Anda di halaman 1dari 64

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. BAB 1 Pendahuluan
2. BAB 2 K3 Pekerjaan Galian Tanah
3. BAB 3 K3 Pekerjaan Beton
4. BAB 4 K3 Pekerjaan Baja
5. BAB 5 K3 Pekerjaan
Pembongkaran
BAB 1 PENDAHULUAN

 PENGERTIAN
a. Pekerjaan konstruksi : Kegiatan membangun
sarana maupun prasarana / objek
keseluruhan bangunan yg terdiri dari bagian2
struktur
b. Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi :
melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan
pek. Konstruksi pada sebuah atau beberapa
area
c. Masyarakat jasa Konstruksi (MJK)
BAB 1 PENDAHULUAN

Masyarakat Jasa Konstruksi ( MJK ) : pihak


terkait langsung dengan pekerjaan konstruksi
o Pengguna Jasa (owner)
o Penyedia jasa (Kontraktor)
o Pekerja
o Konsultan perencana dan pengawas

Korelasi antara iptek, jasa pelayanan dan pelaksanaa, dll.


perlindungn perlindungan K3
U U No 28 Th 2002
Tentang BANGUNAN GEDUNG

U U No 18 Th 1999
Tentang JASA KONSTRUKSI

PEMILIK
KONSULTAN
KEGIATAN KONSTRUKSI

PENGELOLA

KONTRAKTOR
Karakteristik
Kegiatan Proyek Konstruksi
Bersifat sangat komplek,
multi disiplin ilmu dan gaya
seni arsitektur
Melibatkan banyak tenaga
kerja kasar dan
berpendidikan relatif rendah ;
Masa kerja terbatas;
Intensitas kerja yang tinggi
Menggunakan peralatan kerja
beragam dan berpotensi
bahaya
Tahap perancangan

Tahap pelaksanaan
Tahap pengoperasian

Seluruh tahapan harus memenuhi syarat-syarat keteknikan, keamanan dan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
BAB 1 PENDAHULUAN

 Pekerjaan konstruksi mencakup :


 pekerjaan arsitektural,
 sipil,
 mekanikal ,
 elektrikal,
 tata lingkungan

8 22/04/2019
BAB-2 K3
PEKERJAAN GALIAN TANAH
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Umum :
2. Potensi Sumber Bahaya
3. Program Pencegahan dan Persyaratan
Penggalian
4. Persyaratan Rencana Penggalian
5. Persyaratan Umum Pekerjaan Galian
6. Perlindungan pekerja ditempat kerja
a. Pekerjaan Galian Terbuka
b. Pekerjaan Galian Pondasi Sumuran
c. Pekerjaan Perkuatan Dinding Galian
d. Pekerjaan Galian pada Conduit

10 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

7. Ventilasi Udara
8. Pencegahan Bahaya Kebakaran
didalam Galian Tanah
9. Fasilitas Keselamatan Kerja
10.Pengangkatan Galian Tanah pada
sumuran
11.Penyelamatan Dalam Keadaan
Darurat

11 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
1.umum
1. Umum
 Tanah / lahan merupakan pondasi alami dari
konstruksi yang berdiri diatasnya. Pengetahuan
mengenai sifat-2 phisik tanah, termasuk dalam
menentukan metoda pencegahan terhadap bahaya
yang mungkin akan terjadi
 Pada dasarnya pekerjaan tanah terdiri dari : pekerjaan
galian , pekerjaan timbunan & pemadatan , dan
pekerjaan bawah tanah .

12 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
1.umum
 Jenis tanah umumnya dibedakan seperti :
– tanah lempung basah, tanah lempung kering
– tanah cadas
– tanah pasir basah , tanah pasir kering
– tanah krikil
– tanah lumpur
 Sedangkan jenis tanah diberbagai daerah di Indonesia
diantaranya dengan komposisi yang mempunyai
kedalaman umumnya :
– lempung lembek, abu abu muda : 0 – 2 meter
– lempung lembek, abu abu kuning : 2 – 3 meter
– lempung agak keras, coklat kemerahan : 3 – 7 meter
– lempung keras, abu abu tua : 7 – 10 meter
– pasir batu : 10 – 11 meter
– pasir sedang padat : 11 – 12 meter
13 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
1.umum
 Alat kerja :
– alat ringan seperti : cangkul, blencong, sekop, ganco dll
– alat berat seperti : doser, loader, alat bor / drill, dump truk dll
 Tingkat potensi bahaya yang berbeda.-beda
 Untuk hal ini dibutuhkan tenaga operator yang terdidik
dan terlatih dalam bidang K3
 Pengaman dalam pekerjaan galian:
– dinding penahan , perancah dan tangga kerja
– pagar pengaman
– sirkulasi udara yang cukup
– penerangan yang cukup ,
– sarana komunikasi ,

