Anda di halaman 1dari 7

Kanker Vagina

Definisi
Kanker primer vagina harus memenuhi kriteria yaitu: (1)
a. Situs pertama pertumbuhan kanker adalah vagina
b. Serviks dan vulva tidak dapat terlibat pada kanker primer vagina
c. Tidak ada penyebaran dari tumor metastasis lainnya.
Faktanya, Kanker Sekunder Vagina yang lebih banyak di ditemukan yang merupakan
penyebaran dari serviks, vulva dan penyebaran sekunder dari tumor metastasis lainnya yang
ke vagina. Usia rata-rata untuk diagnose kanker vagina adalah 55-60 tahun. Namun bisa
terjadi pada wanita dengan usia 15-27 tahun yang memiliki riwayat penggunaan
Diethylstillbestrol (DES) jangka panjang.(2)

Insidensi
Kanker Vagina adalah kasus kanker yang sangat langkah yaitu hanya sekitar 1-3% dari
seluruh kasus kanker ginekologi(3). Jenis kanker vagina pada umumnya menurut histologi
adalah karsinoma skuamous sel (SCC) 85%, Adenokarsinoma 6%, Sarkoma dan melanoma
ditemukan pada presentasi yang sangat kecil.(2)

Etiologi
Penyebab kanker ini belum diketahui jelas. Penelitian menunjukkan bahwa 75% kanker
vagina yang terdiagnosis paling banyak disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus
(HPV).(1)(3)(4)
Faktor resiko dari Kanker Vagina: (1)
1. Usia. Paling banyak di jumpai pada wania usia lanjut dengan wanita menopause.
2. Human Papilloma Virus. Aktivitas seksual dengan seorang penderita HPV.
3. Merokok, Alkohol.
4. Wanita dengan Prakanker dan Kanker serviks
5. Riwayat terapi radiasi sebelumnya pada daerah vagina
6. Riwayat penyakit immunosuppresi
7. Penggunaan obat dengan kandungan Diethylstillbestrol(DES).
8. Penggunaan pessarium dalam waktu lama
9. Lebih banyak pada ras kulit putih.

Patologi
Situs paling umum adalah di 1/3 atas dinding posterior. Pertumbuhannya bisa berupa ulcer
dan infeksi fungal. (1)
Histopatologi: Tipe Karsinoma sel skuamosa (85%-90%) adalah tipe histologis yang paling
banyak, diikuti oleh adenokarsinoma, melanoma, fibrosarcoma dan campuran tumor mulleri
malgina lainnya. (1)(2)
Penyebaran kanker vagina baik secara langsung, secara limfatik ke kelenjar getah bening
inguinofemoral dan pelvis, dan penyebaran secara hematogen yaitu ke paru-paru, hati dan
tulang. (1)

Gejala Klinis
Kondisi prakanker seperti pada VaIN (Vaginal Intraepithel Neoplasia) dan kanker vagina
stadium dini tidak memlilki gejala pada umumnya, secara tidak sengaja biasanya ditemukan
pada saat wanita melakukan skrining rutin (1)(2). Mayoritas wanita dengan karsinoma vagina
stadium lanjut datang dengan pendarahan pervaginam abnormal, baik pascamenaopause atau
pascakoitus.(2) Gejala lain seperti(1)(2)
a. Cairan dari vagina yang encer, flek darah dan berbau.
b. Terdapat massa / benjolan di vagina
c. Nyeri saat berhubungan
d. Gejala Saluran kemih : Nyeri daerah pelvis, Disuria, Hematuria, Inkontinens urin
e. Gejala Gastrointestinal : Tenesmus, Konstipasi, dan melena.
Nyeri saat berkemih dan adanya frekuensi berkemih yang banyak didapatkan pada wanita
dengan kanker vagina anterior karena leher kandung kemih dekat dengan vagina. Demikian
pula, gejala pada kanker posterior yaitu dengan adanya nyeri saat buang air besar. Gejala
dengan nyeri pelvis biasa timbul akibat perluasan penyakit di luar vagina.(4)

Diagnosis:
Diagnosis biasanya luput pada pemeriksaan pertama. Diagnosis dapat
dipertimbangkan melalui usia, faktor resiko, gejala, pemeriksaan fisik , pemeriksaan
histopatologi tipe sel kanker, pemeriksaan penunjang lainnya. Pada pemeriksaan spekulum
menunjukkan adanya pertumbuhan lesi ulseratif, nodular dan eksofit dengan serviks yang
normal. Pemeriksaan Penunjang meliputi Pap smear, Kolposkopi, Biopsi, MRI, CT dan PET-
CT scan. (1)(4)
Diagnosis pasti dilakukan dengan biopsi dari lesi yang dicurigai, yang dapat muncul
sebagai massa, plak, atau ulkus. (1)

