PENDAHULUAN
2. Tujuan
a. Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan kesehatan yang akan
dilaksanakan/diselenggarakan oleh SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur Tahun 2013-2018;
b. Merumuskan gambaran ketersediaan anggaran yang dapat dibelanjakan dalam
rangka pelaksanaan program dan kegiatan disertai sasaran dan fokus
program/kegiatan di bidang kesehatan Tahun 2013 – 2018;
c. Merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan selama 5 (lima) tahun
sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD Dinas Kesehatan dengan berpedoman
kepada Perda tentang RPJMD Tahun 2013 - 2018;
d. Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas di bidang kesehatan yang
disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan
dilaksanakan tahun 2013 - 2018.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 24 tahun 2008 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur adalah Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Target Target Renstra SKPD Tahun Ke- Realisasi Renstra SKPD Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Target Target
No. Indikator Kinerja Indikator
SPM IKK 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (`10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Standar Pelayanan Minimal
4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas 90 90 90 90 90 90 91,3 79,5 86,7 93,4 89,5 101,4 88,3 96,3 103,8 99,5
Cakupan neonatal dengan komplikasi yang
5 80 70 70 70 82 82 21,4 20,8 28,8 58,5 61,0 30,6 29,7 41,2 71,3 74,4
ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 90 90 90 90 92 92 79,7 81,3 88,1 96,9 97,5 88,6 90,3 97,9 105,3 105,9
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
7 100 100 100 100 95 100 100 100 100,0 98,4 100,0 100,0 100,0 100,0 103,6 100,0
Immunization (UCI)
8 Cakupan pelayanan anak balita 90 60 65 75 80 90 60 60 57,7 63,9 63,7 100,0 92,3 77,0 79,9 70,8
Cakupan pemberian makanan pendamping
9 ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga 100 100 100 100 100 100 70 75 55,0 65,0 72,0 70,0 75,0 55,0 65,0 72,0
miskin
Cakupan Balita gizi buruk mendapat
10 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
perawatan
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
11 100 90 90 90 95 100 51,5 89,7 53,5 19,7 69,4 57,2 99,7 59,4 20,8 69,4
dan setingkat
12 Cakupan peserta KB Aktif 70 70 70 70 70 70 40 45,4 68,1 45,8 76,1 57,1 64,9 97,3 65,4 108,7
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (`10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Cakupan Penemuan dan penanganan
13
penderita penyakit
C Penyelidikan
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB
17 yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 100 100 100 100 100 100 100 90 100,0 90,0 100,0 100,0 90,0 100,0 90,0 100,0
<24 jam
D Promosi
18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 80 80 80 80 100 50,5 50,5 100,0 100,0 100,0 63,1 63,1 125,0 125,0 100,0
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (`10) (`11) (`12) (`13) (`14) (`15) (`16) (`17) (`18)
PENDAPATAN
1.600.950.000 1.585.215.000 2.451.249.500 8.862.936.960 21.131.854.500 1.240.761.050 1.676.023.625 2.923.967.300 8.107.666.917 17.844.901.980 77,5 105,7 119,3 91,5 84,4 3.906.180.900 3.320.828.186
DAERAH
Pendapatan Asli
1.600.950.000 1.585.215.000 2.451.249.500 8.862.936.960 21.131.854.500 1.240.761.050 1.676.023.625 2.923.967.300 8.107.666.917 17.844.901.980 77,5 105,7 119,3 91,5 84,4 3.906.180.900 3.320.828.186
Daerah
Hasil
- Retribusi 1.588.100.000 1.572.365.000 2.438.399.500 8.702.657.500 21.056.854.500 1.227.061.050 1.663.528.625 2.902.967.300 7.877.573.366 17.703.903.480 77,3 105,8 119,1 90,5 84,1 3.893.750.900 3.295.368.486
Daerah
Lain-lain
- PAD yang 12.850.000 12.850.000 12.850.000 160.279.460,00 75.000.000 13.700.000 12.495.000 21.000.000 230.093.551 140.998.500 106,6 97,2 163,4 143,6 188,0 12.430.000 25.459.700
