Anda di halaman 1dari 8

Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1.

Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau dengan ibu
kota terletak di Tanjung Balai Karimun, terdiri dari 12 kecamatan yaitu Kecamatan
Karimun, Tebing, Meral, Meral Barat, Buru, Kundur, Kundur Utara, Kundur Barat, Belat,
Ungar, Moro dan Durai. Memiliki luas wilayah 7.984 km², dengan luas daratan 1.524 km²
dan luas lautan 6.460 km² yang terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya
berpenghuni. Memiliki jumlah penduduk sebanyak 174.784 jiwa. Berbatasan dengan
Kepulauan Meranti di sebelah Barat, Pelalawan dan Indragiri Hilir di Selatan, Selat
Malaka di sebelah utara, dan Kota Batam di sebelah Timur.

Melihat kondisi geografis Kabupaten Karimun sebagai wilayah kepulauan, maka


diperlukan transportasi laut sebagai penghubung antar pulau atau antar daerah di
Kabupaten Karimun maupun antar wilayah lain diluarnya. Untuk mendukung kegiatan
transportasi laut di Kabupaten Karimun maka pihak Pemerintah Daerah
berencana membangun sarana dan prasarana Pelabuhan rakyat yang secara
administratif berada di Kecamatan Moro dan Kecamatan Buru Kabupaten Karimun..

Dalam rangka pembangunan pelabuhan tersebut maka perlu dilengkapi dengan


Dokumen lingkungan UKL – UPL / DPLH. Berdasarkan surat dari Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau, nomor : 211/DLHK/3.0/VII/2018 tanggal
4 Juli 2018, Perihal Arahan Penapisan Jenis Dokumen Lingkungan, maka Pemerintah
Kabupaten Karimun melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun akan melaksanakan
pekerjaan penyusunan dokumen DPLH Dermaga Rakyat Kabupaten Karimun Tahun
Anggaran 2019. Dan kewenangan pembahasannya berada di Propinsi Kepulauan Riau.
Dengan dilaksanakannya Pekerjaan Penyusunan Dokumen DPLH Dermaga Rakyat
Tahun 2019 diharapkan kebijakan Pembangunan Pelabuhan di Kabupaten Karimun
memiliki upaya pengelolaan lingkungan yang baik.

Setiap kegiatan usaha dapat dipastikan dapat menimbulkan dampak, baik itu dampak
positif maupun dampak negatif yang dapat mempengaruhi komponen lingkungan di
sekitarnya yaitu berupa komponen lingkungan abiotik, biotik maupun sosial, ekonomi,
budaya dan transportasi. Untuk mengelola dampak yang diperkirakan akan timbul
diperlukan suatu kajian lingkungan dalam bentuk Rencana Pengelolaan Lingkungan dan
Rencana Pemantauan Lingkungan sehingga dengan demikian kondisi lingkungan yang

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-1


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau
Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1. Pendahuluan

baik dan berfungsinya kawasan tersebut sebagai daerah yang terjaga kualitas
lingkungannya dapat dipertahankan. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 bahwa setiap usaha/ kegiatan yang dapat
menimbulkan dampak penting bagi lingkungan wajib dilengkapi dokumen izin lingkungan
yang sesuai. Dokumen lingkungan yang dimaksud dapat berupa Amdal, Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (DPLH) dan
atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPL) sesuai dengan tingkat dampak yang mungkin ditimbulkannya.

Penyusunan Dokumen DPLH ini selain sebagai pelengkap legalitas perizinan juga
merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah Kabupaten Karimun terhadap kewajiban
pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk menuju operasional dermaga rakyat
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Dengan adanya dokumen ini
diharapkan dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengidentifikasi dampak yang
berpeluang muncul sehingga dapat dikelola dan diantisipasi secara tepat agar tidak
mengganggu lingkungan. Dampak negatif yang mungkin timbul dapat diminimais
sedangkan dampak positif dapat dikembangkan seluas-luasnya.

