Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MODEL DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN


(Laporan Draft Metode Analisis dan Investigasi)

Dosen pengampu :
Mudafiq Riyan Pratama, S.Kom, M.Kom

Disusun oleh :

1. Atha Rasendriya Salsabila G41191822 / II B


2. Sulthan Muhammad Fauzan Laksono G41191846/ II B
3. Tyas Errica Dewi Maharani G41191856 / II B
4. Nadya Frida N G41191905 / II B
5. Sandi Nur Azizah G41191914 / II B

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2020
ABSTRAK
Pada kesempatan kali ini kami berkesempatan untuk membuat laporan draft metode pada tahap analisis
dan investigasi sistem. Metode yang kami pilih adalah metode observasi dan wawancara. Kelompok kami
mengkombinasikan dua metode tersebut untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan secara
objektif. Sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk menganalis dan mengidentifikasi sistem
yang akan buat. Sehingga nantinya sistem tersebut dapat bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan di
masyarakat.
I. TUJUAN
A. OBSERVASI
Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi bagaimana proses pelayanan dan masalah
apa yang sering terjadi pada pelayanan imunisasi di posyandu. Selanjutnya informasi tersebut
dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan aplikasi DSS imunisasi dan vaksin yang
kami buat. Sehingga nantinya aplikasi ini dapat bermanfaat karena sesuai dengan kebutuhan di
masyarakat.
B. WAWANCARA
Tujuan Wawancara
1. Mengetahui kriteria pengetahuan pengguna tentang vaksin dan imunisasi
2. Menjadikan aplikasi DSS sebagai alat yang dapat mendukung kepusan masalah
imunisasi dan vaksin
3. Mengetahui kebutuhan masyarak terhadap sistem yang dibuat
4. Mengetahui kendala apa saja yang dirasakan saat melakukan pelayanan imunisasi dan
vaksin

II. PROSEDUR
A. OBSERVASI
Adapun metode observasi yang digunakan adalah observasi checklist. Berikut ini adalah
prosedurnya : Memilih satu variabel yang ingin di observasi sebagai tujuan observasi yaitu
pelayanan imunisasi di Posyandu. Mencari pengertian, definisi operasional, aspek, dan indikator
dari variabel tersebut. menentukan indikator-indikator manakah yang dapat di observasi dan
membuat panduan observasi. Memilih seorang individu yang dapat dijadikan subjek.
Mengobservasi subjek. Mencatat perilaku dari individu tersebut. Mengisi catatan observasi.
Setelah melakukan observasi, informasi itu akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan
pengembangan aplikasi DSS vaksin yang kami buat.
B. WAWANCARA
Tahap persiapan
1) Menentukan tema wawancara
2) Menentukan jenis wawancara
3) Menentukan narasumber sesuai tema
4) Membuat jadwal (hari, waktu dan lokasi wawancara) dengan narasumber
5) Mengumpulkan informasi awal dari luar lingkungan narasumber
6) Membuat daftar pertanyaan
Tahap inti
1) memperkenalkan diri dan menggali profil atau riwayat hidup narasumber dapat
dilakukan dalam bentuk basa-basi
2) mulai mengajukan pertanyaan secara sistematis dengan keingintahuan yang tinggi
3) mencatat dan merekam dengan jelas seluruh jawaban narasumber
4) mengakhiri wawancara dengan kesan yang baik
Tahap penutup
1) Membuat laporan wawancara sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
2) Menghindari opini pribadi yang bersifat fitnah
3) Jika perlu, konfirmasi ulang hasil wawancara dengan narasumber
4) Menyebarluaskan hasil wawancara dengan berbagai media, baik dalam bentukberita
atau buku.

