Anda di halaman 1dari 6

p-ISSN: 2301-7562 Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 02 (2) (2017) 139-144

e-ISSN: 2579-7964 DOI: 10.24042/tadris.v2i2.2142


Desember 2017

Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SD Negeri Demangan


Yogyakarta

Mohammad Syaifuddin
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta;
email: m.syaifuddin51kom@gmail.com

Diterima: 10 Oktober 2017. Disetujui: 12 November 2017. Dipublikasikan: Desember 2017

Abstract
This research aims to describe the planning, implementing, and assessing integrated thematic learning in
SD Negeri Demangan Yogyakarta. The research is descriptive qualitative research. The subjects were the
teacher, students of class 2A, and the headmaster. The data collection techniques which are used are
observation, interviews, and documentation. The data were analyzed by using steps of data reduction, data
display, and conclusion. Examination techniques of the validity of the data using triangulation techniques
and sources. The results showed that an integrated thematic planning that teachers do already have the
minimum criteria lesson planning. The implementation of integrated thematic learning has led to
integrated thematic learning characteristics, including the integration of subjects using the Basic
Competency (KD) subjects; each Basic Competency has its own material. On the learning activity which is
implemented by the teacher, the scientific approach was implemented by the teacher with modern
supporting media such as the use of LCD projector, CCTV camera, and learning aids.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
tematik terpadu di SD Negeri Demangan Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas, siswa kelas 2A, dan kepala sekolah. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis
menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan
keabsahan data dengan menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perencanaan tematik terpadu yang dilakukan guru sudah memuat kriteria minimal perencanaan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu sudah memunculkan karakteristik pembelajaran
tematik terpadu, diantaranya menggunakan pemaduan mata pelajaran Kompetensi Dasar (KD) mata
pelajaran, setiap KD memiliki materi tersendiri. Pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru,
pendekatan saintifik sudah dilaksanakan dengan media pendukung yang sudah modern seperti penggunaan
LCD proyector, Kamera CCTV dan alat peraga pembelajaran.

Kata Kunci: Implementasi, Pembelajaran Tematik

© 2017 URPI, FTK UIN Raden Intan Lampung

PENDAHULUAN orang (Sari, Farida, & Syazali, 2016),


Dunia pendidikan semakin dituntut sehingga dalam pendidikan memerlukan
untuk lebih efektif dan menyenangkan. dasar nilai-nilai ideal yang dapat menjadi
Meningkatnya kemajuan suatu bangsa, sumber kebenaran dan kekuatan yang
dapat dilakukan dengan upaya dapat mengantarkan pada apa yang dicita-
meningkatan mutu pendidikan (Irwandani citakan. Dasar tersebut juga harus menjadi
& Juariyah, 2016). Pendidikan merupakan standar nilai dalam mengevaluasi aktivitas
hal terpenting dalam kehidupan setiap pendidikan yang diselenggarakan
Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SD Negeri … Mohammad Syaifuddin