Sah
BELANJA
43.682.078.055 47.237.420.224 54.322.343.682 71.203.893.111 84.060.226.136 42.772.439.970 45.974.501.998 52.629.758.153 68.417.107.541 74.896.607.087 97,9 97,3 96,9 96,1 89,1 40.378.148.081 32.124.167.117
DAERAH
Belanja Tidak
26.717.033.055 30.604.504.289 34.553.257.682 37.142.989.611 44.273.557.136 26.353.589.018 30.401.483.483 34.421.357.257 37.744.241.079 43.696.816.184 98,6 99,3 99,6 101,6 98,7 17.556.524.081 17.343.227.166
Langsung
Belanja
16.965.045.000 16.632.915.935 19.769.086.000 34.060.903.500 39.786.669.000 16.418.850.952 15.573.018.515 18.208.400.896 30.672.866.462 31.199.790.903 96,8 93,6 92,1 90,1 78,4 22.821.624.000 14.780.939.951
Langsung
Belanja
- 703.590.000 1.039.845.000 1.075.710.000 874.950.000 1.033.895.000 524.630.000 989.920.000 897.995.000 810.250.000 608.930.000 74,6 95,2 83,5 92,6 58,9 66.061.000 16.860.000
Pegawai
Belanja
- Barang dan 4.620.122.500 7.081.170.935 13.378.644.085 15.846.109.500 33.125.875.000 4.383.830.952 6.370.023.660 12.591.649.051 14.716.700.415 26.914.191.955 94,9 90,0 94,1 92,9 81,2 5.701.150.500 4.506.072.201
Jasa
Belanja
- 11.641.332.500 8.511.900.000 5.314.731.915 17.339.844.000 5.626.899.000 11.510.390.000 8.213.074.855 4.718.756.845 15.145.916.047 3.676.668.948 98,9 96,5 88,8 87,3 65,3 -1.202.886.700 -1.566.744.210
Modal
1) Faktor Internal
Kekuatan (S/Strengths)
a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Adanya RPJMD Kabupaten Lombok Timur tahun 2013-2018
c. Adanya peraturan daerah yang mengatur retribusi pelayanan kesehatan
d. Potensi sumberdaya manusia kesehatan yang cukup
e. Potensi sarana kesehatan yang memadai
f. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan
g. Adanya dukungan dana dari pemerintah daerah
h. Adanya pembagian wilayah puskesmas yang jelas
i. Adanya pedoman dan petunjuk teknis pelayanan kesehatan/SOP
Kelemahan (W/Weakness)
a. Belum adanya dokumen Sistim Kesehatan Daerah
b. Belum lengkapnya peralatan medis
c. Masih ada sarana pelayanan kesehatan yang rusak
d. Sumberdaya Manusia Paramedis yang masih perlu ditingkatkan
e. Pelayanan kesehatan belum maksimal
f. Pemberdayaan masyarakat belum optimal
g. Realisasi anggaran tidak tepat waktu
h. Sistem Informasi Kesehatan belum memadai
i. Program PHBS belum optimal dilakukan olah masyarakat
Ancaman (T/threaths)
a. Kondisi musim yang tidak dapat ditentukan sehingga sering menimbulkan wabah
penyakit
b. Belum ditemukannya obat dan vaksin penyakit demam berdarah
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular dan penyakit tidak
menular
d. Prevalensi anemia gizi besi remaja yang masih tinggi
e. Meningkatnya pencemaran lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan
f. Masih adanya penyakit infeksi dan penyakit akibat perubahan gaya hidup
g. Bertambahnya sarana pelayanan kesehatan swasta yang berorientasi hanya
kuratif dan bisnis
h. Biaya pendidikan kesehatan relatif tinggi
i. Mobilisasi penduduk meningkat yang potensial menyebabkan penularan penyakit
Selanjutnya untuk melihat dinamika peluang dan tantangan global, nasional dan regional
dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini.
1. Menurunkan proporsi Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan Derajat kesehatan masyarakat NTB pada umumnya masih rendah dan
penduduk yang menderita masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan Berbagai lingkungan strategis masih kurang mendukung pembangunan
kelaparan (Gizi) melalui kerjasama nasional dan global.
kesehatan.Angka kematian bayi dan ibu serta prevaleni gizi kurang dan buruk
pada balita masih tinggi.
2. Menurunkan angka kematian ibu
melahirkan (AKI) Meningkatkan pembiayaan pembangunan Pembangunan kesehatan secara keseluruhan, pemerataan dan
kesehatan,terutama untuk mewujudkan jaminan sosial keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu belum optimal.
kesehatan nasional.
