuk"
13. Pada kolom stok akhir, ketikkan rumus "stok awal" ditambah "masuk" dikurangi "keluar
Prosedur :
Agar proses Audit Persediaan di perusahaan anda berjalan dengan baik, perlu internal control yang
baik pula atas persediaan, berikut ciri ciri internal control yang baik :
1. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagial pembelian, penerimaan barang,
gudang, akuntansi dan keuangan.
2. Digunakannya formulir-formulir yang bernomor urut tercetak, seperti:
o purchase requisition (permintaan pembelian), purchase order (order pembelian)
o delivery order (surat jalan), receiving report (laporan penerimaan barang), sales
order (order penjualan), sates invoice (faktur penjualan).
3. Adanya sistem otorisasi, baik untuk pembelian, penjualan, penerimaan kas/bank, maupun
pengeluaran kas/bank.
4. Digunakannya anggaran {budget) untuk pembelian, produksi, penjualan, dan penerimaan serta
pengeluaran kas.
Prosedur :
1. Pertama staff purchashing harus Memeriksa kualitas produk dari calon pemasok
2. Kemudian meriksa dan Memperhatikan Track Record calon supplier
3. Kemudia Perhitungkan Kemampuan Supplier
4. Kemudian harus Mempertimbangkan konsistensi supplier bisnis dalam memenuhi order,
seperti jarak, sarana dan prasarana yang dimiliki, hingga jumlah tenaga kerja yang mereka
miliki.
5. Mintalah Produk Sampel
6. Kemudian mempelajari detail kebijakan pengembalian produk yang berlaku. Dalam beberapa
kasus, pengembalian produk terjadi karena bahan atau barang yang dikirimkan supplier
memiliki kerusakan atau cacat.
7. Kemudian Pilih Supplier dengan Layanan Cepat Tanggap
Prosedur :
1. Marketing manager harus setiap hari turun ke lapangan untuk mengecek ketoko-toko yang
ada, apakah sales mereka ada menawarkan produk ke toko tersebut,kemudian mengunjungi
outlet-outlet lama dan menanyakkan apakah sales tersebut sering menawarkan produk ke toko
itu,apakah sales kita memiliki kesalahan atau ada masalah terhadap pemilik toko.
2. Kemudian sales harus setiap hari memberikan list toko-toko yang mereka tawarkan produk ke
marketing sales agar marketing sales dapat melakukan pemiriksaan terhadap toko-toko yang
telah dilist.
3. Kemudian marketing sales juga harus membuat rute pemasaran terhadap sales-sales yang ada
agar tidak ada sales yang menawarkan produk di wilaya yang sama, dan agar semua wilaya
dapat dijangkau oleh sales-sales yang ada.
Prosedur :
1. Marketing manager setiap pagi harus memberikan pengarahan kepada sales, mengenai target
perhari mereka, kemudian membahas mengenai masalah-masalah yang ada di lapangan,
kemudian memberikan solosi dan penanganan mengenai masalah yang ada.
2. Kemudia setelah sales mendapatkan pengarahan dari manager, sales harus langsung pergi
kelapangan, dan menawarkan produk dengan baik dan benar.
3. Kemudian sales juga harus memberikan bonus atau diskon yang telah dibuat oleh perusahaan
kepada calon pelanggan, karena dengan adanya potongan harga maka penjualan akan
meningkat.
4. Kemudian jangan pernah lewatkan toko-toko yang ada, baik itu kecil atau besar diwilayah
yang telah ditentukan.
5. Kemudian Sales harus bersikap sopan dan memiliki etika dalam menawarkan produk.
Pihak yang Terkait : Sales, Sales Admin, Sales Manager dan Admin Acc
Prosedur :
1. Klik menu Order > Sales Order. Untuk membuat Sales Order baru maka klik tombol Buat
Sales Order Baru.
2. Setelah klik Buat Sales Order Baru, maka akan muncul tampilan sheet
3. Baru Upload logo usaha Anda, jika Anda ingin tampilan Sales Order Anda memiliki logo.
4. Mengisi kolom Pelanggan sebagai pembeli produk yang Anda jual.
5. Mengisi kolom Tanggal sebagai tanda kapan Order itu dibuat untuk pelanggan. Format telah
tersedia jadi Anda dapat mengisinya dengan mudah.
6. Mengisi kolom Nomor Sales Order berguna juga sebagai Nomor urut dari Order tersebut.
Anda dapat menggunakan berbagai format yang sesuai untuk kebutuhan bisnis Anda. Setelah
Anda menyesuaikan format dan membuat Sales Orders, Order No. akan naik secara otomatis
ke nomor yang belum di gunakan
7. Mengisi kolom Salesperson jika ada.
8. Mengisi kolom Dikirim Dari untuk memilih lokasi tempat barang tersebut akan dikirim.
9. Mengisi kolom Ref.SO jika ada.
10. Mengisi penjelasan produk yang dijual kepada pelanggan, mulai dari nama produk, deskripsi,
jumlah produk, diskon (jika ada), pajak dan jumlah keseluruhan setelah dihitung secara total.