III. TINJAUAN PUSTAKA


A. Variabel
Variable yang digunakan dalam observasi ini adalah pelayanan vaksin dan imunisasi di
Yogyakarta
B. Definisi Konsep
Kesehatan sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita
Bangsa Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 . keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dakam
satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi
yang valid.
Menurut Udang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, Imunisasi merupakan salah satu upaya
untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan sau kegiatan prioritas Kementerian
Kesehatan Indonesia, swbagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable
Developments Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak.
Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata diseluruh wilayah. Hal ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya daerah kantong yang akan mempermudah terjadinya keadaan luar biasa (KLB).
Untuk mendeteksi dini terjadinya peningkatan kasus penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB,
imunisasi perlu didukung oleh upaya surveilans epidemiologi.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi penyelenggaraan imunisasi terus berkembang
antara lain dengan mengembangkan vaksin baru, menggabungkan beberpa jenis vaksin sebagai vaksin
kombinasi, alat pendukung keputusan imunisasi dan vaksin serta sistem lainnya yang berhubungan
dengan vaksin dan imunisasi.
C. Aspek-aspek
Menurut keputusan menteri kesehatan peda pedoman imunisasi, imunisasi dibagi menjadi :
1. Imunisasi Rutin
adalah kegiatan imunisasi yang bersifat rutin dan terus menerus harus dilakukan pada periode
waktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan kelompok usia target, imunisasi rutin dibagi menjadi:
a. Imunisasi rutin pada bayi.
b. Imunisasi rutin pada wanita usia suburban.
c. Imunisasi rutin pada anak sekolah.
Pada kegiatan imunisasi rutin terkait kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk melengkapi
imunisasi rutin pada bayi dan wanita usia subur (WUS) seperti kegiatan Tetanus Eliminasi
(MNTE) pada WUS. sweeping pada bayi dan kegiatan akselerasi Maternal Neonatal Berdasarkan
tempat pelayanan, imunisasi rutin terdiri menjadi kunjungan rumah dan sekolah. Pelayanan
imunisasi rutin dapat diselenggarakan oleh swasta seperti: Rumah sakit swasta
2. Imunisasi Tambahan
Kegiatan imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang tidak dilaksanakan secara rutin,
hanya dilakukan atas dasar yang ditemukan dari hasil pembahasan, atau evaluasi Yang termasuk
dalam kegiatan imunisasi tambahan ini adalah:
a. Pertempuran Backlog
Pertempuran Backlog adalah perjuangan aktif mendukung imunisasi dasar pada anak yang
dikeluarkan 1-3 tahun di desa non UCI setiap 2 (dua) tahun sekali,
b. Program Crash Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi cepat
karena masalah khusus seperti: Angka kematian bayi tinggi, angka PD31 tinggi. Infrastruktur
(tenaga, sarana, dana) kurang. Untuk memberikan kekebalan pada kelompok sasaran yang
tidak mendapatkan pada saat imunisasi Karena biasanya kegiatan ini menggunakan biaya dan
tenaga yang lebih banyak daripada waktu yang relatif panjang, maka perlu diikuti
pemantauan, supervisi dan evaluasi. Indikator perlu ditentukan misalnya, mengubah DPT-1
dan DPT-3 / Campak untuk indikator persetujuan dan angka morbiditas dan atau angka
mortalitas untuk indikator perubahan definisi (evaluasi). Hasil sebelum dan sesudah program
crash menunjukkan keberhasilan program tersebut. Hasil evaluasi ini akan menentukan
bentuk tindak lanjut dari kegiatan ini.
3. Imunisasi Dalam Penanganan KLB (Respons Outbreak)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB di sesuaikan dengan penanganan
epidemiologis penyakit.
4. Kegiatan-kegiatan imunisasi massal untuk antigen tertentu dalam wilayah yang luas dan waktu
yang tertentu, dalam kerangka pemutusan mata rantai penyakit antara lain:
a. PIN (Pekan Imunisasi Nasional)
b. Sub PIN
c. Catch Up Campaign Campak
5. sistem pelayanan
Umumnya sistem pelayanan yang digunakan posyadu dan dinas kesehatan daerah setempat masih
mengguanakan buku manual dan dikombinasi dengan komputer

berikut ini adalah jenis imunisasi dan jadwal pemberiannya :


IV.CATATAN
1. OBSERVASI
A.Variabel : pelayanan imunisasi dan vaksin
B.Definisi Operasional : pelayanan imunisasi adalah suatu kegiatan pemberian kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuat ke dalam tubuh agar tubuh tahan
terhadap suatu penyakit.
C. Identitas Subyek
Nama posyandu :
Alamat posyandu :
Latar Observasi : observasi ini dilakukan demi memperoleh informasi mengenai pelayanan
imunisasi dan masalah yang sering terjadi seputar imunisasi di
masyarakat. Selanjutnya informasi tersebut akan digunakan untuk
mengembangkan sistem yang kami buat. Sehingga sistem tersebut
nantinya akan mendukung keputusan masalah imunisasi dan vaksin.
Tabel panduan observasi