1.2. Maksud, Tujuan dan Kegunaan Penyusunan DPLH


Penyusunan dokumen DPLH Pembangunan Dermaga Rakyat mempunyai maksud tujuan
dan Kegunaan sebagai berikut :

1.2.1. Maksud
Maksud Kegiatan Penyusunan Dokumen DPLH Dermaga Rakyat adalah menyusun
kajian mengenai dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari kegiatan kepelabuhanan
di 4 (empat) dermaga rakyat, yaitu:
 Dermaga Rakyat Kandis Kecamatan Buru
 Dermaga Rakyat Pulau Jang Luar Kecamatan Moro
 Dermaga Rakyat Jang Dalam Kecamatan Moro
 Dermaga Rakyat Kampung Kang Kecamatan Moro

1.2.2. Tujuan
Tujuan disusunnya Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPLH) ini
adalah:
1. Mengindetifikasi kegiatan rencana Pembangunan Dermaga rakyat terutama yang
memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan mulai dari tahap pra
konstruksi, konstruksi hingga operasional.
2. Mengidentifikasi komponen lingkungan di lokasi kegiatan dan sekitarnya yang
diperkirakan akan terkena dampak.
3. Mengevaluasi dampak lingkungan hidup sebagai akibat adanya kegiatan rencana
Pembangunan dermaga rakyat

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-2


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau
Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1. Pendahuluan

4. Merumuskan masukan dan tindak lanjut untuk upaya-upaya pengelolaan dan


pemantauan lingkungan di lokasi kegiatan dan sekitarnya.

1.2.3. Kegunaan Penyusunan DPLH


Penyusunan dokumen DPLH Pembangunan dermaga rakyat ini diharapkan mempunyai
dampak positif dan berguna bagi beberapa pihak antara lain :
1. Bagi Pemrakarsa
a. Sebagai pedoman atau acuan pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan, serta untuk memenuhi persyaratan perizinan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Pedoman bagi pemrakarsa untuk mengembangkan dampak positif dan
mengendalikan dampak negatif dari kegiatan rencana Pembangunan dermaga
rakyat
c. Mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul di masa yang akan
datang dan cara-cara pencegahan serta penanggulangan sebagai akibat adanya
kegiatan Pembangunan Dermaga rakyat.
d. Sebagai pedoman untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sebagaimana tersebut dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (DPLH).
e. Untuk meng-implementasikan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

2. Bagi Pemerintah
a. Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan pengelolaan lingkungan di
sekitar kegiatan rencana Pembangunan dermaga rakyat termasuk kegiatan
pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh
pemrakarsa.
b. Membantu pemerintah dalam proses pengambilan keputusan, khususnya dalam
hal pemilihan alternatif yang layak dari segi lingkungan dalam kaitannya dengan
kegiatan Pembangunan dermaga rakyat.
c. Sebagai pegangan dalam memonitoring kualitas lingkungan sehingga
kelestariannya tetap terjaga.
d. Dengan adanya pengelolaan lingkungan mulai tahap pra konstruksi, konstruksi
dan operasional Pelabuhan, dapat lebih mempermudah pemerintah dalam
melakukan pengawasan monitoring.

3. Bagi Masyarakat
a. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai adanya rencana kegiatan
Pembangunan Pelabuhan Kampung Kang di lingkungan sekitarnya dan
perubahan yang terjadi sehingga dapat memanfaatkan dampak positif dan
menghindari dampak negatif yang ditimbulkan.

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-3


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau
Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1. Pendahuluan

b. Mengetahui kualitas lingkungan di sekitarnya, dan dapat mengetahui ketentuan –


ketentuan yang dapat dilaksanakan oleh pemrakarsa, khususnya dalam
pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
c. Dapat digunakan untuk memahami tentang upaya pengelolaan yang dilakukan
oleh pemrakarsa sehingga dapat menentukan peran serta masyarakat termasuk
dalam pengawasannya.
d. Dengan adanya kualitas lingkungan yang selalu dikelola dan dipantau,
masyarakat sekitar dermaga akan merasa nyaman di lingkungan tempat
tinggalnya karena tidak merasa terganggu dengan keberadaan dermaga tersebut.
e. Sebagai bahan pertimbangan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
pengelolaan lingkungan.