Stadium (FIGO 2009) (4)


Stadium Karakter
Stadium I Karsinoma terbatas pada dinding vagina
Stadium II Karsinoma telah melibatkan jaringan subvaginal namun belum meluas ke
dinding panggul
Stadium III Karsinoma telah meluas ke dinding panggul
Stadium IV Karsinoma telah melampaui panggul dan melibatkan mukosa buli-buli atau
rektum
Stadium IVa Tumor mencapai mukosa buli-buli dan/ atau rectum keluar dari panggul
Stadium IVb Penyebaran ke organ-organ yang jauh

Terapi
Dalam merencanakan terapi definitive kanker vagina mempertimbangkan usia, stadium
penyakit, histopatologi, ukuran lesi dan lokasi tumor. (5) Pengobatan yang berbeda dapat
diterapkan termasuk pembedahan, radioterapi , kemoterapi atau kombinasi keduanya. (5)
Stage I(1)
a. Lesi Mengenai Sepertiga Bagian atas Dinding Vagina
Histerektomi radikal, vaginektomi parsial dan limfadenektomi bilateral pelvis
merupakan terapi pilihan.
b. Lesi mengenai Sepertiga Bagian atas dinding Vagina
Vulvadektomi radikal dengan pengangkatan kelenjar getah bening inguinofemoral
bilateral Bersama dengan vaginektomi.

Stage II(6)
Pembedahan radikal dapat dipertimbangkan pada stadium II meliputi vaginektomi
radikal dengan diseksi kelenjar getah bening atau kemungkinan ekstansi pelvis. Radioterapi
juga digunakan sebagai terapi dengan kombinasi brachyterapi ke tumor dan sinar radioterapi
eksternal ke kelenjar getah bening panggul dan inguinal.
Stage III-Iva (6)
Pada kasus dengan stadium ini biasanya dilakukan terapi radiasi atau kombinasi brachyterapi.
Adapun kemoterapi dengan menggunakan cisplatin sebagai kombinasi baik dengan
radioterapi.

Stage IVb(6)
Kanker pada stadium metastatic ini tidak dapat disembuhkan, terapi yang memungkinkan
dilakukan yaitu kemoterapi sistemik dan perawatan suportif.

Radiotherapy(1) (6)
Terapi radiasi yang paling banyak digunakan sebagai terapi utama kanker vagina invasive.
Terapi radiasi ini terdiri dari External beam Radiation Therapy (EBRT) dan Intacavity
Radiotherapy(ICRT) atau Brachytherapy. External beam Radiation Therapy dengan 4.500
hingga 5.000 cGy diberikan di daerah pelvis meliputi vagina. Tambahan 3000 hingga 4000
cGy diberikan secara lokal dalam bentuk Intacavity Radiotherapy (Brachytherapy) dengan
iridium atau cobalt. Terapi sinar radiasi berfungsi sebagai terapi pemeliharaan organ juga
sebagai terapi mengurangi volume tumor dan mengecilkan pembesaran kelenjar getah bening
regional (panggul dan inguinofemoral). Praktik yang biasa dilakukan di Inggris menyatakan
bahwa radioterapi memiliki keunggulan dalam mempertahankan vagina. Adapun Efek
samping dari radioterapi dapat berupa stenosis vagina, kandung kemih dan fistula dubur.

Kemoterapi(5) (6) (7)

Secara umum kemoterapi saja tidak efektif dalam pengobatan kanker vagina. Adapun terapi
kombinasi kemoradiasi untuk karsinoma vagina masih terbatas laporannya. Terapi pilihan
nya yaitu terapi radiasi kombinasi dengan kemoterapi Cisplatin atau 5FU. Adapun evaluasi
satu studi prospektif pada pasien kanker vagina stadium II dengan penggunaan kemoterapi
neoadjuvant cisplatin dan paclitaxel diikuti dengan operasi menunjukan bahwa metode terapi
ini layak, aman dan memiliki tingkat komplikasi rendah serta tingkat kelangsungan hidup
yang tinggi. Adapun sebagian besar penelitan menyatakan terapi kemoradiasi sebagai terapi
pada kanker vagina yang menunjukkan potensi peningkatan kelangsungan hidup untuk
kanker vagina pada semua tahap.
Prognosis(2)
Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk SCC vagina sangat tergantung pada
stadium klinis dan ukuran tumor pada saat diagnosis. Tingkat kelangsungan hidup
keseluruhan untuk kanker vagina primer telah meningkat dari waktu ke waktu dan sekarang
sekitar 45% hingga 55%.(2)