11. Klik Add Line jika ada produk lain yang ingin dibuatkan tagihan kepada pelanggan.
Kemudian, klik Add Product to Order untuk menampilkan seluruh produk Anda yang telah
disimpan sebelumnya.
12. Pajak bisa dipilih inclusive atau exclusive. Inclusive berarti harga produk tersebut sudah
termasuk dengan pajak. Dan untuk exclusive, harga produk tidak termasuk dan akan
ditambahkan pajak. Dan ini akan berpengaruh terhadap isi dari jurnal entrynya.
13. Diskon diisi dengan “%” dari total harga produk, ketika diskon terisi akan berpengaruh
terhadap isi dari jurnal entrynya. Juga akan berpengaruh ketika penjualan bersih aktif
14. Qty bisa diisi dengan angka decimal, namun tidak bisa diisi dengan nilai Kosong
15. Global Diskon pada bagian bawah, akan dibagi ke semua produk dengan persenan nilai dari
total nilai produk tersebut.
16. Jika ada catatan yang ingin ditambahkan kepada pelanggan, Anda bisa tulis langsung di dalam
kolom Description.
17. Langkah terakhir, Anda bisa menuliskan perihal garansi, persyaratan dll mengenai produk
Anda di dalam kolom Term and Condition.
18. Setelah Anda melengkapi semua baris yang wajib diisi, Anda dapat menyimpan Sales Order
tersebut dengan dua cara, yaitu Simpan Draft, Simpan dan Konfirmasi atau Simpan dan
Kirim.
19.
Prosedur :
1. Setelah sales mencatat semua orderan yang ada, sales harus memberikannya ke pihak adm
agar dapat di cetak.
2. Kemudian setelah bon dicetak, bon akan diberikan kepihak delivery, dimana mereka akan
mengatur pengantaran untuk produk yang telah dipesan
3. Orderan akan dikirim 1 hari setelah sales menerima orderan dari pelanggan, jika jadwal
pengantaran telah penuh, maka akan dialihkan ke hari berikutnya.
4. Setiap bon memiliki masa waktu pengantaran, jadi yang duluan mengoderkan barang dan
telah melakukan payment, maka pengantaran akan di lakukan secepat mungkin.
5. Setelah bon telah sampai ke pihak delivery, maka pihak delivery wajib mengkonfirmasikan
lagi kepada sales dan adm., agar dapat menghubungi si pelanggan dan memberitahu jadwal
pengantarannya
26. SOP : Retur Barang
Pihak yang Terkait : Sales, Sales Admin, Sales Manager dan Accounting
Prosedur :
1. Sales setiap hari melakukan kunjung ke outlet-outlet mereka, kemudian ada pelanggan yang
mau melakukan retur barang, misalnya adanya kerusakkan atau ada barang yang tidak cocok
sesuai orderan, maka sales harus memfoto dan mengambil barang tersebut balik ke
perusahaan.
2. Kemudian sales membawa barang yang mau diretur ke gudang, dan menghubungi sales adm
bahwasanya ada orderan yang tidak sesuai dan terjadi kerusakaan saat pengantaran dll.
3. Kemudian adm sales harus memeriksa apakah bener toko yang mau melakukan retur pernah
memesan produk tersebut, dan apakah terjadi kesalahan pemberian produk kepada pelanggan.
4. Kemudian adm sales melaporkan kepada pihak accounting bahwa ada toko yang mau
mereturkan barang.
5. Kemudian pihak accounting membuka nota retur, dan kemudian diberikan kepada sales,
kemudian sales yang memberikannya kepada pihak gudang agar dapat mengambil barang
yang baru dan benar, kemudian mengatur kembali pengantaran barang retur kepada pihak
konsumen.
Prosedur :
Prosedur :
Prosedur :
1) Seluruh Sales diizinkan untuk meminta contoh barang (tiles) dengan syarat-syarat tertentu:
a) Nilai contoh barang yang dipinjam oleh pelanggan (pemilik rumah atau kontraktor) tidak
terbatas. Jenis tiles maksimum satu dus per item.
b) Pinjaman contoh barang tidak melampaui 7 hari untuk pemilik rumah dan 14 hari untuk
kontraktor. Sales Manager berhak untuk memperpanjang 7 hari berikutnya.
c) Apabila contoh barang yang dipinjam (kecuali project) tidak dikembalikan oleh
pelanggan, maka nilai contoh barang tersebut sepenuhnya dibebankan kepada Sales
terkait.
