Nim : 1761050170
Kelompok : 10B
c. Rotator cuff adalah suatu kelompok musculi dan tendonnya berbentuk manset
musculotendinosa yang mengelilingi sendi bahu atau articulatio glenohumerale.
Kelainan pada rotator cuff disebabkan oleh tendinitis atau inflamatio, gesekan
berulang yang keras dari tendines manset rotator dengan acromion scapulae,
serta laceratio atau robekan dari manset rotator ini. Gejala yang akan di
timbulkan adalah perasaan tidak enak hingga nyeri serta kelemahan pada sendi
bahu dengan akibat timbulnya ketidakmampuan dan rasa terganggu dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menyisir rambut, bahkan untuk
memasukkan kemeja ke badan, serta mengangkat lengan dan tangan ke atas
kepala.
d. Painful Cramps adalah ketegangan berlebihan yang tidak dapat dikendalikan
oleh otot. Painful cramps umumnya terjadi saat mendekati akhir latihan.
Kontraksi/kejang otot ringan mula-mula berkembang pada awal latihan, yang
bertambah berat saat seseorang mengalami kelelahan dan berkurang jika kerja
otot dikurangi atau otot diregangkan, diduga juga disebabkan oleh hal yang
berkaitan dengan ketidakseimbangan mineral dalam tubuh, khususnya natrium
lalu juga bisa sat dalam keadaan kekurangan cairan serta kelelahan otot, usia
tua, lari jarak jauh, berat badan berlebih, kurang peregangan dan riwayat kram
dalam keluarga juga berperan dalam mengakitakan terjadinya painful cramps .
e. Cedera Otot Hamstring beserta grade
Cedera hamstring merupakan berbagai cedera mulai dari nyeri otot
dengan onset lambat sampai robek parsial sampai ruptur komplit dari
unit otot-tendon, yang dapat terjadi langsung maupun tidak langsung.
Cedera ini terjadi ketika adanya fleksi panggul paksa saat lutut masih
dalam keadaan ekstensi komplit yaitu akibat teregangnya otot melebihi
batas normal. Gejala yang akan terlihat/terasa oleh pasien adalah terasa
nyeri yang menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dan kekuatan otot
hamstring yang disertai penurunan daya tahan dalam melakukan
aktivitas/latihan fisik.
Cedera otot hamstring dapat terbagi atas tiga kelas (grade) berdasarkan tingkat
keparahannya:
- Grade 1: Cedera ringan dengan lesi otot minimal (kurang dari 5% disrupsi
serat otot). Terdapat nyeri asosiasi namun hanya sedikit atau tanpa
hilangnya kekuatan otot.
- Grade 2: Cedera sedang dengan robek otot parsial yang lebih luas namun
tanpa disrupsi komplit dari unit otot-tendon (myotendinous). Terdapat nyeri
dengan hilangnya kekuatan fleksi lutut.
- Grade 3: Cedera berat yang meliputi perobekan komplit dari unit otot-
tendon (myotendinous). Cedera ini disertai nyeri hebat dan hilangnya
kekuatan fleksi lutut.
f. Compartment
Syndrome adalah kondid
yanh cukup menyakitkan
dan berbahaya
yang disebabkan
oleh tekanan yang muncul
dari pendarahan
internal atau
pembengkakan jaringan. Tekanan yang muncul tersebut meyebabkan
pengurangan aliran darah sehingga otot dan saraf kekurangan nutrisi. Gejala
yang akan terasa oleh penderita adalah nyeri parah, sensasi kesemutan, dan
kelemahan pada daerah yang terpengaruh. Untuk kasus sindrom kompartemen
yang parah, diperlukan operasi darurat.
Sumber :
1. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AW. Gray Dasar-Dasar Anatomi. Indonesia: Elsevier, 2014 .
2. Fauzi A.Trigger finger.Juke Unila.2015;5(9):134-40
3. Lane R, Shivajee V, Nallamothu . Claw Hand . NCBI . 2020 April 14 ; 1(27): 1 – 15 pg
4. Tanudjaja GN.Gangguan manset rotator:suatu tinjauan anatomik. Jurnal biomedik .
2014;6(3):S40-5