3. Menurunkan angka kematian
balita
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, Sistem perencanaan dan penganggaran Dinas Kesehatan Provinsi NTB
4. Menurunkan angka terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis belum optimal, penyebabnya adalah kurangnya dukungan informasi yang
kesakitan penyakit menular bukti, dengan pengutamaan pada upaya promotif–
memadai,keterpaduan dan kemampuan dari unsur-unsur perencanaan masih
preventif.
(HIV/AIDS, TB, Malaria) terbatas. Sistem pengendalian, pengawasan, dan pertanggungjawaban (dan
pertanggunggugatan) kinerja Dinas Kesehatan Provinsi NTB belum optimal.
5. Menurunkan separuh jumlah
Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM Meningkatnya kembali beberapa penyakit menular (re-emerging
masyarakat yang tidak
kesehatan yang merata dan bermutu diseases) seperti ISPA, HIV/AIDS, Malaria,TB Paru, Diare. Penyakit tidak
memiliki akses terhadap air
bersih dan sanitasi yang layak menular menunjukkan kecenderungan meningkat seperti hipertensi, diabetes,
kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Disamping itu telah timbul pula
berbagai penyakit baru (new-emerging diseases) seperti Flu Burung,
chikungunya dan SARS
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan Ketersediaan tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis, maupun mutu
Keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin Masih kurang memadai dan penyebarannya tidak merata. Pemberdayaan tenaga kurang optimal
keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat dan tidak sesuai dengan tupoksi. Masih terbatasnya pengangkatan tenaga kesehatan di provinsi
kesehatan, danmakanan. dan kabupaten/kota
Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan yang spesifikdengan masalah
kesehatan di NTB masih kurang, baik jumlah maupun mutunya. Penelitian dan pengembangan
kesehatan belum banyak dilakukan. Pengembangan pemberdayaan masyarakat dan sumberdaya
kesehatan masih belum merata dan belum sesuai yang diharapkan
Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, Dukungan dan perhatian sector terkat dalam pembangunan Kesehatan
transparan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan Di Provinsi NTB belum optimal.
desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.
200
151 147
137
150
97
100
50
25
24
24
23 23
23
22
22
21
20
2010 2011 2012 2013
4
3,32
2,82
3 2,49
2,4
0
2010 2011 2012 2013
2. Permasalahan Eksternal
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Masih Rendah
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat adalah salah satu
masalah mendasar dalam pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Lombok
Timur. Cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat tahun 2012
adalah 27,8% dari target nasional 70%. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
belum dipahami dan dilaksanakan dengan baik sehingga menimbulkan masalah-
masalah kesehatan masyarakat yang berbasis lingkungan (penyakit menular)
masih tinggi.
Kualitas dan kuantitas Belum semua desa telah Keterjangkauan akses dan pemerataan
sertajenis tenaga kesehatan memiliki kesepakatan pelayanan kesehatan kemasyarakat belum
MasihRendahnya yang kurang desa/perdes tentang optimal;
Cakupan Pertolongan Belum semua desa memiliki persalinan di fasilitas memadai Kualitas, Kuantitas serta jenis tenaga
90,4% 100%
Persalinan oleh Tenaga tenaga bidan di desa dan ditolong oleh tenaga kesehatan masih kurang;
Kesehatan Memiliki Belum optimalnya kemitraan kesehatan yang kompeten
Kompetensi Kebidanan bidan dan dukun Belum semua desa telah
menjadi desa siaga
Terlambatnya penemuan Rendahnya pengetahuan orang Penemuan dini kasus dan penanganan
kasus tua dalam menemukan tanda- lanjutan kasus gizi buruk belum optimal
Keterlambatan merujuk ke tanda gizi buruk
RS Kurangnya kepatuhan orang
Balita Gizi Buruk
100% 100% Rendahnya monitoring dan tua dalam mengikuti proses
Mendapat Perawatan evaluasi perawatan
Kurang pengetahuan ibu dalam
mengolah makanan bayi dalam
rangka proses pemulihan
Belum semua tenaga teknis Masih rendahnya kesadaran Tenaga teknis KB belum semuanya terlatih