 Adenokarsinoma (6)

Adenokarsinoma primer pada vagina jarang terjadi, hanya sekitar 13% dari semua kasus
kanker vagina. Adenosis vagina adalah suatu kondisi pada wanita yan gbanyak terpapar
dengan dietilstillbestrol (DES) in utero. Paling banyak vaginal adenokarsinoma merupakan
penyakit metastasis baik dari bagian genital maupun dari luar bagian genital seperti payudara,
ginjal dan usus.
Terapi Adenokarsinoma sama dengan terapi vagina cancer pada umunya meliputi operasi,
radiasi dan kombinasi keduanya. Adenokarsinoma vagina primer pada umumnya lebih
agresif daripada karsinoma sel skuamosa.

 Mesenchymal Tumor

a. Embryonal Rhabdomysarcoma(6)

Ini adalah suatu keganasan yang paling banyak ditemukan pada anak-anak,
Rhabdomyosarcoma embryonal yang paling banyak adalah tipe sarcoma botryoides. Tipe
tumor langkah yang berkembang pada anak perempuan di bawah usia 5 tahun, namun paling
banyak dilaporkan terjadi pada wanita usia 15 hingga 20 tahun. Namanya yang berasal dari
Yunani Botrys yang berarti “seperti Anggur” menggambarkan bentuk penampilannya
menunjukkan struktur seperti polip dan juga berupa nodul, kistik yang bertangkai.
Embrional rhabdomyosarcomas pada umumnya memiliki prognosis yang buruk, tetapi
sarkoma botryoides adalah yang termudah untuk diobati dan memiliki angka kesembuhan
yang tinggi.

b. Leiomyosarcoma(6)
Tipe Ini adalah jenis sarkoma vagina yang paling umum pada orang dewasa. Namun,
jumlahnya tidak lebih 1% dari keganasan vagina, dan hanya 140 kasus yang telah dijelaskan
dalam literatur sampai saat ini. Setiap individu yang terkena dampaknya luas, tetapi sebagian
besar berusia lebih dari 40 tahun. Tidak ada gejala yang khas yang dialami dari wanita
penderita tumor vagina tipe ini, gejala lain hamper sama seperti pada karsinoma vagina.
Terapi bedah merupakan terapi primer yang dilakukan saat ini.

 Melanoma(6)

Melanoma maligna primer di vagina sangat jarang terjadi, terhitung kurang dari 3% dari
semua kanker vagina. Pada wanita, hanya 1,6% yang ditemukan melanoma yang
genital. Situs yang paling umum adalah vulva (70%), mengalir ke vagina (21%) dan serviks.
Gejala yang paling sering ditemui meliputi pendarahan vagina, keputihan, dan massa
vagina. Sebagian besar terletak di vagina bagian distal. Melanoma vagina paling banyak
terlambat terdeteksi, dan sebagian besar memiliki hasil terapi yang buruk.
Terapi pembedahan dilakukan jika memungkinkan. Melanoma umumnya resistant terhadap
radioterapi. Terapi melanoma kulit yang telah metastase mengalami kemajuan dan banyak
agen biologis target sekarang sudah tersedia. Baru-baru ini, antibodi monoklonal
pembrolizumab dan nivolumab, yang merupakan target protein 1 (PD-1) yang diprogramkan,
telah dibandingkan dengan dan dikombinasikan dengan ipilimumab sebagai terapi melanoma
stadium lanjut. 
Daftar Pustaka:

1. Konar Hiralal. Vaginal Cancer In : D C Dutta’s Textbook of Gynecology 6 th ed.


India.; 2013. 337- 39 p.
2. Callahan T. Blueprints Obstetrics and Gynecology. 6th ed. Vol. 54, Western journal
of surgery, obstetrics, and gynecology. Philadelpia; 2013. 364–65 p.
3. Beckmann Charles RB, Ling Frank W, Editors. American college of Obstetrics and
Gynecology 6th ed. Philadelphia ; 2010. 373-74 p.
4. Rajaham S, Maheshwari A, Srivastava A. Staging For Vaginal Cancer. Best Practice
and Clinical Obstetrics and Gynecology. India 2015. 822-833.
5. Adam TS, Cuello MA. Cancer of vagina. International Journal Obstetric and
Gynecology. South Africa. 2018; 143:14-21 p.
6. Hoffman Barbara L, Schorge John, Editors. Williams Gynecology 3 rd Edition. Mc
Graw Hill Education. New York. 2016; 400 p.
7. Norwits Errol R, Zelop Carolyn M, Editors. Evidence based Obstetrics and
Gynecology Practice Vol. 70, Mexico, 2019; 385-391 p.

Anda mungkin juga menyukai