(Humaniora, 2011). Pemilihan model disampaikan dapat diterima siswa secara


pembelajaran sangat menentukan akan utuh (Saputro & Soeharto, 2015), dari
keberhasilan dan tingkat penguasaan interaksi demikian anak memperoleh
siswa terhadap suatu pelajaran (Erlinda, pengetahuan dan pengalaman. Ketika
2017; Gumrowi, 2016). Proses belajar anak berinteraksi dengan lingkungannya
mengajar di kelas dapat mempengaruhi ini ia belajar banyak hal, dari subjek
mutu pendidikan, Sehingga Guru dituntut matematik, ilmu pengetahuan alam ilmu
dapat memilih model pembelajaran yang pengetahuan sosial sampai humaniora.
dapat memacu semangat setiap siswa Karena ilmu-ilmu sebagaimana
untuk secara aktif ikut terlibat dalam disebutkan di atas ada di masyarakat dan
pengalaman belajarnya (Irwandani & lingkungan sekitar anak, baik ilmu itu
Rofiah, 2015; Rusman, 2012; Yulianti & sebagai konsep yang diwacanakan oleh
Putra, 2012). Penggunaan model masyarakat maupun praktik dari
pembelajaran yang tidak sesuai dengan penerapan ilmu-ilmu tersebut (Kadir &
keadaan suatu sekolah akan berdampak Asrohah, 2015).
pada keberhasilan siswa memahami Pembelajaran dalam hal
konsep yang dipelajari (Juleha, perencanaan materi pembelajaran tematik
Khuzaemah, & Cahyani, 2014; Mulyadi, sebaiknya menggunakan materi yang bisa
2015; Wijayanti, Maharta, & Suana, dipadukan. Selanjutnya pembelajaran
2017). Kurikulum 2013 di SD dilakukan dengan
Pencapaian keberhasilan belajar menggunakan pembelajaran tematik
mengajar memerlukan dukungan dari integratif. Maksudnya pembelajaran
guru, siswa dan sekolah (Komikesari, integratif, dimana kompetensi-kompetensi
2016). Guru dapat mengetahui kelemahan mata pelajaran yang dipadukan dan diikat
siswa serta dapat merancang dalam sebuah tema kemudian menjadi
pembelajaran yang sesuai dengan proses materi belajar bagi peserta didik di kelas
berpikir siswa (Yanti & Syazali, 2016). (Prasetyo, 2017). Pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematik bukanlah hal terpadu dipilih pada proses pembelajaran
yang asing bagi kalangan guru, khususnya tingkat sekolah dasar karena memiliki
guru sekolah dasar yang wajib karakteristik menarik untuk
menerapkan pembelajaran model tematik pengembangan pembelajaran peserta
pada kelas rendah. Pembelajaran tematik didik (Mulyadin, 2016).
merupakan model yang harus diterapkan Pembelajaran tematik lebih
sesuai yang ada dalam kurikulum yang menekankan pada keterlibatan siswa
ada saat ini, dijelaskan bahwa dalam proses belajar secara aktif dalam
pembelajaran tematik harus digunakan proses pembelajaran, sehingga siswa
dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat memperoleh pengalaman langsung
dasar, karena pembelajaran tematik dan terlatih untuk dapat menemukan
bertujuan menyampaikan konsep sendiri berbagai pengetahuan yang
pembelajaran secara utuh dan menyeluruh dipelajarinya. Melalui pengalaman
kepada siswa sehingga tujuan pendidikan langsung siswa akan memahami konsep-
nasional untuk membentuk pranata sosial konsep yang mereka pelajari dan
yang kuat dan berwibawa akan terwujud menghubungkannya dengan konsep lain
(Kemendikbud., 2012). yang telah dipahaminya. Pembelajaran
Proses pembelajaran pada tematik juga mempunyai kaitan dengan
prinsipnya merupakan proses komunikasi. psikologi perkembangan karena isi materi
Masalahnya adalah bagaimana agar didasarkan pada tahap perkembangan
proses komunikasi itu berjalan dengan peserta didik selain itu psikologi belajar
efektif, sehingga pesan yang ingin

140 | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017


Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SD Negeri … Mohammad Syaifuddin