1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan


Kegiatan Penyusunan Dokumen DPLH Dermaga Rakyat dengan pekerjaan Belanja Jasa
Konsultansi Kajian DPLH Dermaga Rakyat Tahun 2019 dibatasi pada 4 (empat) Dermaga
Rakyat, yaitu :
 Dermaga Rakyat Kandis Kecamatan Buru
 Dermaga Rakyat Pulau Jang Luar Kecamatan Moro
 Dermaga Rakyat Jang Dalam Kecamatan Moro
 Dermaga Rakyat Kampung Kang Kecamatan Moro

1.4. Landasan Hukum


Dalam usaha pengendalian dan penanggulangan masalah dampak lingkungan terdapat
serangkaian peraturan perundang – undangan dan peraturan pelaksanaan khususnya
yang berkaitan dengan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (DPLH) rencana Pembangunan Pelabuhan antara lain:

A. Undang-Undang :
1. Undang-undang RI No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria,
sebagai dasar penataan kepemilikan tanah dan fungsinya;
2. Undang-undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, sebagai dasar
untuk melakukan pengelolaan lingkungan
3. Undang-undang RI No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya, sebagai dasar dalam melakukan upaya-upaya
pengelolaan lingkungan yang terkait dengan sumber daya air, udara, maupun
sumberdaya alam lainnya;
4. Undang-undang RI No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial tenaga Kerja, sebagai
dasar dalam pelaksanaan Jamsostek tenaga kerja;

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-4


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau
Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1. Pendahuluan

5. Undang-Undang RI No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, sebagai acuan


dalam rencana Pembangunan Kantor dan Fasilitasnya
6. Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan, sebagai dasar
hukum di bidang ketenagakerjaan;
7. Undang-Undang RI No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, sebagai dasar
hukum dalam pengelolaan sumber daya air;
8. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai
dasar dalam penentuan tatanan organisasi yang terkait dengan institusi pemerintah
yang terlibat dalam proses DPLH maupun dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat
masing-masing di daerah/wilayah;
9. Undang-undang RI No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, sebagai dasar dalam
menganalisa aspek transportasi yang dikaji dalam DPLH;
10. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, sebagai dasar
penetapan kelayakan lokasi terkait dengan rencana tata ruang yang ada;
11. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
12. Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Persampahan, sebagai dasar
pengelolaan persampahan di wilayah studi;
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, sebagai acuan perencanaan dan pengoperasian jalan terkait
dengan lalu lintas dan pelayanan jalan dalam rencana Kegiatan Pembangunan
Kantor dan Fasilitasnya;
14. Undang-Undang RI No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, terkait
penggunaan genset;
15. Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
sebagai pedoman dalam kegiatan pengaturan lalu lintas di lokasi kegiatan;
16. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, sebagai pedoman dalam penyusunan Dokomen DPLH;
17. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, sebagai dasar untuk proses
analisis prakiraan dampak dan pengelolaannya terkait dengan aspek kesehatan
masyarakat;

B. Peraturan Pemerintah :
1. Peraturan pemerintah RI No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan lalu Lintas
Jalan, sebagai dasar hukum mengenai prasrana dan lalu lintas jalan;
2. Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara, sebagai dasar pedoman untuk pengelolaan dampak kualitas udara;

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-5


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau
Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1. Pendahuluan

3. Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air, sebagai dasar sebagai penentuan golongan
peruntukan air dan pengelolaan kualitas air;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2002 Tentang
Perkapalan
5. Peraturan pemerintah RI No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah,
sebagai dasar untuk pengaturan tata guna tanah atau lahan yang dimiliki;
6. Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air, sebagai dasar dalam pengelolaan dan pemanfaatan air;
7. Peratuan Pemerintah RI No. 41 Tahun 2009 tentang pengendalian pencemaran
udara sebagai dasar dalam pengelolaan parameter udara;
8. Peraturan Pemerintah RI No. 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang, Sebagai Dasar Hukum Mengenai Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa,
Analisa Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
10. Peraturan Pemerintah RI No. 27 tahun 2013 tentang izin Lingkungan, sebagai
pedoman dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin uaha dan atau lingkungan;
11. Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;dan
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonsia Nomor 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

C. Peraturan Menteri :
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 528/MENKES/PER/XII/1982 tentang syarat-
syarat Pengawasan Kualitas Air Tanah yang berhubungan dengan kesehatan,
sebagai acuan dalam menilai kelayakan kualitas air tanah;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 378/KPS/1987 tentang Perencanaan
Kawasan Pemukiman Kota, sebagai dasar agar terjadi sinergitas yang tinggi antara
pemukiman dan rencana Pembangunan Kantor dan Fasilitasnya;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1405/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-
syarat Pengawasan Kualitas Air, sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan
kualitas air bersih yang dapat dikomsumsi oleh masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Baku Mutu
Kualitas Udara Ambien di Dalam Ruang, sebagai dasar dalam menetapkan
kalayakan kualitas udara ambient di dalam gedung/bangunan;

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-6


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau
Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1. Pendahuluan

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman


Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, sebagai dasar dalam perencanaan teknis
pendirian Kantor dan Fasilitasnya ;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air, sebagai dasar hukum dan acuan mengenai
kualitas air bersih;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, sebagai acuan dalam penataan RTH Kawasan
Perkotaan;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan
teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada gedung dan lingkungan.
9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Baku
Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Minyak Dan
Gas Bumi sebagai baku mutu untuk emisi gas buangan genset.
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.
PER/08/MEN/VII/2010 tentang alat Pelindung Diri
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah, sebagai acuan dalam pengelolaan sampah;
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Pengganti
Permen LH No. 13 th. 2010);
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air Limbah
14. Peraturan menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/Menlhk/Setjen/kum.I/8/2016 tentang baku mutu air limbah Domestik.

D. Keputusan Menteri :
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48/MENLH/IV/1996 tentang
Baku Mutu Tingkat Kebisingan;
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Getaran, sebagai dasar Tolok ukur dari getaran yang dapat dioperasikan dan aman
bagi masyarakat sekitar;
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 50/MENLH/1996/ tentang Baku Mutu
Tingkat Kebauan, sebagai dasar dalam mentukan dan menetapkan suatu kegiatan
bermasalah atau tidak terhadap munculnya bau;

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-7


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau
Pemrakarsa : Dinas Perhubungan Kab. Karimun BAB 1. Pendahuluan

4. Keputusan Menteri lingkngan Hidup No. 45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar


Pencemaran Udara, sebagai dasar dalam perhitungan untuk menentukan kriteria
ISPU;
5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan, sebagai dasar untuk
menilai kelayakan kemudahan pencapaian rencana kegiatan;
6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 20/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VIII/2002 tentang syarat-
syarat Pengawasan Kualitas air Minum,
8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu air laut;
dan
9. Keputusan Mentri Perhugbungan No. 13 Tahun 2014 tentang rambu-rambu lalu lintas

1.5. Identitas Tim Penyusun

Tabel. 1.1 Tim Penyusun DPLH


1. Nama Perusahaan : CV. Buhara Persada
2. Alamat : Jl. Air Hitam komp. Nuansa Permai Blok C2 -
Pekanbaru
3 Penanggungjawab : Ir. Pitoyo Trimulyanto, MT (Team Leader)

4. Telp. : 085265648700
5. Email : buharaps@yahoo.com

DPLH PEMBANGUNAN DERMAGA RAKYAT 1-8


Lokasi : Kandis Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun - Prov. Kepulauan Riau

Anda mungkin juga menyukai