14 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Kecelakaan pada
pemerataan
tanah. Operator
sedang membe-
lakangi korban.
Korban terlindas

15 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Kecelakaan kejatuhan
diesel hammer pada
pekerjaan
pemancangan
menggunakan pile
driver

16 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Kecelakaan pada
pekerjaan
pengurukan, truk
pengangkut
tanah uruk
terperosok di
tepian.
Kesalahan
pengemudi

17 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

2. Potensi Sumber Bahaya


a. Pekerja tertimbun longsoran
– Kondisi tanah : geologis, topografis,
jenis tanah, lereng galian
– Pengaruh air : air tanah, air
permukaan, sumber air, piping dll
– Alat berat / kendaraan yang digunakan
: beban, getaran
b. Pekerja tenggelam / terkena air
banjir
18 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
2. Potensi sumber bahaya

c. Pekerja terkena sengatan aliran listrik


d. Pekerja menghirup gas beracun
e. Pekerja tersembur zat kimia
f. Pekerja menghrup debu / kotoran
g. Pekerja tertimpa alat kerja /material
h. Pekerja digigit serangga,

19 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
2. Potensi sumber bahaya

 Saat
melakukan
pekerjaan
yang
menggunakan
tenaga listrik
lingkungan
pekerjaan
harus kering
dan bersih

20 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
3.Program pencegahan dan Persyaratan penggalian

 Acuan :
 Permenaker nomor : 01 / Men / 1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan,
 Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum nomor : 174 / MEN / 1986 dan
nomor 104 / KPTS / 1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan Konstruksi

21 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

 Pemeriksaan terlebih dahulu instalasi


bawah tanah (pipa gas, sal pembuangan,
pipa air, konduktor listrik) di matikan /
diputuskan alirannya.
 Bersihkan area penggalian dari pohon dan
batu besar
 Lok. Penggalian harus di periksa bila pek.
Terputus melebihi 1 hr, peledakan,
kerusakan pd konst penyanggah, hujan
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

4. Persyaratan Rencana Penggalian


5. Perlindungan pekerja ditempat kerja
pada :
a) Pekerjaan Galian Terbuka
b) Pekerjaan Galian Pondasi Sumuran
c) Pekerjaan Perkuatan Dinding Galian
d) Pekerjaan Galian pada Conduit

23 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

6. Ventilasi Udara
Perhatikan
kelengkapan
pekerja yang
bekerja
diruang bawah
tanah

24 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

6. Alat komunikasi
Perhatikan
kelengkapan
pekerja yang
bekerja diruang
bawah tanah

25 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

7. Pencegahan Bahaya Kebakaran didalam Galian Tanah


26 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

8. Fasilitas
Keselamatan Kerja
Perhatikan fasilitas
keselamatan kerja
dan alat pelindung
diri untuk bekerja
di ruang bawah
tanah

27 22/04/2019
BAB 2 K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

9. Pengangkatan Galian Tanah pada


sumuran

10. Penyelamatan Dalam Keadaan


Darurat

Disamping kelengkapan teknis harus di ingat tentang :


o Tenaga / personil yang kompoten
o SDP yang teruji

28 22/04/2019
Kebocoran Dinding Penahan Air Laut, pada
Proyek Bangunan di Dubai 29
Kebocoran Dinding Penahan Air Laut, pada
Proyek Bangunan di Dubai
30
Dinding Penahan Air Laut Jebol, pada
Proyek Bangunan di Dubai
31
Dinding Penahan Air Laut Jebol, pada
Proyek Bangunan di Dubai
32
BAB-3 K3
PEKERJAAN BETON
1) Pekerjaan Bekisting
2) Pekerjaan Pembesian
3) Pekerjaan Beton
4) Pekerjaan Shotcrete
5) Pekerjaan ditempat Tinggi
POKOK BAHASAN
 BAB-3 K3 PEKERJAAN BETON
1. Pekerjaan Bekisting
2. Pekerjaan Pembesian
3. Pekerjaan Concrete
4. Pekerjaan Shotcrete
5. Pekerjaan ditempat Tinggi