juga diperlukan karena mempunyai dilakukan dalam penelitian ini, yaitu data
kontribusi (Antrock, 2011). reduction, data display, dan conclusion
Studi mengenai implementasi drawing/verification menggunakan uji
pembelajaran tematik di sekolah dasar kredibilitas yaitu, triangulasi (sumber
umum dilakukan untuk mengetahui sejauh dan teknik) dan member check.
mana sekolah melaksanakan
pembelajaran tematik dimulai sejak HASIL DAN PEMBAHASAN
diberlakukannya kurikulum 2013 Dalam implementasi, perencanaan
terutama yang menjadi pusat penelitian menjadi awal proses sebelum pelaksanaan
adalah kelas rendah sebagai gerbang dan penilaian. Tujuan pembelajaran dapat
pemahaman tematik (Dwi parwati, 2016). tercapai dengan efektif dan efisien jika
Studi tentang implementasi sebelumnya direncanakan dengan baik. Perencanaan
berfokus pada dokumen pembelajaran yang dibuat dituangkan ke dalam Rencana
tematik tidak menyeluruh ke semua Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setiap
aspek. Oleh sebab itu, maka penelitian ini RPP mengacu dari silabus atau kurikulum
memfokuskan pada pembelajaran tematik yang berlaku, kemudian dikembangkan
yang dilihat dari sudut pandang dokumen sesuai dengan kondisi di satuan
pembelajaran, pelaksanaan di lapangan pendidikan. RPP dikembangkan secara
dan faktor-faktor lain seperti kualitas guru rinci dari suatu materi pokok atau tema
yang baru direkrut untuk kelas 2 di SDN tertentu yang mengacu pada silabus untuk
Demangan. Hasil wawancara awal dengan mengarahkan kegiatan pembelajaran
kepala sekolah menyebutkan bahwa siswa dalam upaya mencapai Kompetensi
pembelajaran tematik mengalami sedikit Dasar (KD), Panduan Teknis Penyusunan
kesulitan untuk guru-guru lama yang RPP di sekolah (Kemdikbud, 2013). RPP
berumur dan guru yang baru direkrut. disusun berdasarkan tema/subtema atau
Untuk mengetahui lebih jauh KD yang dilaksanakan dalam satu atau
mengenai implementasi pembelajaran lebih pertemuan.
tematik di kelas rendah, maka peneliti Berdasarkan hasil wawancara
melakukan penelitian dengan dengan guru kelas 2A (Sudaryanto), RPP
menfokuskan pada: 1) aspek perencanaan; dibuat guru secara mandiri, namun
2) aspek pelaksanaan; dan 3) aspek sebelumnya guru telah menerima
penilaian yang dilihat dari dokumen pelatihan serta diskusi dalam Kelompok
pembelajaran, pelaksanaan di lapangan Kerja Guru (KKG) untuk penyusunan
dan komentar guru dan siswa. RPP yang baik. Hasil triangulasi
wawancara dengan kepala sekolah juga
METODE PENELITIAN menjelaskan RPP disusun oleh guru itu
Penelitian ini termasuk pada sendiri atau disusun secara mandiri.
penelitian deskriptif kualitatif jika Berdasarkan hasil penelitian, RPP
digolongkan berdasarkan tujuannya. yang digunakan guru sebagai pedoman
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri dalam melaksanakan kegiatan
Demangan, khususnya di kelas 2 dengan pembelajaran di kelas sudah
wali kelas Bapak Sudaryanto, S.Pd. menggunakan tema. Dalam penetapan
Populasi dalam penelitian ini adalah tema, guru menggunakan tema-tema yang
seluruh kelas 2 SD Demangan yang dekat dengan kehidupan siswa. Temuan
berjumlah 59 dan diambil sampling di ini mendukung pendapat Trianto bahwa
kelas A. Penelitian ini, peneliti penetapan tema dimulai dari lingkungan
menggunakan teknik pengumpulan data yang terdekat, dikenali oleh siswa dan
berupa observasi, wawancara, dan ruang lingkupnya disesuaikan dengan usia
dokumentasi. Aktivitas analisis data yang dan perkembangan siswa, termasuk minat,

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017 | 141


Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SD Negeri … Mohammad Syaifuddin