(dokter,bidan dan perawat) PUS untuk mengikuti KB CTU
mendapat pelatihan CTU Kebijakan nasional Jampersal
Konseling pra tindakan dan tidak mendukung masyarakat
pasca tindakan oleh untuk mengikuti KB karena tidak
Cakupan Peserta KB petugas belum optimal ada lagi kendala biaya
72,8% 70%
Aktif Penanganan efek samping persalinan
pemasangan alat Kerjasama lintas sektor BPM
kontrasepsi belum &KB belum optimal
terkoordinir dengan baik
Jumlah tenaga gigi Peran lintas sektor masih Pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum
masih kurang baik kurang optimal
kualitas maupun
Masih Rendahnya kuantitas
Cakupan Pelayan 80% 100% Bahan habis pakai
Kesehatan Gigi dan Mulut untuk perawatan gigi
masih kurang
Tenaga terlatih belum Peran lintas sektor masih Pelayanan kesehatan batra dan kesehatan
Belum Optimalnya
ada kurang olah raga belum optimal
Pelayanan Kesehatan
0% 10% Dana operasional
Batra dan Kesehatan belum tersedia
Olehraga Di Puskesmas
Kurangnya Masih rendahnya peran serta Pelayanan kesehatan dasar belum optimal
perencanaan untuk masyarakat Kualitas tenaga kesehatan masih kurang
Belum Terpantaunya pembinaan ke
Kepuasan Pasien Kurangnya kerja sama lintas
puskesmas dan
terhadap Pelayanan jaringannya sector
0% 80%
Kesehatan di Puskesmas Belum adannya ceklis
dan Jaringannya untuk survey kepuasan
pasien
Visi Bupati Lombok Timur adalah “Mewujudkan Lombok Timur yang Aman, Adil
dan Sejahtera Lahir dan Batin dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan Dilandasi Iman
dan Taqwa”.
Selanjutnya dari visi tersebut dapat dijabarkan dalam beberapa misi sebagai berikut :
1. Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan
lembaga keuangan, investasi dan kemudahan perizinan
2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia
3. Meningkatkan infrastruktur antar wilayah
4. Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik.
6. Meningkatkan kualitas pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan
7. Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal
8. Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan masyarakat
Berdasarkan Visi dan Misi Bupati Lombok Timur 2013-2018 dan mengacu kepada
tugas dan fungsinya, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur akan mendukung
terlaksananya visi dan misi Bupati terutama di Misi Kedua, yaitu“ Meningkatkan Kualitas
dan Produktivitas Sumber Daya Manusia “.
Adapun Tujuan dari Misi Kedua ini adalah :
1. Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan
2. Menurunkan angka pengangguran
3. Meningkatkan kualitas ketenagakerjaan.
4. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pendidikan
5. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
6. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam menunjang produktivitas sumberdaya
manusia.
7. Meningkatkan kualitas permukiman dan infrasturktur dasar kabupaten
8. Mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan
9. Meningkatkan produktifitas, kualitas dan nilai tambah hasil pertanian,peternakan,
perkebunan,perikanan, kelautan dan kehutanan
10. Meningkatkan keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas
11. Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien
12. Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang memadai
VISI:
Tujuan dan sasaran jangka menengah dari masing-masing Misi yang dicanangkan
tersebut adalah sebagaimana dalam tabel 4.1 berikut :
Tabel 7. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikator SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2013 – 2018
Review Indikator Kinerja Dinas Kesehatan kabupaten Lombok Timur yang mengacu
pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
adalah Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang merupakan Aspek Pelayanan
Umum yang terdiri dari 12 indikator sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, seperti tabel 6.1
berikut ini :
Kondisi
Kondisi
Kinerja
Kinerja
pada
Target Capaian Setiap Tahun pada
No Aspek Pelayanan Umum Awal
Akhir
Periode
Periode
RPJMD
RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Persentase ibu hamil mendapatkan
1 100 100 100
pelayanan kesehatan ibu hamil
Persentase ibu bersalin mendapatkan