NO ASPEK INDIKATOR DESKRIPSI CHECKLIST


1 Imunisasi rutin Urutan imunisasi Imunisasi yang diberikan
harus urut sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh
kementerian kesehatan
Kelengkapan imunisasi Imunisasi yang diberikan
harus lengkap tidak boleh ada
yang terlewat
Keterlambatan imunisasi Imunisasi yang diberikan
harus sesuai jadwal pemberian
kepada anak sesuai dengan
keputusan kementerian
kesehatan
Informasi imunisasi Informasi yang diberikan
kepada orang tua tentang
imunisasi anak harus lengkap,
tidak boleh terlewat, dan harus
pada waktu yang tepat
2 Imunisasi Kesesuaian imunisasi Imunisasi tambahan yang
tambahan tambaham diberikan harus disesuaikan
dengan keadaan anak atau
lingkungan yang dapat
berpengaruh pada kesehatan
anak
Keterlambatan imunisasi Imunisasi tambahan yang
tambahan diberikan terlambat karena
sudah terjadi masalah
kesehatan pada anak atau
kondisi lingkungan telah
berubah
Informasi imunisasi Informasi imunisasi tambahan
tambahan harus diberikan kepada orang
tua secara berkala sesuai
dengan kebutuhan anak dan
pengaruh dari lingkungan jadi
setiap individu mungkin tidak
mendapatkan imunisasi yang
sama
Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi setelah
pemberian imunisasi tambahan
untuk bahan pertimbangan
bagaimana kelanjutannya dan
untuk menyesuaikan imunisasi
tambahan lainnya yang harus
diberikan
3 Imunisasi dalam Pemberian imunisasi Imunisasi yang diberikan
penanganan KLB untuk mencegah KLB untuk mencegah atau menekan
kenaikan angka KLB
Kesesuaian imunisasi Imunisasi yang diberikan
yang diberikan disesuaikan dengan
epidemiologi yang terjadi
Keterlambatan imunisasi Imunisasi yang diberikan
terlambat diberikan karena
angka KLB semakin
meningkat didaerah tersebut
Informasi imunisasi Pemberian dan pengedukasian
imunisasi untuk mengatasi
KLB
4 kegiatan Penyelenggaraan kegiatan Penyelenggaraan kegiatan
imunisasi seperti PIN dan Sub
PIN
5 Sistem pelayanan Pencatatan manual Semua pencatatan imunisasi
dialakukan secara manual
Pendaftaran manual Pendaftaran anak untuk
memperoleh imunisasi
dilakukan secara manual
Pemberian informasi Informasi seputar imunisasi
lisan anak, jadwal imunisasi, dan
jenis imunisasindilakukan
secara lisan
6. Masalah yang Buku imunisasi tertinggal Buku imunisasi yang diberikan
muncul atau hilang oleh petugas hilang atau
tertinggal
Terlambat melakukan Orang tua terlambat membawa
imunisasi anaknya untuk imunisasi
karena jadwal imunisasi
diberitahukan secara lisan
Imunisasi tidak lengkap Terdapat imunisasi yang
terlewat karena buku yang
hilang atau factor lainnya

2. WAWANCARA
A. Variabel : pelayanan imunisasi dan vaksin serta sistem yang
membantu
B. Definisi Operasional : pelayanan imunisasi adalah suatu kegiatan pemberian
kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuat ke dalam tubuh agar tubuh
tahan terhadap suatu penyakit.
C. Identitas Subyek
Nama petugas :
Alamat petugas :
Usia petugas :
Pendidikan petugas :
Latar wawancara : wawancara ini dilakukan demi memperoleh informasi mengenai
pelayanan imunisasi dan masalah yang sering terjadi seputar imunisasi di masyarakat serta
sistem yang membantu dalam pelayanan imunisasi dan vaksin. Selanjutnya informasi tersebut
akan digunakan untuk mengembangkan sistem yang kami buat. Sehingga sistem tersebut
nantinya akan mendukung keputusan masalah imunisasi dan vaksin.