kebutuhan, dan kemampuannya (Trianto, informasi secara berkala,


2011). Dipertegas oleh kepala sekolah berkesinambungan, dan menyeluruh
bahwa RPP kelas 2 sudah memenuhi tentang proses dan produk dari
kelengkapan komponen dalam pembuatan pertumbuhan dan perkembangan yang
RPP. Salah satu model dalam telah dicapai peserta didik melalui
pembelajaran terpadu yang merupakan kegiatan belajar (Depdiknas, 2006). Objek
suatu sistem pembelajaran yang dalam penilaian pembelajaran tematik
memungkinkan siswa secara individual mencakup penilaian terhadap proses dan
maupun kelompok, aktif menggali dan hasil belajar siswa. Penilaian proses
menemukan konsep serta prinsip-prinsip belajar adalah upaya pemberian nilai
keilmuan secara menyeluruh, bermakna terhadap kegiatan pembelajaran yang
dan autentik adalah pembelajaran tematik dilakukan oleh guru dan peserta didik.
(Rusman, 2012). Berdasarkan hasil pengamatan yang
Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti lakukan di kelas 2 sebanyak dua
tematik, guru harus membuat kegiatan kali, beberapa guru melakukan evaluasi
yang didalamnya memberikan proses, yaitu penilaian sikap. Untuk
kesempatan pada siswa untuk berperan penilaian materi/konsep, semua guru
aktif dalam seluruh kegiatan. Seluruh menerapkannya di kelas sebagai tanggung
kegiatan pembelajaran memberikan jawab kepada sekolah dan dinas terkait.
kesempatan siswa untuk menjawab dan Hambatan yang peneliti temui
bertanya. Dalam melaksanakan mengenai pembelajaran tematik di SD
pembelajaran tematik di sekolah dasar, Negeri Demangan adalah kurangnya
guru perlu menguasai berbagai macam sosialisasi tentang pembelajaran tematik
kegiatan yang menarik. Siswa diberi dari dinas terkait. Melalui sidak dan
kesempatan untuk menanyakan hal-hal pengawasan secara berkala dari dinas
yang berhubungan dengan materi yang pendidikan para guru mulai memahami
kurang ia pahami. bagaimana pembelajaran tematik. Untuk itu
Melalui pertanyaan-pertanyaan di setiap kelas dipasang CCTV.
yang diajukan guru, siswa diarahkan Dalam pembuatan perencanaan
untuk menemukan konsep yang sedang pembelajaran, guru kelas rendah menemui
dipelajarinya. Dalam menemukan konsep, beberapa hal yang menjadi perhatian utama
siswa juga dibimbing oleh guru agar tidak dalam pembuatan RPP, yaitu dalam
salah memahami konsep yang menentukan indikator-indikator yang saling
dipelajarinya. Saat guru menyampaikan berkaitan antara mata pelajaran satu dengan
materi pokok, guru menghubungkan yang lain. Di tambah lagi dengan ruang kelas
materi tersebut dengan kehidupan sehari- 2 yang sedang direnovasi sehingga
hari siswa melalui pertanyaan-pertanyaan pembelajaran hanya berlangsung dari jam
yang diajukan guru. Sesuai dengan teori 07.00 sampai 9.20 WIB saja karena setelah
Piaget, anak-anak mengonstruksi itu ada agenda kegiatan eksrtakurikuler.
pengetahuan mereka berdasarkan Pada pelaksanaan pembelajaran
pengalaman. Anak-anak tidak hanya tematik di kelas, ditemui juga beberapa
mengumpulkan hal-hal yang telah mereka persoalan yang terkait dengan kesulitan
pelajari, mereka menggabungkan dalam mengaitkan materi antar mata
pengalaman-pengalamannya untuk pelajaran. Namun itu bisa diatasi dengan
memahami segala sesuatu yang berada di penggunaan media pembelajaran sehingga
dunia (Antrock, 2011). siswa aktif dan fokus dalam setiap
Depdiknas mendefinisikan penilaian pembelajaran tematik. Di akhir kegiatan
dalam pembelajaran tematik adalah suatu pembelajaran, guru melakukan kegiatan
usaha untuk mendapatkan berbagai evaluasi. Evaluasi yang selalu dilaksanakan

142 | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017


Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SD Negeri … Mohammad Syaifuddin