34 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
 1. Pekerjaan Bekisting
a. Rute aman harus disediakan pada tiap bagian dari bangunan
b. Bagian bentuk perancah dari pendukung rangkanya bekisting yang
menyebabkan tergelincir harus ditutup rapat dengan papan
c. Bentuk sambungan rangka bekisting menara harus direncanakan
mampu menerima beban eksternal dan factor keselamatan harus
diperhitungkan,
d. Titik-titik penjangkaran perancah gantung yang mendukung bekisting
harus terpancang dan mempunyai daya tahan yg kuat
e. Perancah gantung yang digunakan pada bagian luar bangunan yang
berbentuk cerobong harus dijangkarkan untuk menahan kekuatan
angin
f. Pelindung bahan material yang hendak jatuh harus dipasang pada
bagian dalam dan luar dari dasar cerobong selama pemasangan atau
reparasi
35 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON

2. Pekerjaan Pembesian-1
a. Pemasangan besi beton yang panjang harus dikerjakan oleh
pekerja yang cukup jumlahnya, terutama pada tempat yang
tinggi, untuk mencegah besi beton tersebut meliuk /
melengkung dan jatuh
b. Pada waktu memasang besi beton yang vertical, pekerja harus
ber-hati hati agar besi beton tidak melengkung misalnya dengan
cara mengikatkan bambu atau kayu sementara
c. Memasang besi beton ditempat tinggi harus memakai perancah,
dilarang keras naik / turun melalui besi beton yang sudah
terpasang
d. Ujung-ujung besi beton yang sudah tertanam harus ditutup
dengan potongan bambu atau lainnya, baik setiap besi beton
masing-2 atau secara kelompok batang besi, untuk mencegah
kecelakaan fatal

36 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
2. Pekerjaan Pembesian-2
e. Bila menggunakan pesawat angkat ( kran / crane )
untuk mengangkat atau menurunkan sejumlah besi
beton, harus menggunakan alat Bantu angkat yang
terbuat dari tali kabel baja ( sling ) untuk mengikat
besi beton menjadi satu dan pada saat pengangkatan
atau penurunan harus dipandu oleh petugas ( missal
dengan memakai peluit )
f. Pengangkatan atau penurunan ikatan besi beton harus
mengikuti prosedur operasi pesawat angkat ( crane )
g. Semua pekerja yang bekerja ditempat tinggi harus
dilengkapi dan menggunakan sabuk pengaman,
sarung tangan, sepatu lapangan , helm dan alat
pelindung diri lain yang diperlukan
37 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
3. Pekerjaan Concrete-1
a. Secara umum, sebelum melakukan pekerjaan pembetonan , ada beberapa
hal yang harus dilakukan / diperhatikan oleh pekerja antara lain :
 Pemeriksaan semua peralatan dan mesin yang akan digunakan
 Pemeriksaan semua perancah / steiger , stoot-2, ikatan
penyangga dll
 Apabila menggunakan peralatan concrete pump, antara lain :
 memeriksa dan memastikan bahwa semua pipa yang
sedang digunakan sudah cukup kuat / mampu dan
hubungan satu pipa dengan pipa lainnya cukup kuat
dan aman
 mencegah kemungkinan pergerakan pipa arah
horizontal dan beberapa tempat harus diikat dengan
kuat. Ikatan tidak boleh dengan bekisting atau besi
beton yang pengecorannya sedang dilakukan

38 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON

3. Pekerjaan Concrete-2
 Pada proses pelaksanaan penuangan beton sebagai berikut :
 komando atau perintah yang jelas harus diberikan pada saat pompa
bekerja : kapan harus mulai, berhenti sementara dan kapan mulai lagi.
Alat komunikasi yang komunikatif, kalau perlu gunakan handy-talky
 pekerja yang tidak berkepentingan dilarang berada yepat diujung pipa
pada saat pompa sedang bekerja
 pekerja dan siapapun berdiri didekat boom concrete pump pada saat
pompa bekerja
 peralatan seperti : vibrator, pipa-pipa, penerangan dll, harus selalu
dirawat oleh petugas yang berpengalaman sebelum dan sesudah
penuangan beton