2. 100 100 100
pelayanan persalinan
Persentase bayi baru lahir mendapatkan
3 100 100 100
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Persentase anak usia 0-59 bulan yang
4 mendapatkan pelayanan kesehatan balita 80 81 82 83 84 85 85
sesuai standar
Persentase anak usia pendidikan dasar yang
5 mendapatkan skrining kesehatan sesuai 100 100 100
standar
Persentase warga negara usia 15-59 tahun
6 mendapatkan skrining kesehatan sesuai 100 100 100
standar
Persentase warga negara usia 60 tahun
7 keatas mendapatkan skrining kesehatan 100 100 100
sesuai standar
Persentase penderita hipertensi mendapat
8 100 100 100
pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase penyandang DM mendapat
9 100 100 100
pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase ODGJ berat mendapat
10 100 100 100
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase orang dengan TB mendapat
11 100 100 100
pelayanan TB sesuai standar
Persentase orang beresiko terinfeksi HIV
12 mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai 100 100 100
standar
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada Awal Target Capaian Setiap Tahun pada
No Aspek Kesejahteraan Periode Akhir
RPJMD Periode
2013 2014 2015 2016 2017 2018 RPJMD
1. Usia Harapan Hidup (UHH) 62,4 62,6 62,8 63,0 63,2 63,4 63,4
Angka Kematian Ibu (AKI) per
2. 137 125 102 102 100 100 100
100.000 Kelahiran Hidup (KH)
Angka Kematian Bayi (AKB) per
3. 23 24 23 22 21 20 20
100.000 Kelahiran Hidup (KH)
4. Prevalensi Balita Gizi Buruk 3,63 3.4 3.3 3,2 3.1 3.0 3.0
Indikator kinerja selain SPM dan indikator kesejahteraan diperlukan juga indikator berdaya
saing seperti tabel 6.3 dan 6.4 berikut ini :
Tabel 6.3 Indikator Daya Saing Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok TimurTahun
2013–2018
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada Awal Target Capaian Setiap Tahun pada
No. Aspek Daya Saing Periode Akhir
RPJMD Periode
2013 2014 2015 2016 2017 2018 RPJMD
Tenaga Kesehatan
1. 35,5 70 75 85 95 100 100
Berkompetensi/ Punya STR (%)
Rasio Puskesmas per 100.000
2. 3 3 3 4 4 5 5
Penduduk
Persentase Puskesmas
3. 0 0 0 10 52 80 80
Terakreditasi
Rasio Poskedes per 100.000
4. 13 13 14 16 20 25 25
Penduduk
Rasio Tenaga Medis per
5. 9 8 8 9 9 10 10
100.000 Penduduk
Rasio Tempat Tidur di
6. Puskesmas per 100.000 67 30 35 40 45 50 50
Penduduk
Penduduk Memiliki Jaminan
7. 60 65 70 75 80 85 85
Kesehatan (%)
Kondisi
Kinerja
Kondisi Kinerja
pada
Target Capaian Setiap Tahun (%) pada Akhir
No Indikator Sasaran Awal
Periode RPJMD
Periode
RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tersedianya Dokumen
1. Perencanaan, penganggaran dan 100 100 100 100 100 100 100
Pelaporan di Lingkup SKPD
Tersedianya Dokumen Laporan
2. 100 100 100 100 100 100 100
Keuangan di Lingkup SKPD
Tersedianya Database
3. 100 100 100 100 100 100 100
Kepegawaian di Kab/Kota
Tersedianya Dokumen SABMN/D
4. 100 100 100 100 100 100 100
di Lingkup SKPD
Ketersediaan Obat Esensial
5. Generik di Sarana 88,8 90 90 90 90 95 95
Pelayanan(135/152)
6. Penulisan Resep Obat Generik 100 100 100 100 100 100 100
Rasio Dokter terhadap 100 Ribu
7. 8,6 8 8 9 9 10 10
Penduduk
Rasio Bidan terhadap 100 Ribu
8. 74,6 50 50 55 120 125 125
Penduduk
Rasio Perawat terhadap 100 Ribu
9. 46,7 117 120 105 120 150 150
Penduduk
Rumah Sakit yang Memiliki 4
10. 66 100 100 100 100 100 100
Spesialis Dasar
Cakupan pelayanan kesehatan
11. rujukan pasien masyarakat 4,4 2 2 2 2 2 2
miskin(28.401/638.965)
Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus
12. 100 100 100 100 100 100 100
diberikan sarana kesehatan (RS)
di Kabupaten/Kota
Visit Rate Rawat Inap (Baru +
13. 3,22 1.5 2 2 2 1.5 1.5
Lama)
Visit Rate Rawat Jalan (Baru +
14. 77,7 15 15 20 20 15 15
Lama)
15. Puskesmas dengan Kinerja Baik 30 50 60 70 80 90 90
Rumah Sakit melaksanakan
16. 100 100 100 100 100 100 100
PONEK
Puskesmas melaksanakan
17. 21 21 21 21 21 25 25
PONED
18. BOR Puskesmas 42 45 50 60 65 70 70
Jumlah Sarana Pelayanan
19. Kesehatan Penunjang (RS 1 1 1 1 1 1 1
Pemerintah) yang Terakreditasi
20. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 97,3 100 100 100 100 100 100