oleh guru adalah evaluasi hasil belajar dalam Belajar Gelombang Siswa Kelas XII
bentuk tes tertulis. MAN 1 Bandar Lampung. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
SIMPULAN DAN SARAN 5(2), 183–191.
Berdasarkan hasil penelitian dan https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
pembahasan, maka penelitian ini dapat v5i2.118
disimpulkan, pertama pada tahap Humaniora, J. P. (2011). Staf Pengajar
perencanaan, pembelajaran, dan penilaian FIP UNY. Jurnal Penelitian
sudah menggunakan pembelajaran Humaniora, 16(1), 76–93.
tematik. Kedua hambatan-hambatan yang Irwandani, I., & Juariyah, S. (2016).
ditemui guru kelas rendah teratasi dengan Pengembangan Media Pembelajaran
baik dalam merencanakan, melaksanakan Berupa Komik Fisika Berbantuan
dan menilai pembelajaran tematik. Sosial Media Instagram sebagai
Saran yang diberikan adalah guru, Alternatif Pembelajaran. Jurnal
bersama dengan sekolah dan dinas terkait Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
hendaknya mengembangkan dan 5(1), 33.
menambah pengetahuan tentang https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
implementasi pembelajaran tematik v5i1.103
terpadu, cara penerapan kegiatan saintitik, Irwandani, I., & Rofiah, S. (2015).
serta cara pelaksanaan penilaian otentik Pengaruh Model Pembelajaran
melalui KKG, atau seminar kurikulum Generatif Terhadap Pemahaman
2013. Kepala sekolah hendaknya Konsep Fisika Pokok Bahasan Bunyi
memotivasi guru agar dapat Peserta Didik MTs Al-Hikmah
mengembangkan dan melaksanakan Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah
pembelajaran tematik terpadu dengan Pendidikan Fisika Al-Biruni, 4(2),
lebih baik, terutama berkaitan dengan 165–177.
kegiatan penliaian. Penelitian yang https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
mengangkat pembahasan tentang v4i2.90
implementasi pembelajaran tematik harus Juleha, S., Khuzaemah, E., & Cahyani, D.
bersifat kontinuitas. Supaya hasilnya bisa (2014). Penerapan Strategi Belajar
menjadi pertimbangan untuk penelitian Murder Untuk meningkatkan
yang akan datang. Penguasaan Konsep Siswa Pada
Pembelajaran Biologi Kelas VII MTs
DAFTAR PUSTAKA Al-Ikhlas Setupatok Cirebon. Jurnal
Pendidikan Biologi FITK IAIN Syekh
Antrock, J. W. (2011). Educational
Nurjati Cirebon, 3(2), 95–109.
Psychology, Diana Angelica.
Kadir, A., & Asrohah, H. (2015).
Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT
Salemba Humanika.
Raja Grafindo Persada.
Erlinda, N. (2017). Peningkatan Aktivitas
Kemendikbud. (2012). Dokumen
dan Hasil Belajar Siswa melalui
Kurikulum 2013. Jakarta:
Model Kooperatif Tipe Team Game
Kemendikbud.
Tournament pada Mata Pelajaran
Komikesari, H. (2016). Peningkatan
Fisika di SMK. Tadris: Jurnal
Keterampilan Proses Sains dan Hasil
Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 2(1),
Belajar Fisika Siswa pada Model
47–52.
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Gumrowi, A. (2016). Strategi
Student Team Achievement
Pembelajaran Melalui Pendekatan
Division. Tadris: Jurnal Keguruan
Kontekstual Dengan Cooperative
Dan Ilmu Tarbiyah, 1(1), 15–22.
Learning Untuk Meningkatkan Hasil

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017 | 143


Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SD Negeri … Mohammad Syaifuddin

Mulyadi, E. (2015). Penerapan Model Upaya Mengembangkan Learning


Project Based Learning untuk Community Siswa Kelas X SMA
Meningkatkan Kinerja dan Prestasi Melalui Penerapan Model
Belajar Fisika Siswa SMK. Jurnal Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pendidikan Teknologi Dan Berbasis CTL Pada Pembelajaran
Kejuruan, 22(4), 385–395. Fisika. Jurnal Pendidikan IPA
Mulyadin. (2016). Implementasi Indonesia, 1(1), 57–62.
Kebijakan Pembelajaran Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Di SDN
Kauman 1 Malang dan SD
Muhammadiyah 1 Malang. Jurnal
Edutama, 3(2), 31–48.
Prasetyo, T. (2017). Pengembangan
Perangkat Penilaian Hasil Belajar
dalam Pembelajaran Tematik-
Integratif Kelas V SD. Jurnal Prima
Edukasia, 5(1), 102–111.
Rusman. (2012). Model-Model
Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Saputro, H. B., & Soeharto. (2015).
Pengembangan Media Komik
Berbasis Pendidikan Karakter Pada
Pembelajaran Tematik-Integratif
Kelas IV SD. Jurnal Prima
Edukasia, 3(1), 61–72.
Sari, F. K., Farida, F., & Syazali, M.
(2016). Pengembangan Media
Pembelajaran (Modul) berbantuan
Geogebra Pokok Bahasan Turunan.
Al-Jabar : Jurnal Pendidikan
Matematika, 7(2), 135–151.
Wijayanti, W., Maharta, N., & Suana, W.
(2017). Pengembangan Perangkat
Blended Learning Berbasis Learning
Management System pada Materi
Listrik Dinamis. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), 1–
12.
Yanti, A. P., & Syazali, M. (2016).
Analisis Proses Berpikir Siswa
dalam Memecahkan Masalah
Matematika Berdasarkan Langkah-
Langkah Bransford dan Stein
Ditinjau dari Adversity Quotient. Al-
Jabar : Jurnal Pendidikan
Matematika, 7(1), 63–74.
Yulianti, D., & Putra, N. M. D. (2012).

144 | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017

Anda mungkin juga menyukai