Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dufandri Aloysius Ponggeng

Nim : 1761050170
Kelompok : 10B

Tugas Anatomi Kinesiologi Umum


Blok 17
1. Carilah contoh masing-masing gerakan kinesiologi dalam kehidupan anda sehari-hari,
gerakan sederhana, satu contoh bisa terdiri dari beberapa gerakan
contoh: menyisir rambut --> flexi sendi glenoumerale, flexi sendi cubiti...dst
 Memegang Sumpit : M.Lumbricales membuat gerakan flexi
Art.Metacarpophalangeales dan mengekstensikan Art.Interphalangeales
 Gerakan Menjinjit : M.Soleus membuat gerakan plantarflexi dan ketika ingin
kembali posisi semula maka M.Fibularis tertius membuat gerakan dorsoflexi
 Mengangkat Barbel : M.Palmarisbrevis menggerakan telapak tangan untuk
menggenggam barbel dan M.Biceps brachii membuat gerakan flexi kuat
anterbrachium pada Art.Cubiti dan supinasi anterbrachium
 Menendang Bola : M.Hamstring yang terdiri dari m.biceps femoris,
m.semitendinosus, m.semimembranosus di bantu oleh M.Sartorius mengflexikan
Art.Genu lalu setelah itu M.Quadriceps femoris yang terdiri dari m.rectus
femoris, m.vastus lateralis, m.vastus medialis, m.vastus intermedius
mengekstensikan Art.Genu
 Gerakan Tangan Berdoa : M.Interossei dorsales, M.Interossei palmares,
M.Abductor policis dan M.Abductor digiti minimi membuat gerakan abduksi
Art.Metacarpophalangeales lalu setelah kedua tangan kita bertemu maka
telapak tangan kita akan saling menggenggam dengan bantuan M.Palmaris
brevis.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Trigger Finger (stenosing tenosynovitis) adalah kelainan yang umum terjadi
pada jari tangan, yang disebabkan oleh inflamasi sehingga terjadi penebalan
selubung tendon fleksor dan penyempitan pada celah selubung retinaculum. Hal
ini menyebabkan nyeri, bunyi klik (clicking sound) saat jari fleksi dan ekstensi,
serta kehilangan gerak atau terkunci (locking) pada jari yang terkena. Istilah
trigger finger ini pertama kali dideskripsikan oleh Notta pada tahun 1850.
b. Clawing of the hand adalah kelainan yang disebabkan oleh kelumpuhan saraf
ulnaris dapat menyebabkan hilangnya fungsi sensorik dan motorik hal ini dapat
terjadi jika cedera pada setiap bagian dari saraf ulnaris merupakan cabang
terminal medial cord (C8, T1) . Saraf ulnaris memberikan sensasi atas setengah
medial jari ke-4 dan seluruh jari ke-5 dan bagian ulnar dari aspek punggung
tangan. Ketika saraf ulnaris terluka, otot-otot yang dipersarafi oleh saraf mulai
melemah, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara otot ekstrinsik yang
kuat (mis., Ekstensor digitorum communis) dan otot intrinsik yang melemah
(yaitu, interossei dan lumbrical). Ketidakseimbangan ini ditandai secara klinis
oleh hiperekstensi metacarpophalangeal (MCP) dan interphalangeal (PIP)
proksimal dan fleksi distal interphalangeal (DIP).

c. Rotator cuff adalah suatu kelompok musculi dan tendonnya berbentuk manset
musculotendinosa yang mengelilingi sendi bahu atau articulatio glenohumerale.
Kelainan pada rotator cuff disebabkan oleh tendinitis atau inflamatio, gesekan
berulang yang keras dari tendines manset rotator dengan acromion scapulae,
serta laceratio atau robekan dari manset rotator ini. Gejala yang akan di
timbulkan adalah perasaan tidak enak hingga nyeri serta kelemahan pada sendi
bahu dengan akibat timbulnya ketidakmampuan dan rasa terganggu dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menyisir rambut, bahkan untuk
memasukkan kemeja ke badan, serta mengangkat lengan dan tangan ke atas
kepala.
d. Painful Cramps adalah ketegangan berlebihan yang tidak dapat dikendalikan
oleh otot. Painful cramps umumnya terjadi saat mendekati akhir latihan.
Kontraksi/kejang otot ringan mula-mula berkembang pada awal latihan, yang
bertambah berat saat seseorang mengalami kelelahan dan berkurang jika kerja
otot dikurangi atau otot diregangkan, diduga juga disebabkan oleh hal yang
berkaitan dengan ketidakseimbangan mineral dalam tubuh, khususnya natrium
lalu juga bisa sat dalam keadaan kekurangan cairan serta kelelahan otot, usia
tua, lari jarak jauh, berat badan berlebih, kurang peregangan dan riwayat kram
dalam keluarga juga berperan dalam mengakitakan terjadinya painful cramps .
e. Cedera Otot Hamstring beserta grade
 Cedera hamstring merupakan berbagai cedera mulai dari nyeri otot
dengan onset lambat sampai robek parsial sampai ruptur komplit dari
unit otot-tendon, yang dapat terjadi langsung maupun tidak langsung.
Cedera ini terjadi ketika adanya fleksi panggul paksa saat lutut masih
dalam keadaan ekstensi komplit yaitu akibat teregangnya otot melebihi
batas normal. Gejala yang akan terlihat/terasa oleh pasien adalah terasa
nyeri yang menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dan kekuatan otot
hamstring yang disertai penurunan daya tahan dalam melakukan
aktivitas/latihan fisik.
 Cedera otot hamstring dapat terbagi atas tiga kelas (grade) berdasarkan tingkat
keparahannya:
- Grade 1: Cedera ringan dengan lesi otot minimal (kurang dari 5% disrupsi
serat otot). Terdapat nyeri asosiasi namun hanya sedikit atau tanpa
hilangnya kekuatan otot.
- Grade 2: Cedera sedang dengan robek otot parsial yang lebih luas namun
tanpa disrupsi komplit dari unit otot-tendon (myotendinous). Terdapat nyeri
dengan hilangnya kekuatan fleksi lutut.
- Grade 3: Cedera berat yang meliputi perobekan komplit dari unit otot-
tendon (myotendinous). Cedera ini disertai nyeri hebat dan hilangnya
kekuatan fleksi lutut.
f. Compartment
Syndrome adalah kondid
yanh cukup menyakitkan
dan berbahaya
yang disebabkan
oleh tekanan yang muncul
dari pendarahan
internal atau
pembengkakan jaringan. Tekanan yang muncul tersebut meyebabkan
pengurangan aliran darah sehingga otot dan saraf kekurangan nutrisi. Gejala
yang akan terasa oleh penderita adalah nyeri parah, sensasi kesemutan, dan
kelemahan pada daerah yang terpengaruh. Untuk kasus sindrom kompartemen
yang parah, diperlukan operasi darurat.

Sumber :
1. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AW. Gray Dasar-Dasar Anatomi. Indonesia: Elsevier, 2014 .
2. Fauzi A.Trigger finger.Juke Unila.2015;5(9):134-40
3. Lane R, Shivajee V, Nallamothu . Claw Hand . NCBI . 2020 April 14 ; 1(27): 1 – 15 pg
4. Tanudjaja GN.Gangguan manset rotator:suatu tinjauan anatomik. Jurnal biomedik .
2014;6(3):S40-5

Anda mungkin juga menyukai