39 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
3. Pekerjaan Concrete-3
b. Menara atau tiang yang dipergunakan untuk mengangkat adukan
beton ( concrete bucket towers ) harus dibangun dan diperkuat
sedemikian rupa sehingga terjamin kestabilannya
c. Usaha pencegahan yang praktis harus dilakukan untuk
menghindarkan terjadinya kecelakaan selama pekerjaan persiapan
dan pembangunan konstruksi beton, antara lain :
 kejatuhan benda-benda atau bahan yang diangkut dengan
ember,
 singgungan langsung kulit terhadap semen, adukan atau
kapur
d. Sewaktu beton dipompa atau dicor, pipa-pipa termasuk penghubung
atau sambungan dan penguat harus kuat

40 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN Beton

3. Pekerjaan Conrete-4
e. Sewaktu proses pembekuan beton ( setting concrete ) harus terhindar
dari goncangan dan bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan
f. Sewaktu lempengan ( panel ) atau lembaran beton ( slab ) dipasang
pada dudukannya, harus digerakkan dengan hati-hati terhadap :
 melecutnya ujung besi beton yang mencuat sewaktu ditekan
atau direnggang
 getaran sewaktu menjalankan vibrator
g. Setiap ujung-ujung ( besi, kayu, bambu dll ) yang mencuat, harus
dilengkungkan atau ditutup
h. Proses pengecoran harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin
bekisting dan perancah dapat memikul / menahan seluruh beban
sampai beton mengeras

41 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
3. Pekerjaan Concrete-5
i. Untuk melindungi tenaga kerja sewaktu melakukan pekerjaan
konstruksi, harus dibuatkan lantai kerja sementara yang kuat
j. Tenaga kerja harus dilindungi terhadap bahaya paparan / singgungan
langsung anatar kulit dengan semen atau adukan beton, bahan
pengawet kayu dan bahan kimia lainnya
k. Apabila bahan-bahan yang mudah terbakar digunakan untuk
keperluan lantai, permukaan dinding dan pekerjaan lainnya, harus
dilakukan tindakan pencegahan terhadap :
 kemungkinan adanya api yang terbuka, timbulnya bunga api
pada pekerjaan pengelasan
 sumber api lainnya yang dapat menyulut uap yang mudah
terbakar yang timbul ditempat kerja dan daerah sekitarnya

42 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
4. Pekerjaan Shotcrete
a. Pekerja yang bertugas mengoperasikan alat penyemprot harus
memakai APD yang cukup antara lain : masker pelindung
pernafasan, kaca mata pelindung debu, sarung tangan dan sepatu
karet
b. Campuran semen dapat menyebabkan penyakit kulit. Iritasi dan
alergi dapat disebabkan oleh adanya kontak langsung dengan semen
basah, dan apabila paparan dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kulit terbakar.
c. Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh pekerja antara
lain :
 sedapat mungkin harus dihindari bernafas dalam keadaan
berdebu tanpa menggunakan masker pelindung pernafasan

43 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
5. Pekerjaan ditempat Tinggi-1
Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m)
beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen
b. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman / safety belt ) untuk
menjamin agar tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup
pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi 1,5 meter
c. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan
d. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan
papan dudukannya terpasang rapat untuk mencegah orang
tersandung dengan barang-barang yang jatuh
e. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan
dan barang-2 lain yang tidak diperlukan

44 22/04/2019
BAB 3 K3 PEKERJAAN BETON
5. Pekerjaan ditempat Tinggi-2
 Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk
mengantisipasi jatuhnya benda-2 yang dapat menimpa orang
dibawahnya
 Tangga harus dipasang dan dipastikan sudah terikat kuat dan aman
pada bagian atasnya untuk mencegah pergerakan
 Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat
dijamin mengenai kekuatan dan keamanannya
 Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang
belum pernah diperiksa oleh petugas K-3 dan jika masih ragu-ragu,
segera tanyakan kepada petugas K-3
 Pasang pagar pembatas pada sekitar kerja agar jangan ada orang
yang tidak berkepentingan masuk / berada pada area kerja