2) Stock contoh barang tersedia di Gudang Show Room.
a) Sales Admin menerbitkan Tanda Terima Contoh Barang dilengkapi dengan harga barang.
b) Contoh barang dikirim kepada pelanggan oleh Sales.
c) Menindak-lanjuti peminjaman contoh barang tersebut.
3) Stock contoh barang tersedia di Gudang Utama
a) Sales Admin mengajukan Permohonan Mutasi Barang melalui email kepada Stock
Controller Warehouse.
b) Sales Admin menerbitkan Tanda Terima Contoh Barang dilengkapi dengan harga barang.
c) Contoh barang dikirim kepada pelanggan oleh Sales.
d) Menindak-lanjuti peminjaman contoh barang tersebut.
4) Selesai
30. SOP : Permohonan Blocking Stok Barang
Prosedur :
1) Seluruh Sales diizinkan untuk memohon blocking stock barang dengan mengikuti
ketentuan berikut:
a) Sales mengajukan permohonan kepada Sales Manager melalui email.
b) Permohonan block stock barang harus dilengkapi nama pelanggan, jangka waktu,
tujuan, jumlah, jenis barang dan alasan blocking stock.
c) Stock barang yang telah diblock dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila stock barang
tersebut dibutuhkan oleh pihak lain.
d) Pembatalan dapat dilakukan setelah ada pemberitahuan kepada Sales.
2) Persetujuan Sales Manager dikirim melalui email kepada Stock Controller Warehouse
tembusan kepada Sales .
3) Jika permohonan tidak disetujui, selesai.
4) Stock Controller Warehouse wajib follow-up jangka waktu dan berhak untuk menghapus
blocking stock barang tersebut.
5) Selesai
Prosedur :
1) SO Indent harus ada pembayaran DP minimal 30% dari total invoice atau adanya approval
dari Direktur untuk diorder terlebih dahulu.
2) Staf AR berdiskusi masalah penagihan tersebut dengan personil dibagian Penjualan
3) Jika SO sudah ada pembayaran DP atau approval dari Direktur, SO diteruskan ke bagian
Purchasing
4) Selesai
Prosedur :
Prosedur :
1) Proses pembayaran sesuai dengan terms of payment dari masing – masing Supplier atau
nota penagihan dari supplier
2) Membuat rincian tagihan untuk hutang yang jatuh tempo dengan melampirkan PO atau
copy SJ
3) Rincian tagihan di serahkan ke Direktur untuk persetujuan pembayaran
4) Rincian tagihan yang telah disetujui untuk pembayaran diserahkan ke kasir untuk proses
transfer / pembayaran
5) Menerima slip transfer pembayaran dari Kasir melalui email untuk kemudian diteruskan
ke pihak Supplier apabila diperlukan
6) Entry pelunasan hutang ke DMS setelah terima dokumen (bukti pengeluaran, bukti
transfer, dan rincian tagihan) lengkap dari jurnal.
7) Dokumen diserahkan kembali ke entry jurnal.
8) Selesai
Prosedur :
1) Menerima informasi dari Bagian Pembelian tentang kedatangan container dalam bentuk
Packing List (via fax,hard copy atau email) serta estimasi jadwal kedatangan.
2) Melakukan permohonan jasa SPSI kepada Bagian Pembelian via telepon jika tenaga SPSI
dibutuhkan.
3) Mempersiapkan tempat sesuai dengan jenis dan kuantitas barang.
4) Menerima barang dagangan sesuai dengan nomor container yang tercantum di dalam Surat
Pengantar dan ditanda tangani oleh Kepala Gudang.
5) Mengambil foto kondisi keseluruhan kontainer, seal container, nomor container, plat polisi
dan gembok sebelum container dibuka.
6) Mengambil foto letak atau penyusunan barang sesudah container dibuka.
7) Jika seal container dan/atau gembok dalam keadaan tidak utuh maka memberitahukan
kepada Bagian Pembelian untuk proses kelanjutannya.
8) Jika seal container dan gembok dalam keadaan utuh/benar maka proses penerimaan
diteruskan.
9) Mencatat hasil pemeriksaan kondisi seal dan/atau gembok yang tidak sesuai di atas Surat
Pengantar.
10) Memeriksa kuantitas dan kualitas barang yang diterima serta menyusun barangnya sesuai
dengan rencana.
11) Menambah jumlah stock barang di kartu stock.
12) Melaporkan hasil pemeriksaan barang dan lokasi barang di gudang melalui Laporan
Penerimaan Barang (Container) yang sudah ditanda tangani oleh Kepala Gudang dan
dikirimkan kepada Bagian Pembelian.
13) Selesai.
Prosedur :