Draft pertanyaan :
1. Menurut anda seberapa penting kegiatan imunisasi dan vaksin ?
2. Mengapa vaksin dan imunisasi sangat penting / tidak penting ?
3. Bagaimana proses pelayanan vaksin dan imunisasi di posyandu / puskesmas/ klinik ini?
4. Apakah semua proses dalam pelayanan imunisasi dan vaksin dilakukan secara manual?
5. Bagaimana proses pendaftaran untuk melakukan imunisasi dan vaksin ?
6. Apa saja yang diperlukan untuk melakukan pendaftaran ?
7. Adakah dokumen, buku, kartu atau alat semacamnya yang membantu dalam proses
pencatatan?
8. Bagaimana proses pencatatan pada pelayanan imunisasi?
9. Bagaimana proses penyampaian informasi seperti jadwal, jenis dan kegiatan lainnya pada
pelayanan imunisasi ?
10. apa saja yg perlu diperhatikan pada saat penerimaan vaksin?
11. Apa kendala yangdihadapi saat melakukan pelayanan imunisasi dan vaksin?
12. Siapa saja yang berperan dalam pelayanan imunisasi dan vaksin ?
13. Masalah apa saja yang sering muncul dimasyarakat terkait imunisasi dan vaksin?
14. Bagimana cara mengatasi masalah tersebut
15. Apakah menurut anda pelayanan vaksin yang dilakukan sebelum nya sudah efektif?
16. Terkait dengan sistem yang ada di posyandu/klinik/puskesmas, apakah ada sistem yang
dibuat khusus untuk membantu tau mendukung pelayanan imunisasi dan vaksin?
17. Apakah sistem tersebut sudah diterapkan sesuai standar operasional yang berlaku?
18. Sejak kapan sistem ini diterapkan?
19. Bagaimana cara kerja sistem tersebut?
20. Menurut anda apakah sistem tersebut sulit untuk dijalankan?.
21. Sebelum menggunakan sistem yang ada, apakah diberikan pelatihan terkait cara kerja
sistem?
22. Jika terdapat pelatihan terkait sistem, apakah sistem dapat dipahami dan diikuti ?
23. Apakah sistem yang sudah dibuat mampu untuk menangani permasalahan yang ada?
24. Apakah terjadi operasi sistem nyang tumpah tindih?
25. Terkait sistem yang telah diterapkan , adakah masukan untuk sistem tersebut?
26. Menurut anda sebagai pengguna sistem, adakah kelebihan dan kekurangan terkait sistem
yang digunakan? Jika ada bisa anda sebutkan?
27. Jika ada sistem yang dapat mendukung keputusan terkait pelayanan imunisasi dan vaksin,
sistem seperti apakah yang diinginkan ?

V. KESIMPULAN
1. OBSERVASI
Dari observasi di atas kita kan memperoleh informasi mengenai imunisasi, pelayanan imunisasi,
dan masalah yang timbul karena sistem yang digunakan untuk pelayan imunisasi masih manual.
2. WAWANCARA
Dari wawancara di atas kita kan memperoleh informasi mengenai imunisasi, pelayanan
imunisasi, dan masalah yang timbul karena sistem yang digunakan untuk pelayan imunisasi
masih manual serta bagaimana proses peayanan dan apa yang diperlukan.
VI. EVALUASI
1. OBSERVASI
A. Kelebihan
Jarak antara observer dan Subjek tidak terlalu jauh sehinggah memudahkan observer
untuk mengobservasi dan melakukan akumulasi masalah yang sering muncul.
B. Kelemahan
Tempat observasi yang cukup ramai dan luas menyulitkan pengamat untuk melakukan
pengamataan secara menyeluruh.
2. WAWANCARA
A. Kelebihan
Dapat mengajukan pertanyaan lebih dari draft yang dibuat karena disesuaikan dengan
jawaban narasumber (lebih fleksibel) sehingga dapat memperoleh informasi lebih
banyak
B. Kekurangan
Narasumber harus di desak untuk menjawab pertanyaan secara rinci dan lugas.

VII. REFERENSI

http://nl26.blogspot.com/2015/04/contoh-laporan-observasi-checklist.html

Anda mungkin juga menyukai