45 22/04/2019
BAB 4. PEKERJAAN BAJA
UMUM :
 KESELAMATAN KERJA DARI PARA
PEKERJA KONSTRUKSI BAJA DIJAMIN
DGN CARA CARA YG LAYAK DENGAN
PENYEDIAN DAN PEMAKAIAN :
TANGGA, GANG, PELATARAN KERJA
TETAP, TALI PENGAMAN DAN SABUK
PENGAMAN.
46 22/04/2019
BAB 4. PEKERJAAN BAJA
 TIDAK BOLEH DIKERJAKAN SEWAKTU ADA
ANGIN RIBUT, ANGIN KENCANG
 UNTUK PENCEGAHAN BAHAYA HARUS
DISIAPKAN INSTRUKSI INSTRUKSI MENGENAI
: CARA PENGANGKATAN, TRANPORTASI,
PEMASANGAN DAN PENYIMPANAN BAGIAN
KONSTRUKSI HARUS DISIAPKAN DAN
INSTRUKSI KERJANYA HARUS TERSEDIA.
47 22/04/2019
BAB 4. PEKERJAAN BAJA

 KERANGKA BAJA YANG SEDANG DIPASANG


HARUS DISANGGAH DAN DAN DIKOPEL
SECUKUPNYA.
 BAGIAN BAGIAN KONTRUKSI YANG MENAHAN BEBAN
TIDAK BOLEH DIPERLEMAH PENAMPANGNYA.
 PEMASANGAN BAJA DILAKUKAN DIATAS TEMPAT
KERJA SEMENTARA
 PEKERJA HARUS DILINDUNGI DGN LANTAI LANTAI
PAPAN TERTUTUP.

48 22/04/2019
BAB 5 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1. PERSIAPAN KERJA.
2. PERSYARATAN UMUM PADA PEKERJAAN
PEMBONGKARAN.
3. PERALATAN PEMBONGKARAN.
4. LANTAI PENGAMAN.
5. PEMBONGKARAN DINDING.
6. PEMBONGKARAN LANTAI.
7. PEMBONGKARAN BANGUNAN BAJA.
50 22/04/2019
BAB. 5 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1.PERSIAPAN KERJA.
 HARUS DIADAKAN  ALAT PELINDUNG DIRI :
PEMERIKSAAN 1. SAFETY HELM
 ALIRAN LISTRIK 2. SARUNG TANGAN
HARUS PADAM 3. BERDEBU GUNAKAN
 DAERAH YANG ALAT PERNAPASAN
BERBAHAYA HARUS
DIPAGAR.
 GAS,AIR UAP HARUS
DIPADAMKAN
51 22/04/2019
BAB. 5 PEKERJAAN PEMBONGKARAN

2. PERSYARATAN UMUM
 DIBAWAH PENGAWASAN  DIMULAI PADA BAGIAN
ORANG AHLI. ATAS BANGUNAN DAN
DITERUSKAN KEBAWAH.
 PEKERJA YANG CAKAP.
 BAHAN HASIL
 PEKERJA HARUS BEKERJA
PEBONGKARAN TIDAK
PADA TINGKAT YANG
BOLEH DITIMBUN
SAMA

52 22/04/2019
BAB. 5 PEKERJAAN PEMBONGKARAN

2. PERSYARATAN UMUM
 PERLINDUNGAN HARUS  CUACA BURUK HARUS
DIBERIKAN UNTUK TIDAK DIHENTIKAN.
MERUBUHKAN BAGIAN  TIDAK BOLEH
YANG DAPAT DITINGGALKAN DALAM
MENGHANCURKAN
KEADAAN DAPAT
KESTABILAN BAGIAN
BAGIAN LAIN. DIROBOHKAN OLEH
ANGIN.

53 22/04/2019
PRODUK TEKNIS
 HASIL YANG DIPEROLEH OLEH
PELAKSANA KONSTRUKSI.
A. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL.
B. BANGUNAN TEMPAT KERJA.

54 22/04/2019
JENIS-JENIS BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
 Physical Hazards
Atau faktor kimia yang berupa kekeringan, suhu, cahaya, getaran
radiasi.
 Chemical Hazards

Atau faktor kimia yang dapat berupa bentuk padat, cair dan gas.
 Electrical Hazards

Atau bahaya sengatan listrik, kebakaran karena listrik karena


banyaknya instalasi listrik yang bersifat sementara dan kadang-
kadang tidak terkendali.
JENIS-JENIS BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
 Mechanical Hazards
Atau bahaya kecelakaan yang diakibatkan oleh peralatan kerja tangan, mesin /
pesawat sampai kepada alat berat.
 Physiological Hazards
Atau organisasi yaitu cara kerja atau alat kerja yang tidak tepat, sehingga dapat
menyebabkan kecelakaan.
 Physiological Hazards
Atau yang berkaitan dengan aspek kerja, pekerjaan yang monoton yang
membuat kejenuhan, lokasi tempat kerja yang sangat terpencil sehingga
membuat kebosanan dll.
 Biological Hazards
Yang disebabkan oleh serangga, bakteri, virus, parasit, dll.
PENGELOLAAN K-3 KONSTRUKSI Tahap VII

Demolition
Tahap VI
Operation &
Maintenance
Tahap V
Commissioning
Tahap Kegiatan Tahap IV & Start-Up
Equipment
Procurement
Tahap III and Constr.
Detailed
TAHAP II Engineering
Basic
Engineering
TAHAP I
CONCEPTUAL
ENGINEERING
TAHAP PENGELOLAAN K-3
Tahap Kegiatan
TAHAP II Tahap III Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap IV Tahap VII
Basic
CONCEPTUAL Equipment
Engineering Detailed Commissioning Operation &
ENGINEERING Procurement Demolition
Engineering & Start-Up Maintenance
and Constr.

Aspek Keselamatan harus telah dimulai sejak proyek


dirancang dengan mempertimbangkan Keselamatan dalam
pembangunan atau pengoperasiannya.
•Safety Review
•AMDAL
TAHAP PENGELOLAAN K-3
Tahap Kegiatan
Tahap IV
TAHAP II Tahap III Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic
CONCEPTUAL Equipment
Engineering Detailed Commissioning Operation &
ENGINEERING Procurement Demolition
Engineering & Start-Up Maintenance
and Constr.

Dilakukan Analisa Keselamatan terhadap


rancangan Proyek dengan mengidentifikasi
potensi Bahaya serta standar dan
perundangan yang terkait dengan rancangan
• What If Analysis
TAHAP PENGELOLAAN K-3
Tahap Kegiatan
Tahap IV
TAHAP II Tahap III Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic
CONCEPTUAL Equipment
Engineering Detailed Commissioning Operation &
ENGINEERING Procurement Demolition
Engineering & Start-Up Maintenance
and Constr.

Dilakukan Analisa Keselamatan lebih rinci setelah P&ID


atau rancangan detail konstruksi selesai dan ada rincian
peralatan dan sistim yang akan digunakan terhadap
rancangan Proyek
• Hazops
• What If Analysis
• Quantitative Risk Analysis
TAHAP PENGELOLAAN K-3
Tahap Kegiatan
Tahap IV
TAHAP II Tahap III Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic
CONCEPTUAL Equipment
Engineering Detailed Commissioning Operation &
ENGINEERING Procurement Demolition
Engineering & Start-Up Maintenance
and Constr.

Penerapan K3 dalam kegiatan fisik


konstruksi dengan menerapkan
manajemen K3 proyek :
-CSMS
-Safety Audit
-Safety Review
TAHAP PENGELOLAAN K-3
Tahap Kegiatan
Tahap IV
TAHAP II Tahap III Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic
CONCEPTUAL Equipment
Engineering Detailed Commissioning Operation &
ENGINEERING Procurement Demolition
Engineering & Start-Up Maintenance
and Constr.

Sebelum fasilitas dijalankan dan


konstruksi dinyatakan selesai diadakan
kajian ulang untuk meyakinkan standar
keselamatan yang ada untuk fasilitas
tersebut sudah memenuhi :
- Pre Start-up Safety Review
- Safety Inspection
TAHAP PENGELOLAAN K-3
Tahap Kegiatan

TAHAP II Tahap III Tahap V Tahap VI


TAHAP I Tahap IV Tahap VII
Basic
CONCEPTUAL Equipment
Engineering Detailed Commissioning Operation &
ENGINEERING Procurement Demolition
Engineering & Start-Up Maintenance
and Constr.

Penerapan K3 dalam operasi (Operational


Safety) sesuai ketentuan yang berlaku
untuk kegiatan yang bersangkutan
- Training safety
- Safety meeting
- Safety patrol
- Inspeksi
- JSO
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai